Articles
Variasi Shot pada Program Feature “Indonesia Bercerita†Edisi “Fenomena Walikan Di Jantung Budaya Jawaâ€
Meyliana, Anggitya Riski;
Kristiadi, David;
Tasyah, Zaira Hernaf
Jurnal Imiah Teknik Studio Jurnal Ilmiah Teknik Studio Vol. 5 No. 1, September 2020
Publisher : Sekolah Tinggi Multi Media "MMTC" Yogyakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Penerapan variasi shot pada proses produksi karya audio visual feature sangat penting. Penerapan variasi shot mendukung terciptanya hasil gambar yang dinamis dan bervariasi. Karya “Indonesia Bercerita†Edisi “Fenomena Walikan Di Jantung Budaya Jawa†merupakan sebuah karya feature audio visual yang menyajikan tentang seputar Bahasa Walikan di Yogyakarta. Dalam proses produksi digunakan variasi teknik shot dan variasi lensa. Teknik shot yang dimaksud adalah simple shot, complex shot dan developing shot. Teknik simple shot yang digunakan untuk memudahkan penonton dalam menunjukkan sebuah benda/objek. Teknik complex shot yang digunakan untuk memudahkan penonton dalam menerima informasi yang disajikan. Teknik developing shot yang digunakan untuk menciptakan dramatisasi dan shot yang bagus. Variasi lensa merupakan variasi penggunaan lensa kit, lensa wide dan lensa fix dalam proses produksi. Dengan diterapkannya variasi teknik shot dan variasi lensa, informasi di dalam karya feature dapat disampaikan dengan visual yang dinamis dan bervariasi sehinga feature lebih menarik dan informatif.
Pemanfaatan Multimedia Dalam Pengembangan dan Promosi Potensi Desa Wisata Adiluhur Kebumen
Ade Wahyudin;
David Kristiadi;
Ardian Setio Utomo;
Arum Marwati;
Riska Ana Gulang
Aksiologiya: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5, No 2 (2021): Mei
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.30651/aks.v5i2.3988
Perkembangan teknologi komputer telah merubah gaya hidup masyarakat, dimana masyarakat semakin dimudahkan dalam mendapatkan informasi dan melaksanakan aktifitasnya dengan berbagai aplikasi dan gadget. Hal ini menjadi peluang dalam pengelolaan desa wisata, sehingga pengelola desa wisata mampu secara interaktif terhubung dengan wisatawan dengan memanfaatkan media sosial. Desa Wisata Adiluhur Kebumen merupakan salah satu desa yang memiliki potensi objek wisata yang bisa dikembangkan dan dipromosikan melalui multimedia. Taman Reptil Adiluhur dan Kampung Wisata Inggris Kebumen merupakan potensi objek wisata yang menjanjikan dari Desa Wisata Adiluhur, namun pengelolaannya masih belum optimal. Oleh karena itu tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah untuk meningkatkan kemampuan warga untuk mempromosikan potensi desa wisata. Metode yang digunakan adalah penyuluhan dan pelatihan multi media kepada warga desa selain itu melakukan observasi, wawancara dan dokumentasi yang dilakukan kepada perwakilan pemerintah desa dan tokoh masyarakat. Kemudian disusun suatu strategi pengembangan dan promosi desa wisata menggunakan multimedia dan sosial media. Strategi tersebut antara lain pengotimalan website desa wisata dengan menggunakan search engine optimizer dan pemanfaatan platform media sosia yang tepat. Hasil dari pengabdian masyarakat ini, peserta mampu memproduksi karya multi media yang dapat digunakan sebagai sarana promosi Desa Wisata Adiluhur.Kata Kunci : desa wisata; media sosial; multimedia; promosi.Utilization of Multimedia in the Development and Promotion of the Potential of the Adiluhur Kebumen Tourism VillageABSTRACTThe development of computer technology has changed people's lifestyles, where people are easy to getting the information and carrying out its activities by many applications and gadgets. This is an opportunity in the management of a tourist village so that the tourism village manager can interactively connect with tourists by utilizing social media. Adiluhur Kebumen Tourism Village is one of the villages that have potential tourism objects that can be developed and promoted through multimedia. Adiluhur Reptile Park and Kebumen English Tourism Village are promising tourism potentials of the Adiluhur Tourism Village, but the management is still not optimal. Therefore the purpose of community service is to increase the ability of citizens to promote the potential of tourism villages. The method used is multi-media outreach and training to villagers in addition to conducting observations, interviews, and documentation conducted to village government representatives and community leaders. Then developed a strategy for developing and promoting rural tourism using multimedia and social media. These strategies include optimizing the tourism village website by using a search engine optimizer and using an appropriate social media platform. As a result of this community service, participants were able to produce multi-media works that could be used as a means of promoting Adiluhur Tourism Village.Keywords: multimedia; promotion; social media; tourism village
Platform Gamifikasi untuk Perkuliahan
David Kristiadi;
Khabib Mustofa
IJCCS (Indonesian Journal of Computing and Cybernetics Systems) Vol 11, No 2 (2017): July
Publisher : IndoCEISS in colaboration with Universitas Gadjah Mada, Indonesia.
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.22146/ijccs.17053
Gamification in lecturing has a lot of variety designs. A flexible platform is needed for that matter. This research aims to develop a gamification platform for lecturing that flexible, has a good performance and acceptable by users.Generic Gamification Platform (GGP) concept is used to develop platform. GGP is a kind of gamification solution that applies service oriented architecture Architecture (SOA) principles and puts gamification components (data, logic and rewards) and Information System (IS) separately. The platform has some capabilities such as able to manage game mechanics, actions, tasks and rules. The other platform capabilities are able to auto generate rules and to be integrated to IS.The results of tests show that a gamification platform for lecturing can be developed. The platform has a good level of flexibility, has a good performance, and acceptable by users (5 lecturers and 2 non-lecturers but well knowing on lecturing activities). Its flexibility level is 85%. Its average of response time on event execution is lower than 336ms. Its System Usability Scale (SUS) average score is 60 and its acceptability range in low marginal.
Genetic Algorithm for lecturing schedule optimization
David Kristiadi;
Rudy Hartanto
IJCCS (Indonesian Journal of Computing and Cybernetics Systems) Vol 13, No 1 (2019): January
Publisher : IndoCEISS in colaboration with Universitas Gadjah Mada, Indonesia.
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.22146/ijccs.43038
Scheduling is a classic problem in lecturing. Rooms, lecturers, times and scheduling constraints must be managed well to get an optimal schedule. University of Boyolali (UBY) also encounter the same scheduling problems. The problem was tried to be solved by building a library based on Genetic Algorithm (GA). GA is a computation method which inspired by natural selection. The computation consists of some operators i.e. Tournament Selection, Uniform Crossover, Weak Parent Replacement and two mutation operators (Interchanging Mutation and Violated Directed Mutation (VDM)). The two mutation method are compared to find which better mutation operator. The library was planned to have a capability to define custom constraints (scheduling requirements that were not accommodated by the library) without core program modifications. The test results show that VDM is more promising for optimal solutions than Interchanging Mutation. In UBY cases, optimal solution (fitness value=1) is reached in 12 minutes 41 second with adding 6 new room and inactivated 2 constraint i.e. lecturing begins at 14.00 except for 3rd semester of science law study program with morning class and lecturing participants must not over classroom capacity.
Variasi Shot pada Program Feature “Indonesia Bercerita” Edisi “Fenomena Walikan Di Jantung Budaya Jawa”
Anggitya Riski Meyliana;
David Kristiadi;
Zaira Hernaf Tasyah
Jurnal Imiah Teknik Studio Jurnal Ilmiah Teknik Studio Vol. 5 No. 1, September 2020
Publisher : Sekolah Tinggi Multi Media "MMTC" Yogyakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Penerapan variasi shot pada proses produksi karya audio visual feature sangat penting. Penerapan variasi shot mendukung terciptanya hasil gambar yang dinamis dan bervariasi. Karya “Indonesia Bercerita” Edisi “Fenomena Walikan Di Jantung Budaya Jawa” merupakan sebuah karya feature audio visual yang menyajikan tentang seputar Bahasa Walikan di Yogyakarta. Dalam proses produksi digunakan variasi teknik shot dan variasi lensa. Teknik shot yang dimaksud adalah simple shot, complex shot dan developing shot. Teknik simple shot yang digunakan untuk memudahkan penonton dalam menunjukkan sebuah benda/objek. Teknik complex shot yang digunakan untuk memudahkan penonton dalam menerima informasi yang disajikan. Teknik developing shot yang digunakan untuk menciptakan dramatisasi dan shot yang bagus. Variasi lensa merupakan variasi penggunaan lensa kit, lensa wide dan lensa fix dalam proses produksi. Dengan diterapkannya variasi teknik shot dan variasi lensa, informasi di dalam karya feature dapat disampaikan dengan visual yang dinamis dan bervariasi sehinga feature lebih menarik dan informatif.
Adaptive Streaming Server dengan FFMPEG dan Golang
David Kristiadi;
Marwiyati
Jurnal RESTI (Rekayasa Sistem dan Teknologi Informasi) Vol 5 No 3 (2021): Juni 2021
Publisher : Ikatan Ahli Informatika Indonesia (IAII)
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (767.936 KB)
|
DOI: 10.29207/resti.v5i3.2998
Quality of experience (QoE) when accessing video streaming becomes a challenge in varieties of network bandwidth/speed. Adaptive streaming becomes an answer to gain good QoE. An architecture system of the adaptive streaming server with Dynamic Adaptive Streaming over HTTP (DASH) was proposed. The system was consists of two services e.g transcoding and streaming. Transcoding service encodes an audio file, multi-bitrates video files, and manifest.mpd files. Streaming service serves client streaming requests that appropriate to client network profiles. The system is built using the Golang programming environment and FFMPEG. Transcoding service has some execution mode (serial and concurrent) and passing mode (1 pass and 2 passes). The transcoding service test results show that concurrent execution is faster 11,5% than the serial execution and transcoding using 1 pass is faster 46,95% than 2 passes but the bitrate of output video lower than the determinate bitrate parameter. The streaming service has a good QoE. In the 5 scenarios, buffer level=0 happens 5 times, and its total duration is 64 seconds. Buffer level=0 happens when extreme changes happen in network speed from fast to too slow.
Pelatihan Produksi Audiovisual di SMK Negeri 2 Purworejo, Jawa Tengah
Sunarsa Sunarsa;
Ch. Aprilina Dwi Astuti;
Karna Karna;
Purwanto Purwanto;
Marwiyati Marwiyati;
Sutanto Prasetyo Angkoso;
David Kristiadi;
Ade Wahyudin
Jurnal Pengabdian Seni Vol 3, No 2 (2022): NOVEMBER 2022
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.24821/jps.v3i2.7923
Media audiovisual menjadi media yang diminati berbagai kalangan dalam pendapatkan informasi karena lebih atraktif dan menarik bagi masyarakat. Media ini banyak dipergunakan untuk berbagai keperluan seperi promosi, sosialisasi, hingga hiburan. Oleh karena itu, mengingat manfaat yang besar dari media audiovisual, perlu diselenggarakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PKM) berupa pelatihan produksi audiovisual di SMK 2 Purworejo oleh dosen Program Studi Manajemen Teknik Studio Produksi, Sekolah Tinggi Multi Media “MMTC”, Yogyakarta. Peserta kegiatan PKM ini adalah siswa SMK yang masih memiliki kreativitas tinggi dan Purworejo merupakan wilayah yang memiliki daya tarik untuk diperkenalkan potensi-potensinya. Kegiatan ini dilaksanakan dalam bentuk pemberian ceramah materi teori, praktikum dan, produksi konten yang dibuat oleh siswa peserta PKM. Secara umum, pelaksanaan PKM berjalan lancar tanpa kendala apa pun karena dukungan dari pihak sekolah. Hasil keluaran kegiatan PKM ini adalah karya konten audiovisual yang dibuat oleh peserta PKM memiliki kualitas yang cukup baik bila mempertimbangkan keterbatasan kemampuan dan waktu pengerjaan produksi audiovisual. Hal ini karena antusiame dan kreativitas peserta PKM yang tinggi sehingga mampu menyelesaikan tugas dengan baik.
Pengembangan Kompetensi Guru SD Negeri Wonosari I pada Masa Pandemic Covid-19 dengan Pelatihan Produksi Video Media Pembelajaran Menggunakan Smartphone
Dina Dwika Oktora;
Diyah Ayu Karunianingsih;
David Kristiadi
E-Dimas: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 14, No 1 (2023): E-DIMAS
Publisher : Universitas PGRI Semarang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26877/e-dimas.v14i1.6973
Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk mengembangkan kompetensi guru-guru SD Wonosari 1 dalam membuat video media pembelajaran dengan menggunakan smartphone. Kegiatan pelatihan dilakukan secara luring namun tetap menggunakan protocol kesehatan yang dianjurkan pemerintah dengan melalui metode ceramah, Tanya jawab dan praktik produksi yang dibimbing langsung oleh para pengajar. Setelah kegiatan pelatihan dilakukan evaluasi kegiatan dengan menyebarkan kusioner kepada peserta. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa program PKM berlangsung dengan baik dan lancar. Program ini diharapkan mampu memberikan motivasi bagi para guru untuk dapat meningkatkan motivasi dalam mengembangkan bahan pembelajaran melalui produksi video media pembelajaran untuk mendukung pembelajaran secara daring, khususnya di masa pandemic Covid-19.
Penerapan Teknologi Siaran Digital Bagi LPP TVRI Jawa Timur
Abdul Hakim;
Marwiyati;
Ade Wahyudin;
David Kristiadi
Publisher : Program Studi Ilmu Komunikasi
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.35891/heritage.v10i1.3196
Migrasi teknologi siaran dari analog ke digital tidak begitu mudah, akan membawa dampak yang begitu besar, salah satunya pada infrastruktur/pemancar.Tujuan penelitian ini mengetahui dampak penerapan sistem siaran digital bagi LPP TVRI Jawa Timur dengan metode penelitian kualitatif. Hasil penelitian LPP TVRI Jawa Timur sebagai informasi publik milik pemerintah, dengan semangat dan harapan baru mendapatkan bantuan/subsidi pemancar digital yaitu pada tahun 2013 dari Kementerian Kominfo dengan type UHF BT-ESA (DVBT2), merk RS. Dengan infrasruktur/pemancar digital tersebut diharapkan jangkauan siaran digital akan lebih meluas khususnya di daerah Jawa Timur. Adapun dampak penggantian pemancar televisi digital, efisien pemakaian spectrum frekuensi, penghematan bandwith mampu memperbaiki kesalahan pengiriman data, Pesawat penerima sangat peka dalam menangkap sinyal, kompatibilitas dalam format, skalabilitas dalam aspek ratio, pilihan konten program siaran lebih banyak.Undang-undang penyiaran digital sampai sekarang masih belum juga ada hasilnya tetapi untuk LPP TVRI Jawa Timur tetap menyiarkan siaran digital maupun analog