Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Faktor-Faktor Penyebab Remaja Menikah Dibawah Usia 18 Tahun Fanni Hanifa; Meita Dhamayanti; Ieva Baniasih Akbar; Kusnandi Rusmil; Deni K Sunjaya
Jurnal Ilmiah Kebidanan Indonesia Vol 10 No 04 (2020): Jurnal Ilmiah Kebidanan Indonesia (Indonesian Midwifery Scientific Journal) Sek
Publisher : Q PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33221/jiki.v10i04.830

Abstract

Pernikahan anak akan selalu menjadi kekhawatiran bidang kesehatan, karena akan sangat membahayakan bagi kesehatan ibu dan anak, terutama pada saat kehamilan dan persalinan. Pernikahan anak dapat menyumbang angka kesakitn ibu dan anak bahkan sampai kematian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor penyebab remaja menikah dibawah usia 18 tahun di Kecamatan Ciawi Kabupaten Tasikmalaya. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan strategi fenomenologi menggunakan metode indepth interview. Hasil yang didapatkan adanya penyebab dari pernikahan dibawah usia 18 tahun diantaraya sikap remaja karena pengaruh media elektronik, pendidikan dan pengerahuan rendah serta hubungan sosial di lingkungannya, dorongan biologis dan aktualisasi diri akibat dari pemenuhan kebutuhan ekonomi dan peningkatan tingkat sosial. Pergaulan menyimpang akibat dari seks bebas, penggunakaan alkohol serta penggunaan narkoba juga menjadikan faktor penyebabnya. Pengawasan orangtua yang rendah dapat menyebabkan anak bebas sehingga pergaulan dapat tidak terkontrol, peran sekolah serta peran tenaga kesehatan juga dianggap mampu untuk menjadikan sikap remaja dapat menikah dibawah usia 18 tahun karena kurangnya pendidikan kesehatan serta pendidikan moral.
REAKSI SILANG RESPONS IMUN HUMORAL VIRUS A/H1N1 PANDEMI/2009 DAN SEASONAL/2006 PADA REMAJA PERIODE KELAHIRAN TAHUN 1990-1996 MEITA DHAMAYANTI; TRI HANGGONO ACHMAD; CISSY B KARTASASMITA; PONPON IDJRADINATA
Indonesian Journal of Applied Sciences Vol 3, No 2 (2013)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (8874.663 KB) | DOI: 10.24198/.v3i2.16830

Abstract

Pengaruh Pelatihan Safe Injection Terhadap Peningkatan Pengetahuan, Sikap, dan Keterampilan Bidan Desa Dalam Pelaksanaan Imunisasi Di Kabupaten Magetan Nana Usnawati; Dwi Prasetyo; Elsa Setiawati; Farid Husin; Kusnandi Rusmil; Meita Dhamayanti
Jurnal Pendidikan dan Pelayanan Kebidanan Indonesia (Indonesian Journal of Education and Midwifery Care Vol 1, No 1 (2014): Desember
Publisher : Program Studi Magister Kebidanan FK UNPAD

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (209.777 KB) | DOI: 10.24198/ijemc.v1i1.85

Abstract

Anak merupakan potensi utama bagi masa depan bangsa. Konvensi hak anak menyatakan bahwa anak berhak memperoleh kesehatan dan kesejahteraan dasar, salah satunya adalah imunisasi. Cakupan imunisasi di kabupaten Magetan sudah baik, tetapi seiring dengan meningkatnya cakupan, terjadi peningkatan kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI). Bidan mempunyai peran penting dan strategis dalam pelaksanaan imunisasi. Pengetahuan, sikap, dan keterampilan safe injection bidan dalam pelaksanaan imunisasi masih perlu ditingkatkan. Salah satu upaya untuk meningkatkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan adalah memberikan pelatihan. Tujuan penelitian ini menganalisis pengaruh pelatihan safe injection terhadap peningkatan pengetahuan, sikap, dan keterampilan bidan desa dalam pelaksanaan imunisasi.Penelitian ini menggunakan rancangan quasy experiments pre post test with control design yang dilakukan pada 60 bidan (kelompok perlakuan 30 bidan dan kelompok kontrol 30 bidan), yang diambil secara proporsional. Pelatihan safe injection pelaksanaan imunisasi dilakukan pada kelompok perlakuan. Pengetahuan dan sikap diukur mengunakan kuesioner. Keterampilan diukur menggunakan daftar tilik. Analisis data menggunakan uji t, uji Mann Whitney, uji Wilcoxon dan Chi Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh pelatihan safe injection terhadap peningkatan pengetahuan, sikap, dan keterampilan bidan desa dalam pelaksanaan imunisasi (p<0,05). Peningkatan pengetahuan, sikap, dan keterampilan pada kelompok perlakuan lebih tinggi dibanding kelompok kontrol. Pada kelompok perlakuan terjadi peningkatan pengetahuan (22,23%), sikap (10,7%), dan keterampilan imunisasi BCG, DPT-HB, campak (50,73%; 46,10%; 53,87%). Pada kelompok kontrol terjadi peningkatan pengetahuan (0,6%), sikap (1,87%), dan keterampilan imunisasi BCG, DPT-HB, campak (9,67%; 9,60%; 12,37%).
Strategi Pengasuhan untuk meningkatkan Resiliensi Online pada Anak: Studi Kualitatif Persepsi Ibu Nurmukaromatis Saleha; Restuning Widiasih; Iqbal Pramukti; Meita Dhamayanti
Jurnal Vokasi Keperawatan (JVK) Vol. 7 No. 1 (2024): JUNI
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/jvk.v7i1.34532

Abstract

Kesadaran orang tua khususnya ibu tentang adanya dampak negatif internet di balik manfaatnya yang luas menunjukkan pentingnya strategi pengasuhan untuk melindungi dan meningkatkan resiliensi online (ketahanan/ketangguhan diri dalam menyikapi dampak negatif di dunia online) pada anak mereka. Menginvestigasi persepsi ibu di kota bengkulu tentang strategi pengasuhan yang akan mereka gunakan untuk meningkatkan resiliensi online pada anak. Studi ini merupakan deskriptif kualitatif. Sebanyak dua belas orang ibu mengikuti diskusi kelompok terpusat dipilih dengan metode purposive sampling. Analisis konten dilakukan selanjutnya divalidasi menggunakan triangulasi peneliti dan teori. Didapatkan empat kategori yaitu membekali anak dengan pendidikan, menciptakan hubungan keluarga yang harmonis, menerapkan pola asuh demokratis, meningkatkan kecakapan literasi digital ibu. Strategi yang telah disepakati menunjukkan kesadaran orang tua untuk memenuhi kebutuhan informasi dan teknologi bagi anak dengan tetap melakukan upaya-upaya perlindungan.strategi-strategi akan bermanfaat bila dijalankan dengan baik. Orang tua perlu bekerja sama dengan pihak-pihak terkait seperti pihak sekolah dan tenaga kesehatan untuk dapat menjalankan strategi yang telah ditetapkan. Perawat maternitas dapat menjadi fasilitator dalam pencapaian strategi-strategi tersebut serta berinovasi menjalankan upaya preventif dengan cara meningkatkan resiliensi online.