Claim Missing Document
Check
Articles

Found 29 Documents
Search

Factors Related to Psychological Help-Seeking Behavior among First-Year College Student Astuti, Cici Siti Widya; Pramukti, Iqbal; Widianti, Efri
JURNAL PENDIDIKAN KEPERAWATAN INDONESIA Vol 7, No 2 (2021): Volume 7, Nomor 2 (2021)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jpki.v7i2.40102

Abstract

AbstractIntroduction. Psychological Help-Seeking Behavior is an action taken in seeking psychological help from others to solve the problem at hand. Objectives. This study aims to determine factors related to psychological help-seeking behavior among first-year college students. Methods. This study is a descriptive-correlation study with an approach cross-sectional, the sample was taken using proportionate stratified random sampling, with a total of 144 participants based on the G-Power calculation. The instruments used are General Help-Seeking Questionnaire (GHSQ) and Actual Help Seeking Questionnaire (AHSQ), data analysis using univariate and bivariate (chi-square). Results. In this research, there is a relationship between age factor and gender factor with psychological help-seeking behavior with a p-value ( 0.05). Discussions. Most of the first-year students perform psychological help-seeking behavior in the future and currently, while other factors in this research did not have a significant relationship both in the future, past and present, this can happen due to unbalanced number of sample proportions.AbstrakPendahuluan. Perilaku Mencari Bantuan psikologis merupakan suatu tindakan yang dilakukan dalam mencari bantuan psikologis kepada orang lain dengan tujuan untuk memecahkan masalah yang sedang dihadapi. Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku mencari bantuan psikologis pada mahasiswa tingkat pertama. Metode. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif-korelasi dengan pendekatan cross-sectional, pengambilan sampel menggunakan proportionate stratified random sampling, dengan jumlah partisipan sebanyak 144 berdasarkan perhitungan G-Power. Instrumen yang digunakan adalah General Help Seeking Questionnaire (GHSQ) dan Actual Help Seeking Questionnaire (AHSQ), analisa data menggunakan univariat dan bivariat (chi-square). Hasil. Dalam penelitian ini terdapat hubungan antara faktor usia dan jenis kelamin dengan perilaku mencari bantuan psikologis dengan nilai p value ( 0.05). Diskusi. Sebagian besar mahasiswa tingkat pertama melakukan perilaku mencari bantuan psikologis dimasa depan dan saat ini, sedangkan faktor-faktor lain pada penelitian ini tidak ada hubungan yang signifikan baik diwaktu masa depan, masa lalu dan masa saat ini,  hal ini dapat terjadi karena berdasarkan data demografi jumlah proporsi sampel tidak seimbang.  
Mother and Family’s View on Exclusive Breastfeeding in Developing Country Iqbal Pramukti; Michael Hill; Norehan Binti Mohammad Isa
Jurnal Keperawatan Padjadjaran Vol. 2 No. 3 (2014): Jurnal Keperawatan Padjadjaran
Publisher : Faculty of Nursing Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (633.888 KB) | DOI: 10.24198/jkp.v2i3.88

Abstract

Exclusive breastfeeding is something which has a lot of benefit both for mother and baby. It is recommended by WHO at let for the first six months. Then it also recommended until two years and beyond. In fact, mostly mother only gave their breastmilk to their babies until two months. The method of this study using systematic review-metasynthesize which an extensive of the literature was undertaken. Database searched were: MEDLINE, CINAHL, BioMed Central, Wiley, and EMBASE. Result shown that mother’s view on exclusive breast is an important part in an attempt to promote breastfeeding desire. Even though their view is influenced by her family and surroundings, but finally the decision is on her. This concurs with finding of some researcher who found women who have the experience of breastfeeding, especially within the family, are more likely to choose to breastfeed heir child.Key words:Exclusive breastfeeding, family, mother AbstrakPemberian ASI eksklusif adalah sesuatu yang memiliki manfaat sangat besar baik bagi ihu maupun bayi. Hal ini sangat direkomendasikan oleh WHO minimal sampai enam bulan pertama kelahiran bayi. Kemudian dapat dilanjutkan sampai usia dua tahun. Pada kenyataannya, kebanyakan ibu memberikan ASI mereka kepada bayinya hanya sampai usia bayi dua bulan. Metode yang digunakan adalah systematic review- metasintesisyang mana menggunakan pencarian literatur secara luas. Database yang dipilih adalah: MEDLINE, CINAHL, BioMed Central, Wiley, dan EMBASE. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pandangan ibu mengenai pemberian ASI eksklusif memiliki peranan yang penting dalam usaha meningkatkan keinginan untuk menyusui. Walaupun pandangan mereka dipengaruhi oleh keluarga dan sekitarnya, namun keputusan akhir tetap berada di tangan mereka. Hal ini sejalan dengan beberapa penelitian yang sudah dilakukan oleh beberapa peneliti sebelumnya yang menyebutkan bahwa wanita yang memiliki pengalaman dalam menyusui, khususnya di dalam keluarga akan cenderung memutuskan untuk menyusui bayinya.Kata kunci:ASI eksklusif, keluarga, ibu
Kesehatan Kerja Pada Industri Rumah Tangga “Accesoris Burung” di RT 13 RW 09 Babakan Sari, Kiaracondong Bandung Iwan Shalahuddin; Citra Windani Mambang Sari; Iqbal Pramukti
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Volume 4 Nomor 6 Desember 2021
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v4i6.5022

Abstract

ABSTRAK Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan sistem yang melindungi pekerja, perusahaan, lingkungan hidup, dan masyarakat sekitar dari bahaya akibat kecelakaan kerja. Keselamatan dan kesehatan pemilik serta pegawai saling berhubungan erat dengan keefektifan kerja, sehingga sangat penting sekali untuk dijaga dan dipelihara. Penerapan keselamatan dan kesehatan kerja sangat penting khususnya pada perusahaan yang berkaitan secara langsung dengan bidang produksi. Aksesoris Sangkar Burung Kiara G.357 merupakan salah satu usaha home industri, dimana usaha tersebut beroprasi sejak tahun 1990 an hingga saat ini. Kondisi pandemi Covid-19 ini juga tidak memudarkan semangat pemilik beserta karyawan pengelolanya untuk terus produktif menjalankan usaha tersebutn. Tujuan kegiatan adalah memberikan edukasi untuk Menjelaskan tentang kesehatan dan keselamatan kerja khususnya penggunaan APD dalam upaya mencegah resiko kerja di home industri. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah melalui pemutaran video, ceramah, dan diskusi serta tanya jawab. Hasil yang dicapai setelah dilakukan pendidikan kesehatan melalui penyuluhan, para peserta menyatakan dapat mengetahui dan memahami serta mengungkapkan kembali tentang kesehatan dan keselamatan kerja khususnya penggunaan APD dalam upaya mencegah resiko kerja di home industri. Kata Kunci: APD, Home Industri, Kesehatan Keselamatan Kerja  ABSTRACT Occupational safety and health (K3) is a system that protects workers, companies, the environment, and the surrounding community from the dangers of work accidents. The safety and health of owners and employees are closely related to work effectiveness, so it is very important to protect and maintain them. The application of occupational safety and health is very important, especially in companies that are directly related to the production sector. Kiara G.357 Bird Cage Accessories is one of the home industry businesses, where the business has been operating since the 1990s until now. The condition of the Covid-19 pandemic has also not dampened the enthusiasm of the owners and their managing employees to continue to be productive in running the business. The purpose of the activity is to provide education to explain occupational health and safety, especially the use of PPE in an effort to prevent work risks in the home industry. The method used in this activity is through video screenings, lectures, and discussions as well as questions and answers. The results achieved after health education was carried out through counseling, the participants stated that they could know and understand and reveal again about occupational health and safety, especially the use of PPE in an effort to prevent work risks in the home industry.  Keywords: PPE, Home Industry, Occupational Health
Peran Infection Prevention Control dalam Perspektif Keperawatan Menghadapi Pandemi Covid-19 : Kajian Literatur Dewanti Widya Astari; Fransisca Sri Susilaningsih; Iqbal Pramukti
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Vol 11 No 1 (2021): Supp Januari 2021
Publisher : LPPM STIKES KENDAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32583/pskm.v11i1.1131

Abstract

Penularan Covid-19 pada tenaga kesehatan hingga April 2020 mencapai 22.073 kasus di 52 negara dengan Case Fatality Rate di Indonesia 8,13 %. Pelaporan infeksi Health Care Workers Covid-19 belum tersampaikan secara akurat kepada WHO, sehingga angka tersebut belum mewakili realita secara global. Infection Prevention Control (IPC) menjadi esensial dimasa pandemi Covid-19 karena perannya sebagai acuan pengendalian infeksi di rumah sakit. Pendekatan ilmiah dan solusi pada IPC dirancang untuk mencegah risiko infeksi baik pada pasien maupun petugas kesehatan. Tujuan artikel ini adalah telaah literature terkait peran IPC dalam menghadapi Covid-19. Penelusuran menggunakan kata kunci (Infection Prevention Control) dan (Nurse) AND (Covid-19) pada 3 database yaitu PubMed, EBSCO dan Google Scholar. Artikel yang digunakan menggunakan bahasa Inggris dan bahasa Indonesia. Terdapat 10 artikel sesuai kriteria eligibilitas yang telah ditentukan oleh peneliti. 10 artikel menyatakan IPC akan efektif apabila terdapat pelatihan dan pendidikan staf yang baik, kepemimpinan, metode untuk mengdidentifikasi serta proaktif pada tempat berisiko infeksi, kebijakan dan prosedur yang tepat serta koordinasi ke seluruh fasilitas pelayanan kesehatan. Manajemen IPC, Pemenuhan APD dan IPC Surveillance merupakan peran terpenting dalam menghadapi Covid-19.
The Correlation Between Demographic Characteristics With Wash Practices In Stunting Locus Salsabila Nabilla Puspa Ilham; Laili Rahayuwati; Witdiawati Witdiawati; Iqbal Pramukti; Gusgus Ghraha Ramdhanie
Journal of Nursing Care Vol 6, No 1 (2023): Journal of Nursing Care
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jnc.v6i1.44393

Abstract

Human factors are very complex in the spread of disease. Stunting is caused by chronic malnutrition and infections in toddlers. Lack of access to clean water, hygiene, and sanitation contributes to stunting. Demographic factors can affect a person’s motivation to maintain hygiene. This study aims to be determined the correlation between demographic characteristics and water, sanitation, and hygiene (WASH) practices at the stunting locus. The method in this study used a correlational quantitative method with a cross-sectional design to be measured demographic characteristic and WASH practices variables. The study population consisted of Sukamulya village residents, and 463 Sukamulya village residents were sampled using total sampling. SPSS Version 26 for Windows was used for univariate and bivariate Chi-Square analysis. The results showed that 228 (49.2%) out of 463 of respondents had poor WASH practices. The results of the correlation test showed that there was a correlation between level of education and WASH practices with a score of Chi-Square 17,564 (p-value = 0,002). There is a correlation between education level and WASH practices at the stunting locus. Education affects a person’s perspective and decision-making, including environmental hygiene and health. Thus, the government and policymakers should hold WASH programs to educate the public about keeping the stunting locus clean.
The Effect of Using Virtual Reality in Urinary Catheter Insertion Procedures on Nursing Students’ Self-Efficacy Dinda Ayu Apriliani; Iqbal Pramukti; Dyah Setyorini
Journal of Nursing Care Vol 6, No 1 (2023): Journal of Nursing Care
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jnc.v6i1.44301

Abstract

Self-efficacy is a person’s belief or confidence in doing something. Self-perception related to confidence in the learning process or learning strategy is often called “learning self-efficacy” where it reflects how confident a learner is in achieving certain learning objectives in the context of performing clinical skills of urinary catheterization. In developed countries, virtual reality is proven to be able to increase student self-efficacy but in developing countries there is still limited research. The purpose of this study was to see the effect of virtual reality learning media on the self-efficacy of nursing students in the learning process in Indonesia as a developing country. This research design is a quantitative study with a pre-experiment research design with one intervention group with a pre-test post-test design approach. The sampling technique used was purposive sampling with 49 nursing students of the Faculty of Nursing, Padjadjaran University as samples. The instrument used in this study was the Learning Self Efficacy Scale (L-SES) for Clinical Skills questionnaire consisting of 12 question items. Data analysis was carried out univariately and bivariately using the dependent t-test because the data were normally distributed. The results showed that there was a significant difference between the pre-test and post-test which showed an average increase of 13.65 points. The use of VR learning media in the act of urinary catheterization and static results show a value of p = 0.001 <0.05 it means significantly increase learning self-efficacy. So it can be concluded that virtual reality learning media in catheterization actions have an effect on increasing the self-efficacy of nursing students in Indonesia as a developing country.
Hubungan Peran Perawat sebagai Edukator dengan Pengetahuan dan Kesadaran pada Pasien Diabetic Retinopathy Dewanti Widya Astari; Afni Noviantani; Iqbal Pramukti
Jurnal Keperawatan Vol 14 No 1 (2022): Jurnal Keperawatan: Maret 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (223.542 KB) | DOI: 10.32583/keperawatan.v14i1.19

Abstract

Diabetic retinopathy (DR) adalah salah satu komplikasi kronis dari diabetes mellitus terhadap mata. Apabila tidak ditangani dengan baik, maka DR dapat menyebabkan kebutaan. Peran perawat yaitu meningkatkan pengetahuan dan kemampuan guna melakukan pengontrolan terhadap penyakitnya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa hubungan antara peran perawat sebagai educator dengan pengetahuan dan kesadaran pada pasien diabetic retinopathy di Pusat Mata Nasional Rumah Sakit Mata Cicendo. Jenis penelitian ini adalah analitik dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan data dilakukan di instalasi rawat jalan rumah sakit rujukan tersier. Sumber data berupa data primer melalui kuesioner peran perawat sebagai edukator dan kuesioner Knowledge and Awareness of Patients With Diabetic Retinopathy dan data sekunder berupa data pasien diabetic retinopathy tahun 2020. Responden terdiri dari 97 pasien DR. Penelitian dilakukan bulan April sampai dengan Juni 2021 di Pusat Mata Nasional Rumah Sakit Mata Cicendo. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji Chi-Square dengan tingkat signifikansi 0,05. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara peran perawat sebagai edukator dengan pengetahuan dan kesadaran pada pasien DR (p = 0,003). Semakin tinggi nilai peran perawat sebagai edukator maka semakin tinggi pengetahuan dan kesadaran pada pasien DR. Penelitian ini mengungkapkan bahwa perawat harus dapat mengoptimalkan pendidikan kesehatan untuk pasien DR sehingga pasien dapat meningkatkan kualitas hidupnya.
The Effectiveness of Tandem Walks on Reducing the Risk of Falling in the Elderly: A Case Report Amelia Hayati; Iqbal Pramukti; Setiawan Setiawan
Consilium Sanitatis: Journal of Health Science and Policy Vol. 1 No. 2 (2023): April
Publisher : EDUPEDIA Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (391.593 KB) | DOI: 10.56855/jhsp.v1i2.272

Abstract

Objective: This case report aims to determine the effectiveness of tandem walking interventions in the elderly with a diagnosis of fall risk in the community. Methods: This case uses a case report involving one elderly person in a community with a high risk of falling category. The tandem walking intervention was carried out for ten days at least once a day, and a Tinetti Gait and Balance test was carried out to see the fall risk category before and after the tandem walking intervention was given. Results: After being given the tandem walking nursing intervention for ten days, although there was no change in the fall risk category, there was a decrease in the Tinetti Gait and Balance score compared to before the intervention. In addition, the elderly said that after doing tandem walking, their walk was more balanced, and they did not need assistance when walking by holding the wall around it like before. Conclusion: The results of this case report only involved one elderly, but the interventions provided can reduce this bias because they can reduce the risk score of falling Thus, case report can be used as an initial study for further research related to modification of tandem roads in the context of the elderly population in a larger sample with a true experiment design.
EFESIENSI GAMIFIKASI DALAM PENDIDIKAN KEPERAWATAN MASA PANDEMI: A LITERATURE REVIEW Made Yos Kresnayana; Kusman Ibrahim; Meita Dhamayanti; Iqbal Pramukti
PROSIDING SIMPOSIUM KESEHATAN NASIONAL Vol. 2 No. 1 (2023): Simposium Kesehatan Nasional
Publisher : LPPM STIKES BULELENG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (377.9 KB)

Abstract

Latar Belakang: Pandemi berdampak pada seluruh tatanan kehidupan manusia, salah satunya di dunia pendidikan. Sistem pembelajaran yang telah berlangsung perlu disesuaikan atas situasi pandemi Covid-19 yang melanda dunia, penggunaan sistem pembelajaran berbasis teknologi dengan mengedepankan efesiensi jarak dan waktu merupakan alternatif dalam pendidikan Keperawatan. Gamifikasi merupakan salah satu strategi dalam penggunaan media elektronik sebagai platform/tools pembelajaran untuk memberikan kemudahan dalam memahami sistem pembelajaran yang akan dilakukan. Metode: Pencarian literature dan ekstraksi data menggunakan dua database yaitu Ebsco and ScienceDirect. Total artikel yang ditemukan pada ketiga database tersebut adalah 1595 dan yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi adalah 10 jurnal. Kriteria inklusi pemilihan jurnal yaitu: jurnal tahun 2018-2023, berbahasa inggris, keperawatan. Hasil: Hasil review literature yang telah dilakukan menunjukkan efesiensi jarak dan waktu serta kemudahan dari Gamifikasi dalam pendidikan Keperawatan masa pandemi sangat membantu dalam pembelajaran yang dilaksanakan. Efesiensi yang dimaksud dalam jarak yaitu tidak perlunya datang langsung kedalam kelas yang memungkinkan belajar dari manapun, waktu perlu dipertimbangkan karena pembelajaran yang dilakukan sesuai dengan jadwal akan menjadikan niat belajar dan hasil yang optimal dan kemudahan dari gamifikasi dalam pendidikan keperawatan yaitu dapat berlangsungya pembelajaran dengan baik. Kesimpulan:Efesiensi Gamifikasi dalam pendidikan Keperawatan Masa Pandemi memiliki peranan penting dalam dunia pendidikan terbukti dengan kemudahan yang diperoleh secar baik dalam ruang dan waktu yang tetap mepertahankan esensi pembelajaran.
ANALISIS SUPPORT SYSTEM PENINGKATAN SELF-MANAGEMET PASIEN GAGAL GINJAL CHRONIK: A LITERATURE REVIEW Andi Mayasari Usman; Cecep Eli Kosasih; Iqbal Pramukti
PROSIDING SIMPOSIUM KESEHATAN NASIONAL Vol. 2 No. 1 (2023): Simposium Kesehatan Nasional
Publisher : LPPM STIKES BULELENG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (410.126 KB)

Abstract

Latar Belakang: Penyakit gagal ginjal kronik merupakan salah satu penyakin non communicable disease dengan prevalensi yang terus meningkat. Penyakit ini jika tidak tertangani dengan baik dapat menyebabkan pasien harus menjalani hemodialisis, menurunkan Quality of life penderitanya dan menimbulkan komplikasi yang lain. Strategi self-management dinilai merupakan cara efektif untuk mencegah terjadinya perkembangan penyakit tersebut. Oleh karena itu, perlu diketahui support system yang dapat meningkatkan self-management pada pasien gagal ginjal kronik. Metode: Pencarian literature dan ekstraksi data menggunakan tiga database yaitu Pubmed, Ebsco and ScienceDirect. Total artikel yang ditemukan pada ketiga database tersebut adalah 1721 dan yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi adalah 7 jurnal. Kriteria inklusi pemilihan jurnal yaitu: jurnal tahun 2018-2023, berbahasa inggris, usia responden > 18 tahun. Hasil: Hasil review literature yang telah dilakukan menunjukkan self-management pasien gagal ginjal kronik dipengaruhi oleh IFSM-mPH (Individual Family Self-Management). Kombinasi antara perawatan standar dan IT dinilai mampu meningkatkan self-management pasien setelah 3 bulan penerapan.  Selain itu, dukungan sosial dan literasi kesehatan juga dapat meningkatkan self-management yang berdampak pada peningkatan Quality Of Life. Kesimpulan: Support system yang berperan dalam peningkatan self-management pasien gagal ginjal kronik yaitu IFSM-mPH, dukungan sosial dan literasi kesehatan.