Zaki Zainal Arifin
Unknown Affiliation

Published : 9 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

PENGARUH PERSEPSI SISWA ATAS LINGKUNGAN BELAJAR DAN KECERDASAN INTELEKTUAL TERHADAP KEMAMPUAN BERBICARA BAHASA INGGRIS (SURVEI PADA SMK NEGERI DI KOTA TANGERANG SELATAN, BANTEN) Zaki Zainal Arifin
Jurnal Sekretari Universitas Pamulang Vol 5, No 2 (2018): Jurnal Sekretari
Publisher : Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1032.769 KB) | DOI: 10.32493/skr.v5i2.1581

Abstract

ABSTRAK            Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh persepsi siswa atas lingkungan belajar dan kecerdasan intelektual terhadap kemampuan berbicara bahasa Inggris di SMK negeri di Kota Tangerang Selatan, Banten. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei. Jumlah populasi yang digunakan sebanyak 420 siswa. Sampel berukuran 52 siswa, dengan teknik sampling yang digunakan yaitu simple random sampling. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu angket persepsi siswa atas lingkungan belajar, hasil tes IQ, dan tes kemampuan berbicara siswa berbentuk pilihan ganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) terdapat pengaruh yang signifikan persepsi siswa atas lingkungan belajar dan kecerdasan intelektual secara bersama-sama terhadap kemampuan berbicara bahasa Inggris siswa  SMK negeri di Kota Tangerang Selatan, Banten. Hal ini dibuktikan dengan perolehan nilai Sig. 0,000 < 0,05 dan Fh = 9,655. Secara bersama-sama persepsi atas lingkungan belajar dan kecerdasan intelektual memberikan kontribusi sebesar 28,3% terhadap variabel kemampuan berbicara bahasa Inggris, 2) terdapat pengaruh yang signifikan persepsi siswa atas lingkungan belajar terhadap kemampuan berbicara bahasa Inggris siswa  SMK negeri di Kota Tangerang Selatan, Banten. Hal ini dibuktikan dengan perolehan nilai Sig. 0,028 < 0,05 dan th = 2,271. Variabel persepsi siswa atas lingkungan belajar memberikan kontribusi sebesar 13,29% dalam meningkatkan kemampuan berbicara bahasa Inggris, 3) terdapat pengaruh yang signifikan kecerdasan intelektual terhadap kemampuan berbicara bahasa Inggris siswa  SMK negeri di Kota Tangerang Selatan, Banten. Hal ini dibuktikan dengan perolehan nilai Sig. 0,017 < 0,05 dan th = 2,471. Variabel kecerdasan intelektual memberikan kontribusi sebesar 14,97% dalam meningkatkan kemampuan berbicara bahasa Inggris. Kata Kunci: Lingkungan Belajar, Kecerdasan Intelektual, Kemampuan Berbicara
MEMOTIVASI GURU DALAM PEMBELAJARAN AL-QUR’AN DENGAN PENERAPAN METODE AL-BANA DI TKQ/TPQ AL-FALAH GRIYA BUNGA ASRI DESA CIBADUNG, KECAMATAN GUNUNG SINDUR-BOGOR Riri Oktarini; Harjoyo Harjoyo; Waluyo Waluyo; Sugiyarto Sugiyarto; Zaki Zainal Arifin
PENGABDIAN SOSIAL Vol 2, No 1 (2022): JURNAL PENGABDIAN SOSIAL
Publisher : Universiitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (323.78 KB) | DOI: 10.32493/pbs.v2i1.18428

Abstract

ABSTRAK Mitra dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah guru/ustadzah pengajar Al-Qur’an di TKQ/TPQ Al-Falah yang berlokasi di Desa Cibadung RT.003/008 Kecamatan Gunungsindur, Kabupaten Bogor. Permasalahan utama yang dihadapi oleh mitra adalah keterbatasan sumber daya manusia yang dimiliki oleh yayasan untuk memberikan pengajaran Al-Qur’an, terutama penerapan metode kekinian yang menumbuhkan minat dan antusian para santri dalam belajar membaca Al-Qur’an. Guru ustadzah memang ada, tetapi rasio dan latar belakang pendidikan pendidik yang belum merata. Metode pelaksanaan kegiatan PKM ini direncanakan diawali dengan memberikan pelatihan berupa penyampaian materi menggunakan media pembelajaran seperti laptop, projector, alat peraga dan sound system. Selanjutnya dilakukan praktik/simulasi yang merupakan kegiatan lanjutan yang dilakukan oleh pelaksana PKM terhadap kegiatan pelatihan yang telah dilakukan. Hasil kegiatan ini adalah para guru/ustadzah pengajar TKQ/TPQ Al-Falah dapat mengajarkan anak didik/santri dengan metode Al-Bana yang lebih edukatif dan interaktif sehingga para santri lebih mudah dan cepat menguasai cara membaca Al-Qur’an. Kata Kunci: Manajemen, Motivasi, Guru, Metode Al-Bana  ABSTRACT Partners in this community service activity are teachers/ustadz who teach the Qur'an at TKQ/TPQ Al-Falah located in Cibadung Village RT.003/008 Gunungsindur District, Bogor Regency. The main problem faced by partners is the limited human resources owned by the foundation to provide Al-Qur'an teaching, especially the application of contemporary methods that foster the interest and enthusiasm of the students in learning to read the Qur'an. Ustadzah teachers do exist, but the ratio and educational background of educators are not evenly distributed. The method of implementing this PKM activity is planned to begin with providing training in the form of delivering material using learning media such as laptops, projectors, props and sound systems. Furthermore, practice/simulation is carried out which is a follow-up activity carried out by the PKM implementer for the training activities that have been carried out. The result of this activity is that the teachers/ustadz who teach TKQ/TPQ Al-Falah can teach students/santri with the Al-Bana method which is more educative and interactive so that students can more easily and quickly master how to read the Qur'an. Keywords: Management, Motivation, Teachers,  Al-Bana Method
ETIKA DAN KODE ETIK PESERTA DIDIK DI YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM JAME PEKOJAN JALAN PENGUKIRAN IV NO. 37A PEKOJAN, JAKARTA BARAT Nurhayati Nurhayati; Pendi Ahmad; Zaki Zainal Arifin; Dyas Mulyani Benazir
PENGABDIAN SOSIAL Vol 1, No 2 (2021): JURNAL PENGABDIAN SOSIAL
Publisher : Universiitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (210.973 KB) | DOI: 10.32493/.v1i2.12979

Abstract

ABSTRACT In this era of globalization, students have experienced a moral crisis, including juvenile delinquency that is often encountered such as disrespecting teachers and parents, brawls, drunkenness, gambling, even killing. One of the reasons is the influence of outside culture and the lack of teaching ethics from an early age. Inculcating ethical values if taught from childhood, children will get used to good behavior and will give birth to a good generation according to the noble values of the nation and religion. Teachers sometimes forget to teach morals to students, in class only teach subject matter, meet absenteeism, especially during a pandemic like today, teachers and students only face to face via online, making teaching about morals even more distant, so that there are changes in the social world of education. The method of implementing Community Service activities is dialogue-participatory education by explaining the importance of studying ethics and complying with the code of ethics applied at the Jame Pekojan Islamic Education Foundation. In addition, this activity also involved the educator of the Islamic Education Foundation, Jame Pekojan, Jalan Pengukiran IV No. 37A Pekojan West Jakarta which has been teaching ethics to students. The results of this activity the students were explained about the ethics and code of ethics of students in Islamic education. Besides that, it also raises awareness of students to comply with the code of ethics applied at the Jame Pekojan Islamic Education Foundation, because ethical values should be the main goal in the education system in Indonesia. So that students become moral and ethical. Keywords: Ethics, Code of Ethics, and Students  ABSTRAK Di era globalisasi ini, kalangan pelajar telah mengalami krisis akhlak, diantaranya kenakalan remaja yang sering ditemui seperti tidak menghormati guru dan orang tua, tawuran, mabuk, berjudi, bahkan sampai membunuh. Salah satu penyebabnya adalah adanya pengaruh budaya luar dan kurangnya mengajarkan etika sejak dini. Penanaman nilai etika jika diajarkan sejak masa kanak-kanak, maka anak-anak akan terbiasa untuk bertingkah laku yang baik dan akan melahirkan generasi yang baik sesuai nilai luhur bangsa dan agama Para pengajar terkadang lupa mengajarkan moral kepada peserta didik, dikelas hanya mengajarkan materi pelajaran, memenuhi absen, apalagi pada saat pandemik seperti sekarang ini, pengajar dan peserta didik hanya tatap muka melalui online, membuat pengajaran mengenai moral semakin jauh, sehingga terjadilah perubahan dalam dunia sosial pendidikan. Metode pelaksanaan kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat bersifat edukasi dialog-partisipatif dengan cara menerangkan mengenai pentingnya mempelajari etika dan mematuhi kode etik yang diterapkan di Yayasan Pendidikan Islam Jame Pekojan. Selain itu, kegiatan ini juga melibatkan pendidik Yayasan Pendidikan Islam Jame Pekojan Jalan Pengukiran  IV  No.  37A Pekojan  Jakarta  Barat yang selama ini telah mengajarkan etika kepada peserta didik. Hasil kegiatan ini para peserta didik dijelaskan mengenai etika dan kode etik peserta didik dalam pendidikan Islam. Disamping itu juga menumbuhkan kesadaran peserta didik untuk mematuhi kode etik yang diterapkan di Yayasan Pendidikan Islam Jame Pekojan, karena nilai etika sudah seharusnya menjadi tujuan utama dalam sistem pendidikan di Indonesia. Agar peserta didik menjadi bermoral dan beretika.Kata Kunci: Etika, Kode Etik, dan Peserta Didik
PENYULUHAN DAN EDUKASI MENUMBUHKAN KESADARAN WARGA DI SEKITAR TPST 012 GRIYA BERSIH ASRI PERUMAHAN RENI JAYA BARU, PAMULANG BARAT, KOTA TANGERANG SELATAN UNTUK MEMANFAATKAN BANK SAMPAH Zaki Zainal Arifin; Pendi Ahmad; Lisa Novia; Nurhayati Nurhayati; Riri Oktarini
PENGABDIAN SOSIAL Vol 1, No 1 (2021): JURNAL PENGABDIAN SOSIAL
Publisher : Universiitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (176.973 KB) | DOI: 10.32493/.v1i1.9834

Abstract

ABSTRACT The obstacles faced by PTST 012 Griya Bersih Asri at first made all residents in the Reni Jaya RT / RW 02/012 Housing have the awareness to take advantage of the waste bank, and separate waste based on its nature, namely organic and inorganic waste. That way, it is necessary to carry out counseling and education to increase the awareness and skills of residents in utilizing waste by implementing the reduce, reuse, recycle and replant (4R), it is necessary to solve the problem of waste through waste management from the source. So that the reduction of waste in landfills can reach 50% of the waste problem. It is recommended that TPST 012 Griya Bersih Asih collaborate with other communities, such as ceramic craftsmen, where the process of burning waste in large tubes can be used by ceramic craftsmen in making ceramics, so that the heat generated by the tube can be useful, so that no energy is wasted, starting from the initial waste utilization process to the final waste burning process. Keywords: Counseling, Education, and Waste Bank ABSTRAK Kendala yang dihadapi PTST 012 Griya Bersih Asri pada awalnya membuat seluruh warga di Perumahan Reni Jaya RT/RW 02/012 memiliki kesadaran untuk dapat memanfaatkan bank sampah, dan memisahkan sampah berdasarkan sifatnya yaitu sampah organik, dan anorganik. Dengan begitu, perlu melakukan penyuluhan dan edukasi untuk meningkatkan kesadaraan dan keterampilan warga dalam memanfaatkan sampah dengan penerapan prinsip reduce, reuse, recycle dan replant (4R), untuk penyelesaian masalah sampah melalui pengelolaan sampah sejak dari sumbernya. Sehingga pengurangan sampah yang ada di tempat pembuangan akhir bisa mencapai 50% dari permasalahan sampah.  Disarankan agar TPST 012 Griya Bersih Asih melakukan kerjasama dengan komunitas lain, seperti pengrajin keramik, dimana proses pembakaran sampah dalam tabung besar dapat dimanfaatkan oleh pengrajin keramik dalam membuat keramik, sehingga panas yang dihasilkan oleh tabung tersebut dapat berguna, sehingga tidak ada energi yang terbuang, mulai dari proses awal pemanfaatan sampah sampai proses akhir pembakaran sampah. Kata Kunci:  Penyuluhan, Edukasi, dan Bank Sampah
UPAYA PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN TERHADAP KREDIT MACET ANTARA KREDITUR DAN DEBITUR PADA BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL Tbk, (BTPN) Turkamun; Zaki Zainal Arifin; Amrizal Siagian
Jurnal Sekretari Universitas Pamulang Vol. 11 No. 1 (2024): JURNAL SEKRETARI
Publisher : Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentukbentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Dengan demikian perbankan memiliki fungsi penting dalam perekonomian Negara. Perbankanmempunyai fungsi utama sebagai “financial intermediary” yaitu penghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya secara efektif dan efisien pada sektor-sektor riil untuk menggerakan pembangunan dan stabilitas perekonomian sebuah negara. Dalam dunia perbankan, nasabah merupakan konsumen dari pelayanan jasa perbankan. Kedudukan nasabah dalam hubungannya dengan pelayanan jasa perbankan. Dilihat dari sisi pengerahan dana, nasabah yang menyimpan dananya di bank baik sebagai penabung deposan, maupun pembeli surat beharga, maka pada saat itu nasabah berkedudukan sebagai debitur dan bank sebagi kreditur. Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) didirikan 16 Februari 1985. Kantor pusat Bank BTPN beralamat di Menara BTPN CBD Mega Kuningan, Jl. Dr. Ide Anak Agung Gde Agung Kav. 5.5-5.6, Jakarta 12950 – Indonesia. Bank BTPN memiliki 85 kantor cabang utama, 746 kantor cabang pembantu, 148 kantor pembayaran dan 140 kantor fungsional operational. Salah satu cabang Bank Tabungan Pensiunan Negara tbk, (BTPN) jln. Margonda Raya no 77 kota Depok,Jawa barat,adalah kantor cabang yang berfungsi sebagai kantorpembayaran dan kantor fungsional operasional. Dilihat dari objek dan hasil yang akan didapat maka penelitian ini termasuk dalam tipe penelitian deskriptif dengan menggunakan metode kualitatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai satu variabel atau lebih tanpa membuat perbandingan dan menghubungkan dengan variabel lain. Kata Kunci : Penyelesaian Sengketa Perbankan, kredit macet, kreditur debitur bank BTPN. ABSTRACT Bank is a business entity that collects funds from the public in the form of savings and distributes them to the public in the form of credit and/or other forms in order to improve the standard of living of the people at large. Thus banking has an important function in the country's economy. Banking has the main function as a "financial intermediary", namely collecting funds from the public and channeling them effectively and efficiently to the real sectors to drive development and economic stability of a country. In the world of banking, customers are consumers of banking services. The position of the customer in relation to banking services. From the point of view of mobilizing funds, customers who kept their funds in the bank either as savers, depositors or purchasers of securities, at that time the customer was a debtor and the bank was a creditor. National Pension Savings Bank Tbk (BTPN) was established on 16 February 1985. Bank BTPN's head office is located at Menara BTPN CBD Mega Kuningan, Jl. Dr. Ide Anak Agung Gde Agung Kav. 5.5-5.6, Jakarta 12950 – Indonesia. Bank BTPN has 85 main branch offices, 746 sub-branch offices, 148 payment offices and 140 operational functional offices. A branch of the State Pension Savings Bank tbk, (BTPN) jln. Margonda Raya no 77 Depok city, West Java, is a branch office that functions as a payment office and operational functional office. Judging from the object and the results to be obtained, this research is included in the type of descriptive research using qualitative methods. Descriptive research is research conducted to determine the value of one or more variables without making comparisons and connecting with other variables. Keywords: Banking Dispute Resolution, bad credit, BTPN bank debitors
Upaya Penyelesaian Sengketa Perbankan Terhadap Kredit Macet Antara Kreditur dan Debitur pada Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk, (BTPN) Turkamun; Zaki Zainal Arifin; Amrizal Siagian
Jurnal Sekretari Universitas Pamulang Vol. 11 No. 2 (2024): JURNAL SEKRETARI
Publisher : Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/sekretarisskr.v11i2.42301

Abstract

ABSTRAK Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentukbentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Dengan demikian perbankan memiliki fungsi penting dalam perekonomian Negara. Perbankanmempunyai fungsi utama sebagai “financial intermediary” yaitu penghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya secara efektif dan efisien pada sektor-sektor riil untuk menggerakan pembangunan dan stabilitas perekonomian sebuah negara. Dalam dunia perbankan, nasabah merupakan konsumen dari pelayanan jasa perbankan. Kedudukan nasabah dalam hubungannya dengan pelayanan jasa perbankan. Dilihat dari sisi pengerahan dana, nasabah yang menyimpan dananya di bank baik sebagai penabung deposan, maupun pembeli surat beharga, maka pada saat itu nasabah berkedudukan sebagai debitur dan bank sebagi kreditur. Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) didirikan 16 Februari 1985. Kantor pusat Bank BTPN beralamat di Menara BTPN CBD Mega Kuningan, Jl. Dr. Ide Anak Agung Gde Agung Kav. 5.5-5.6, Jakarta 12950 – Indonesia. Bank BTPN memiliki 85 kantor cabang utama, 746 kantor cabang pembantu, 148 kantor pembayaran dan 140 kantor fungsional operational. Salah satu cabang Bank Tabungan Pensiunan Negara Tbk, (BTPN) Jln. Margonda Raya no 77 kota Depok,Jawa barat,adalah kantor cabang yang berfungsi sebagai kantorpembayaran dan kantor fungsional operasional. Dilihat dari objek dan hasil yang akan didapat maka penelitian ini termasuk dalam tipe penelitian deskriptif dengan menggunakan metode kualitatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai satu variabel atau lebih tanpa membuat perbandingan dan menghubungkan dengan variabel lain. Kata Kunci : Penyelesaian Sengketa Perbankan, kredit macet, kreditur debitur bank BTPN
Pengaruh Model Pembelajaran (Problem Based Learning) Terhadap Hasil Belajar Mahasiswa pada Mata Kuliah Bahasa Mandarin Program Studi Administrasi Perkantoran D-3 Universitas Pamulang Nurhayati; Zaki Zainal Arifin
Jurnal Sekretari Universitas Pamulang Vol. 12 No. 1 (2025): JURNAL SEKRETARI
Publisher : Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/sekretarisskr.v12i1.47317

Abstract

Penelitian yang berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran (Problem Based Learning) Terhadap Hasil Belajar Mahasiswa pada Mata Kuliah Bahasa Mandarin Program Studi Administrasi Perkantoran D-3 Universitas Pamulang” dipilih oleh penulis karena berasal dari pemikiran bahwa selama ini pengajaran hanya terpaku pada dosen (teacher based learning). Oleh karena itu upaya dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan ke arah pengajaran yang terpaku pada mahasiswa (student based learning). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Problem Base Learning (PBL) pada mata kuliah bahasa Mandarin Program Studi Administrasi Perkantoran D-3 Universitas Pamulang. Populasi pada penelitian ini adalah mahasiswa semester 1 regular A kelas V 656 Universitas Pamulang dengan jumlah total 36 mahasiswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis kuantitatif Eksperimen Semu (Quasi Experiment Design). Jenis Rancangan penelitian Eksperimen Semu ini terbagi menjadi beberapa macam yaitu: the Time Series Exsperiment, the Non-Equivalent Group Design, the Equivalent Time Samples Design. Dari ketiga rancangan penelitian Eksperimen Semu ini, peneliti menggunakan pendekatan The Non-Equivalent Control Group yaitu yang dilakukan dengan cara memberikan Pretest terlebih dahulu kemudian tindakan kelas dan terakhir posttest. Adapun jurnal ilmiah yang menjadi sasaran yaitu jurnal sekretari universitas pamulang, dan luaran penelitian yaitu Publikasi Ilmiah Jurnal Sekretari Universitas Pamulang, dan menjadi pemakalah dalam pertemuan ilmiah lokal.
Penyuluhan dan Edukasi Menumbuhkan Kesadaran Warga Griya Bunga Asri Desa Cibadung Kecamatan Gunung Sindur-Bogor untuk Memanfaatkan Bank Mutiara Madani Griya Bunga Asri Desa Cibadung Kecamatan Gunung Sindur Bogor Zaki Zainal Arifin; Nurhayati; Dyas Mulyani Benazir
Jurnal Pengabdian Sosial Vol 5 No 1 (2025): Jurnal Pengabdian Sosial
Publisher : Universiitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/pbs.v5i1.47254

Abstract

Sampah adalah material sisa yang dibuang sebagai hasil dari proses produksi, baik itu industri maupun rumah tangga. Definisi lain dari sampah adalah sesuatu yang tidak diinginkan oleh manusia setelah proses/ penggunaannya berakhir. Adapun material sisa yang dimaksud adalah sesuatu yang berasal dari manusia, hewan, ataupun dari tumbuhan yang sudah tidak terpakai. Wujud dari sampah tersebut bisa dalam bentuk padat, cair, ataupun gas.Sampah merupakan salah satu masalah yang dihadapi setiap orang baik di desa maupun kota, pengelolaan sampah hanya dilakukan sebagai kegiatan rutin, yaitu hanya dengan cara membuang, memindahkan dan memusnahkan sampah. Hal iniberdampak pada semakin langkanya tempat untuk pembuangan sampah sehingga menyebabkan merebahnya TPA/TPS illegal di berbagai tempat baik lahan kosong maupun di sungai-sungai. Metode pelaksanaan kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat bersifat pelatihan dialog-partisipatif dengan cara mengajak warga masyarakat untuk terlibat langsung dalam pelatihan tentang pengelolaan sampah. kegiatan ini juga melibatkan bank sampah yang telahberhasil dalam usaha mengembangkan masyarakat disekitarnya, sehingga dapat menjadi motivasi warganya untuk terlibat menjadi nasabah bank sampah. Hasil kegiatan ini adalah para warga mendapatkan pemahaman tentang sampah, baik bahaya maupun pemanfaatannya yang bernilai ekonomis untuk mendukung kegiatan sosial di masyarakat. Disamping itu juga dengan timbuhnya kesadaran warga mengelola sampah melalui bank sampah tercipta jalinan kekeluargaan dan semangat kebersamaan untuk meningkatkan kesehatan lingkungan yang lebihbaik
Pelatihan Percakapan Bahasa Mandarin di Tempat Umum (Restoran) pada Yayasan Panti Asuhan Yatim Piatu dan Dhuafa Maktabul Aitam Tangerang Nurhayati; Dyas Mulyani Benazir; Zaki Zainal Arifin
Jurnal Pengabdian Sosial Vol 5 No 2 (2025): Jurnal Pengabdian Sosial
Publisher : Universiitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/pbs.v5i2.51501

Abstract

Bahasa China atau disebut juga Bahasa Mandarin termasuk salah satu bahasa resmi yang digunakan dalam pertemuan anggota perserikatan bangsa-bangsa (PBB) sehingga menunjukkan posisi pentingnya di dunia internasional dan merupakan bahasa yang susah untuk dikuasai karena selain bentuk piktograf. Dalam perkembangannya, Bahasa Mandarin telah banyak dipelajari di berbagai negara, salah satunya di Indonesia, karena Bahasa Mandarin merupakan Bahasa komunikasi bisnis. Bahasa Mandarin diajarkan di sekolah-sekolah, universitas, lembaga kursus dan juga pelatihan baik secara offline maupun online. Pelatihan Bahasa Mandarin dilakukan untuk meningkatkan keterampilan berbahasa Mandarin, yaitu keterampilan menyimak (mendengar), berbicara, membaca dan menulis aksara Han. Pelatihan yang dilakukan di Yayasan Panti Asuhan Yatim Piatu dan Dhuafa Maktabul Aitam, sasarannya adalah siswa siswi Yayasan Maktabul Aitam. Sehingga hal yang pertama diajarkan yaitu mengulang kembali alfabet fonetik bahasa Mandarin dan melakukan percakapan di tempat umum (restoran). Namun karena adanya perbedaan abjad dengan cara baca dan juga adanya nada atau ton Sehingga siswa siswi mengalami kesulitan dalam melafalkannya. Solusi yang diberikan yaitu mengajarkan dengan pelan dan berkali-kali, juga diperagakan sehingga mudah dilafalkan dan dihapal. Metode pelaksanaan kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat bersifat edukasi dan melatih siswa berkomunikasi dalam Bahasa Mandarin khususnya percakapan di tempat umum pada Yayasan Panti Asuhan Yatim Piatu dan Dhuafa Maktabul Aitam. Hasil kegiatan ini siswa siswi diajarkan percakapan Bahasa Mandarin di restoran. Disamping itu juga menambah wawasan siswa siswi untuk mempelajari bahasa asing selain Bahasa Inggris sebagai bekal kelak mereka bekerja