Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

APLIKASI Fusarium oxysporum NON PATOGENIK (FoNP) UNTUK MENGINDUKSI KETAHANAN BIBIT LADA TERHADAP Phytophthora capsici L. Rita Noveriza; Mesak Tombe; H. Rialdy; Dyah Manohara
Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Vol 16, No 1 (2005): BULETIN PENELITIAN TANAMAN REMPAH DAN OBAT
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/bullittro.v16n1.2005.%p

Abstract

Application of Fusarium oxysporum Non Pathogenic (FoNP) in Inducing Resistance of Black Pepper Seedlings to Phytophthora capsiciPhytophthora capsici Leon is a soil borne pathogen which is known as the causal agent of Foot rot disease of black pepper (Piper nigrum L.). Induced plant resistance against pathogens is a widespread phenomenon that has been intensively investigated with respect to the underlying signaling pathway as well as to its potential use in plant protection. This study used non pathogenic Fusarium oxysporum (FoNP) For inducing resistance on black pepper cuttings against Foot rot disease at laboratory and glass house of Phytopatology Laboratory of Indonesian Spice and Medicinal Crop Research Institute-Bogor from July until December 2004. It was observed that FoNP had ability to reduce disease severity. The level of  effectiveness was 84,99 percent (at Four months seedlings). The level of effectiveness of fungicide treatment was 14,49 percent. FoNP was able to colonize black pepper seedlings up to two and a half months. The lowest viabilities of P. capsici was observed on black pepper seedling treated with Organo-TRIBA. This study suggest that FoNP has potential to be used in inducing resistace of black pepper seedlings to foot rot disease, eventually will reduce severity of the disease. 
EFEKTIVITAS FORMULA MINYAK SERAI WANGI TERHADAP PERTUMBUHAN KAPANG ASAL BUAH MERAH DAN SAMBILOTO Miftakhurohmah Miftakhurohmah; Rita Noveriza; Agus Kardinan
Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Vol 19, No 2 (2008): BULETIN PENELITIAN TANAMAN REMPAH DAN OBAT
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/bullittro.v19n2.2008.%p

Abstract

Komponen utama minyak serai wangi adalah sitronela dan geraniol, yang memiliki sifat antibakteri dan antikapang, sehingga bisa dimanfaatkan sebagai pestisida nabati. Peneli-tian ini bertujuan untuk mengetahui daya ham-bat formula minyak serai wangi (air + elmul-sifier + minyak serai wangi 1%) terhadap ka-pang kontaminan asal ekstrak dan buah merah segar (Geotrichum sp, Fusarium culmorum, Ulocladium sp dan Fusarium sp) dan asal serbuk sambiloto (Aspergillus flavus). Peneli-tian dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Balai Penelitian Tanaman Obat dan Aromatik (Balittro), pada Desember 2007 sampai dengan April 2008. Penelitian dilakukan dengan 2 metode : (1) Metode zona penghambatan, de-ngan dosis perlakuan 20 µl, kapang uji adalah kapang kontaminan asal buah merah segar; (2) Metode cawan dengan pengenceran bertingkat, kapang uji A. flavus, dengan beberapa konsen-trasi formula minyak serai wangi (0; 2; 5 dan 10%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar sitronela dalam formula minyak serai wangi yang diuji sebesar 1,54%. Formula mi-nyak serai wangi yang diuji memiliki kemam-puan menghambat pertumbuhan Geotrichum sp, Fusarium culmorum, Ulocladium sp dan Fusarium sp. Persentase penghambatan per-tumbuhan sebesar 16,07-66,67% pada 7 hari setelah perlakuan, dengan persentase pengham-batan terendah pada kapang Fusarium sp dan tertinggi pada Ulocladium sp. A. flavus tidak mampu tumbuh pada konsentrasi formula minyak serai wangi sebesar 10%, sedangkan pada konsentrasi 2 dan 5% menghambat per-tumbuhan A. flavus dengan daya hambat se-besar 11,78 dan 13,85%, pada hari ke-5 setelah perlakuan.