Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Implementasi Zakat Profesi Di Lingkungan Pegawai Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Selatan Arif Mubarok; Dahlia Dahlia
At-Taradhi Jurnal Studi Ekonomi Vol 11, No 2 (2020)
Publisher : Islamic Economics and Business Faculty of UIN Antasari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18592/at-taradhi.v11i2.3975

Abstract

This study aims to analyze implementation of zakat profession in the civil servant environment of Kantor Wilayah Kementerian Agama Kalimantan Selatan through handbill No. KW.17.6/BA.03.2/177/2016 regarding the optimization zakat of profession, infaq, and shadaqah for civil servants. The realization of zakat profession by zakat collecting unit (UPZ). This study uses descriptive qualitative approach. Data obtained through interviews and several documents. The implementation of zakat proffesion analyzed through a comparison between the potential and acceptance of zakat profession through the Zakat Collecting Unit. The results of this study show the acceptance of zakat profession is still not optimal, its only 52.44% in 2018 and 54.29% in 2019. The level of zakat profession acceptance is still low, due to differences in interpretations related to nishab and zakat value regulations. In addition, the existing of handbill was only an appeal and not a binding rule, so the employees seem freely determine where they would issued their zakat. UPZ is required to be professional in order to build the trust of Muzakki by increasing credibility, good communication, and reliability. Studi ini bertujuan untuk menganalisis implementasi zakat profesi di lingkungan PNS Kantor Wilayah Kementerian Agama Kalimantan Selatan pasca diterbitkannya Surat Edaran No. KW.17.6/BA.03.2/177/2016 tentang optimalisasi pengumpulan zakat pendapatan dan jasa, infaq, dan shadaqah PNS melalui Unit Pengumpul Zakat. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif deskriptif. Data diperoleh melalui wawancara dan beberapa dokumen. Implementasi zakat profesi dianalisis melalui perbandingan antara potensi dan penerimaan zakat profesi melalui Unit Pengumpul Zakat Kantor Wilayah Kementerian Agama Kalimantan Selatan. Hasil penelitian menyebutkan bahwa penerimaan zakat profesi di lingkungan PNS Kanwil Kemenag Kalsel masih belum optimal, yakni hanya 52,44% di tahun 2018 dan 54,29% di tahun 2019. Tingkat penerimaan zakat profesi yang masih rendah disebabkan perbedaan penafsiran terkait ketetapan nishab dan kadar zakat. Ditambah lagi, surat edaran yang diterbitkan berbentuk himbauan bukan aturan yang mengikat, sehingga pegawai yang termasuk Muzakki seolah diberi kebebasan untuk memilih menyalurkan zakatnya melalui UPZ atau tidak. Unit Pengumpul Zakat juga dituntut untuk bersikap profesional guna membangun kepercayaan Muzakki dengan cara meningkatkan kredibilitas, kedekatan dalam bentuk komunikasi yang baik, dan handal dalam bekerja guna memuaskan dan memudahkan Muzakki.
Mengasah Soft Skill dan Profesionalisme melalui Mini Seminar: Program Pengabdian untuk Mahasiswa Bisnis dan Komunitas Lokal Zulfa Ahmad Kurniawan; Siti Nur Aisyah; Arif Mubarok; Miftahurrahmah
Jurnal Dedikasia : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2024): Juni 2024
Publisher : Universitas Islam Negeri Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30983/dedikasia.v4i1.8424

Abstract

The challenges faced by higher education institutions have intensified with the increasing popularity of artificial intelligence (AI) technology. Technological advancements have replaced certain types of jobs and influenced the labor market. Consequently, lecturers must adopt new innovations and approaches in education to develop and enhance students' soft skills. The Mini Seminar is a presentation-based learning model designed with a simple concept. The objective of this activity is to achieve course learning outcomes (CPMK) more optimally while honing students' soft skills. The implementation of the activity consists of preparation, execution, and evaluation stages. The approach used in this activity is Participatory Action Research (PAR). The results of the questionnaire indicate that the Mini Seminar improves the quality of learning and student motivation. Therefore, this activity effectively hones students' soft skills and optimally achieves course learning outcomes. Tantangan perguruan tinggi semakin besar semenjak teknologi artificial intelligence (AI) semakin popular. Kemajuan teknologi telah menggantikan beberapa jenis pekerjaan dan mempengaruhi pasar tenaga kerja. Inovasi dan pendekatan baru harus dilakukan oleh Dosen dalam melaksanakan Pendidikan agar mampu mengasah dan membentuk soft skills. Mini Seminar adalah model pembelajaran presentasi yang dikemas dengan konsep yang sederhana. Tujuan kegiatan ini adalah mewujudkan capaian pembelajaran mata kuliah (CPMK) secara lebih optimal sekaligus mengasah soft skill mahasiswa. Pelaksanaan kegiatan terdiri dari tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap evaluasi. Pendekatan yang digunakan dalam kegiatan ini adalah Participatory Action Research (PAR). Hasil kuisioner menunjukkan mini seminar meningkatkan kualitas pembelajaran dan motivasi mahasiswa. Sehingga kegiatan ini mampu mengasah soft skill mahasiswa dan mewujudkan capaian pembelajaran mata kuliah secara optimal.
Pemodelan GSTARIMA untuk Peramalan Peningkatan Gross Domestic Product pada Empat Negara di Asia Timur Hasnita; Arif Mubarok
Statistika Vol. 24 No. 2 (2024): Statistika
Publisher : Department of Statistics, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/statistika.v24i2.4008

Abstract

ABSTRAK Data pertumbuhan GDP empat negara asia timur tidak hanya bergantung pada waktu (time), tetapi juga bergantung pada tempat (space). Model space time merupakan metode yang populer digunakan dalam peramalan untuk menganalisis data time series yang mempertimbangkan faktor time dan place secara bersamaan. Dalam hal pengambilan parameter, model untuk GSTARIMA dan model untuk STARIMA berbeda. Untuk model STARIMA, menggunakan lokasi penelitian yang sama, sementara model GSTARIMA digunakan untuk lokasi penelitian yang tidak sama (heterogen) dan ditunjukkan dalam matriks pembobot. Tujuan penelitian ini adalah untuk menemukan model terbaik antara GSTARIMA atau STARIMA guna memodelkan pertumbuhan GDP dari beberapa negara di Asia timur yakni Indonesia, China, Japan, dan Korea Selatan. Interval data dimulai dari tahun 1962 hingga tahun 2017. Karena terdapat hubungan yang signifikan, pemodelan menggunakan STARIMA dan GSTARIMA diperlukan untuk mengevaluasi pertumbuhan GDP. Kedua model ini dikembangkan melalui pendekatan VAR dengan orde spasial satu, yang mencakup konfigurasi STAR(1,1) dan GSTAR(1,1) masing-masing. Hasil pengujian menunjukkan bahwa model terbaik untuk meramalkan peningkatan GDP di masa depan adalah STAR(1), dengan nilai RMSE terkecil. Melalui pemodelan ini dapat meramalkan kondisi GDP di masa mendatang dan mengevaluasi apakah hubungan internasional terutama dalam hal kerjasama ekonomi yang telah dijalankan pada ke empat negara berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi. ABSTRACT  The GDP growth data of four East Asian countries depends not only on time but also on space. The space-time model is a popular method used in forecasting to analyze time series data while simultaneously considering both time and spatial factors. In terms of parameter selection, the models for GSTARIMA and STARIMA differ. The STARIMA model uses the same research location, while the GSTARIMA model is applied to heterogeneous research locations, as represented in the weighting matrix. The purpose of this study is to determine the best model between GSTARIMA and STARIMA to model GDP growth in several East Asian countries, namely Indonesia, China, Japan, and South Korea. ...
Pengaruh Pendayagunaan Zakat Produktif Terhadap Kesejahteraan Mustahik Melalui Perkembangan Usaha Yanti, Fitri; Hamidah, Hamidah; Arif Mubarok; Isra Misra
An-Nafis: Jurnal Ilmiah Keislaman dan Kemasyarakatan Vol. 4 No. 1 (2025): Published in April of 2025
Publisher : STIT Syekh Muhammad Nafis Tabalong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62196/nfs.v4i1.84

Abstract

This study examines the effect of productive zakat utilisation on improving the welfare of mustahik in BAZNAS Kotawaringin Barat Regency, Central Kalimantan, with a focus on the role of business development as an intermediary variable. The phenomenon underlying this study is the still low level of welfare among zakat recipients in the region, as well as the suboptimal implementation of productive zakat programmes by BAZNAS in driving sustainable welfare improvement. This study employs a quantitative approach with path analysis to test the causal relationship between productive zakat, business development, and the welfare of zakat recipients. The research sample consisted of 35 mustahik recipients of productive zakat for the period 2019-2023, selected using saturated sampling techniques. The results showed that productive zakat had a significant positive effect on the welfare of mustahik and business development. However, business development did not significantly mediate the relationship between productive zakat and the welfare of mustahik. Determination analysis (R-Square) shows that productive zakat utilization explains 32.7% of the variation in mustahik welfare and 35.4% of business development. These findings indicate that other factors beyond business development, such as access to education, health, and the environment, play a more dominant role in determining the level of mustahik welfare.