Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Penerapan Kode Etik dan Etika Profesi Akuntan Publik Pada Audit Laporan Keuangan di Indonesia Sakinah, Anisya Nurul; Murvitia, Istiani; Muzalifah; Wulandari, Yulita Lilis
JPNM Jurnal Pustaka Nusantara Multidisiplin Vol. 3 No. 2 (2025): July : Jurnal Pustaka Nusantara Multidisiplin
Publisher : SM Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59945/jpnm.v3i2.450

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji bagaimana prinsip-prinsip kode etik dan etika profesi diterapkan oleh akuntan publik dalam proses audit, serta tantangan yang dihadapi dalam menjaga integritas dan kualitas audit. Etika profesi menjadi landasan moral dalam praktik akuntansi, yang mencakup aspek integritas, objektivitas, kompetensi profesional, serta kerahasiaan. Studi ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui studi pustaka, observasi dan dokumentasi. Temuan penelitian mengungkapkan bahwa pelanggaran terhadap prinsip etika seperti independensi, objektivitas, dan tanggung jawab profesional masih sering terjadi akibat tekanan eksternal dan kepentingan pribadi. Namun, auditor yang secara konsisten menerapkan kode etik mampu menghasilkan audit yang lebih berkualitas dan terpercaya. Oleh karena itu, penguatan edukasi etika, pembinaan profesional, serta pengawasan berkala sangat diperlukan untuk mendukung praktik audit yang berintegritas dan profesional di masa mendatang.
Cash Waqf Linked Deposit Model's Potential to Support Free Nutritious Meals in Islamic Boarding Schools Inayah; Muzalifah; Arif Mubarok; Rofi'i
EKONOMIKA SYARIAH : Journal of Economic Studies Vol. 9 No. 1 (1): JUNE 2025
Publisher : Universitas Islam Negeri Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study examines the potential of the Cash Waqf Linked Deposit (CWLD) as a sustainable funding alternative for the Free Nutritious Meal Program (MBG) in Islamic boarding schools, particularly in underdeveloped areas. Using a literature review and content analysis approach, the research analyzes data from various sources, including journals, books, official reports, and news articles, through the lens of Islamic economics and Maqasid al-Sharia. The findings highlight the significant promise of CWLD, given Indonesia’s substantial annual cash waqf potential of 180 trillion Rupiah, despite its currently low realization. CWLD provides a transparent and accountable mechanism for distributing waqf funds and has proven effective in several case studies, particularly within the education sector. However, key implementation challenges remain, such as the absence of specific regulations, low levels of Islamic financial literacy, and the need for greater stakeholder coordination. The study concludes that, with proper management and regulatory support, CWLD could serve as a sustainable funding solution for MBG, thereby improving student welfare and supporting sustainable development in Indonesia. Further research using quantitative data is recommended to measure CWLD’s actual impact more precisely. Penelitian ini menganalisis potensi Cash Waqf Linked Deposit (CWLD) sebagai alternatif pendanaan berkelanjutan untuk Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di pondok pesantren, khususnya di daerah tertinggal. Menggunakan metode studi literatur dan analisis konten, penelitian ini menganalisis data dari berbagai sumber  seperti jurnal, buku, laporan resmi, dan artikel berita, dengan perspektif ekonomi Islam dan Maqasid al-Sharia. Hasil penelitian menunjukkan adanya potensi besar CWLD, mengingat potensi wakaf uang di Indonesia yang signifikan, yakni 180 Triliun per tahun, meskipun realisasinya masih rendah. CWLD menawarkan mekanisme transparan dan akuntabel untuk menyalurkan dana wakaf, terbukti efektif dalam beberapa studi kasus, terutama di bidang pendidikan. Namun, tantangan implementasi termasuk kurangnya regulasi khusus, rendahnya literasi keuangan syariah, dan perlunya koordinasi antar pemangku kepentingan. Penelitian menyimpulkan bahwa CWLD, dengan pengelolaan yang baik dan dukungan regulasi, berpotensi menjadi solusi pendanaan berkelanjutan untuk MBG, meningkatkan kesejahteraan santri dan pembangunan berkelanjutan di Indonesia. Penelitian lebih lanjut dengan data kuantitatif disarankan untuk mengukur dampak CWLD secara akurat.
Transformation of Sharia Economic Law and Economic Transactions of the Middle-Class Muslim Community in Indonesia Muzalifah; Nopriansyah, Waldi
MUSLIM HERITAGE Vol 10 No 2 (2025): Muslim Heritage: Jurnal Dialog Islam dengan Realitas
Publisher : Universitas Islam Negeri Kiai Ageng Muhammad Besari Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21154/muslimheritage.v10i2.11770

Abstract

The transformation of economic behavior among Indonesia’s urban middle-class Muslims has been significantly influenced by digitalization and the rapid growth of Islamic fintech. This study explores how Sharia economic law adapts to these transformations, particularly in the context of daily market transactions. Using a qualitative approach, data were collected through observations and interviews in selected traditional markets such as Beringharjo (Yogyakarta), Antasari (Banjarmasin), and Ngronggo (Kediri) representing diverse urban settings. The findings reveal that digital payment adoption and hybrid trading systems (combining oral bargaining and digital settlement) have reshaped the understanding and application of Sharia principles. Traders and consumers demonstrate pragmatic flexibility by seeking local religious guidance (fatwas) to ensure compliance while embracing efficiency. This study contributes new insights by linking the transformation of Sharia economic law with real practices of middle-class Muslims in digital-era marketplaces, highlighting the dynamic interplay between legal norms, technology, and socio-economic class.   Abstrak Transformasi perilaku ekonomi di kalangan masyarakat Muslim kelas menengah perkotaan di Indonesia telah banyak dipengaruhi oleh proses digitalisasi dan pertumbuhan pesat fintech syariah. Penelitian ini mengkaji bagaimana hukum ekonomi syariah beradaptasi terhadap perubahan tersebut, khususnya dalam konteks transaksi ekonomi sehari-hari di pasar tradisional. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif, data diperoleh melalui observasi dan wawancara di beberapa pasar tradisional terpilih seperti Pasar Beringharjo (Yogyakarta), Pasar Antasari (Banjarmasin), dan Pasar Ngronggo (Kediri) yang merepresentasikan berbagai konteks perkotaan. Temuan penelitian menunjukkan bahwa adopsi pembayaran digital dan munculnya sistem perdagangan hibrida (menggabungkan tawar-menawar lisan dengan penyelesaian digital) telah mengubah pemahaman dan penerapan prinsip-prinsip syariah. Para pedagang dan konsumen menunjukkan fleksibilitas yang pragmatis dengan mencari panduan keagamaan lokal (fatwa) agar tetap sesuai dengan prinsip syariah sambil memanfaatkan efisiensi teknologi digital. Penelitian ini memberikan kontribusi baru dengan mengaitkan transformasi hukum ekonomi syariah dengan praktik nyata masyarakat Muslim kelas menengah di pasar era digital, serta menyoroti dinamika antara norma hukum, teknologi, dan kelas sosial-ekonomi.
Transformation of Sharia Economic Law and Economic Transactions of the Middle-Class Muslim Community in Indonesia Muzalifah; Nopriansyah, Waldi
MUSLIM HERITAGE Vol 10 No 2 (2025): Muslim Heritage: Jurnal Dialog Islam dengan Realitas
Publisher : Universitas Islam Negeri Kiai Ageng Muhammad Besari Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21154/muslimheritage.v10i2.11770

Abstract

The transformation of economic behavior among Indonesia’s urban middle-class Muslims has been significantly influenced by digitalization and the rapid growth of Islamic fintech. This study explores how Sharia economic law adapts to these transformations, particularly in the context of daily market transactions. Using a qualitative approach, data were collected through observations and interviews in selected traditional markets such as Beringharjo (Yogyakarta), Antasari (Banjarmasin), and Ngronggo (Kediri) representing diverse urban settings. The findings reveal that digital payment adoption and hybrid trading systems (combining oral bargaining and digital settlement) have reshaped the understanding and application of Sharia principles. Traders and consumers demonstrate pragmatic flexibility by seeking local religious guidance (fatwas) to ensure compliance while embracing efficiency. This study contributes new insights by linking the transformation of Sharia economic law with real practices of middle-class Muslims in digital-era marketplaces, highlighting the dynamic interplay between legal norms, technology, and socio-economic class.   Abstrak Transformasi perilaku ekonomi di kalangan masyarakat Muslim kelas menengah perkotaan di Indonesia telah banyak dipengaruhi oleh proses digitalisasi dan pertumbuhan pesat fintech syariah. Penelitian ini mengkaji bagaimana hukum ekonomi syariah beradaptasi terhadap perubahan tersebut, khususnya dalam konteks transaksi ekonomi sehari-hari di pasar tradisional. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif, data diperoleh melalui observasi dan wawancara di beberapa pasar tradisional terpilih seperti Pasar Beringharjo (Yogyakarta), Pasar Antasari (Banjarmasin), dan Pasar Ngronggo (Kediri) yang merepresentasikan berbagai konteks perkotaan. Temuan penelitian menunjukkan bahwa adopsi pembayaran digital dan munculnya sistem perdagangan hibrida (menggabungkan tawar-menawar lisan dengan penyelesaian digital) telah mengubah pemahaman dan penerapan prinsip-prinsip syariah. Para pedagang dan konsumen menunjukkan fleksibilitas yang pragmatis dengan mencari panduan keagamaan lokal (fatwa) agar tetap sesuai dengan prinsip syariah sambil memanfaatkan efisiensi teknologi digital. Penelitian ini memberikan kontribusi baru dengan mengaitkan transformasi hukum ekonomi syariah dengan praktik nyata masyarakat Muslim kelas menengah di pasar era digital, serta menyoroti dinamika antara norma hukum, teknologi, dan kelas sosial-ekonomi.