Latar Belakang: kekerasan terhadap anak mencakup semua bentuk perlakuan yang salah baik secara fisik dan/atau emosional, seksual, penelantaran, dan eksploitasi yang berdampak atau berpotensi membahayakan kesehatan anak, perkembangan anak, atau harga diri anak dalam konteks hubungan tanggung jawab. Kekerasan fisik merupakan salah satu jenis kekerasan yang masih mendominasi sebaran jenis kekerasan pada anak. Berdasarkan jenis kelamin, kasus kekerasan terhadap anak lebih banyak terjadi pada anak perempuan di semua jenis kekerasan Tujuan : Untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara jenis kelamin dengan jumlah luka kekerasan fisik pada anakMetode : Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik. Subyek terdiri dari 120 anak yang tercatat dalam Visum et Repertum korban kekerasan fisik pada anak di Rumah Sakit Bhayangkara Kendari. Data yang dikumpulkan mencakup karakteristik jenis kelamin, usia, jenis perlukaan dan jumlah luka. Untuk melihat keeratan hubungan dilakukan analisis dengan menggunakan uji Chi Square.Hasil : Subyek terdiri dari 85 (70,8%) anak laki-laki dan 35 (29,2%) dengan rentang usia 0-10 tahun sebanyak 5 (4,2%) anak dan usia 10-18 tahun sebanyak 115 (95,8%) anak. Jenis luka didominasi oleh luka memar sebanyak 45 (37,5%) dan gabungan antara jenis luka memar dan lecet sebanyak 31 (25,8%). Mayoritas subyek memiliki satu jenis luka tunggal sebanyak 52 (43,3%) anak. Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara jenis kelamin dengan jumlah luka kekerasan fisik pada anak (p> 0,05).Kesimpulan : Jenis kelamin tidak berhubungan dengan jumlah luka kekerasan fisik pada anak. Kata kunci: Jenis kelamin, Jumlah Luka, Kekerasan fisik, Anak.