Pendidikan karakter merupakan aspek fundamental dalam membentuk peserta didik yang tidak hanya berprestasi secara akademik, tetapi juga memiliki akhlak mulia, disiplin, tanggung jawab, dan kepedulian sosial. Di sekolah dasar, pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) memiliki peran strategis sebagai wahana internalisasi nilai moral, sosial, budaya, dan kebangsaan. PKn tidak sekadar menyampaikan konsep tentang hak dan kewajiban warga negara, melainkan sarana membiasakan siswa untuk berpikir kritis, logis, serta mengambil keputusan berdasarkan nilai-nilai moral yang luhur. Penelitian ini bertujuan mengkaji penguatan pendidikan karakter melalui pembelajaran PKn dengan metode kajian literatur. Sumber data diperoleh dari delapan artikel, buku, dan penelitian relevan yang dipublikasikan antara tahun 1991 hingga 2025. Hasil kajian menunjukkan bahwa penguatan pendidikan karakter dapat dicapai melalui berbagai strategi, di antaranya: (1) penerapan pembelajaran inovatif berbasis proyek, teknologi, dan kearifan lokal; (2) pengembangan budaya sekolah yang konsisten melalui kegiatan religius, literasi, pembiasaan disiplin, dan pemberian penghargaan; (3) integrasi nilai-nilai seperti kejujuran, tanggung jawab, dan kepedulian ke dalam kurikulum dan perangkat pembelajaran PKn; serta (4) keterlibatan aktif guru, orang tua, dan lingkungan sekitar sebagai faktor pendukung. Selain itu, penggunaan instrumen penilaian karakter memungkinkan guru untuk memantau perkembangan aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik siswa secara lebih terukur.penelitian ini menegaskan bahwa penguatan pendidikan karakter melalui PKn harus dilakukan secara holistik, melibatkan pembelajaran inovatif, budaya sekolah, integrasi kurikulum, keteladanan guru, serta dukungan keluarga. Dengan demikian, sekolah dasar dapat melahirkan generasi yang cerdas, berkarakter, berempati, serta menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila.