Maryam Maryam
Universitas Islam Negeri Fatmawati Soekarno Bengkulu

Published : 11 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

LOCAL WISDOM OF MALAY MOSLEM COMMUNITY IN BENGKULU Maryam Maryam
Journal of Malay Islamic Studies Vol 2 No 1 (2018): Journal of Malay Islamic Studies
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19109/JMIS.v2i1.2732

Abstract

This paper raises forms of local wisdom in the Bengkulu Malay community in terms of the religious aspects of Islam. This local wisdom was formed through acculturation, and assimilation between the traditions of Bengkulu Malay society and Islamic values. Some forms of tradition that are still maintained by the people of Bengkulu are: Tabot, Kain Besurek, Syarafal Anam, Sekujang, Dzikir Marapulai, Aqiqah, Bakunob, Aksara Ulu / Kaganga Islamic style, Ndoa Hari Rayo, Nigo Day, Go to Hari, Nyudah, Kaiak Beterang, Pilgrimage of Ramadhan and Rayo Day, Ndoa Masuk Puasa, Temikang Cupik, Embes Apem, Central Date Ceremony and Giving Names, Inviting Seeds, and Kaji Subdistrict. These various local wisdoms in Bengkulu from the perspective of Islamic law are included in the ‘urf category which needs to be addressed critically. On the other hand, this kind of local wisdom is a cultural uniqueness that is also preserved because it has been Islamized through the process of assimilating culture and Islamic values.
Survey Study of ESP Learning Needs at the Islamic Religious Education Study Program of Tarbiyah Faculty of IAIN Bengkulu Syamsul Rizal; Maryam Maryam
Ta'dib: Jurnal Pendidikan Islam Vol 25 No 2 (2020): Ta'dib
Publisher : Faculty of Tarbiyah and Teaching Sciences, Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19109/td.v25i2.6759

Abstract

This study aimed to determine the needs of non-English Study Program students. Quantitative and survey methods were applied in this study. A questionnaire through the Graves model analysis consisting of student profile analysis, Target Situation Analysis (TSA), Current Situation Analysis (CSA), and Learning Situation Analysis (LSA) were the instruments used in collecting the data. Participants were the third-semester students of the Islamic Religious Education Study Program at Tarbiyah and Tadris Faculty of IAIN Bengkulu in 2018 to 2019 academic year. In determining the participants, the writers applied a simple random sampling technique. There were 37 students from a total population of 150 students. The data were analyzed using descriptive statistical analysis, namely by calculating percentage (%) and classified data so that the needs of students in learning English could be identified. The findings were (1) the ESP approach was the right approach to be applied in learning English at IAIN Bengkulu based on the students’ age and experience in learning English, (2) the gap between the targeted needs by the campus and the students’ English skills was less, (3) the gap between what students needs and the material in the ESP English textbook was in category desire, and (4) the topic of reading comprehension text was directly related to the study of Islamic Religious Education as a student’s area of ​​expertise.
SISTEM POLITIK ISLAM DAN SEKULER (Maududi Dan Ali Abd Al-Rizq) Maryam Maryam
El-Afkar: Jurnal Pemikiran Keislaman dan Tafsir Hadis Vol 5, No 1 (2016): Juni
Publisher : IAIN Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (496.765 KB) | DOI: 10.29300/jpkth.v5i1.1126

Abstract

Memahami perbandingan sistem politik Islam yang dimiliki oleh para politisi muslim pada masa modern dengan sistem politik sekuler yang dilakukan oleh barat, maka kita sulit untuk menemukan keduanya pada suatu titik yang sama, dikarenakan keduanya merupakan pikiran-pikiran tentang politik dengan berangkat dari sebuah pemahaman yang berbeda atau dari sudut pandang yang sangat berbeda. Tulisan ini berusaha mengetengahkan pemikiran politik Islam yang dimulai dari Maududi, Ali Abdul Raziq politisi Islam yang dekat dengan sistem politik, sekuler itu sendiri kedua tokoh tersebut juga merupakan tokoh fundamentalis diwakili oleh Maududi dan Raziq bercorak sekuler. 
SEJARAH ISLAM DI KOTA BINTUHAN KECAMATAN KAUR SELATAN KABUPATEN KAUR Bobi Syahri Adha; Maryam Maryam; Japarudin Japarudin
Tsaqofah dan Tarikh: Jurnal Kebudayaan dan Sejarah Islam Vol 3, No 2 (2018): DESEMBER
Publisher : IAIN Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (224.826 KB) | DOI: 10.29300/ttjksi.v3i2.1558

Abstract

Persoalan yang dikaji dalam skripsi ini, yaitu: pertama; Bagaimana sejarah masuknya Islam di Kota Bintuhan Kecamatan Kaur Selatan Kabupaten Kaur. Kedua; Apa saja jejak-jejak peninggalan Islam di Kota Bintuhan Kecamatan Kaur Selatan Kabupaten Kaur. Jenis penelitian historis (historical research) dengan menggunakan teknik bola salju (snowball) dalam menentukan informannya dan pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dokumentasi dan rekaman. Hasil penelitian sebagai berikut: pertama; Sejarah masuknya Islam di Kota Bintuhan Kecamatan Kaur Selatan Kabupaten Kaur di bawa oleh seorang musafir Arab, bernama Sayid Ahmad bin Ali bin Syeikh Abu Bakar yang berasal dari Hadramaut, Yaman pada pertengahan abad ke-19 M di daerah Pasar Palembang (desa Air Dingin) yang sekarang dikenal dengan sebutan Kampung Masjid. Kedua; Adapun jejak-jejak peninggalan Islam di Kota Bintuhan Kecamatan Kaur Selatan Kabupaten Kaur, yakni berupa Makam Keluarga Habib Ahmad bin Ali bin Syeikh Abu Bakar terletak di desa Jembatan Dua, Makam Puyang Pinang Tawar di desa Pengubaian, Masjid Jamik Asy Syakiriin di Kampung Masjid desa Air Dingin, Masjid Tua Bandar di desa/Kelurahan Bandar, Dokumentasi Pondok Pesantren Mu’awatul Her School (MHS) yang di dapat dari H. Nuzuar Zahari Said di desa Air Dingin (Kampung Masjid), Sekolah Nahdlatul Ulama (NU) di simpang 3 (tiga) desa Pasar Lama dan yang terakhir buku lama/kitab berbahasa Arab dengan judul Penjelasan Berbagai Ilmu Dalam al-Qur’an milik Sayid Ahmad bin Ali bin Syeikh Abu Bakar.
GERAKAN POLITIK ISLAM VERSUS BELANDA Maryam Maryam
Tsaqofah dan Tarikh: Jurnal Kebudayaan dan Sejarah Islam Vol 2, No 2 (2017): DESEMBER
Publisher : IAIN Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (169.367 KB) | DOI: 10.29300/ttjksi.v2i2.716

Abstract

Abstrak: Gerakan Politik Islam Versus Belanda. Sejak awal abad ke 17 Bangsa Indonesia masuk kedalam masa penjajahan yang di awali oleh bangsa Portugis dan bangsa Spanyol dalam rangka mengadakan penjajahan keliling dunia, maka sampailah bangsa-bangsa tersebut di Asia. Dengan ditemukan kompas, mesin uap, dan berdasarkan teori Copernicus bahwa bumi ini bulat, maka dimulailah penjelajahan dunia. Dari kedua bangsa itu, pertama kali muncul adanya Imperalisme kuno. Mereka bersemboyan gold (emas lambing kekayaan), gospel, (agama sebagai usaha untuk penyebaran agama dan meneruskan Perang Salib), dan glory (kekayaan yang berarti ingin menguasai daerah-daerah yang didatanginya). Hal tersebut terjadi sejak abad ke-15 dan ke-16.
TRANSFORMASI ISLAM KULTURAL KE STRUKTURAL (STUDI ATAS KERAJAAN DEMAK) Maryam Maryam
Tsaqofah dan Tarikh: Jurnal Kebudayaan dan Sejarah Islam Vol 1, No 1 (2016): JUNI
Publisher : IAIN Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (208.317 KB) | DOI: 10.29300/ttjksi.v1i1.864

Abstract

Abstrak: Transformasi Islam Kultural ke Struktural(Studi Atas Kerajaan Demak). Perkembangan Islam di Nusantara terutama pada masa awal pembentukannya sebagai kekuatan sosial dan budaya, berlangsung dan sejalan dengan dinamika politik internal di wilayah tersebut, kerajaan atau juga disebut dengan kesultanan dalam perkembangannya berfungsi tidak hanya sebagai pusat politik dan ekonomi, tetapi juga sekaligus sebagai basis bagi berlangsungnya proses islamisasi. Munculnya kerajaan-kerajaan Islam di Nusantara membuka keyakinan bagi terintegrasinya nilai-nilai Islam kedalam sistem sosial dan politik Nusantara. Kerajaan-kerajaan itu merupakan dari para penguasa, para pedagang dan pengembara muslim berperan sebagai pelaku ekonomi sekaligus juru dakwah yang memperkenakan Islam kepada masyarakat lokal.
Penilaian Kompetensi Sikap dalam Pembelajaran Sejarah: Sebuah Telaah Literatur Maryam Maryam; Idi Warsah
Indonesian Journal of Social Science Education (IJSSE) Vol 4, No 1 (2022): JANUARI
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29300/ijsse.v4i1.7061

Abstract

Domain afekjtif merupakan salah satu kompetensi yang esensial dalam dunia pendidikan, khususnya pembelajaran sejarah. Karena itu, kompetensi afektif harus masuk ke dalam tujuan pembelajaran, strategi dan juga penilaian. Namun karena kurangnya pengetahuan, keterampilan dan kesadaran, kompetensi afektif seringkali tidak mendapat perhatian serius dari para guru sehingga menjadi terabaikan dalam hal penilaian. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan kajian literature berkenaan dengan penilaian kompetensi afektuf falam pembelajaran sejarah. Adapun tiga focus utama dalam kajian ini adalah: 1) hakekat kompetensi afektif; 2) kompetensi afektif dalam pembelajaran sejarah; dan 3) instrument penilaian kompetensi afektif dalam pembelajaran sejarah. Penelitian ini dilakukan dengan matode kepustakaan. Langkah penelitian yang dilakukan adalah: 1) menyiapkan alat dan perlengkapan; 2) menyusunn bibliografi kerja; 3) mengatur waktu penelitian; 4) membaca dan membuat catatan peneltian; dan 5) menyimpulkan dan menganalisis hasil peneltian. Adapun hasil penelitian adalah: 1) kompetensi afektif merupakan satu dari tiga kompetensi utama yang ingin dicapai dalam pendidikan, khususnya pembelajaran sejarah. Beberapa hal yang termasuk ke dalam kompetensi afektif ialah seperti sikap, minat, nilai dan moral; 2) kompetensi afektif adalam domain yang sangat esensial dalam pembelajaran sejarah. Dalam pembelajaran sejarah, kompetensi afektif secara spesifik  merujuk pada beberapa hal seperti nasionalisme dan nilai-nilai kesejarahan seperti toleransi, kepedulian sopsia, cinta damai, peduli lingkungan, kejujuran, tanggung jawab dll; dan 3) penialian kompetensi sikap dalam pembelajaran sejarah dapat dilakukan melalui beberapa cara, namun yang paling umum digunakan ialah dengan menggunakan skala sikap.
Persepsi Penganut Tarekat Naqsyabandiyah Tentang Hadis-Hadis Eskatologi (Studi Terhadap Jama’ah Surau “Baiturrobbi” Kelurahan Bajak Kota Bengkulu) Rozian Karnedi; Maryam Maryam; Ashadi Cahyadi
Manhaj: Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Vol 7, No 2 (2018): Manhaj: Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (517.374 KB) | DOI: 10.29300/mjppm.v3i2.2370

Abstract

Tarikat which the author means is a system of living together as an effort to spiritualize the practice and understanding of Islamic teachings towards the achievement of ma'riffatullah. In this perspective, operationally this formula can be understood as a collective effort in the effort of tazkiyah al-nafs. In other words tarikat can be understood as an institution of Sufism learning. The author is of the opinion that this is due to the practice of tarikats where there are teachers who are called murshid or sheikhs, and are usually accompanied by a representative called the caliph, while his followers are called students (salik), who must go through certain methods or exercises. The training ground is called rabath, zawaiyah, or taqiyah which in Persian is called khanaqah. And in West Sumatra this training ground is called surau. In addition, in the practice of the path between students and teachers there are rules, manners and certain things that must not be violated and must be obeyed. Likewise there are rules between students and friends. Based on the understanding of several key terms contained in the title of the research described above, the author can emphasize that through the title of this research, the study will explore further the perceptions of followers of the surau Baitur Rabbi in understanding the eschatological traditions.
PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA MENGAJAR PADA DOSEN FAKULTAS USHULUDDIN, ADAB. DAN DAKWAH (FUAD) DI IAIN BENGKULU Maryam Maryam
Manhaj: Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Vol 5, No 3 (2016): Manhaj: Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (397.4 KB) | DOI: 10.1161/mhj.v4i3.190

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuii pengaruh kompetensi pedagogik dan motivasi kerja terhadap kinerja dosen Fakultas Ushuluddin , Adab, dan Dakwah (FUAD) IAIN Bengkulu. Penelitian ini merupakan penelitian populasi karena tidak ada penarikan sampel melainkan semua populasi yang meruapakan dosen FUAD IAIN Bengkulu yang brjumlah 47 orang dijadikan responden dalam penelitian ini. Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan diujicobakan untuk mengukur validitas dan reliabilitasnya kmudian diukur juga normalotas datanya. Hasil uji validitas dan reliabilitas seluruh item dalam angket tersebut tidak semuanya valid dan seluruh item yang tidak valid dikeluarkan dari deretan butir angket sehingga diperoleh seluruh data valid dan reliabel. Demikian juga halnya dengan uji normalitas menunjukkan data normal dan menandakan uji regresi dapat dilanjutkan. Dengan menggunakan analisis regresi statistik SPSS versi 16 diperoleh kesimpulan bahwa terdapat pengaruh positif secara signifikan antara kompetensi pedagogik dan motivasi kerja terhadap kinerja dosen. Namun berdasarkan uji t secara parsial diperoleh temuan bahwa kompetensi pedagogik tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja dosen, sementara motivasi kerja berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja dosen.
Pengembangan Bahan Ajar Museologi Berbasis Museum pada pada Program Studi Sejarah Peradaban Islam UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu Arum Puspitasari; Maryam Maryam
Indonesian Journal of Social Science Education (IJSSE) Vol 5, No 1 (2023): JANUARI
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29300/ijsse.v5i1.8451

Abstract

Bahan ajar merupakan salah satu komponen penting dalam pembelajaran, termasuk di perguruan tinggi. Terkhsus untuk perkuliahan Museologi, idealnya bahan ajar yang digunakan tidak semata-mata berupa teori, melainkan perpaduan antara teori dan praktek. Untuk itu, bahan ajar bermasis museum sangat dibutuhkan dalam menunjang perkuliahan. Peneltiian ini bertujuan untuk: 1) menganalisis kebutuhan pengembangan bahan ajar museology berbasis museum pada program studi Sejarah Peradaban Islam UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu; 2) mengembangkan bahan ajar museology berbasis museum; dan 3) menguji validitas bahan ajar museology berbasis museum. Penelitian dilakukan dengan metode kombinasi (kualitatif dan kuantitatif) dengan desain penelitian dan pengembangan model Borg and Gall yang terdiri dari sepuluh tahapan utama: 1) Research and Information Collecting; 2) Planning; 3) Develop Preliminary Form a Product; 4) Preliminary Field Testing; 5) Main Product Revition; 6) Main Field Testing; 7) Operational Product Revetion; 8) Operational Field Testing; 9) Final Product Revition; dan 10) Dissemination and Implementation. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) pengembangan bahan ajar museology berbasis museum sangat diperlukan oleh mahasiswa dan dosen pada program studi Sejarah Peradaban Islam karena minimnya ketersedian bahan ajar museology serta guna mengatasi kesulitan mahasiswa dalam memahami materi pembelajaran; 2) bahan museology berbasis museum hasil pengembangan terdiri dari tiga bagian utama, yakni pendahuluan, isi dan penutup. Terkhsus untuk isi bahan ajar terdiri dari tujuh bab, yakni: 1) museum; 2) Bangunan,Fasilitas, Visi dan Misi Museum; 3) Struktur Organisasi; 4) Koleksi; 5) Label Imformasi dan Edukasi; 6) Marketing, Kerjasama dan Pembiayaan Museum; dan 7) Pameran; 3) hasil validasi ahli menunjukkan bahwa bahan ajar museelogi berbasis museum layak untuk digunakan dengan catatan beberapa perbaikan.