Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Perbandingan model generative learning dan model guide discovery learning meningkatkan komunikasi matematis siswa Wedi Septian; Rahayu Kariadinata; Yayu Nurhayati Rahayu
Jurnal Analisa Vol 2, No 2 (2016): Volume 2 Nomor 2 Terbit Bulan Juni Tahun 2016
Publisher : Department of Mathematics Education, UIN Sunan Gunung Djati Bandung, West Java, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/ja.v2i2.5381

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: bagaimana gambaran proses  pembelajaran menggunakan model Generetive Learning (GL) dan model Guide Discovery Learning (GDL) serta kualitas peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa setelah memperoleh pembelajaran dengan model GL, model Guide Discovery Learning dan model  Konvensional, perbedaan pencapaian antara kemampuan komunikasi matematis siswa yang memperoleh pembelajaran dengan model GL, model GDL dan model  Konvensional dan sikap siswa terhadap pembelajaran matematika yang menggunakan  model GL dan model GDL. Penelitian ini menggunakan desain Quasi Eksperimen. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh gambaran proses pembelajaran matematika yang dilaksanakan dengan menggunakan model GL dan model GDL terlaksana dengan baik, peningkatan kemampuan komunikasi matematis setelah memperoleh pembelajaran dengan model GL, model GDLdan model  Konvensional  dengan kriteria peningkatan ketiga kelas berturut-turut yaitu sedang, tinggi dan sedang, terdapat perbedaan pencapaian kemampuan komunikasi matematis siswa yang memperoleh pembelajaran dengan menggunakan model GL, model GDL dan model Konvensional serta sikap siswa terhadap pembelajaran matematika dengan menggunakan model GL dan model GDL bersikap positif.
Pemahaman matematis melalui metaphorical thinking berbantuan aplikasi Powtoon Didah Husnul Aidah; Nunung Sobarningsih; Yayu Nurhayati Rahayu
Jurnal Analisa Vol 6, No 1 (2020): Volume 6 Nomor 1 Tahun 2020
Publisher : Department of Mathematics Education, UIN Sunan Gunung Djati Bandung, West Java, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/ja.v6i1.8857

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan peningkatan kemampuan pemahaman matematis siswa setelah menggunakan pembelajaran metaphorical thinking berbantuan aplikasi powtoon dengan pembelajaran konvensional. Metode penelitian yang digunakan adalah Quasi experimental  dengan desain Nonequivalent pretest-posttest control group design.  Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII salah satu sekolah menengah pertama di Kabupaten Bandung. Data yang diperoleh menggunakan instrumen tes. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data N-gain diperoleh  bahwa rata-rata N-gain tes kemampuan pemahaman yang menggunakan pembelajaran metaphorical thinking berbantuan aplikasi powtoon adalah 0,64  dan rata rata pembelajaran konvensional adalah 0,44. Sehingga dapat disimpulkan terdapat perbedaan peningkatan rata-rata kemampuan pemahaman matematis siswa yang menggunakan pembelajaran metaphorical thinking berbaantuan aplikasi powtoon dengan pembelajaran konvensional. 
Penerapan Pendekatan Pembelajaran Student Facilitator and Explaining dalam Upaya Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Titin Fatimah; Rahayu Kariadinata; Yayu Nurhayati Rahayu; Wati Susilawati
Jurnal Analisa Vol 1, No 2 (2014): Volume 1 Nomor 2 Terbit Bulan Juni Tahun 2014
Publisher : Department of Mathematics Education, UIN Sunan Gunung Djati Bandung, West Java, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/ja.v1i2.2899

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran proses pembelajaran matematika siswa, menelaah kemampuan pemecahan masalah matematika siswa pada tiap siklus, menelaah kemampuan pemecahan masalah matematika siswa setelah mengikuti seluruh siklus, menelaah sikap siswa kelas IX B SMP N 1 Cileunyi dalam kaitan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa terhadap penerapan pendekatan pembelajaran Student Facilitator and Explaining pada pokok bahasan kerucut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). penelitian tindakan kelas dilakukan melalui proses yang dinamis dan komplementari yang terdiri dari empat “momentum” esensial, yaitu: Penyusunan Rencana, Tindakan, Observasi dan Refleksi. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 41 orang yang terdiri dari 19 orang laki-laki dan 22 orang perempuan. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini terdiri dari lembar observasi untuk mengamati aktivitas guru dan siswa selama proses pembelajaran berlangsung, tes untuk mengukur kemampuan pemecahan masalah matematika, dan skala sikap untuk mengetahui sikap siswa. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penerapan pembelajaran Student Fasilitator and Explaining efektif untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematik siswa. Disarankan dapat dimanfaatkan sebagai salah satu pertimbangan bagi guru bahwa pendekatan SFAE perlu dikembangkan karena dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah.
Pengaruh Penggunaan Media Lottery Card Terhadap Pencapaian Kemampuan Koneksi Matematik Siswa Smp Pada Pokok Bahasan Segiempat Donny Prasetyanto; Agus Hikmat Syaf; Yayu Nurhayati Rahayu
Jurnal Analisa Vol 2, No 1 (2015): Volume 2 Nomor 1 Terbit Bulan Juni Tahun 2015
Publisher : Department of Mathematics Education, UIN Sunan Gunung Djati Bandung, West Java, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/ja.v2i1.5374

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas guru dan siswa yang menggunakan pembelajaran dengan Media Lottery Card berkelompok dan pembelajaran dengan media Lottery Card berpasangan, perbedaan peningkatan kemampuan koneksi matematik siswa, sikap siswa terhadap pembelajaran yang menggunakan Media Lottery Card berkelompok dengan pembelajaran yang menggunakan media Lottery Card berpasangan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen. Hasil penelitian (a) Persentase aktivitas guru yang menggunakan pembelajaran dengan media Lottery Card berkelompok mengalami peningkatan sebesar 26%. Persentase aktivitas guru yang menggunakan pembelajaran dengan media Lottery Card berpasangan mengalami peningkatan dari 57% menjadi 78,6%. Persentase aktivitas siswa yang menggunakan yang menggunakan pembelajaran dengan media Lottery Card berkelompok mengalami peningkatan dari 54% menajdi 82%. Persentase aktivitas siswa yang menggunakan yang menggunakan pembelajaran dengan media Lottery Card berpasangan mengalami peningkatan dari 54% menajdi 82%. (b) terdapat perbedaan peningkatan kemampuan koneksi matematik siswa antara yang menggunakan pembelajaran konvensional, pembelajaran dengan media Lottery Card berkelompok dan yang menggunakan pembelajaran dengan media Lottery Card berpasangan. (c) Sikap siswa yang menggunakan pembelajaran dengan media Lottery Card berkelompok bersikap positif sedangkan sikap siswa yang menggunakan pembelajaran dengan media Lottery Card berpasangan bersikap negatif.
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Cooperative Integrated Reading And Composition (CIRC) dalam Upaya Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Eva Nurul Qodariah; Yayu Nurhayati Rahayu; Karso Karso; Agus Hikmat Syaf
Jurnal Analisa Vol 1, No 1 (2013): Volume 1 Nomor 1 Terbit Bulan Juni Tahun 2013
Publisher : Department of Mathematics Education, UIN Sunan Gunung Djati Bandung, West Java, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/ja.v1i1.2888

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana aktivitas guru dan siswa, bagaimana kemampuan pemecahan masalah siswa, dan bagaimana sikap siswa kelas VIIA MTs Al-Mufassir dengan model pembelajaran kooperatif tipe Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) pada pembelajaran matematika pokok bahasan segi empat. Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan langkah-langkah yang dilakukan berupa kegiatan siklus yaitu plan (perencanaan), act (tindakan), observe (pengamatan), dan reflect (refleksi). Sample dalam penelitian ini berjumlah 32 siswa yang memiliki kemampuan heterogen. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah instrument observasi untuk mengetahui aktivitas guru dan siswa, instrumen skala sikap untuk mengetahui sikap siswa dan tes untuk mengukur kemampuan pemecahan masalah matematika. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC sangat efektif untuk meningkatkan aspek kemampuan pemecahan masalah pada pokok bahasan segiempat. Disarankan dapat dimanfaatkan sebagai masukan atau bahan pertimbangan bagi guru khususnya pada mata pelajaran matematika bahwa pembelajaran kooperatif tipe CIRC perlu dikembangkan dan diterapkan karena pembelajaran tersebut dapat meningkatkan aspek kemampuan pemecahan masalah
Penerapan Problem Posing Dengan Teknik Learning Cell Terhadap Pemecahan Masalah Matematik Siswa Zela Halida Zia; Yayu Nurhayati Rahayu; Jarnawi Afgani Dahlan
Jurnal Analisa Vol 2, No 2 (2016): Volume 2 Nomor 2 Terbit Bulan Juni Tahun 2016
Publisher : Department of Mathematics Education, UIN Sunan Gunung Djati Bandung, West Java, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/ja.v2i2.5377

Abstract

Matematika memiliki peran penting bagi siswa agar siswa memiliki kemampuan untuk berfikir, berkomunikasi dan memecahkan masalah serta memiliki bekal pengetahuan yang dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Tetapi berdasarkan wawancara, siswa masih acuh terhadap pembelajaran matematika terutama dalam memecahkan masalah. Oleh kerena siswa perlu dilibatkan secara aktif dengan model pembelajaran yang baru salah satunya Problem Posing. Penelitian ini untuk melihat penerapan Problem Posing dengan teknik Learning Cell terhadap pemecahan masalah matematika siswa. Metode yang digunakan adalah metode quasi eksperimen. Instrumen yang digunakan berupa lembar observasi, tes, dan angket skala sikap. Secara keseluruhan aktivitas guru dan siswa sudah mulai terbiasa melaksanakan pembelajaran Problem Posing tanpa Teknik Learning Cell. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematika antara siswa yang memperoleh pembelajaran matematika menggunakan model pembelajaran Problem Posing dengan Teknik Learning Cell, model pembelajaran pembelajaran Problem Posing tanpa Teknik Learning Cell dan terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematika antara siswa yang memperoleh pembelajaran matematika menggunakan model pembelajaran Problem Posing tanpa Teknik Learning Cell dengan model pembelajaran Konvensional.
Penggunaan Emotional Freedom Technique (EFT) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Cece Hermawan; Nunung Sobarningsih; Yayu Nurhayati Rahayu
Jurnal Analisa Vol 2, No 1 (2015): Volume 2 Nomor 1 Terbit Bulan Juni Tahun 2015
Publisher : Department of Mathematics Education, UIN Sunan Gunung Djati Bandung, West Java, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/ja.v2i1.5371

Abstract

Kemampuan kognitif siswa diduga masih rendah. Salah satunya disebabkan guru di sekolah cenderung menggunakan pembelajaran konvensional yang membuat siswa menjadi tidak aktif dalam pembelajaran. Pembelajaran dengan menggunakan EFT menjadi salah satu alternatif dalam meningkatkan kemampuan kognitif siswa. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen yang dilakukan MTs Darul Ulum YTM Pasir Tanjung Kab. Bogor. Penelitian ini bertujuan untuk menelaah gambaran aktivitas siswa dan guru dengan EFT, kemampuan kognitif siswa sebelum dan sesudah menggunakan EFT, kemampuan kognitif siswa sebelum dan sesudah menggunakan konvensional, perbedaan pengaruh EFT dan model Konvensional terhadap kemampuan kognitif siswa, serta sikap siswa terhadap pembelajaran dengan menggunakan EFT. Metode penelitian yang digunakan adalah metode quasi eksperimen. Data yang diperoleh menggunakan instrumen penelitian berupa tes dan instrumen nontes. Setelah dilaksanakan observasi, data dikaji dan dianalisis. Berdasarkan hasil pengolahan data, diperoleh: (a) Gambaran aktivitas siswa dan guru tergolong baik. (b) Nilai rata-rata siswa sebelum dan sesudah menggunakan EFT berturut-turut adalah 18,33 dan 34,67. (c) Nilai rata-rata siswa sebelum dan sesudah menggunakan konvensional  berturut-turut adalah 13,67 dan 25,00. (d) Terdapat perbedaan pengaruh EFT dan Konvensional terhadap kemampuan siswa. (e) Skor respon positif siswa terhadap EFT sebesar 3,60 (siswa memiliki respon positif untuk EFT).
MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA MELALUI PENDEKATAN METAPHORICAL THINKING Nurkamila, Nurkamila; Agus Hikmat Syaf; Yayu Nurhayati Rahayu
Trigonometri: Jurnal Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Vol. 1 No. 3 (2024): Trigonometri: Jurnal Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.3483/trigonometri.v1i3.2783

Abstract

Berdasarkan hasil dari studi pendahuluan yang telah peneliti lakukan diperoleh bahwa kemampuan penalaran matematis siswa perlu untuk ditingkatkan. Untuk meningkatkan kemampuan penalaran matematis diperlukannya suatu pendekatan pembelajaran. Salah satu pendekatan pembelajaran yang dapat digunakan adalah pendekatan metaphorical thinking. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui: (a) peningkatan kemampuan penalaran matematis siswa yang menggunakan pendekatan metaphorical thinking dan siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional; (b) perbedaan peningkatan kemampuan penalaran matematis siswa yang menggunakan pendekatan metaphorical thinking lebih baik dibandingkan dengan siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional; (c) sikap siswa terhadap pembelajaran matematika dengan menggunakan pendekatan metaphorical thinking. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrument tes soal kemampuan penalaran matematis dan angket skala sikap. Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan, diperoleh: (a) peningkatan kemampuan penalaran matematis siswa yang menggunakan pendekatan metaphorical thinking memiliki kriteria sedang dan peningkatan kemampuan penalaran matematis siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional memiliki kriteria rendah; (b) berdasarkan uji t’- independent diperoleh perbedaan peningkatan kemampuan penalaran matematis siswa yang menggunakan pendekatan metaphorical thinking lebih baik dibandingkan dengan siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional; (c) siswa memberikan sikap positif terhadap pembelajaran matematika dengan menggunakan pendekatan metaphorical thinking.