Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

Pendekatan Eksplorasi Berbasis Intuisi Pada Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Susilawati, E; Syaf, Agus Hikmat; Susilawati, Wati
Jurnal Analisa Vol 3, No 2 (2017): Volume 3 Nomor 2 Tahun 2017
Publisher : Prodi Pendidikan Matematika Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Gunung Djati Bandun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/ja.v3i2.2015

Abstract

. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis antara siswa yang memperoleh pembelajaran pendekatan eksplorasi berbasis intuisi dengan siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional berdasarkan PAM. Data diperoleh melalui instrumen tes dan nontest yang diberikan kepada 74 siswa SMP kelas VIII yang terdiri dari 37 siswa pada kelas eksperimen, dan 37 siswa pada kelas kontrol. Berdasarkan hasil pengolahan data bahwa terdapat perbedaan peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis antara siswa yang memperoleh pembelajaran pendekatan eksplorasi berbasis intuisi dengan siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional secara keseluruhan berdasarkan PAM (pandai, cukup, lemah). Aktivitas guru dan siswa pada saat pembelajaran dengan pendekatan eksplorasi berbasis intuisi telah terlaksana dengan baik. Pendekatan eksplorasi berbasis intuisi dapat memfasilitasi proses intuisi, penemuan konsep, dan aplikasi konsep sehingga kemampuan pemecahan masalah matematis siswa lebih baik dari pada pembelajaran konvensional. 
Penerapan Model Mastery Learning Dalam Meningkatkan Pemahaman Matematik Siswa Hismi Hadria Setiawati; Agus Hikmat Syaf
Al-Aulad: Journal of Islamic Primary Education Vol 1, No 2 (2018): al-Aulad: Journal of Islamic Primary Education
Publisher : Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/al-aulad.v1i2.3520

Abstract

This purpose of this research is to know the implementation of the Mastery Learning to improve the ability of mathematic in every cycles, and rising of activities in learning process through Mastery Learning. The methodolgy in this research is Classroom Action Research (CAR) which consists of two cycles, whereby in each cycle consists of planning, action, observation, and reflection. Subject of this research is students of class IV (grade four) MIN 1 Bandung, West Java Indonesia. The results in this research is the implementation of Mastery Learning in each cycles by teachers and students increased sharply. In addition, the average mathematical ability of students in the first cycle which is 79.75, and in the second cycle is 83.85, furthermore the rate of mathematical ability in the last cycle is 86,7 (a very large majority). Thus, the application of Mastery Learning can improve students' mathematical ability.
Pendekatan Pembelajaran Generatif Sebagai Upaya Meningkatkan Pemecahan Masalah Matematika Siswa pada Pokok Bahasan Phytagoras kelas VII di MTs Asy-Syarifiyyah Bandung Arifin Rachman; Nunung Sobarningsih; Juariah Juariah; Agus Hikmat Syaf
Jurnal Analisa Vol 1, No 1 (2013): Volume 1 Nomor 1 Terbit Bulan Juni Tahun 2013
Publisher : Department of Mathematics Education, UIN Sunan Gunung Djati Bandung, West Java, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/ja.v1i1.2893

Abstract

Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang dianggap sukar oleh peserta didik dan banyak factor yang mempengaruhi pandangan peserta didik terhadap mata pelajaran tersebut, salah satu hal yang menjadi factor nya ialah metode pendekatan pembelajaran. Umumnya para guru masih menggunakan metode umum pada saat pengajaran yaitu dengan menjelaskan lalu diikuti oleh latihan soal-soal. Suatu soal merupakan masalah bagi siswa apabila soal tersebut tidak dikenalnya atau belum memiliki prosedur atau algoritma tertentu untuk menyelesaikannya, tetapi siswa tersebut memiliki pengetahuan dan kemampuan untuk menyelesaikannya. Dalam hal ini peneliti akan memaparkan hasil uji coba Metode Pembelajaran Generative terhadap siswa sebagai upaya meningkatkan pemecahan masalah matematika pada pokok bahasan Phytagoras
Penerapan Media Gambar Pembelajaran Matematika Sebagai Upaya Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Matematika Siswa Pada Materi Pokok Pecahan Asep Alimudin Hidayat; Agus Hikmat Syaf; Juariah Juariah
Jurnal Analisa Vol 1, No 2 (2014): Volume 1 Nomor 2 Terbit Bulan Juni Tahun 2014
Publisher : Department of Mathematics Education, UIN Sunan Gunung Djati Bandung, West Java, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/ja.v1i2.2892

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang proses pembelajaran matematika yang menggunakan media gambar dalam pembelajaran di kelas VI MIN Cilengkrang Sumedang. Kemampuan pemahaman matematika siswa kelas  VI MIN Cilengkrang Sumedang setelah pembelajaran yang menggunakan media gambar dalam pembelajaran matematika pada tiap siklus, kemampuan pemahaman matematika siswa kelas VI MIN Cilengkrang Sumedang setelah pembelajaran yang menggunakan media gambar dalam pembelajaran pada seluruh siklus, sikap siswa kelas VI MIN Cilengkrang Sumedang selama pembelajaran matematika yang menggunakan media gambar dalam pembelajaran matematika. Penelitian ini dilaksanakan di MIN Cilengkrang Sumedang dengan  subjek penelitian adalah siswa kelas VI  yang berjumlah 15 orang. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa sikap siswa terhadap pembelajaran matematika melalui penerapan media gambar dalam pembelajaran cukup baik. Disarankan untuk mencoba menerapkan media pembelajaran supaya lebih banyak alternatif pembelajaran demi meningkatkan kemampuan dalam penguasaan materi pecahan, kualitas proses pembelajaran dan hasil belajar.
Pengaruh Penggunaan Media Lottery Card Terhadap Pencapaian Kemampuan Koneksi Matematik Siswa Smp Pada Pokok Bahasan Segiempat Donny Prasetyanto; Agus Hikmat Syaf; Yayu Nurhayati Rahayu
Jurnal Analisa Vol 2, No 1 (2015): Volume 2 Nomor 1 Terbit Bulan Juni Tahun 2015
Publisher : Department of Mathematics Education, UIN Sunan Gunung Djati Bandung, West Java, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/ja.v2i1.5374

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas guru dan siswa yang menggunakan pembelajaran dengan Media Lottery Card berkelompok dan pembelajaran dengan media Lottery Card berpasangan, perbedaan peningkatan kemampuan koneksi matematik siswa, sikap siswa terhadap pembelajaran yang menggunakan Media Lottery Card berkelompok dengan pembelajaran yang menggunakan media Lottery Card berpasangan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen. Hasil penelitian (a) Persentase aktivitas guru yang menggunakan pembelajaran dengan media Lottery Card berkelompok mengalami peningkatan sebesar 26%. Persentase aktivitas guru yang menggunakan pembelajaran dengan media Lottery Card berpasangan mengalami peningkatan dari 57% menjadi 78,6%. Persentase aktivitas siswa yang menggunakan yang menggunakan pembelajaran dengan media Lottery Card berkelompok mengalami peningkatan dari 54% menajdi 82%. Persentase aktivitas siswa yang menggunakan yang menggunakan pembelajaran dengan media Lottery Card berpasangan mengalami peningkatan dari 54% menajdi 82%. (b) terdapat perbedaan peningkatan kemampuan koneksi matematik siswa antara yang menggunakan pembelajaran konvensional, pembelajaran dengan media Lottery Card berkelompok dan yang menggunakan pembelajaran dengan media Lottery Card berpasangan. (c) Sikap siswa yang menggunakan pembelajaran dengan media Lottery Card berkelompok bersikap positif sedangkan sikap siswa yang menggunakan pembelajaran dengan media Lottery Card berpasangan bersikap negatif.
Karakteristik pencapaian kemampuan pembuktian dan kepercayaan diri mahasiswa melalui metode moore Iyon Maryono; Siska Amanda Lucita Dewi; Agus Hikmat Syaf
Jurnal Analisa Vol 4, No 2 (2018): Volume 4 Nomor 2 Tahun 2018
Publisher : Department of Mathematics Education, UIN Sunan Gunung Djati Bandung, West Java, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/ja.v4i2.3681

Abstract

Pembuktian dalam matematika adalah suatu aktivitas yang penting, tetapi aktivitas ini tergolong sulit bagi mahasiswa calon guru matematika. Masalah ini salah satunya dipengaruhi oleh kepercayaan-diri. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis karakteristik pencapaian kemampuan pembuktian matematis dan kepercayaan-diri mahasiswa melalui metode Moore. Penelitian ini menggunakan metode campuran bertahap yaitu tahap kuantitatif dan tahap kualitatif. Pada tahap kuantitatif disimpulkan bahwa kemampuan pembuktian pada kelas yang menggunakan metode Moore lebih baik daripada kelas yang menggunakan model pembelajaran langsung. Metode Moore dapat mengungkap proses perkembangan capaian pembelajaran mahasiswa dalam pembuktian, sehingga dosen dapat memberikan umpan balik untuk mengembangkannya. Pada tahap kualitatif, dihasilkan karakteristik kemampuan pembuktian beberapa mahasiswa. Karakteristik ini ditinjau berdasarkan respon mahasiswa terhadap masalah pembuktian. Pada pembelajaran dengan metode Moore, mahasiswa tidak diperbolehkan membuka bahan ajar, sehingga dosen harus mengikuti alur berpikir mahasiswa dan mengarahkan proses berpikirnya. Sebagai implikasi, metode Moore baik digunakan dengan catatan mahasiswa harus belajar terlebih dahulu sebelum pembelajaran di kelas. Characteristics of achievement of proof ability and student confidence through the Moore methodProving in mathematics is an important activity, but this activity is classified as difficult for prospective mathematics teacher students. This problem is influenced by self-confidence.The purpose of this study was to analyze the characteristics of achievement of students' mathematical proving ability and self-confidence through the Moore method.This study uses a phased mixed method, namely quantitative and qualitative stages. In the quantitative stage, it was concluded that the ability to prove the class using the Moore method is better than the class that uses the direct learning model. Moore's method can reveal the process of developing student learning outcomes in proof, so that lecturers can provide feedback to develop it. In the qualitative stage, the characteristics of the ability of several students are produced. these characteristics are reviewed based on student responses to the problem of proof.In the Moore method of learning, students are not allowed to open teaching materials, so the lecturer must follow the flow of student thinking and direct the thinking process. As an implication, the Moore method is well used with the notes that students must study before learning in class 
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Cooperative Integrated Reading And Composition (CIRC) dalam Upaya Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Eva Nurul Qodariah; Yayu Nurhayati Rahayu; Karso Karso; Agus Hikmat Syaf
Jurnal Analisa Vol 1, No 1 (2013): Volume 1 Nomor 1 Terbit Bulan Juni Tahun 2013
Publisher : Department of Mathematics Education, UIN Sunan Gunung Djati Bandung, West Java, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/ja.v1i1.2888

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana aktivitas guru dan siswa, bagaimana kemampuan pemecahan masalah siswa, dan bagaimana sikap siswa kelas VIIA MTs Al-Mufassir dengan model pembelajaran kooperatif tipe Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) pada pembelajaran matematika pokok bahasan segi empat. Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan langkah-langkah yang dilakukan berupa kegiatan siklus yaitu plan (perencanaan), act (tindakan), observe (pengamatan), dan reflect (refleksi). Sample dalam penelitian ini berjumlah 32 siswa yang memiliki kemampuan heterogen. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah instrument observasi untuk mengetahui aktivitas guru dan siswa, instrumen skala sikap untuk mengetahui sikap siswa dan tes untuk mengukur kemampuan pemecahan masalah matematika. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC sangat efektif untuk meningkatkan aspek kemampuan pemecahan masalah pada pokok bahasan segiempat. Disarankan dapat dimanfaatkan sebagai masukan atau bahan pertimbangan bagi guru khususnya pada mata pelajaran matematika bahwa pembelajaran kooperatif tipe CIRC perlu dikembangkan dan diterapkan karena pembelajaran tersebut dapat meningkatkan aspek kemampuan pemecahan masalah
Upaya Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Dalam Belajar Matematika Melalui Metode Demonstrasi Pada Materi Pokok Bangun Datar Agus Hikmat Syaf; Iyon Maryono; Juariah Juariah
Jurnal Analisa Vol 1, No 2 (2014): Volume 1 Nomor 2 Terbit Bulan Juni Tahun 2014
Publisher : Department of Mathematics Education, UIN Sunan Gunung Djati Bandung, West Java, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/ja.v1i2.2900

Abstract

Penelitian ini berawal dari studi pendahuluan penelitian di MI Naksabandiyah Bandung mengenai perlunya pembaharuan dalam model pembelajaran matematika di kelas, dan proses pembelajaran yang masih bersifat konvensional dengan berorientasi pada “teacher center”, sehingga aktivitas siswa cenderung pasif. penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran atau informasi mengenai penerapan pembelajaran demonstrasi dalam upaya meningkatkan kemampuan pemecahan masalah  matematika siswa. Metode yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Melalui PTK diharapkan dapat menawarkan cara dan prosedur baru untuk memperbaiki dan meningkatkan profesionalisme guru dalam proses pembelajaran. Subjek penelitian adalah siswa siswi kelas VI MI Naksabandiyah Bandung sebanyak 15 siswa. Penelitian ini dibatasi pada materi pokok luas bangun datar dimana hasil penelitian ini hanya berlaku untuk kelas yang diteliti dan tidak dapat digeneralisasikan. Dengan penerapan pembelajaran demonstrasi ini dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif pendekatan pembelajaran yang dapat digunakan sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah  matematika dan hasil belajar siswa.
Pengaruh Model Active Learning Teknik Turnamen Belajar terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika pada Sub Pokok Bahasan Kubus dan Balok Imas Siti Masitoh; Rahayu Kariadinata; Agus Hikmat Syaf
Jurnal Analisa Vol 2, No 1 (2015): Volume 2 Nomor 1 Terbit Bulan Juni Tahun 2015
Publisher : Department of Mathematics Education, UIN Sunan Gunung Djati Bandung, West Java, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/ja.v2i1.5373

Abstract

.  Pembelajaran yang diperkirakan mampu meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa dengan menggunakan model active learning teknik turnamen belajar. Tujuan penelitian ini: mengetahui proses belajar mengajar dengan model active learning teknik turnamen belajar;  mengetahui kemampuan pemecahan masalah matematika dengan pembelajaran active learning teknik turnamen belajar; mengetahui kemampuan pemecahan masalah matematika siswa yang menggunakan model konvensional; perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa yang menggunakan model active learning teknik turnamen belajar dibandingkan dengan yang menggunakan model konvensional pada sub pokok bahasan kubus dan balok. Adapun hasil yang diperoleh: persentase rata-rata aktivitas siswa pada tiap pertemuannya meningkat yaitu dari  pertemuan I (56,69%) ke pertemuan II (61,61%) ke  pertemuan III (63,40%). dari pengolahan data hasil posttest kelas VIIIA sebagai kelas eksperimen, kemampuan pemecahan masalah matematika menggunakan model active learning teknik turnamen belajar diperoleh rata-rata 81,06% dengan kriteria penilaian tinggi; kelas VIIIA sebagai kelas kontrol dengan menggunakan model konvensional kemampuan pemecahan masalah matematika siswa rata-ratanya adalah 74,44% dengan kriteria penilaian cukup; berdasarkan hasil perhitungan menggunakan SPSS 16.0 for window diperoleh kesimpulan bahwa pembelajaran dengan model active learning teknik turnamen belajar lebih baik dibandingkan pembelajaran dengan model konvensional pada sub pokok kubus dan balok sehingga dapat meninggkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa
Berpikir kritis matematis dengan kahoot Elis Maulidah; Agus Hikmat Syaf; Tika Karlina Rachmawati; Hamdan Sugilar
Jurnal Analisa Vol 6, No 1 (2020): Volume 6 Nomor 1 Tahun 2020
Publisher : Department of Mathematics Education, UIN Sunan Gunung Djati Bandung, West Java, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/ja.v6i1.8516

Abstract

The purpose of this study was to determine the improvement of students' mathematical critical thinking skills after obtaining mathematics learning using Kahoot-based Spontaneous Group Discussion models. The research method used was a quasi-experimental method with the Nonequivalent Control group Design. The subjects of this study were class X students in one of Bandung's high schools. Data obtained using a research instrument in the form of a test. Based on the results of research and processing of N-Gain data, it was found that the average increase in students' mathematical critical thinking skills (N-gain) after obtaining mathematics learning using the Spontaneous Group Discussion (SGD) model based on kahoot was 0.76 and the average N- The gain in conventional learning is 0.56. It can be concluded that increasing students' mathematical critical thinking skills using the Spontaneous Group Discussion (SGD) model based on kahoot is better than conventional learning