Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Pengaturan Dosis Asap Cair Berbahan Baku Tempurung Kelapa Sebagai Bahan Penggumpal Lateks Andrevil Sarbaini; Rachmad Edison; Febrina Delvitasari
Jurnal Agro Industri Perkebunan Volume 6 No. 2, Oktober 2018
Publisher : Politeknik Negeri Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (0.036 KB) | DOI: 10.25181/jaip.v6i2.791

Abstract

In the processing of solid rubber, such as the manufacture of crumb rubber and rubber smoke sheet, one of the most important stages is the coagulation process using coagulant. The coagulation process is instrumental in determining for quality the rubber produced. Low quality of bokar is caused by farmers using coagulant which are not recommended. Because of that, it’s necessary to found the alternative coagulant that does not damage the quality and the price is relatively cheap. The purpose of this research is gets the best dosage of coconut shell liquid smoke for latex coagulation and to evaluate quality crepe rubber coagulum using coconut shell liquid smoke. The quality observed is dirt content, ash content, volatile matter, PRI, Mooney viscosity, and color index was implemented at PTPN VII, Way Berulu, Pesawaran District. The doses used were 0,1%, 1,5%, 2%, 2,5%, and 3%. The result showed that the most effective dose used in this research was 1% with quality approaching formic acid treatment. Keywords: coconut shell, formic acid, latex coagulant, liquid smoke
Pengaruh Persentase Enzim Papain dan Bawang Putih pada Rendemen dan Kualitas VCO (Virgin Coconut Oil) Munir Putro Prayugo; Ersan Ersan; Febrina Delvitasari
Jurnal Agro Industri Perkebunan Volume 6 No. 2, Oktober 2018
Publisher : Politeknik Negeri Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (0.036 KB) | DOI: 10.25181/jaip.v6i2.817

Abstract

VCO is an oil produced from coconuts that are treated with no heating, one of them using papain enzyme. Vegetable oil is a compound that is easily hydrolyzed and oxidized to make the quality of oil decline. Garlic is a natural antioxidant that can inhibit the oxidation process. Therefore, a study was conducted to determine the effect of papain and garlic enzymes on the rendement and storage duration of VCO. This study used a factorial randomized block design with the first factor was percentage of papain enzyme (0%, 0,15%, 0,20%, and 0,25% and the second factor was percentage of garlic (0%, 0,5%, and 1 %) with 3 replications. The data of the research were analyzed by variance, followed by LSD test at 5% level. The results showed that the highest VCO rendement was obtained from the treatment of 0,25% papain enzyme. One percent (1%) garlic can maintain the quality of water content, FFA, density, and color of VCO at 3 months storage duration, except aroma. The combination of papain and garlic enzymes resulted in negative effect on rendement and cannot maintain VCO quality at 3 months storage duration. Keywords: enzyme papain, garlic, VCO storage
Pemanfaatan Asap Cair Sabut Kelapa Sebagai Bahan Koagulasi Lateks Hesti Hertika Sari Dewi; Maryanti Maryanti; Febrina Delvitasari
Jurnal Agro Industri Perkebunan Volume 7 No. 2, Oktober 2019
Publisher : Politeknik Negeri Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25181/jaip.v7i2.1055

Abstract

Smoke liquid for latex coagulant is one of the solution to avoid the negative impact of not recomended coagulant such as vinegar, TSP fertilizer and alum. Coconut fiber has lignin content so that it can be processed into liquid smoke. The aim of this study was to determination the best dose of coconut fiber liquid smoke for latex coagulant and the effect on the quality of SIR product.  The treatment used in this study was the dose of coconut coir liquid smoke (formic acid (control) 4.76% v/v, 13.04% v/v, 14.89% v/v, 16.67% v/v, 18 v/v, 36% v/v, and 20% v/v). The results showed that the coconut fiber liquid smoke with dose 20% v/v gave the best result on time for clumping latex, total coagulum and total rubber  yield. Based on quality data, a dose of 20% v/v include SIR 20 quality.
KARAKTERISTIK SIFAT FISIKA KOMPON KARET ALAM SEBAGAI BAHAN DASAR FOOTSTEP SEPEDA MOTOR DENGAN BERBAGAI FORMULA Maryanti maryanti; Febrina Delvitasari; Winarto Winarto
Jurnal Dinamika Penelitian Industri Vol 29, No 1 (2018): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN INDUSTRI
Publisher : Balai Riset dan Standardisasi Industri Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (20.588 KB) | DOI: 10.28959/jdpi.v29i1.3773

Abstract

Pembuatan kompon footstep sepeda motor dilakukan untuk mendapatkan campuran yang homogen antara karet dan bahan kimia pembantu.  Kompon dicetak dengan waktu, suhu dan tekanan tertentu sehingga menjadi produk.  Komposisi/formulasi yang tepat sangat diperlukan untuk mendapatkan sifat fisika kompon yang baik.  Hasil pengujian sifat fisika kompon menunjukkan bahwa ketiga formulasi yang dibuat (F1, F2, dan F3) memiliki nilai uji kuat tarik (N/mm2) lebih baik bila dibandingankan dengan kompon pabrikan (FP) yaitu 13.12 (F1), 10.79 (F2), 7.73 (F3), dan 6.89 (FP), tetapi memiliki nilai yang lebih rendah untuk uji kuat sobek (N/mm) yaitu 2.36 (F1), 2.70 (F2), 2.86 (F3) dan 4.50 (FP), serta kekerasan (Shore A) yaitu 15 (F1), 18 (F2), 22 (F3), dan 49 (FP).
PENGARUH FERMENTASI S. cerevisiae TERHADAP MUTU KOPI ROBUSTA Tia Thalia; Ersan Ersan; Febrina Delvitasari; Maryanti Maryanti
AGRITROP Vol 18, No 1 (2020): Agritrop: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/agritrop.v18i1.3489

Abstract

Komoditas kopi di Indonesia sebagian besar diolah dalam bentuk produk primer (biji kopi kering) dan merupakan kopi asalan dengan mutu yang rendah. Rendahnya mutu biji kopi di Indonesia yang dihasilkan, dapat mempengaruhi produksi biji kopi dikarenakan pasca panen yang tidak tepat, antara lain pada proses fermentasi, sortasi, pengeringan, dan penyangraian. Penelitian bertujuan mengetahui pengaruh konsentrasi Saccharomyces cerevisiae, lama fermentasi dan interaksi antara konsentrasi S. cerevisiae bersama lama fermentasi terhadap mutu kopi robusta. Penelitian dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung menggunakan kopi robusta dari Desa Sumber Sari, Banjit, Waykanan, Lampung. Penelitian disusun skema faktorial dalam RAK dengan faktor pertama S. cerevisiae (2% dan 3%) dan faktor kedua lama fermentasi (5, 10, 15 jam) dengan 3 kali ulangan. Data dianalisis dengan sidik ragam (ANOVA) dan dilanjut dengan BNT pada taraf nyata α=5%. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa biji kopi kering yang dihasilkan tergolong mutu II, kecuali konsentrasi S. cerevisiae 2% dan lama fermentasi 10 jam tergolong mutu III. Konsentrasi S. cerevisiae mempengaruhi kadar kafein dan tingkat keasaman (pH) kopi bubuk. Lama fermentasi mempengaruhi kadar air biji kopi kering, kadar air dan kadar kafein kopi bubuk. Kombinasi konsentrasi S. cerevisiae 3% dan lama fermentasi 5 jam mempengaruhi kadar air dan kadar kafein kopi bubuk dengan total nilai uji organoleptik tertinggi 75,14
Pengaruh Suhu dan Waktu Vulkanisasi Terhadap Sifat Kekerasan dan Visual Produk Footstep Sepeda Motor Febrina Delvitasari; Maryanti Maryanti
Jurnal Teknologi Agro-Industri Vol 7 No 2 (2020): Jurnal Teknologi Agro-Industri
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Politeknik Negeri Tanah Laut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34128/jtai.v7i2.123

Abstract

Tahapan terpenting pada pembuatan kompon karet adalah proses vulkanisasi, dimana juga sangat dipengaruhi oleh suhu dan waktu vulkanisasi. Apabila pemilihan suhu dan waktu tidak sesuai dengan kondisi optimal, maka kualitas kompon karet yang dihasilkan akan kurang baik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan suhu dan waktu vulkanisasi produk footstep sepeda motor terbaik pada parameter sifat kekerasan dan visualnya. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dua perlakuan dengan tiga ulangan. Perlakuan pertama adalah suhu vulkanisasi (T1=130oC, T2=140oC, T3=150oC) dan perlakuan kedua yaitu waktu vulkanisasi (S1=10 menit, S2=15 menit). Kompon hasil percobaan kemudian akan dibandingkan dengan kompon pabrikan (FP). Hasil penelitian menunjukkan bahwa suhu dan waktu vulkanisasi berpengaruh nyata terhadap parameter sifat kekerasan, tetapi tidak terdapat interaksi antara keduanya. Perlakuan terbaik pada produk footstep sepeda motor adalah proses vulkanisasi dengan suhu 140oC selama 15 menit. Berdasarkan hasil pengamatan visual, produk yang dihasilkan tidak terdapat creking, buble dan barmy.