Dedi Supriyatdi
Politeknik Negeri Lampung

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Pengendalian Ulatgrayak (Spodoptera litura F.) dengan Ekstrak Ubi Gadung dan Ekstrak Buah Maja I Wayan Darmanto; Dedi Supriyatdi; Albertus Sudirman
Jurnal Agro Industri Perkebunan Volume 7 No. 1, Mei 2019
Publisher : Politeknik Negeri Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25181/jaip.v7i1.1052

Abstract

Armyworm (Spodoptera litura F.) is one of the important polyphag leaf pests that attacks almost all crops. The objective of this study was to determine the effect of various concentrations of bioinsecticide made of dioscorea tuber and aegle fruit extract on larval mortality. The research was conducted at the crop laboratory, Lampung State Polytechnic since October 2017 until December 2017. The experimental design is a completely randomized design with six treatments and four and replications. The parameters observed is mortality of armyworm larvae, which would then be analyzed using fingerprint of different varieties. That result showed that dioscorea tuber and aegle fruit extract has affected on larval mortality armyworm. Pure (100%) dioscorin tuber extract exhibited the highest larval mortality.
Pengaruh Ekstrak Buah Mengkudu Terhadap Mortalitas Ulatgrayak (Spodoptera litura F.) endhy Nura Prassetia Mega; Dedi Supriyatdi; Albertus Sudirman
Jurnal AGROSAINS dan TEKNOLOGI Vol 4, No 2 (2019)
Publisher : Fakultas Pertanian - UMJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (175.616 KB) | DOI: 10.24853/jat.4.2.95-101

Abstract

Ulatgrayak (Spodoptera litura F., Lepidoptera, Noctuidae) adalah hama daun yang menghambat tanaman karena mengandung polifag. Kisaran tanaman yang menyebabkan S. litura sebagai hama utama di berbagai jenis tanaman seperti perkebunan, buah, sayuran, tanaman pangan. Rentang tembakau, kol, ubi jalar, kentang, kedelai, dan lainnya. Serangan S. litura dengan menempelkan daun sampai epidermis tipis keluar pada permukaan daun dan tulang daun. Tumbuhan yang dapat dijadikan bahan baku insektisida nabati adalah buah noni matang (Morinda citrifolia L.). Insektisida adalah campuran kimia atau kimia yang digunakan untuk mengendalikan hama tanaman (OPT). Insektisida digunakan sebagai cara untuk mengendalikan hama dan menyelamatkan tanaman. Untuk mengatasinya, diperlukan alternatif lain untuk menggunakan insektisida sintetis, dengan mempertimbangkan beberapa efek negatif lingkungan. Salah satu efek negatif lain dari insektisida sintetik adalah bahwa akan ada resistensi terhadap hama S. litura terhadap insektisida. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari potensi besar buah noni sebagai insektisida tanaman dalam pergerakan hama S. litura dan alat ukur terbaik dari insektisida nabati ini. Penelitian dilakukan di Laboratorium Tumbuhan, Departemen Budidaya Tanaman, Politeknik Negeri Lampung, pada Oktober 2018 hingga Desember 2018. Desain penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 ulangan. Bahan baku yang digunakan adalah buah noni matang. Insektisida nabati dibuat dari ekstrak buah mengkudu dalam mengendalikan hama S. litura dan konsentrasi terbaik terjadi pada P1 dengan konsentrasi ekstrak 100%.
Respons Setek Kopi Robusta (Coffea Canephora Pierre Ex Frochner) Terhadap Berbagai Konsentrasi Auksin Natalia Puspita; Yan Sukmawan; Dedi Supriyatdi
AGRITROP Vol 18, No 2 (2020): Agritrop: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/agritrop.v18i2.3886

Abstract

Klon kopi robusta (Coffea canephora Pierre ex Frochner) yang tidak dapat dipercaya yang berbeda-beda. Upaya mempercepat pertumbuhan setek dapat dilakukan dengan mempersembahkan auksin. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan konsentrasi auksin terbaik pada pertumbuhan setek kopi robusta klon -BP 308. Penelitian berlangsung selama 4 bulan mulai dari 18 November 2019 hingga 18 Maret 2020 di Kebun Percobaan dan Laboratorium Analisis Politeknik Negeri Lampung. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan lima ulangan. Perlakuan yang diterapkan adalah instrumen pengendapan yang terdiri atas 0 ppm (Z 0 ), 100 ppm (Z 1 ), 200 ppm (Z 2 ), 300 ppm (Z 3 ), dan 400 ppm (Z 4 ). Variabel pengamatan dari penelitian termasuk proporsi setek hidup, jumlah daun, volume akar, bobot basah akar, bobot kering akar, bobot basah tajuk, dan bobot kering tajuk. Berdasarkan hasil dan pembahasan dapat disangkal bahwa memberikan auksin dengan konsentrasi 300 ppm mampu meningkatkan jumlah daun setek kopi pada 2 BST.
Respons Kalus Embriogenik Tanaman Tebu (Saccharum Officinarum) Var. Kidang Kencana Terhadap Berbagai Modifikasi Media Kultur Dalam Proses Induksi Akar Sri Habsari Puji Astuti; Wiwik Indrawati; Dedi Supriyatdi; Jakty Kusuma
AGRITROP Vol 18, No 2 (2020): Agritrop: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/agritrop.v18i2.3631

Abstract

Tebu (Saccharum officinarum) merupakan salah satu bahan penghasil gula utama di Indonesia dan memiliki peran penting dalam perekonomian Indonesia dan menjadi sumber devisa negara.  Kemenperin mencatat, produksi gula nasional hanya mencapai angka 2,17 juta ton. Sementara, kebutuhan gula nasional mencapai 66 juta ton. Ini menandakan Indonesia baru mampu memenuhi 3,29% dari total kebutuhan nasional, sehingga lebih dari 96% defisit kebutuhan gula nasional yang belum mampu dan harus dipenuhi Indonesia.. Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan komposisi media kultur yang tepat dan optimal untuk pertumbuhan akar dari kalus embriogenik tanaman tebu. Penelitian ini bertempat di Laboraturium Kultur Jaringan Politeknik Negeri Lampung. Proses induksi akar ini dilakukan melalui modifikasi media MS dengan campuran IAA, Kinetin, CM, 2,4-D, dan sukrosa yang dilakukan dengan Rancangan Acak Kelompok. Variabel yang diamati adalah respons kalus, waktu tumbuh akar, panjang akar dan jumlah akar. Hasil penelitian dan pengujian menunjukkan bahwa komposisi media berpengaruh terhadap perkembangan akar. Media dengan  kombinasi IAA menghasilkan respons berupa akar, namun media dengan kombinasi 2,4-D memberikan respons berupa pelebaran kalus. Hasil pengamatan menunjukkan perlakuan terbaik untuk pengakaran adalah kombinasi media IAA 1 mg.l-1 baik berupa rata-rata panjang 1,56 cm dan jumlah akar 2,08.
TANGGAP TANAMAN INDUK LADA (Piper nigrum L.) TERHADAP APLIKASI KOMPOSISI DAN FREKUENSI PENYEMPROTAN PUPUK DAUN Yan Sukmawan; Dewi Riniarti; Dedi Supriyatdi; Wahyuni Lestari
Jurnal Agrotek Tropika Vol 10, No 4 (2022): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 10, NOVEMBER 2022
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jat.v10i4.5861

Abstract

Pepper (Piper nigrum L.) is one of the estate crops with high economic value and a foreign exchange earner for Indonesia, but its productivity is still low. For this reason, nutrient management is essential to increase the productivity of pepper parent plants. This study aimed to obtain the best composition of foliar fertilizer for pepper parent plant growth, obtain the best spraying frequency of foliar fertilizer for pepper parent plant growth, and obtain the best combination of composition and spraying frequency of foliar fertilizer for pepper parent plant growth. The study was conducted from November 2020 to April 2021 using a Randomized Block Design (RBD) with a factorial pattern of 4 × 2. The first factor was the composition of foliar fertilizers with four levels of treatment, namely control (D0), NPK foliar fertilizers 11:8:6 (D1), NPK foliar fertilizer 20:15:15 (D2), and NPK foliar fertilizer 32:10:10 (D3). The second factor is spraying frequency of foliar fertilizer with two levels of treatment, namely every two weeks (F1) and every four weeks (F2). Each treatment was repeated three times and each experimental unit consisted of two parent plants. Observational data was analyze using analysis of variance and continued with the honestly significant difference test (HSD) at the 5% level. The results showed that the composition of NPK foliar fertilizer 20:15:15 with the spraying frequency every two weeks gave a significant effect but did not give the best effect. Significant interactions were shown in the observation variables of number of leaf, number of internode, leaf greenness index, leaf area number three, and leaf dry weight number three.
Identifikasi Beberapa Unsur Iklim Mikro pada Perbedaan Umur Tanaman Karet ( Hevea brasiliensis) Kresna Shifa Usodri; Dimas Prakoswo Widiyani; Dedi Supriyatdi
PLANTROPICA: Journal of Agricultural Science Vol 6, No 2 (2021)
Publisher : Department of Agronomy, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jpt.2021.006.2.3

Abstract

Lampung merupakan salah satu provinsi penghasil lateks di Indonesia yang memiliki pola iklim yang berbeda. Perbedaan iklim mikro tersebut terutama terdapat pada besaran unsur iklim mikro pada beberapa wilayah. Oleh sebab itu, sangat penting untuk mengetahui iklim mikro pada suatu areal atau lingkungan pertanaman untuk menjadi acuan dalam proses budidaya dalam mengoptimalkan pertumbuhan serta produksi tanaman. Penelitian dilaksanakan pada bulan September 2019 sampai Maret 2020 di PTPN 7 Unit Usaha Way Berulu, Afdeling 1. Desain percobaan menggunakan perlakuan tunggal dalam rancangan acak kelompok (RAK) dengan empat perlakuan yang terdiri dari beberapa umur tanaman:15 tahun setelah penanaman; 14 tahun setelah penanaman; 13 tahun setelah penanaman; 12 tahun setelah penanaman serta diulang sebanyak tiga kali. Data hasil pengamatan akan dianalisis dengan uji F pada taraf α=5%. Jika hasil analisis ragam nyata maka akan dilanjutkan dengan uji beda nyata terkecil (BNT) pada taraf α=5. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Perbedaan umur tanaman pada klon karet Pb260 menghasilkan variasi iklim mikro pada setiap bulan pengamatan.
Potensi Ekstrak Serai Wangi dan Daun Mengkudu dalam Pengendalian Hama Penghisap Buah Kakao (Helopeltis spp.) Dedi Supriyatdi; Dona Rizky Lovantineya; Bambang Utoyo
Jurnal AGROSAINS dan TEKNOLOGI Vol 8, No 1 (2023)
Publisher : Fakultas Pertanian - UMJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/jat.8.1.11-19

Abstract

Hama penghisap buah kakao (Helopeltis spp.) merupakan salah satu hama pada tanaman kakao. Serangan Helopeltis spp. menjadi penyebab utama dalam turunnya poduktivitas kakao. Petani dalam mengendalikan hama Helopeltis spp. masih menggunakan insektisida sintetik yang dapat berdampak negatif bagi lingkungan. Serai wangi dan daun mengkudu memiliki kandungan senyawa aktif yang dapat dijadikan sebagai insektisida nabati dan bersifat ramah lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan ekstrak yang paling efektif diantara ekstrak serai wangi, ekstrak daun mengkudu, dan kombinasi ekstrak keduanya dalam pengendalian hama penghisap buah kakao. Penelitian dilaksanakan pada November 2020 sampai dengan Februari 2021, di laboratorium Tanaman Politeknik Negeri Lampung. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan 4 perlakuan dan 6 kali ulangan. Parameter yang diamati adalah mortalitas. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak serai wangi, ekstrak daun mengkudu, kombinasi ekstrak serai wangi dan daun mengkudu berpotensi untuk mengendalikan hama Helopeltis spp.