Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PENGEMBANGAN DIVERSIFIKASI USAHATANI SISTEM SURJAN (Kasus di Desa Tonjong Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang Provinsi Banten) Aris Supriyo Wibowo; Aliudin Aliudin; Setiawan Sariyoga
JURNAL AGRIBISNIS TERPADU Vol 9, No 1 (2016)
Publisher : Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (64.771 KB) | DOI: 10.33512/jat.v9i1.1124

Abstract

Diversifikasi Usahatani merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan produktifitas usahatani dandapat dilakukan dengan cara horizontal, vertikal. Melalui diversifikasi usahatani maka petani telahmelakukan usaha untuk meminimalkan resiko, dengan cara membagi risiko tunggal denganalternative usahataninya. Salah satu usaha diversifikasi usahatani adalah diversifikasi sistem surjan.Sistem Surjan pada dasarnya merupakan suatu usahatani campuran dari berbagai komoditi yangditanam dalam satu hamparan luas dengan membagi plot tanaman yang berbeda-beda dan dalamwaktu tanam yang sama. Petani telah melakukan diversifikasi usahatani, namun demikianpemanfaatan sumberdayanya belum maksimal. Melalui pengembangan diversifikasi usahatani initanaman padi dikombinasikan dengan ternak ikan ikan lele dalam hamparan sawah yang sama, yangdikenal dengan mina padi. Pengembangan lainnya dengan melakukan kegiatan pascapanen berupaolahan fresh handling sayuran dan fresh cut. Keduanya dilakukan untuk meningkatkan pendapatanpetani. Melalui percobaan yang dilakukan bersama masyarakat Desa Tonjong diperoleh hasil bahwapengembangan diversifikasi melalui usaha mina padi maupun penanganan pascapanen dapatmeningkatkan pendapatan petani.
DAYA SAING SEKTOR PERTANIAN TANAMAN PANGAN DI PROVINSI BANTEN Ersarani Putri; Setiawan Sariyoga; Aris Supriyo Wibowo
JURNAL AGRIBISNIS TERPADU Vol 12, No 1 (2019)
Publisher : Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (439.301 KB) | DOI: 10.33512/jat.v12i1.5537

Abstract

In order to maximize the potential of the region's topography and availability of natural resources, it would be wise to map the agriculture market competency to predict successful productivity odds in agriculture to support and help increase the economy in the province. Research to analyze the competitiveness of food crop agriculture sector in district and cities in Banten Province. Using quantitative research with descriptive methods, a study was done in Banten Province analyzing data with a methodology called the agriculture competitive quotient (ACQ). The study done in 2017, calculated that there are different competitive index scores in the district and cities in Banten Province locations. The position of the highest food crop agriculture competitiveness is in Pandeglang District with a competitive index score of 1.16, making Pandegelang District the most competitive in food crop of agriculture in the province. While the position of the highest food crop agriculture competitiveness is in South Tangerang City, with a competitive index score of 0.75, denoting that South Tangerang City does not have a competitive sector yet in food crop agriculture
DISTRIBUSI DAN KONTRIBUSI PENDAPATAN KERAJINAN GULA AREN CETAK SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP EKONOMI RUMAH TANGGA PERAJIN (Studi Kasus pada Perajin Gula Aren di Desa Cimenga Kecamatan Cimenga Kabupaten Lebak) Aliudin Aliudin; Setiawan Sariyoga
JURNAL AGRIBISNIS TERPADU Vol 9, No 2 (2016): Jurnal Agribisnis Terpadu
Publisher : Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (181.387 KB) | DOI: 10.33512/jat.v9i2.2746

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan kerajinan gula aren cetak terhadap pendapatan keluarga dan strategi pemberdayaannya. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode survey. Penelitian ini dilaksanakan di Perajin di Desa Cimenga. Pupulasi yang diambil perajin gula aren cetak yang masih aktif. Teknik sampling yang digunakan startified random sampling dengan dasar penggunaan bahan baku. Sampel terpilih 54 orang perajin terdiri dari 31 perajin yang menggunakan bahan baku nira aren dibawah 45 lt dan 23 perajin yang menggunakan bahan baku lebih dari 45 lt. Analisis yang digunakan gini ratio dan analisis kontribusi pendapatan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan kerajinan gula aren cetak mampu memberikan kontribusi pendapatan 36,32 persen dan distribusi pendapatan 0,18. Untuk meningkatkan kontribusi diperlukan pemberdayaan perajin melalui pemasaran secara berkelompok. Agar kerajinan gula aren cetak dapat dikembangkan disarankan kerajinan gula aren cetak dapat diintegrasikan dalam bentuk usaha agribisnis
DAMPAK KEBIJAKAN PENETAPAN HARGA ACUAN TERHADAP VOLATILITAS HARGA CABAI BESAR DI INDONESIA Yovita Nyssa Preciosa; Setiawan Sariyoga; Ratna Mega Sari
JURNAL AGRIBISNIS TERPADU Vol 12, No 1 (2019)
Publisher : Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (199.831 KB) | DOI: 10.33512/jat.v12i1.5535

Abstract

Red chili takes concern from various circles since its price big enough fluctuating, even would affect the inflation. This can lead to domino effect which is could be ended to the market failure. Stabilization of prices through the issuance of policies by the Government is one way to solve market failure. This research aims to analyze price volatility, and analyze the impact of policy determination of reference price for purchasing at farmer and reference price for selling at consumer on curly red chili and big red chili in Indonesia which is build using ARCH-GARCH model. Based on the results, price volatility of curly red chili was influenced by volatility one previous period and variant one previous period, while price volatility of big red chili was influenced by volatility one previous period and variant two previous period. The implementation of policy determination of reference price for purchasing at farmer and reference price for selling at consumer cause price volatility of curly red chili and big red chili after the policy constant until the end of the period of analysis.
TINGKAT KESEJAHTERAAN TENAGA KERJA HARIAN LEPAS DAN POLA PENGELUARAN KONSUMSI RUMAH TANGGA (Suatu Kasus di Pabrik Kelapa Sawit (PKS) II PT. Perkebunan Nusantara VIII Cikasungka, Kabupaten Bogor) Devi Safitriawati; Setiawan Sariyoga; Aliudin Aliudin
Jurnal Ilmu Pertanian Tirtayasa Vol 2, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat kesejahteraan dan pola pengeluaran konsumsi rumah tangga tenaga kerja harian lepas. Penelitian deskriptif kuantitatif ini mencakup data primer dan sekunder. Tingkat kesejahteraan pekerja harian lepas dianalisis secara deskriptif berdasarkan tinjauan terhadap total pendapatan rumah tangga, pola konsumsi rumah tangga, serta menggambarkan Kurva Engel untuk menentukan hubungan antara pengeluaran makanan dengan pendapatan dan kurva pengeluaran bukan makanan. Kontribusi pendapatan sebagai pekerja lepas harian dianalisis untuk melihat seberapa besar kontribusi pendapatan yang diberikan oleh responden terhadap pendapatan rumah tangga. Indeks Gini dan Kurva Lorenz digunakan untuk mengevaluasi distribusi pendapatan responden. Hasil penelitian ini menunjukkan (1) Proporsi konsumsi makanan lebih rendah yaitu 41% dibandingkan dengan konsumsi bukan makanan 59%, artinya rumah tangga sejahtera jika persentase pengeluaran untuk makanan jauh lebih kecil daripada persentase pengeluaran untuk bukan makanan. (2) Kontribusi pendapatan responden (68%) lebih besar daripada kontribusi pendapatan lain dan anggota rumah tangga, pendapatan pekerja harian dari PKS II Cikasungka adalah jenis pendapatan utama dalam kesejahteraan keluarganya. (3) Rasio Indeks Gini adalah 0,13, artinya distribusi pendapatan terdistribusi secara merata, Kurva Lorenz juga menunjukkan semakin dekat ke garis diagonal, ini menunjukkan tidak adanya ketimpangan, yang berarti tenaga kerja harian lepas PKS II Cikasungka sejahtera.
KELAYAKAN PENGEMBANGAN JAGUNG PIPILAN UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN INDUSTRI PAKAN TERNAK DI PROVINSI BANTEN Dian Anggraeni; Aliudin; Setiawan Sariyoga; Anton Eka Prasetia
Agrivet : Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian dan Peternakan (Journal of Agricultural Sciences and Veteriner) Vol. 9 No. 2 (2021): Desember
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (553.214 KB) | DOI: 10.31949/agrivet.v9i2.1492

Abstract

Penelitian ini dilakukan di Propinsi Banten. Banten adalah salah satu propinsi yang memiliki agroekosistem yang cocok untuk usahatani jagung. Ketersediaan sumberdaya lahan, kebijakan pemerintah yang mendukung, serta meningkatnya permintaan jagung terutama untuk bahan baku pakan ternak merupakan alasan utama bahwa pengembangan komoditi jagung sangat diperlukan. Langkah strategis kearah pengembangan usaha sangat penting dan dapat meyakinkan petani untuk mengambil langkah strategis. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengkaji nilai investasi yang dibutuhkan dalam usahatani jagung, (2) Mengetahui tahapan kelayakan usaha yang perlu dilakukan untuk menyelenggarakan usahatani jagung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey dengan lokasi ditentukan secara sengaja yaitu di Provinsi Banten .Teknik sampling yang digunakan adalah cluster random sampling. Dari total populasi sebanyak 1.388 orang, terambil sampel sebanyak 120 orang petani jagung. Hasil penelitian menunjukan bahwa(1) jumlah investasi yang diperlukan untuk kelayakan budidaya jagung sebesar Rp.19.654.890,- (2) Tahapan secara teknik kelayakan usaha yang dilakukan adalah a. analisis Payback Period, dengan hasil sebesar 17,9, b.Analisis IRR sebesar 115,65, c. Analisis NPV dengan hasil sebesar 1.713.365.673.996 serta d.Analisis Profitabilitas Indek ( PI ) diperoleh hasil sebesar 217,1. Berdasarkan hasil penelitian tersebut bahwa bisnis jagung pipilan di Provinsi Banten layak untuk dikembangkan