Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Implikasi Biogeografi dari Variasi DNA Mitokondria pada Suku Sunda Iman P. Maksum; Wanda Destiarani; Riezki Amalia; Salsabila Shofia; Rizky Rafi Rahmawan
Chimica et Natura Acta Vol 8, No 2 (2020)
Publisher : Departemen Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/cna.v8.n2.29562

Abstract

Abstrak Suku Sunda menjadi salah satu suku mayoritas di Indonesia. Tetapi, karena tidak mempunyai ciri fisik yang khas seperti suku - suku yang lain, maka sulit untuk menentukan identitas suku Sunda dari segi fisiknya. Akibatnya, penelusuran sejarah dan perjalanan migrasi suku Sunda masih belum jelas. Oleh karena itu dibutuhkan pendekatan lain berupa data genetik yang dapat menggambarkan hubungan kekerabatan dan evolusinya. Analisis filogenetik urutan DNA mitokondria telah terbukti menjadi alat yang efektif untuk identifikasi seseorang dan juga dapat menunjukkan asal populasi yang berbeda. Urutan DNA mitokondria yang digunakan berada pada daerah hipervariabel I (HVI) karena tingkat variasinya yang tinggi. Pada penelitian ini, urutan DNA mitokondria yang berasal dari Kampung Baduy, Ciptagelar, Dukuh serta Kuta diisolasi, diamplifikasi untuk analisis delesi 9pb dan dikarakterisasi dengan enzim restriksi AluI danDdeI. Selain itu juga dilakukansequencingterhadap sampel Kampung Baduy dan Kuta untuk mengetahui pola migrasinya.Hasil analisis delesi 9pb dan adanya fragmen DNA hasil restriksi menunjukkan bahwa suku Sunda membawa marker Asia. Berdasarkan analisis varian dan haplogrup migrasi suku Sunda berawal dari barat ke timur,yang ditunjukkan oleh Kampung Baduy dengan haplogrup N9a6a yang lebihtua dibandingkan dengan haplogrup pada Kampung Kuta yaitu B5a
PERAN SPESIES OKSIGEN REAKTIF PADA INFLAMASI SERTA ANTIOKSIDAN ALAMI SEBAGAI FITOTERAPI KIKI IKRIMA; RIEZKI AMALIA; MUTAKIN MUTAKIN; JUTTI LEVITA
Farmaka Vol 17, No 3 (2019): Farmaka (Desember)
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (301.32 KB) | DOI: 10.24198/jf.v17i3.22010

Abstract

Radikal bebas merupakan senyawa kimia yang mengandung satu atau lebih elektron yang tidak berpasangan dalam orbital terluarnya. Radikal bebas yang paling banyak dikenal yaitu spesies oksigen reaktif (SOR) dan spesien nitrogen reaktif (SNR). SOR merupakan mediator yang berperan pada kerusakan intraseluler lipid, protein, karbohidrat, dan asam nukleat. SOR bersifat sangat reaktif karena kondisinya tidak stabil (memiliki elektron yang tidak berpasangan). Stres oksidatif terjadi ketika ada ketidakseimbangan antara molekul oksidan dan antioksidan sehingga meningkatkan kelebihan produksi SOR, akibatnya terjadi kerusakan jaringan. SOR berperan penting pada patofisiologi inflamasi. Senyawa antioksidan mampu memperlambat atau mencegah proses oksidasi yang menghasilkan radikal bebas, serta memecah rantai berantai yang dapat merusak sel dan jaringan, sehingga antioksidan dapat digunakan sebagai pilihan terapi untuk penyakit inflamasi yang umumnya disebabkan oleh SOR.Kata kunci: antioksidan, flavonoid, peroksidasi lipid, senyawa oksigen reaktif
AKTIVITAS DAN EFEKTIVITAS ANTIDIABETES PADA BEBERAPA TANAMAN HERBAL HANUM FIRDAUSYA; RIEZKI AMALIA
Farmaka Vol 18, No 1 (2020): Farmaka (Januari)
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2026.614 KB) | DOI: 10.24198/jf.v18i1.22467

Abstract

Diabetes melitus merupakan salah suatu penyakit metabolisme yang ditandai dengan adanya kondisi hiperglikemia dan gangguan metabolism karbohidrat, lemak dan protein. Penyakit ini terjadi akibat adanya gangguan sekresi insulin, gangguan kerja insulin, ataupun keduanya. Prevalensi penyakit diabetes melitus terus mengalami peningkatan di seluruh dunia dan kini disebut sebagai salah satu penyakit yang berpengaruh terhadap kesehatan, termasuk pada pengobatan diabetes mellitus. Review ini akan membahas berbagai jenis tanaman herbal asal Indonesia yang telah teruji secara empiris memiliki aktivitas sebagai antidiabetes.Kata Kunci: Diabetes Mellitus, Obat Herbal, Tanaman Herbal Antidiabetes
ANTI KANKER DARI TANAMAN HERBAL RIZKI MUHAMMAD ZAFRIAL; Riezki Amalia
Farmaka Vol 16, No 1 (2018): Suplemen Juni
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (22.706 KB) | DOI: 10.24198/jf.v16i1.17332

Abstract

Kanker adalah penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan tidak normal sel pada jaringan tubuh yang berubah menjadi sel kanker. Saat ini, penanganan untuk penyakit kanker dapat dilakukan dengan kemoterapi, radioterapi, dan operasi. Beberapa obat kemoterapi yang paling sering digunakan adalah antimetabolit, senyawa interaktif DNA, senyawa antitubulin, hormon, dan senyawa penarget molekular. Saat ini banyak tanaman herbal yang dipercaya masyarakat sebagai antikanker, ditunjukan dengan beberapa penelitian dan ketersediaan tanaman herbal relatif lebih mudah ditemukan oleh masyarakat. Selain itu obat dari tanaman herbal bisa juga dijadikan sebagai pencegah dan perawatan kanker. Review ini akan membahas tentang tanaman  herbal yang dapat digunakan sebagai antikanker. Hasil review menunjukkan bahwa penggunaan tanaman  herbal atau bahan alami dalam penanganan kanker memberikan efek dengan berbagai mekanisme seperti menekan proliferasi sel, induksi apoptosis, memperlambat metastasis, tanpa menurunkan kualitas hidup penderita kanker.Kata kunci: kanker, kemoterapi, obat herbal kemoterapi
KADAR KALKON TOTAL DI DALAM EKSTRAK ETANOL BATANG ASHITABA (Angelica keiskei Koidzumi) Anisa Pebiansyah; Riezki Amalia; Diah Lia Aulifa; Jutti Levita
FITOFARMAKA: Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 9, No 2 (2019): FITOFARMAKA | Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (473.776 KB) | DOI: 10.33751/jf.v9i2.1579

Abstract

ABSTRAK Ashitaba (Angelica keiskei) merupakan salah satu tanaman obat yang terbukti memiliki aktivitas antioksidan setara dengan vitamin E. Aktivitas antioksidan umumnya ditunjukkan oleh metabolit sekunder tanaman, terutama flavonoid. Di dalam batang ashitaba terkandung senyawa kalkon yaitu xantoangelol (XAG) dan 4-hidroksiderisin (4-HD), yang tergolong ke dalam flavonoid dengan cincin C terbuka. Penelitian ini bertujuan  untuk  menetapkan  kadar  kalkon  total  (dihitung  sebagai  XAG)  di  dalam ekstrak etanol batang ashitaba. Tanaman ashitaba diperoleh dari Gunung Rinjani, Lombok, dan dideterminasi di Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati Institut Teknologi Bandung.  Penetapan  kadar  kalkon  total  dilakukan  menggunakan  metode spektrofotometri standar adisi. Hasil penapisan fitokimia menunjukkan bahwa ekstrak etanol batang ashitaba mengandung senyawa flavonoid, alkaloid, polifenol dan tanin, sedangkan kalkon total yang terkandung  di dalam ekstrak etanol kering batang ashitaba dihitung sebagai XAG adalah 0,836 % b/b.Kata kunci : Ashitaba, antioksidan, xantoangelol, 4-hidroksiderisin, kalkon total. TOTAL CHALCONE CONTENT IN THE ETHANOL EXTRACT OF ASHITABA STEMS (Angelica keiskei Koidzumi)  ABSTRACT Ashitaba  (Angelica  keiskei)  is  a  medicinal  plant  that  has  been  proven  to  possess antioxidant activity equal to that of vitamin E. This antioxidant activity usually belongs to  the  plant’s  secondary  metabolites,  e.g.  flavonoids.  The  ashitaba  stem  contains chalcone compounds, e.g. xantoangelol (XAG) and 4-hydroxiderricin (4-HD), which are categorized as open C-ring flavonoids. The purpose of this study was to determine total chalcone content (calculated as XAG) in ethanol extract of ashitaba stem. Ashitaba plant was obtained from Mount Rinjani, Lombok, and was identified at School of Biology Sciences and Technology, ITB. The total chalcone was determined by using standard addition spectrophotometric method. Result showed that the ethanol extract of ashitaba stem contain flavonoids, alkaloids polyphenol, and tannins, whereas the dried extract of ashitaba stem contained 0.836% w/w of total chalcone calculated as XAG. Keywords: Ashitaba, antioxidant, xantoangelol, 4-hydroxiderricin, total chalcone.
Heterologous Expression of α-Amylase from Saccharomycopsis fibuligera R64 and its Tyr401Trp Mutant in Pichia pastoris RIEZKI AMALIA; WANGSA TIRTA ISMAYA; FERNITA PUSPASARI; KHOMAINI HASAN; TOTO SUBROTO; DESSY NATALIA; SOETIJOSO SOEMITRO
Microbiology Indonesia Vol. 10 No. 1 (2016): March 2016
Publisher : Indonesian Society for microbiology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1791.165 KB) | DOI: 10.5454/mi.10.1.4

Abstract

α-Amylase from Saccharomycopsis fibuligera R64 is a non-adsorbing raw-starch degrading enzyme, a unique characteristic. This character is difficult to explain in the absence of its three-dimensional structure. Here we discuss the expression of a-amylase from Saccharomycopsis fibuligera in Pichia pastoris and the effect of site directed mutagenesis on its activity. A model based on the structure of its homologs suggested mutation of codon of Tyr401 into that of a Trp residue. An activity study using whole cells P. pastoris showed similar substrate degradation rates by cells carrying either the native or mutant amylase encoding gene. However, the purified enzyme of the mutant strain showed faster starch hydrolysis.