Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

KEANEKARAGAMAN SPESIES DAN KONTRIBUSI HUTAN MANGROVE TERHADAP PENDAPATAN MASYARAKAT DI DESA EYAT MAYANG KECAMATAN LEMBAR KABUPATEN LOMBOK BARAT Muhamad Husni Idris; Markum Markum; Sofian Sofian
Jurnal Belantara Vol 1 No 1 (2018)
Publisher : Forestry Study Program University Of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (253.625 KB) | DOI: 10.29303/jbl.v1i1.5

Abstract

Desa Eyat Mayang khususnya Dusun Eyat Mayang Selatan Kecamatan Lembar merupakan salah satu wilayah yang memiliki potensi mangrove. Hal ini tentunya dapat memberikan peluang bagi masyarakat untuk dapat meningkatkan perekonomiannya, dengan cara memaksimalkan fungsi ekologi mangrove tersebut.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ragam spesies mangrove, serta ragam kegiatan masyarakat Desa Eyat Mayang Kecamatan Lembar untuk mendukung kelestarian Hutan Mangrove. Berdasarkan informasi pola pemanfaatan Mangrove maka dilakukan pengkajian pendapatan rumah tangga serta kontribusi pendapatan dari aktivitas di hutan mangrove masyarakat di Desa Eyat Mayang. Kecamatan Lembar Penentuan daerah penelitian dilakukan secara purposive sampling dengan dasar pertimbangan bahwa lokasi tersebut merupakan desa dan terdapat masyarakat petani mangrove. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi di lapangan dan wawancara langsung pada responden yang kemudian dianalisa secara desktiptif. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat 10 ragam spesies mangrove yaitu Rhizopora Stylosa, Rhizopora Apiculata, Rhizopora  Mucronata, Lumnitzera Racemosa, Soneretia Alba, Xylocarpus Moluccensis, Xylocarpus Granatum, Bruguiera Gymnorrhiza, Sonneratia Caseolaris (Buah Pidada), Avicennia Marina (Api-api).  Ragam kegiatan masyarakat dapat digambarkan sebagai berikut pemanfaatan atau penangkapan biota laut di dalam dan di luar hutan mangrove, pembibitan dan penanaman mangrove, perlindungan dan pengamanan, dengan total pendapatan rumah tangga masyarakat dari luar hutan mangrove diperoleh total rata – rata sebesar Rp. 32.997.058,82/tahun/Keluarga, dan pendapatan dari dalam mangrove adalah sebesar Rp. 7.833.529,41/tahun/Keluarga. Berdasarkan hal tersebut diperoleh kontribusi pendapatan dari mangrove adalah sebesar 19.19%.
ANALISIS PERTUMBUHAN TANAMAN KAYU PUTIH (Melaleuca Cajuputi Sub Sp. Cajuputi) PADA KAWASAN HUTAN LINDUNG DUSUN MALIMBU DAN DUSUN BADUNG RESORT MALIMBU KPHL RINJANI BARAT Ida Bagus Wedhana; Muhamad Husni Idris; Rato Firdaus Silamon
Jurnal Belantara Vol 1 No 1 (2018)
Publisher : Forestry Study Program University Of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (456.9 KB) | DOI: 10.29303/jbl.v1i1.13

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah  untuk mengetahui faktor karakteristik lahan yang mempengaruhi perbedaan pertumbuhan Kayu Putih di Malimbu dan Badung dan menentukan Kelas kesesuaian lahan Kayu Putih di Malimbu dan Badung. Penelitian ini dilakukan di kawasan hutan lindung Dusun Malimbu dan Badung Resort Malimbu KPHL Rinjani Barat. Parameter yang diukur adalah pertumbuhan Kayu Putih meliputi diameter, tinggi dan volume, serta faktor lingkungan meliputi ketinggian tempat, suhu udara, dan sifat fisika tanah (tekstur tanah, kadar air tanah, kedalaman efektif, bulk density, porositas tanah dan suhu tanah). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ׃ 1). Rata-rata diameter, tinggi, volume dan jumlah tanaman Kayu Putih umur 22 bulan di Badung sebesar 3,33 cm, 3,29 m, 2355,83 cm3 dan 32 tanaman/plot, sedangkan di Malimbu sebesar 1,43 cm, 1,87 m, 241,85 cm3 dan 22 tanaman/plot; 2). Faktor yang berpengaruh nyata pada taraf toleransi 95% (α = 0,05) terhadap diameter Kayu Putih adalah fraksi pasir, suhu tanah, kedalaman efektif dan ketinggian tempat, sedangkan terhadap tinggi Kayu Putih adalah fraksi pasir, bulk density dan kedalaman efektif; 3). Kesesuaian lahan aktual Kayu Putih di Malimbu tergolong Kelas N1r dengan faktor pembatas media perakaran (drainase tanah), sedangkan di Badung tergolong Kelas S3w dan S3wr dengan faktor pembatas ketersediaan air (bulan kering) dan media perakaran (drainase tanah).
Tingkat Kerusakan Kawasan Mangrove di Kecamatan Lembar Kabupaten Lombok Barat Diah Permata Sari; Muhamad Husni Idris; Irwan Mahakam Lesmono Aji
Journal of Forest Science Avicennia Vol. 5 No. 1 (2022): FEBRUARI
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/avicennia.v5i1.19552

Abstract

Kawasan mangrove di Kecamatan Lembar merupakan bagian dari kawasan ekosistem essensial (KEE) koridor mangrove Teluk Lembar.  Aktivitas pembangunan dan pemanfaatan kawasan mangrove yang kurang memperhatikan kaidah lingkungan dapat berdampak pada kerusakan kawasan mangrove.  Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis tingkat kerusakan kawasan mangrove di Kecamatan Lembar Kabupaten Lombok Barat.  Penentuan tingkat kerusakan kawasan mangrove menggunakan sistem informasi geografis dan penginderaan jauh dengan menggunakan tiga ktiteria yaitu jenis penggunaan lahan, kerapatan mangrove dan ketahanan tanah terhadap erosi.  Metode yang digunakan dalam analisis tingkat kerusakan yaitu metode skoring.  Berdasarkan hasil penelitian, jenis penggunaan lahan di kawasan mangrove didominasi oleh silvofishery dan kebun, kerapatan mangrove didominasi oleh kerapatan sedang dan jenis tanah didominasi oleh tanah Regosol yang merupakan jenis tanah peka terhadap erosi.  Tingkat kerusakan kawasan mangrove di Kecamatan Lembar didomiasi oleh kondisi rusak sekitar 57% atau 64,52 Ha yang tersebar di Desa Lembar Selatan seluas 50,4 Ha, Desa Labuan Tereng 1,62 Ha dan Desa Eyat Mayang 12,55 Ha.  Selain itu, kondisi kawasan mangrove yang rusak berat sekitar 22% atau 24,51 Ha dan tidak rusak sekitar 21% atau 24,18 Ha.
IKLIM MIKRO DAN TINGKAT KENYAMANAN TERMAL PADA KAWASAN EKOWISATA MANGROVE TANJUNG BATU KABUPATEN LOMBOK BARAT Diah Permata Sari; Muhamad Husni Idris; Irwan Mahakam Lesmono Aji; Hairil Anwar; Kornelia Webliana B
Agrifor : Jurnal Ilmu Pertanian dan Kehutanan Vol 21, No 2 (2022): Oktober 2022
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31293/agrifor.v21i2.6258

Abstract

Iklim mikro dan tingkat kenyamanan menjadi salah satu faktor penting dalam sektor pariwisata. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis iklim mikro dan tingkat kenyamanan termal pada kawasan ekowisata mangrove Tanjung Batu Kabupaten Lombok Barat.  Data iklim mikro yang diambil meliputi suhu udara, kelembaban udara dan kecepatan angin.  Data iklim mikro dirata-rata secara harian, sedangkan data suhu udara dan kelembaban rata-rata digunakan untuk analisis kenyamanan termal dengan metode Temperature Humidity Index (THI).  Berdasarkan hasil penelitian, suhu rata-rata harian berkisar antara 25,29 º C – 26,66 º C, kelembaban rata-rata harian berkisar antara 72,75% - 79,96% dan kecepatan angin rata-rata harian berkisar antara 0,81 km/jam – 4,90 km/jam.  Berdasarkan hasil analisis THI, nilai kenyamanan termal rata-rata di kawasan ekowisata mangrove Tanjung Batu yaitu 24,71 dengan klasifikasi nyaman.
POTENSI SERAPAN KARBON EKOSISTEM MANGROVE DI DESA EYAT MAYANG KABUPATEN LOMBOK BARAT Diah Permata Sari; Muhamad Husni Idris; Irwan Mahakam Lesmono Aji; Hairil Anwar; Kornelia Webliana B.
Agrifor : Jurnal Ilmu Pertanian dan Kehutanan Vol 23, No 1 (2024): Maret 2024
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31293/agrifor.v23i1.7087

Abstract

Pendataan kondisi biofisik ekosistem mangrove merupakan langkah awal dalam pengelolaan kawasan mangrove yang meliputi data struktur dan komposisi ekosistem mangrove serta potensi serapan karbon.  Data potensi serapan karbon di kawasan ekosistem mangrove Desa Eyat Mayang belum terindentifikasi. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menganalisis potensi serapan karbon di kawasan ekosistem mangrove Desa Eyat Mayang.  Pengumpulan data  menggunakan metode jalur berpetak sebanyak 84 plot. Data dianalisis menggunakan persamaan allometrik.  Hasil penelitian menujukkan bahwa kawasan ekosistem mangrove di Desa Eyat Mayang memiliki potensi biomassa 86,27 ton/ha yang terdiri dari 84% biomassa atas (AGB) dan 16% biomassa bawah permukaan (BGB).  Potensi kandungan karbon mangrove di Desa Eyat Mayang sebesar 40,13 ton/ha dan potensi serapan karbon (CO2) sebesar 147,3 ton/ha.  Kontribusi terbesar biomassa, kandungan karbon dan serapan karbon berasal dari jenis Rhizophora apiculata.