Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

IKLIM MIKRO DAN TINGKAT KENYAMANAN TERMAL PADA KAWASAN EKOWISATA MANGROVE TANJUNG BATU KABUPATEN LOMBOK BARAT Diah Permata Sari; Muhamad Husni Idris; Irwan Mahakam Lesmono Aji; Hairil Anwar; Kornelia Webliana B
Agrifor : Jurnal Ilmu Pertanian dan Kehutanan Vol 21, No 2 (2022): Oktober 2022
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31293/agrifor.v21i2.6258

Abstract

Iklim mikro dan tingkat kenyamanan menjadi salah satu faktor penting dalam sektor pariwisata. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis iklim mikro dan tingkat kenyamanan termal pada kawasan ekowisata mangrove Tanjung Batu Kabupaten Lombok Barat.  Data iklim mikro yang diambil meliputi suhu udara, kelembaban udara dan kecepatan angin.  Data iklim mikro dirata-rata secara harian, sedangkan data suhu udara dan kelembaban rata-rata digunakan untuk analisis kenyamanan termal dengan metode Temperature Humidity Index (THI).  Berdasarkan hasil penelitian, suhu rata-rata harian berkisar antara 25,29 º C – 26,66 º C, kelembaban rata-rata harian berkisar antara 72,75% - 79,96% dan kecepatan angin rata-rata harian berkisar antara 0,81 km/jam – 4,90 km/jam.  Berdasarkan hasil analisis THI, nilai kenyamanan termal rata-rata di kawasan ekowisata mangrove Tanjung Batu yaitu 24,71 dengan klasifikasi nyaman.
KARAKTERISTIK BIOPELLET DARI CAMPURAN LIMBAH CANGKANG KEMIRI (Aleurites moluccana) DENGAN SERBUK KAYU JATI (Tectona grandis Linn) Ilham Muziburrahman; Hairil Anwar; Andi Tri Lestari
Tengkawang : Jurnal Ilmu Kehutanan Vol 13, No 2 (2023): TENGKAWANG : JURNAL ILMU KEHUTANAN
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jt.v13i2.72280

Abstract

Biopellets are one of the alternative energies from biomass. The purpose of this study was to determine the physical properties and quality of biopellets from the combination of hazelnut shell raw materials and teak sawdust. The highest density was obtained in A4B4 treatment of 0.42 gr/cm3 and the lowest in A5B5 treatment of 0.26 gr/cm3. The highest water content of A3B3 treatment was 0.23% and the lowest in A1B1 treatment was 0.13%. The highest ash content of A1B1 treatment was 12.98% and the lowest was A4B4 treatment 5.28%.The highest level of flying substance A2B2 treatment was 32.73% and the lowest A4B4 treatment was 27.99%. The highest bound carbon in A4B4 treatment was 66.59% and the lowest in A1B1 treatment was 55.50%. The highest calorific value of A2B2 treatment is 17.85 MJ/Kg and the lowest is A1B1 treatment 17.21 MJ/Kg.Keywords: biopellet, candlenut shell, physical properties, quality, teak wood powderAbstrakBiopellet merupakan salah satu energi alternatif dari biomassa. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui sifat fisis dan kualitas biopellet dari kombinasi bahan baku cangkang kemiri dan serbuk kayu jati. Diperoleh kerapatan tertinggi pada perlakuan A4B4 0,42 gr/cm3 dan terendah pada perlakuan A5B5 sebesar 0,26 gr/cm3. Kadar air tertinggi perlakuan A3B3 0,23% dan terendah pada perlakuan A1B1 0,13%. Kadar abu tertinggi perlakuan A1B1 12,98% dan terendah perlakuan A4B4 5,28%. Kadar Zat Terbang tertinggi perlakuan A2B2 32,73% dan terendah perlakuan A4B4 27,99%. Karbon terikat tertinggi pada perlakuan A4B4 66,59% dan terendah perlakuan A1B1 55,50%. Nilai kalor tertinggi perlakuan A2B2 17,85 MJ/Kg dan terendah perlakuan A1B1 17,21 MJ/Kg.Kata Kunci: biopellet, cangkang kemiri, sifat fisik, kualitas, serbuk kayu jati
POTENSI SERAPAN KARBON EKOSISTEM MANGROVE DI DESA EYAT MAYANG KABUPATEN LOMBOK BARAT Diah Permata Sari; Muhamad Husni Idris; Irwan Mahakam Lesmono Aji; Hairil Anwar; Kornelia Webliana B.
Agrifor : Jurnal Ilmu Pertanian dan Kehutanan Vol 23, No 1 (2024): Maret 2024
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31293/agrifor.v23i1.7087

Abstract

Pendataan kondisi biofisik ekosistem mangrove merupakan langkah awal dalam pengelolaan kawasan mangrove yang meliputi data struktur dan komposisi ekosistem mangrove serta potensi serapan karbon.  Data potensi serapan karbon di kawasan ekosistem mangrove Desa Eyat Mayang belum terindentifikasi. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menganalisis potensi serapan karbon di kawasan ekosistem mangrove Desa Eyat Mayang.  Pengumpulan data  menggunakan metode jalur berpetak sebanyak 84 plot. Data dianalisis menggunakan persamaan allometrik.  Hasil penelitian menujukkan bahwa kawasan ekosistem mangrove di Desa Eyat Mayang memiliki potensi biomassa 86,27 ton/ha yang terdiri dari 84% biomassa atas (AGB) dan 16% biomassa bawah permukaan (BGB).  Potensi kandungan karbon mangrove di Desa Eyat Mayang sebesar 40,13 ton/ha dan potensi serapan karbon (CO2) sebesar 147,3 ton/ha.  Kontribusi terbesar biomassa, kandungan karbon dan serapan karbon berasal dari jenis Rhizophora apiculata.
Analisis Kelayakan Pengembangan Wisata Alam Bukit Ale-Ale di Desa Montong Ajan Kecamatan Praya Barat Daya Kabupaten Lombok Tengah Manu Holago; Hairil Anwar; Niechi Valentino
J-CEKI : Jurnal Cendekia Ilmiah Vol. 3 No. 5: Agustus 2024
Publisher : CV. ULIL ALBAB CORP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/jceki.v3i5.4419

Abstract

Pariwisata merupakan sektor industri yang menjadi penyumbang devisa negara tertinggi dan berpotensi meningkatkan pendapatan negara serta menciptakan lapangan kerja. Provinsi Nusa Tenggara Barat telah ditetapkan sebagai “gerbang pariwisata nasional”, menjadikan pariwisata sebagai sektor unggulan untuk mendorong pertumbuhan perekonomian daerah dan kota. Oleh karena itu, pengembangan destinasi wisata alam baru harus segera dilaksanakan agar program “Visit Wonderful NTB 2025” sukses dan menjadi destinasi andalan Provinsi Nusa Tenggara Barat untuk destinasi pariwisata dunia. Mengenali potensi dan mengenang sumber daya alam yang dimiliki oleh Desa Montong Ajan merupakan hal yang cukup menarik. Namun dalam proses pembangunannya banyak permasalahan yang terjadi yaitu rendahnya jumlah kunjungan wisatawan dan kurangnya fasilitas yang ada. Desa Montong Ajan merupakan desa pemekaran yang baru dibuka pada tahun 2011, kemudian belum adanya penunjuk arah atau rambu menuju tempat wisata, kurangnya aksesibilitas, dan kurangnya jaringan untuk dapat mempromosikan tempat wisata, masyarakat masih belum memahami caranya untuk mengembangkan potensi wisata alam dan Kurangnya partisipasi masyarakat dalam mengembangkan tempat wisata di Desa Montong Ajan yang mempunyai potensi yang cukup menarik, seharusnya wisata ini mampu meningkatkan pendapatan perekonomian masyarakat mulai dari tiket masuk kawasan, akomodasi, pedagang kuliner, dll. Metodeyang digunakan dalam penleitian ini adalah kualitatif dan deskriptif data yang dikumpulkan berupa data studi literatur, observasi, angket, dokumentasi dan wawancara. Teknik analisis yang pada paenelitian ini terdiri dari dua analisis, yaitu 1.) Analisis Kelayakan dengan menggunakan Pedoman PHKA Tahun 2003 Analisis Daerah Operasi Objek dan Daya Tarik Wisata Alam (AD OODTWA) untuk melihat kesesuaian wisata dan berbagai kegiatan masyarakat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Wisata Alam Bukit Ale-Ale layak untuk dikembangkan dengan beberapa aspek yagn perlu ditambahkan.