Muhammad Hasbi
Institut Agama Islam As'adiyah Sengkang

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

The Role of Students’ Quantitative Reasoning in Solving Mathematical Problems Based on Cognitive Style Muhammad Muzaini; Muhammad Hasbi; Nasrun Nasrun
Vygotsky : Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika Vol 3, No 2 (2021): Vygotsky: Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika
Publisher : Universitas Islam Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (280.783 KB) | DOI: 10.30736/voj.v3i2.380

Abstract

The emphasis of this research was how quantitative reasoning played an active role based on the cognitive style in addressing mathematical problem issues in middle school students. Participants in this study were students of a public middle-school, South Sulawesi, Indonesia. The findings revealed that Field-Independent students may define a problem or circumstance that solves the problem at hand, pick the relation between the quantities, and make quantity and relation-centered calculations. Second, Field-Dependent students use quantitative reasoning to consider the problem context, concentrate on the problem context quantity, deduce the relationship between quantities in the plans produced. The findings of this study are important for developing effective quantitative reasoning as input material for teachers
CREATIVITY IN SYNCHRONOUS AND ASYNCHRONOUS LEARNING DURING THE COVID-19 PANDEMIC: A CASE STUDY Muhammad Muzaini; Sri Rahayuningsih; Nasrun Nasrun; Muhammad Hasbi
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika Vol 10, No 3 (2021)
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2757.302 KB) | DOI: 10.24127/ajpm.v10i3.3897

Abstract

AbstractThe corona virus outbreak has forced all universities to conduct learning online using the internet. We have considered to develop students’ creativity through online learning. We therefore applied synchronous learning and asynchronous learning methods in the classroom and observed how these methods influenced students’ creativity. Purposive sampling technique was used to select one out of 40 students from the Department of Mathematics Education at STKIP YPUP to participate in this study. The subject was chosen because he had fulfilled the criteria of creativity. Data analysis was performed in several stages as follows: 1) analyzing the interview data and the learning videos; 2) performing data reduction by making abstractions; 3) organizing the data in units that were then categorized by coding; 4) checking the data validity by doing time triangulation; 5) analyzing interesting phenomena that are associated with the participant’s creativity. The results of the analysis showed that the subject’s creativity was demonstrated through cognitive flexibility and cognitive fluency, indicated by repeated or cyclic cognitive processes before the participant discovered the solution to the problem. It can be concluded that both synchronous and asynchronous learning methods can support the development of college students’ creativity during the covid-19 pandemic. Keywords: Covid-19 pandemic; creativity; synchronous and asynchronous learning. AbstrakWabah virus corona memaksa semua perguruan tinggi untuk melakukan pembelajaran secara online menggunakan internet. Kami telah mempertimbangkan untuk mengembangkan kreativitas siswa melalui pembelajaran online. Oleh karena itu, kami menerapkan pembelajaran synchronous dan metode pembelajaran asynchronous di kelas dan mengamati bagaimana metode ini mempengaruhi kreativitas siswa. Teknik purposive sampling digunakan untuk memilih satu dari 40 mahasiswa Jurusan Pendidikan Matematika STKIP YPUP untuk berpartisipasi dalam penelitian ini. Subjek dipilih karena telah memenuhi kriteria kreativitas. Analisis data dilakukan dalam beberapa tahapan sebagai berikut: 1) menganalisis data wawancara dan video pembelajaran; 2) melakukan reduksi data dengan membuat abstraksi; 3) mengorganisasikan data dalam satuan-satuan yang kemudian dikategorikan dengan pengkodean; 4) pengecekan keabsahan data dengan melakukan triangulasi waktu; 5) menganalisis fenomena menarik yang terkait dengan kreativitas peserta. Hasil analisis menunjukkan bahwa kreativitas subjek ditunjukkan melalui keluwesan kognitif dan kelancaran kognitif, yang ditunjukkan dengan proses kognitif berulang atau siklik sebelum partisipan menemukan solusi dari masalah. Disimpulkan bahwa metode pembelajaran synchronous dan asynchronous dapat mendukung pengembangan kreativitas mahasiswa selama masa pandemi covid-19. Kata Kunci: Pandemi Covid-19, Kreativitas, Pembelajaran Synchronous dan Asynchronous
THE EFFECT OF SELF-REGULATED LEARNING ON STUDENTS’ PROBLEM-SOLVING ABILITIES Sri Rahayuningsih; Muhammad Hasbi; Mulyati Mulyati; Muhammad Nurhusain
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika Vol 10, No 2 (2021)
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (633.087 KB) | DOI: 10.24127/ajpm.v10i2.3538

Abstract

Abstract The present study aimed to 1) investigate the effect of self-regulated learning on students’ mathematical problem-solving ability; 2) describe the cognitive processes carried out by students with low and high self-regulation and high problem-solving ability. This study employed an explanatory mixed-method design. Nineteen students at a private high school, in Makassar, Indonesia, were selected, in order to complete the questionnaire, mathematical problem-solving ability test. Of the 19 students, two were selected as research subjects representing problem-solving ability. The quantitative data were analyzed using descriptive statistics and inferential statistics, while the qualitative data analysis had to go through the following stages including, reduction, data display, and conclusion drawing. The results showed that 1) self-regulated learning had no effect on students’ mathematical ability; 2) the cognitive processes carried out by students with high self-regulation and high problem-solving ability included high literacy ability, high metacognitive awareness, being proactive yet inflexible; 3) the cognitive processes carried out by students with low self-regulation and high problem-solving ability included low literacy ability but showing more flexible attitudes. From this study, it can be concluded that problem-solving ability is not influenced by self-regulated learning, but by other factors such as the environment, cognitive ability and cognitive preparedness. Keywords: Problem-solving ability; self-regulated learning. Abstract Penelitian ini bertujuan untuk 1) menginvestigasi pengaruh self-regulated learning terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis siswa; 2) mendeskripsikan proses kognitif yang dilakukan siswa dengan self-regulation rendah dan tinggi dan kemampuan pemecahan masalah tinggi. Penelitian ini menggunakan explanatory mixed-method design. Sembilan belas siswa sekolah menengah swasta, di Makassar, Indonesia, dipilih untuk mengisi angket tes kemampuan pemecahan masalah matematika. Dari 19 siswa tersebut, dipilih dua orang sebagai subjek penelitian yang mewakili kemampuan pemecahan masalah. Data kuantitatif dianalisis menggunakan statistik deskriptif dan statistik inferensial, sedangkan analisis data kualitatif melalui tahapan yaitu, reduksi data, menampilkan data, penarikan Kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) self-regulated learning tidak berpengaruh terhadap kemampuan matematika siswa; 2) proses kognitif yang dilakukan siswa dengan self-regulated learning tinggi dan kemampuan pemecahan masalah tinggi meliputi kemampuan literasi tinggi, kesadaran metakognitif tinggi, proaktif namun tidak fleksibel; 3) Proses kognitif yang dilakukan siswa dengan self-regulated learning rendah dan kemampuan pemecahan masalah tinggi meliputi kemampuan literasi rendah tetapi menunjukkan sikap lebih fleksibel. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kemampuan pemecahan masalah tidak dipengaruhi oleh self-regulated learning, melainkan oleh faktor lain seperti lingkungan, kemampuan kognitif, dan kesiapan kognitif. Keywords: Kemampuan pemecahan masalah, self-regulated learning. 
Investigasi Kecemasan Siswa Sekolah Menengah Pertama Terhadap Representasi Matematis Muhammad Hasbi; Dwi Risky Arifanti; Devi Ratiwi; Hasri Amaliah Sapri; Satriani Satriani
Delta-Pi: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 10, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kecemasan matematika terhadap representasi matematis siswa dan melihat seberapa besar pengaruh kecemasan matematika terhadap kemampuan representasi matematis siswa. Penelitian ini termasuk penelitian ex-post facto yang bersifat korelasional. Partisipan penelitian ini adalah siswa kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Walenrang dengan jumlah 72 siswa. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik Probability Sampling type Proportionate Stratifiend Random Sampling. Data diperoleh dari angket dan tes. Data penelitian dianalisis secara statistik deskriptif untuk mendeskripsikan kecemasan matematika terhadap kemampuan representasi matematis siswa dan menggunakan statistik inferensial untuk melihat seberapa besar pengaruh kecemasan matematika terhadap kemampuan representasi matematis siswa. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rata-rata skor kecemasan matematis siswa sebesar 67.32 dengan kategori sedang dan standar deviasi sebesar 10.764, sedangkan rata-rata skor kemampuan representasi matematis sebesar 53.76 dengan kategori kurang tinggi dan standar deviasi 15.444. Selain itu, hasil uji inferensial menunjukkan bahwa kecemasan matematika berpengaruh positif terhadap kemampuan representasi matematis siswa sebesar 56%, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini. Hasil penelitian ini menyarankan studi lebih lanjut faktor lain yang mempengaruhi kemampuan representasi matematis untuk cakupan yang lebih luas.