p-Index From 2021 - 2026
0.444
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Agrikultura Madaniya
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pengaruh Dosis Pupuk Hijau Gamal (Gliricidia sepium (Jacq.) Steud) terhadap Pertumbuhan Bibit Kelor Andri Permata Timung; Didiana Yanuarita Molebila; Emirensiana Latuan; Anita Trisia Dimu Lobo; Sumarti Duru
Agrikultura Vol 32, No 1 (2021): April, 2021
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/agrikultura.v32i1.30995

Abstract

Kelor merupakan tanaman tropis yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat Kabupaten Alor. Tanaman kelor biasanya ditanam di pekarangan rumah dengan menggunakan perkembangbiakan secara vegetatif. Perkembanganbiakan secara generatif jarang dilakukan karena lambatnya pertumbuhan kelor. Tujuan penelitan ini adalah untuk 1) mengetahui pengaruh dari pupuk hijau gamal terhadap pertumbuhan bibit kelor dan 2) mendapatkan dosis optimal pupuk hijau yang dapat meningkatkan pertumbuhan bibit kelor. Penelitian ini dilakukan di lahan praktek Fakultas Pertanian dan Perikanan, Universitas Tribuana Kalabahi yang dilaksanakan pada April 2019 hingga September 2019. Jenis tanah yang digunakan dalam penelitian ini ialah kambisol dan kondisi iklimnya tergolong dalam iklim subtropis. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 5 perlakuan dan 5 ulangan, sehingga terdapat 25 unit percobaan. Perlakuan yang dicobakan adalah 1)  kontrol (tanpa perlakuan pupuk hijau (gamal), 2) perlakuan Pupuk Hijau (Gamal) dosis 12,5 g/polibag (berisi 5 kg tanah) setara 5 ton/ha, 3) Pupuk Hijau (Gamal) dosis 25g/polibag setara 10 ton/ha, 4) Pupuk Hijau (Gamal) dosis 37,5g/polibag setara 15 ton/ha, dan 5)  Pupuk Hijau (Gamal) dosis 50 g/polibag setara 20 ton/ha. Data dianalisis menggunakan Sidik ragam yang dilanjutkan menggunakan uji Beda Nyata Terkecil (BNT). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk hijau gamal berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman, diameter batang dan jumlah daun pada 4 MST dan 6 MST.
Penyuluhan Penanganan Biofouling Sebagai Upaya Peningkatkan Kualitas Rumput Laut Kepada Pembudidaya Rumput Laut di Desa Allumang Paulus Edison Plaimo; Imanuel Lamma Wabang; Efrin Antonia Dollu; Andri Permata Timung; Emirensiana Latuan; Isak Feridikson Alelang; Jublina Bakoil; Hemy Ratmas Djasibani; Anita Trisia Dimu Lobo; Elia Maruli; Fredrik Abia Kande; Setia Budi Laoepada; Thomas John Tanglaa
Madaniya Vol. 3 No. 3 (2022)
Publisher : Pusat Studi Bahasa dan Publikasi Ilmiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53696/27214834.215

Abstract

Budidaya rumput laut yang dilakukan oleh petani rumput laut di Desa Allumang, Kecamatan Pantar Barat Laut, Kabupaten Alor, Propinsi Nusa Tenggara Timur, belum sepenuhnya memperhatikan biofouling yang tumbuh bersama rumput laut, baik pada thallus rumput laut maupun pada tali atau longline yang digunakan untuk mengikat benih rumput laut dari awal budidaya, serta setelah panen. Hal ini berdampak pada penurunan kualitas rumput laut karena pertumbuhannya terhambat akibat adanya kompetisi unsur hara antara rumput laut dan biofouling. Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat mengenai penanganan biofouling sebagai pesaing dalam pengambilan sumberdaya (nutrisi) untuk meningkatkan mutu atau mutu rumput laut. Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan dalam beberapa tahapan, antara lain: (1) Tahap Persiapan; (2) tahap pelaksanaan kegiatan; (3) tahap evaluasi. Pelaksanaan kegiatan sosialisasi ini ditujukan kepada pembudidaya rumput laut di Desa Alumang yang berjumlah 582 KK dan perkembangannya dikatakan berhasil secara signifikan yaitu 100% karena secara kognitif psikologis terjadi perubahan pola pikir petani mengenai penanganan biofouling. untuk meningkatkan mutu atau mutu rumput laut karena berkorelasi dengan mutu rumput laut yang dihasilkan. Selanjutnya untuk lebih memastikan pemahaman pembudidaya rumput laut, dilakukan contoh kegiatan demonstrasi penanganan biofouling di lokasi budidaya.