Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Efektifitas Organic Supplement Energizer (OSE) terhadap Helminthiasis pada Sapi Potong (Effectiveness of Energizer Supplement Organic (OSE) to Helminthyasis Disease on Cattle) Retno Widyani; Moch Hisyam Hermawan; Fitri Dian Perwitasari; Ida Herawati
Jurnal Ilmu Ternak Vol 16, No 2 (2016)
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (371.705 KB) | DOI: 10.24198/jit.v16i2.11579

Abstract

Helminthiasis  adalah  penyakit  pada  sapi  potong  yang  biasa  terjadi  di  peternakantradisional. Upaya pencegahan preventif terhadap helminthiasis perlu dilakukan untuk meningkatkan kesehatan sapi potong sehingga pertambahan bobot badannya akan lebih cepat dan keuntungan ekonomi juga bisa meningkat. Salah satu cara pencegahan preventif adalah dengan pemberian obat cacing herbal. Penelitian dilakukan pada   Peternakan Rakyat di desa Dukuhbadak, Kecamatan Cibimbing, Kabupaten Kuningan, Propinsi Jawa Barat. Penelitian obat cacing herbal  telah dilakukan dengan menggunakan kombinasi temu mangga 20%, kunyit 20%, temu lawak 20% dan kakys fruity enzym 40%, dinamakan organic supplement energizer (O SE). Komposisi ini mengandung minyak atsiri, tanin, amilum, fruktosa, flavonoid, vitamin C, Fe, Cu dan Phosphor, yang berkhasiat antibakteri, antidota, analgetik, antipiretik dan pengurang gas asam  lambung.  Hasil penelitian  menunjukkan bahwa  sapi  yang diberi OSE  sebesar  60  ml ternyata dari uji laboratorium identifikasi telur cacing yang ada menunjukkan jumlah  telur cacingnya menurun. Identifikasi telur cacing menggunakan metode McMaster. Efektifitas penurunannya sampai 73%, dari 220 telur menjadi 60 telur endoparasit, sehingga rekomendasi yang   diberikan   adalah   pemberian   obat   cacing   herbal   secara   teratur   dapat   digunakan peningkatan produksi ternak sapi potong.Kata kunci:  mangga, kunyit, temu lawak dan kaky fruit enzym.
PENGARUH TINGKAT PEMBERIAN KONSENTRAT TERHADAP KUALITAS SUSU SAPI PERAH FH PERIODE LAKTASI KE-3 Erri Rossiyanti; Retno Widyani; rusita rusita
Kandang : Jurnal Peternakan Vol. 4 No. 1 (2012)
Publisher : Prodi Ilmu Peternakan Universitas Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32534/jkd.v4i1.193

Abstract

Abstrak            Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pemberian konsentrat terbaik untuk mendapatkan produksi susu dengan kualitas yang baik dan pakan efisiens pada sapi perah di wilayah kerja KUD Karya Nugraha Kelurahan Cipari Kecamatan Cigugur Kabupaten Kuningan. Penelitian dilaksanakan selama 2 (dua) minggu yaitu 22 September -  4 Oktober 2008 di KUD Karya Nugraha Kelurahan Cipari Kecamatan Cigugur Kabupaten Kuningan dengan menggunakan 24 ekor sapi laktasi ke 3 yang diberi pakan rumput gajah dengan bahan kering BK 22,2 % dan kadar protein 8,69 % dan konsentrat dengan BK 87,3% dan kadar protein 18% dengan kombinasi pemberian sesuai perlakuan dan diulang 4 kali. Kombinasi pemberian pakan yaitu : A= Konsentrat 25% dari BK pakan; B = Konsentrat 30% dari BK; C=Konsentrat 35% dari BK; D = Konsentrat 40% dari BK; E=Konsentrat 45% dari BK; F=Konsentrat 50% dari BK. Hasil dari penelitian ini yaitu bahwa pemberian pakan konsentrat dengan kadar 40 – 50% dari BK kebutuhan pakan menghsilkan susu sapi dengan kualitas yang baik sesuai dengan ketentuan Milk Codex yaitu Kadar lemak 3,68 – 3,70 % , SNF 8% dengan pemberian pakan yang paling efisien.Kata Kunci : Konsentrat, Susu Sapi Perah FH dan laktasi ke-3
Pengaruh Pemberian Pakan Karuk dan Dedak Padi Halus Terhadap Peningkatan Bobot Badan Domba Peranakan Ekor Tipis Jantan di Kelompok Ternak Domba Bina Jaya Desa Matangaji Kecamatan Sumber Kabupaten Cirebon E Suhendi; Retno Widyani; Rudi Permadi
Kandang : Jurnal Peternakan Vol. 4 No. 1 (2012)
Publisher : Prodi Ilmu Peternakan Universitas Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32534/jkd.v4i1.197

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis pakan konsentrat yang memberikan pertambahan berat badan harian yang lebih baik bagi domba peranakan ekor jantan tipis . Penelitian dilakukan di Kelompok Terndak Domba Bina Jaya Desa Matangaji Kecamatan Sumber Kabupaten Cirebon tanggal 11-23 Mei 2009. Penelitian dilakukan dengan metode eksperimen menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 (lima) perlakuan dan 5 (lima) kali pengulangan 5 x 5. Penelitian ini dilaksanakan selama 14 hari. Pemberian konsentrat dilakukan pagi hari yaitu sebanyak 1 % dari bobot tubuh, sedangkan pemberian hijauan sebanyak 10% dari bobot tubuh dilaksanakan 2 (dua ) kali yaitu pada pagi hari dan sore hari. Perlakuan pakan konsentrat percobaan adalah sebagai berikut :P1 : Konsentrat 100% dedak padi halusP2 : Konsentrat 70 % dedak padi halus dan 30% kacang karukP3 : Konsentrat 60 % dedak padi halus dan 40% kacang karukP4 : Konsentrat 50 % dedak padi halus dan 50% kacang karukP5 : Konsentrat 40 % dedak padi halus dan 60% kacang karuk.Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pakan dengan konsentrat P3 (dedak padi halus 60% dan kacang karuk 40%) memberikan pertambahan berat badan terbaik, yaitu 184,29 gram per hari atau 2,580 kg dalam empat belas hari selama masa percobaan, sedangkan pertambahan berat badan harian terendah terjadi pada domba ekor tipis yang diberi pakan konsentrat dengan susunan 100% dedak padi halus, yaitu 72,86% gram per hari atau 1,020 kg dalam empat belas hari selama percobaan.Kata Kunci : Domba, Dedak Padi Halus, Kacang Karuk
Hubungan antara Tinggi Pundak, Panjang Badan dan Lingkar Dada dengan Bobot Badan pada Domba Ekor Tipis Wawan Hadiyanto; Retno Widyani; Djodjo Sumardjo
Kandang : Jurnal Peternakan Vol. 5 No. 1 (2013)
Publisher : Prodi Ilmu Peternakan Universitas Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32534/jkd.v5i1.202

Abstract

ABSTRAKPenelitian bertujuan untuk mengetahui hubungan antara bobot badan domba ekor tipis dengan tinggi pundak, panjang badan dan lingkar dada serta mengetahui besar keeratan antara bobot badan domba ekor tipis dengan tinggi pundak, panjang badan dan lingkar dada tersebut. Penelitian dilaksanakan di Pasar Hewan Ciledug Kecamatan Pabuaran Kabupaten Cirebon selama satu minggu, yaitu 1 – 7 Desember 2008. Ternak yang diamati adalah 50 ekor domba ekor tipis jantan dan 50 ekor domba ekor tipis betina yang berumur 1,0 – 1,5 tahun. Penelitian dilaksanakan dengan metode observasi dan pengamatan terhadap ternak domba ekor tipis yang memenuhi kriteria sesuai tujuan penelitian. Data utama yang diamati adalah jenis kelamin, umur domba, berat badan ( BB), Tinggi Pundak (TP), Panjang Badan (PB) dan Lingkar Dada (LD). Data yang diperoleh dianalisis dengan metode korelasi dan regresi. Lingkar dada, tinggi pundak dan panjang badan sebagai variable bebas, yakni X1, X2 dan X3, sedangkan berat badan sebagai variable tak bebas (Y). Hasil penelitian menunjukan bahwa antara berat badan memiliki hubungan yang erat dengan lingkar dada, tinggi pundak dan panjang badan domba ekor tipis. Pada domba ekor tipis jantan hubungan tersebut ditunjukkan dengan persamaan regresi Y = - 41,92 + 0,558   + 0,254  + 0,224  dan koefesien korelasi R = 0,927, sedangkan pada domba ekor tipis betina hubungan tersebut ditunjukan dengan persamaan regresi Y = -39,032 + 0,662  + 0,223  + 0,205  dan koefisien korelasi R = 0,910. Secara mandiri lingkar dada memiliki kolerasi yang paling kuat dengan berat badan. Pada domba ekor tipis jantan memiliki korelasi 0,890 dengan persamaan Y = -31,589 + 0,829 X dan pada domba ekor tipis betina memilki koefisien korelasi 0,900 dengan persamaan Y = -34,057 + 0,857 X.Kata Kunci : Morfologi, Bobot Badan Domba, Domba Ekor Tipis
Korelasi Antara Lingkar Dada dengan Produksi Susu Laktasi Pertama Sapi Fries Holland (FH) Pada Peternkan Rakyat di Pujon- Malang Taufik Rahmat; Retno Widyani; Djodjo Sumardjo
Kandang : Jurnal Peternakan Vol. 6 No. 1 (2014)
Publisher : Prodi Ilmu Peternakan Universitas Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32534/jkd.v6i1.204

Abstract

Abstrak            Sapi Friessland Holstein (FH) merupakan bangsa sapi perah yang banyak dipelihara di Indonesia, baik oleh peternakan rakyat maupun industri. Sapi FH memeliki kemampuan produksi relatf lebih tinggi dibandingkan dengan bangsa sapi perah lainnya. Besar ukuran tubuh dan bobot badan meskipun bukan ukuran ekonmi ternak perah, akan tetapi merupakan gambaran dari pertumbuhan ternak. Pertumbuhan yang baik menunjukan perkembangan hormonal yang baik khususnya hormon pertumbuhan, serta perkembangan organ-organ vital yang memiliki peran yang penting dalam metabolisme tubuh. Berdasarkan hal tersebut, permasalahan dalam penelitian ini adalah berapa nilai korelasi antara lingkar dada dan produksi susu laktasi pertama sapi FH. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui ada tidaknya hubungan nyata dengan persamaan regresi produksi susu laktasi pertama dengan lingkar dada sapi FH pada peternakan rakyat di wilayah Pujon Kabupaten Malang. Lokasi penelitian di Peternakan Rakyat di Kecamatan Pujon Kabupaten Malang, dilaksanaka pada bulan Desember 2012 – Januari 2013. Data yang diambil lingkar dada (sapi perah umur 3 dan 4 tahun) dan catatan produksi susu laktasi pertama, diambil secara random pada peternakan rakyat di Pujon. Data yang diperoleh produksi harian sapi perah sebesar 10,83 ± 0,95 ekor/liter dan produksi selama laktasi 3302,39 ± 290,09 ekor/liter dengan rata-rata lingkar dada sapi FH di peternakan Pujon 163,63±4,83 cm. Kesimpulan dari hasil penelitian ini yaitu ada korelasi antara lingkar dada dan produksi susu laktasi pertama sapi FH sebesar 0,731 (P<0,001) dan persamaan regresi Y = -3877,150 + 43,878 X.Kata Kunci : Sapi perah Fries Holland, lingkar dada dan produksi susu.
PERBANDINGAN PENGGUNAAN BABY CHICK FEEDER TRAY TERHADAP PERTAMBAHAN BERAT BADAN AYAM BROILER UMUR 1 MINGGU Mohamad Ardan Daniar; Retno Widyani; Rudi Permadi
Kandang : Jurnal Peternakan Vol. 6 No. 1 (2014)
Publisher : Prodi Ilmu Peternakan Universitas Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32534/jkd.v6i1.205

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh perbedaan tempat pakan antara baby chick feeder dengan feeder tray terhadap pencapaian berat badan ayam umur 7 hari. Penelitian dilaksanakan di peternakan Ayam Broiler Desa Windu Jaya Kecamatan Sedong Kabupaten Cirebon pada tanggal 10 Desember 2012 sampai 2 Januari 2013. Materi yang digunakan adalah 3100 ekor ayam broiler dengan strain Lohman yang dibagi menjadi 2 bagian yakni kelompok A dan B yang masing-masing terdiri dari 1550 ekor ayam broiler. Penelitian dilakukan dengan metode eksperimental. Perlakuan yang diberikan adalah kelompok A diberikan tempat pakan dengan menggunakan baby chick feeder dan kelompok B diberikan tempat pakan dengan menggunakan feeder tray, kemudian dicatat pencapaian berat badan ayam umur 7 hari dengan menggunakan uji f dan perbandingan. Hasil penelitian menunjukan bahwa penggunaan baby chick feeder dan feeder tray berpengaruh terhadap berat badan ayam broiler. Hal ini disebabkan penggunaan baby chick feeder lebih terjamin ketersedian pakan, kebersihan pakan dan palatabilitas ayam lebih baik, tidak adanya pakan yang tumpah jika dibandingkan dengan feeder tray.Kata Kunci : ayam broiler, baby chick feeder dengan feeder tray
EVALUASI TINGKAT KEBERHASILAN INSEMINASI BUATAN (IB) PADA SAPI PERANAKAN ONGGOLE (PO) (STUDI KASUS DI KELOMPOK TANI”HARAPAN MULYA” KABUPATEN KUNINGAN) TAHUN 2011 S/D 2013 Hadi Nuryamin; Retno Widyani; Djodjo Sumardjo
Kandang : Jurnal Peternakan Vol. 6 No. 1 (2014)
Publisher : Prodi Ilmu Peternakan Universitas Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32534/jkd.v6i1.206

Abstract

ABSTRAK            Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah straw yang digunakan untuk menghasilkan satu kebuntingan atau nilai Service per Conception (SC) pada pelaksanaaan Insemianasi Buatan dan persentase tingkat kebuntingan atau conception rate (CR), hasil Inseminasi Buatan (IB) pertama pada sapi peranakan Onggole (PO). Penelitian dilaksanakan di Kelompok tani “HARAPAN MULYA” Desa Cipondok Kecamatan Cibingbin Kabupaten Kuningan dengan melakukan survey/observasi mengenai data pelaksanaan Inseminasi Buatan (IB) pada ternak sapi peranakan onggole (PO) dari tahun 2011 – 2013 serta pengamatan lapangan. Data primer yang diamati adalah jumlah straw yang digunakan, jumlah ternak sapi yang di inseminasi dan jumlah ternak sapi yang bunting pada Inseminasi Buatan yang pertama. Hasil penelitian menunjukan bahwa pelaksanaan IB di Kelompok tani “HARAPAN MULYA” Desa Cipondok Kecamatan Cibingbin Kabupaten Kuningan yang dilakukan oleh petugas / inseminator Dinas Pertanian Peternakan dan Perikanan Kabupaten Kuningan berhasil baik yaitu memiliki nilai Service per Conception (SC) 1,67 dan presentase kebuntingan atau nilai Conception Rate (CR) 60%.Kata kunci : Inseminasi Buatan (IB), Sapi PO, Service per Conception (SC)  dan  Conception Rate (CR)
HUBUNGAN ANTARA UMUR LAKTASI PERTAMA DENGAN AIR SUSU SAPI PERAH FRIES HOLLAND Roni Maulana Yusuf Tian Lean; Retno Widyani; Djodjo Sumardjo
Kandang : Jurnal Peternakan Vol. 7 No. 1 (2015)
Publisher : Prodi Ilmu Peternakan Universitas Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32534/jkd.v7i1.211

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara umur laktasi pertama dengan produksi air susu sehingga dapat memberikan informasi yang penting bagi peternak dalam tatalaksana pengelolaan peternakan sapi perah di wilayah kerja KUD Karya Nugraha Kelurahan Cipari Kecamatan Cigugur Kabupaten Kuningan. Penelitian dilaksanakan di wilayah kerja KUD Karya Nugraha Kelurahan Cipari Kecamatan Cigugur Kabupaten Kuningan selama bulan Januari 2015. Hasil penelitian ini menghasilkan analisis regresi hubungan antara umur pertama laktasi dengan produksi susu puncak dengan persamaan regresi Y = 4203, 451 + 53,021 x . Nilai R = 0,522 menunjukan bahwa umur laktasi pertama berpengaruh sebesar 52,2% terhadap produksi susu pada laktasi tertinggi, sedangkan yang 47,8% di pengaruhi oleh faktor lain. Analisis korelasi produksi susu laktasi pertama dengan produksi susu laktasi tertinggi sebesar 0,73 dan korelasi produksi susu laktasi pertama dengan produksi susu laktasi total sebesar 0,86. Hasil analisis korelasi menunjukan bahwa produksi susu pada laktasi pertama memiliki hubungan yang nyata dengan produksi susu tertinggi pada laktasi puncak dan produksi susu total. Sapi yang menghasilkan susu terbanyak pada laktasi pertama akan menghasilkan susu tertinggi pula dalam laktasi puncak dan produksi susu total. Produksi susu seekor sapi akan terus meningkat dengan tambahnya umur sapi sampai umur 7 – 8 tahun dan setelah umur tersebut produksi susu akan menurun sampai sapi berumur 11 – 12 tahun. Tingginya pengaruh laktasi pertama terhadap produksi susu dimungkinkan karena faktor genetik yang dimiliki oleh sapi tersebut dimunculkan secara bersamaan dan berlangsung secara terus menerus dengan tata laksana pemeliharaan yang konstan dari mulai laktasi 1 sampai laktasi 8. Kuantitas produksi susu disamping dipengaruhi oleh faktor genetik, juga sangat di pengaruhi oleh faktor pemberian pakan pada saat sapi laktasi.Kata kunci : sapi perah FH, periode laktasi, air susu
PERANAN FUNGSI KELOMPOK TERNAK DALAM AGRIBISNIS TERNAK SAPI POTONG DI KELURAHAN ARGASUNYA KECAMATAN HARJAMUKTI KOTA CIREBON Bayu Azy; Retno Widyani; Rudi Permadi
Kandang : Jurnal Peternakan Vol. 7 No. 1 (2015)
Publisher : Prodi Ilmu Peternakan Universitas Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32534/jkd.v7i1.212

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk menguji penerapan funngsi kelompok ternak, untuk meningkatkan pengetahuan peternak dalam usaha ternak sapi potong serta mengevaluasi hasil kegiatan penyuluhan yang dilakukan, dari setiap indikator terlemah baik dari variabel fungsi kelompok ternak atau variabel usaha ternak sapi potong kelurahan Argasunya. Kegiatan penelitian ini mengambil sampel berjumlah 30 responden peternak di Kecamatan Harjamukti dengan kepemilikan minimal 2 ekor sapi, sampel diambil datanya dengan menggunakan instrumen berupa kuesioner tertutup yang sudah disediakan jawbannya. Instrumen diuji dengan skala reabilitas Alpha Cronbach 0,876. Data yang diambil kemudian dianalisis secara deskriptif menggunakan uji konkordasi Kendall’s W. Hasil dari penelitian ini terdapat nilai signifikan 0,000 < 0,05 maka H1 diterima, yang artinya ada hubungan secara signifikan antara fungsi kelompok ternak dengan produksi Agribisnis Ternak Sapi Potong. Karena Koefisien korelasi nilainya positif, maka berarti fungsi kelompok Ternak berhubungan positif dan signifikan terhadap Produksi Agribisnis Ternak Sapi Potong. Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Fungsi Kelompok Ternk berhubungan positif terhadap Produksi agribisnis Ternak Sapi Potong di Kelurahan Argasunya Kecamatan Harjamukti Kota Cirebon.Kata Kunci : Peningkatan, Fungsi kelompok Ternak dan Usaha Ternak Sapi Potong
Pengaruh Variasi Bobot Sampel dan Waktu Destruksi Terhadap Kadar Protein Bahan Baku Pakan Ternak Non Ruminansia dengan metode Kjedahl Dani Komara; Retno Widyani; Djodjo Sumardjo
Kandang : Jurnal Peternakan Vol. 7 No. 2 (2015)
Publisher : Prodi Ilmu Peternakan Universitas Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32534/jkd.v7i2.217

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi bobot sampel dan waktu destruksi terhadap kadar protein kasar (PK) dalam reference bahan baku tepung ikan pada ternak non ruminansia dengan metode kjeldahl. Penelitian ini dilaksanakan di JAPFA Comfeed Indonesia Tbk Cabang Cirebon melakukan uji profiensi pada penetapan kadar protein kasar dengan metode kjeldahl pada bahan baku pakan ternak. Bahan yang digunakan adalah reference bahan baku tepung ikan untuk pakan ayam bulan  November 2013. Tepung Ikan yang tergolong dalam bahan baku pakan konvensional yang telah teruji homogenitasnya. Hasil Uji Profisiensi out of range dari nilai standart yang ditetapkan, sehingga dilakukan serangkaian uji terhadap faktor-faktor yang menyebabkan penyimpanga  hasil. Pengujian dilakukan dengan memvariasi bobot sampel dan waktu destruksi guna mengetahui jumlah bobot sampel dan lamanya waktu destruksi yang optimal dalam proses analisis. Hasil pengujian kemudian dibandingkan dengan nilai standart kadar protein kasar yang ditetapkan oleh PT JAPFA Comfeed Indonesia Tbk cabang Cirebon agar diperoleh perlakuan maksimum dalam proses analisis. Percobaan dilakukan melalui 2 tahap yaitu penetapan sampel dan pengolahan dat. Penetapan sampel dilakukan dengan memvariasikan bobot sampel yaitu 1 gram; 0,7 gram dan 0,5 gram serta waktu destruksi yaitu 75 menit, 60 menit dan 45 menit. Metode yang digunakan pada percobaan ini adalah metode Kjeldahl yang mengacu pada Association of Offical Analytical Chemists (AOAC 2005) metode 2001.11, dengan perlakuan standart yaitu dengan bobot sampel 1 gram dan waktu destruksi 60 menit. Pengolaha data dilakukan secara statistika menggunakan rancangan acak lengkap (RAL), meliputi analisis sidik ragam yang dilanjutkan dengan uji beda nyata terkecil (BNT). Hasil dari penelitian dilihat dari masing-masing perlakuan yaitu variasi bobot sampel dan waktu destruksi berpengaruh terhadap kadar protein kasar, sedangkan interaksi dari kedua perlakuan tersebut tidak berpengaruh terhadap kadar Protein kasar dalam reference bahan baku tepung ikan pada pakan ternak ayam dengan metode Kjeldahl. Hasil Pengujian diperoleh perlakukan maksimum yang memenuhi nilai standart serta melihat efisiensi bahan pereaksi dan dengan ketelitian yang lebih tinggi yaittu pada perlakuan bobot sampel 0,5 gram dan waktu destruksi 60 menit dengan nilai rerata kadar protein kasar (PK) sebesar 47,80%(b/b), sedangkan nilai standart kadar PK yang ditetapkan oleh PT Japfa Comfeed Indonesi Tbk yaitu sebesar 47,63 – 48,07 % (b/b). sedangkan pada tepung ikan pada perlakuan bobot sampel 1 gram dan waktu destruksi 60 menit dengan nilai rerata kadar PK yang ditetapkan oleh PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk yaitu sebesar 57,51 – 58,20% (b/b).Kata Kunci : waktu destruksi, Tepung ikan, dan metode kjeldahl