Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Sistem Informasi Donor Darah Menggunakan Barcode pada Rumah Sakit Umum Liunkendage Tahuna Steven M.F. Banduge; Ella H. Israel; Oktavianus Lumasuge
Jurnal Ilmiah Tindalung Vol 1 No 2 (2015): Jurnal Ilmiah Tindalung
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat, Politeknik Negeri Nusa Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (262.173 KB) | DOI: 10.5281/jit.v1i2.71

Abstract

The hospital is one of the public sector organizations engaged in health services for the community, one of which langanan form of blood donors at the blood transfusion unit. But in the service units of blood transfusion services in particular blood donor experience many obstacles, which delay the handlers of the patient, because the system is still in use in data processing manually donor, so that the service that is given is inaccurate and not timely. This study aims to design and build a system of blood donors using barcode information that can help piece unit blood transfusion in a blood donor services. The system is built using Visual Basic 6.0, Microsoft Access 2007, the barcode scanner as a supporting component andcrystal report. The results of this study in which the system is able to process data in the donor blood donor services to perform the data input and the stock of blood donors and in the process into the system so as to present a report that is accurate and useful for blood donor services.
PKM PENERAPAN APLIKASI REKAM MEDIS UNTUK MANAJEMEN DATA PASIEN DI PUSKESMAS KUMA KECAMATAN TABUKAN TENGAH Oktavianus Lumasuge; Stendy B. Sakur; Stenly C. Takarendehang
Jurnal Ilmiah Tatengkorang Vol 2 (2018): Jurnal Ilmiah Tatengkorang
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Politeknik Negeri Nusa Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (415.994 KB)

Abstract

Pemanfaatan aplikasi rekam medis pada sektor kesehatan sedang menjadi trend global, rekam medis eletronik dipercaya dapat meningkatkan kualitas layanan informasi kesehatan. Menjadi sangat penting bagi manajemen data kesehatan sebagai solusi dalam meningkatkan efisiensi, peningkatan akses dan kualitas pelayanan pasien terutama bagi lembaga kesehatan seperti puskemas. Penerapan Aplikasi Rekam Medis di Puskemas Kuma merupakan serangkaian kegiatan yang memprioritaskan untuk menyediakan suatu sistem yang mampu mengelolah data pasien. Puskesmas Kuma merupakan pusat layanan masyarakat yang berada di Kecamatan Tabukan Tengah dengan jarak 25 km dari Ibukota Kabupaten Kepulauan Sangihe. Lembaga ini memiliki peranan penting untuk memberikan pelayanan kesehatan di 19 Kampung yang tersebar di wilayah Kecamatan Tabukan Tengah. Berdasarkan hasil penilaian akreditasi puskemas tahun 2016 layanan pasien rawat inap maupun rawat jalan telah berjalan sesuai standar manajemen pelayanan untuk puskesmas. Pemanfaatan sistem informasi ditekankan untuk meningkatkan efektifitas, meliputi kecepatan pelayanan dan keakuratan informasi yang dihasilkan dari proses registrasi awal pengobatan pasien sampai pendokumentasian riwayat penyakit pasien.
PELATIHAN PERENCANAAN PENGEMBANGAN SISTEM MODEL GOVERNMENT TO CITIZEN UNTUK PEMERINTAH KAMPUNG DI WILAYAH KECAMATAN TABUKAN TENGAH KABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE Oktavianus Lumasuge; Arifin Paulus Tindi; Noldi Sinsu
Jurnal Ilmiah Tatengkorang Vol 3 (2019): Jurnal Ilmiah Tatengkorang
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Politeknik Negeri Nusa Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penerapan sistem informasi model Government To Citizen (G2C) masih belum menyeluruh ditingkatan penyelenggara pemerintahan, terlebih khusus pada pemerintahan desa (kampung). Hal tersebut disebabkan oleh karena minimnya kemampuan sumberdaya manusia dalam perencanaan pengembangan sistem informasi berbasis teknologi komputer. Berimplikasi pada tidak terjabarkannya pengembangan teknologi informasi dalam rencana kegiatan pembangunan. Kondisi tersebut terjadi pada semua pemerintahan kampung di Kabupaten Kepulauan Sangihe, termasuk 18 kampung di wilayah Kecamatan Tabukan Tengah. Pelatihan perencanaan pengembangan sistem model G2C bertujuan untuk memberikan panduan kepada peserta tentang cara merumuskan dan menyusun perencanaan implementasi teknologi informasi untuk menunjang pelayanan informasi kepada masyarakat. Hasil akhir dari rangkaian proses-proses sistematis tersebut menghasilkan suatu dokumen spesifikasi kebutuhan perangkat lunak, berisi prototipe rancangan kebutuhan fungsional sitem berbasis G2C. Dokumen tersebut akan menjadi rule model untuk mendorong pengembangan dan penerapan teknologi informasi sesuai dengan kebutuhan serta tujuan pembangunan pemerintah Kabupaten Kepulauan Sangihe terlebih khusus, pemerintah kampung di wilayah Kecamatan Tabukan Tengah. The application of the G2C model information system is not comprehensive yet at the level of government administrators, especially at the village or rural area. Apart from the issue of the availability of internet network infrastructure and supporting devices that have not yet explored, the lack of human resource capacity in planning the development of information systems is a major problem. This has implications for the unexplained development of information technology in village development plans. This problem occurs commonly in all administration areas in Sangihe Islands Regency, including 18 villages at the Central Tabukan District. The G2C model system development planning training aims to provide participants with guidance on how to formulate and arrange information technology implementation plans to support information services to the community. The end result of a series of systematic processes is a software requirements specification document, containing a prototype of the functional requirements design system based on G2C. The document will be a rule model to encourage the development and application of information technology in accordance with the needs and development objectives of the Sangihe Islands Regency government, specifically, the village government in the Central Tabukan District.
ANALISIS KELAYAKAN PENERAPAN TEKNOLOGI INFORMASI MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT.5 STUDI KASUS: Pemerintah Kampung Kuma 1 Oktavianus Lumasuge; Alfrianus Papuas; Ella H. Israel
Jurnal Ilmiah Behongang Vol 1 No 2 (2018): Jurnal Ilmiah Behongang
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, POLITEKNIK NEGERI NUSA UTARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (353.978 KB)

Abstract

Pemanfaatan Teknologi Informasi di desa (kampung) selama ini seakan luput dalam kajian ketertinggalan pembangunan, akibatnya desa atau kampung mengalami ketertinggalan informasi yang sangat besar dibandingkan kota. Keterkaitan pentingnya penerapan teknologi informasi di pedesaan, pemerintah pusat telah mengupayakan bebeberapa sistem aplikasi berbasis database baik berjalanan pada jaringan internet online maupun berbasis dekstop offline Local Area Network. Akan tetapi belum mampu menjawab permasalahan pada sistem pemerintahan Kampung. Hal tersebut dipengaruhi oleh tidak adanya perencanaan dalam pengembangan serta minimnya infrastruktur pendukung serta kurangnya sumber daya manusia yang memiliki kemampuan dibidang teknologi informasi. Pemerintah kampung belum mampu mengkaji sumberdaya yang dimiliki dalam perencanaan teknologi informasi. Hal tersebut menjadi dasar kajian penelitian untuk menganalisis penerapan teknologi informasi menggunakan kerangka kerja Control Objectives for Information and Related Technology (COBIT5). Kriteria penilaian difokuskan pada domain pendefenisian rencana strategis (PO1), domain arsitektur teknologi informasi (PO2) dan domain proses teknologi infomasi (PO4) tingkat kelayakan atau kematangan (maturity level). Hasil penilaian tingkat kematangan dari tiga domain tersebut menunjukan bahwa penerapan teknologi informasi di kantor pemerintah Kampung Kuma 1 dikategorikan pada level 0 (Non Existent). Jika dikonversikan kedalam maturity skala level 0 (non-existent) hingga level 5 (optimised), Level 0 (Non Existent) memiliki arti kekurangan yang menyeluruh terhadap proses apapun yang dapat dikenali. Perusahaan dalam hal inipemerintah Kampung Kuma 1 tidak mengetahui bahwa terdapat permasalahan yang harus diatasi. Hasilpenilaian ini menjadi rekomendasi untuk perubahan dan perencanaan pengembangan master planteknologi informasi,dalam menyusun rencana pembangunan jangka menengah desa (RPJMD) dan menyusun rencana anggaran pengadaan infrastruktur TIK.
CLUSTERING SEBARAN ALUMNI PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI POLITEKNIK NEGERI NUSA UTARA Noldy Sinsu; Oktavianus Lumasuge; Steve Arthur Sehang
Jurnal Ilmiah Behongang Vol 3 No 1 (2020): Jurnal Ilmiah Behongang
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, POLITEKNIK NEGERI NUSA UTARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Teknologi database saat ini memungkinkan untuk menyimpan sejumlah data dalam jumlah yang sangat besar dan terakumulasi namun disinilah awal timbulnya persoalan dengan semakin banyaknya data, seperti pada Program Studi Sistem Informasi Politeknik Negeri Nusa Utara. Oleh sebab itu sangat penting untuk mengetahui sebaran mahasiswa dengan menggunakan tracer alumni, sehingga data yang ada dapat dipakai guna mengelompokkan sebaran mahasiswa berdasarkan kesamaan ciri dari data menggunakan metode k-means clustering. Penelitian ini bertujuan untuk memudahkan menganalisis pengelompokan sebaran mahasiswa. Data tracer tersebut diperoleh data alumni yang ada pada Program Studi Sistem Informasi, berdasarkan data alumni yang ada informasi yang tersembuyi dapat diketahui dengan cara melakukan pengolahan terhadap data tersebut sehingga berguna bagi pihak Program Studi Sistem Informasi. Penelitian ini mengenalisis Tracer Alumni Program Studi Sistem Informasi dari angkatan 2006 sampai dengan angkatan 2015 dengan menggunakan algoritma k-means clustering menggunakan microsoft excel. Attribut yang digunakan adalah domisili, waktu masuk, waktu wisuda dan waktu tunggu kerja. Cluster yang terbentuk adalah dua cluster. Hasil dari penelitian ini digunakan sebagai salah satu dasar pengambilan keputusan untuk menentukan strategi promosi berdasarkan cluster yang terbentuk oleh pihak Program Studi Sistem Informasi Politeknik Negeri Nusa Utara. In this era database technology makes it possible to store a large amount of data and accumulates, but this is where the beginning of the problem arises with the increasing number of data, such as in Polytechnic State of Nusa Information System Study Program. That’s way it I was very important to know the distribution of students use alumni tracers, so the available data can be used to classify student distribution based on the similarity of features of the data using the K-means Clustering Method. This study aims make easy analyze distribution of student distribution. Tracer data is obtained alumni data in the Information Systems Study Program, based on existing alumnus, and the hidden data about information can be known by processing it so it is useful for the Information Systems Study Program. This research introduces Information Systems Study Program Alumni Tracer from class of 2006 to the class of 2015 used the K-Means Clustering Algorithm by used Microsoft Excel. The attributes were used domicile, time of entry, graduation time and waiting time for work. Clusters were formed two clusters. The results of this study were used as a basic to made decision to determine promotion strategies based on clusters formed by the Polytechic State of Nusa Utara in Information System Study Program.