Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PSIKOEDUKASI BERBASIS CARING PADA KELUARGA YANG MEMILIKI ORANG DENGAN GANGGUAN JIWA DI KAMPUNG BENTUNG KECAMATAN TABUKAN SELATAN Conny Juliana Surudani; Yenny Makahaghi; Nansy Pangandaheng
Jurnal Ilmiah Tatengkorang Vol 3 (2019): Jurnal Ilmiah Tatengkorang
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Politeknik Negeri Nusa Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Caring merupakan suatu kemampuan untuk berdedikasi dengan orang lain, dengan pengawasan perasaan empati dan perasaan cinta atau menyayangi pada orang lain serta memiliki moral untuk melindungi, mempertahankan dan meningkatkan martabat manusia. Tujuan PKMS ini yaitu untuk mengurangi stigma masyarakat dan meningkatkan kemampuan keluarga dalam memenuhi kebutuahn Activity Daily Living (ADL) pada ODGJ dalam bentuk psikoedukasi berbasis caring.Kegiatan penyuluhan dilaksanakan di ruang aula kantor kelurahan kampung Bentung Kecamatan Tabukan Selatan sebanyak dua judul yaitu tentang tanda dan gejala gangguan jiwa dan stigma masyarakat terhadap orang dengan gangguan jiwa, kemudian melakukan kunjungan rumah keluarga yang memiliki ODGJ untuk melakukan Psikoedukasi dengan caramemberikan rasa tanggung jawab, perhatian dan keikhlasan, dimana keluarga mengajak, membimbing dan mendampingi penderita untuk melakukan kegiatan sehari-hari. Kunjungan rumah ini dilakukan dua kali sehingga keluarga mampu melakukan perawatan kepada ODGJ dengan kepedulian yang tinggi. Setelah dilakukan penyuluhan masyarakat dapat mengetahui tentang tanda dan gejala gangguan jiwa dan dampak dari stigma terhadap ODGJ. Selain itu Psikoedukasi yang diberikan pada keluarga dapat membantu keluarga dalam melakukan perawatan kepada ODGJ dengan metode caring. Caring is an ability to dedicate oneself to others with a strong feeling of empathy and love or love for others and has the moral to protect, maintain and improve human dignity. The purpose of this community service (shorten for PKSM) was to reduce the current community stigma on people sufferting from mental disorder (shorten for ODGJ) and improve the ability of affected families in meeting the need for activity daily living (ADL) in ODGJ, conducted in form of a counseling caring-based psychoeducation. The counseling was carried out in the hall room of the village office of Bentung village, Tabukan Selatan sub-district, focusing first on the signs and symptoms of mental disorders and community stigma against people with mental disorders and followed be visiting the families of ODGJ to conduct psychoeducation by instilling a sense of responsibility, sincerity and care to the members of the ODGJ’s families in assisting, guiding and taking care of the sufferers to carry out their daily activities. This house visit was done twice to ensure that the families were able to understand and take a really good care of the ODGJ. It was expected that after the counseling, the public could identify the signs and symptoms of mental disorders and understand the negative impacts of stigma on the ODGJ. In addition, the psychoeducation provided to the affected families helped them in taking care ofthe ODGJ by applying the caring method.
GAMBARAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP PERAWATAN PASIEN DENGAN RHEUMATOID ARTHRITIS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RAWALELE KABUPATEN SUBANG Rayhan Bella Andykha; Yenny Makahaghi; Dwi Diana Putri
Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 6 No. 2 (2024): Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5455/nutricia.v6i2.5202

Abstract

Latar Belakang: Rheumatoid Arthritis (RA) adalah kondisi peradangan kronis autoimun di mana sistem kekebalan tubuh seseorang mengalami gangguan dan menyerang jaringan sendi serta lapisan synovial, terutama di tangan, kaki, dan lutut. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran dukungan keluarga terhadap perawatan pasien RA di Wilayah Kerja Puskesmas Rawalele, Kabupaten Subang. Metode: Penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan rancangan penelitian deskriptif dan pendekatan cross sectional. Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner yang mencakup data demografi responden dan kuesioner dukungan keluarga. Populasi penelitian ini adalah 80 keluarga pasien RA di Wilayah Kerja Puskesmas Rawalele, dengan sampel sebanyak 40 responden yang dipilih melalui purposive sampling. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa dukungan keluarga terhadap pasien RA tinggi, dengan mayoritas responden mendapatkan tingkat dukungan yang signifikan (77,5%). Dari hasil tersebut maka dapat disimpulkan dukungan keluarga terhadap pasien RA di Wilayah Kerja Puskesmas Rawalele Subang sebagian besar mendapatkan dukungan keluarga yang tinggi. Untuk terus meningkatkan dukungan keluarga maka puskesmas perlu mengadakan kegiatan penyuluhan untuk keluarga pasien RA mengenai dukungan keluarga yang harus diberikan kepada pasien dengan Rheumatoid Arthritis.Kata Kunci : Rheumatoid Arthritis, Dukungan keluarga, Karakteristik Responden, Perawatan
PENERAPAN TERAPI MUSIK INSTRUMENTAL TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KALIJATI KABUPATEN SUBANG Adia Erlangga Putra Suharyadi; Yeanneke L. Tingungki; Yenny Makahaghi
Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 7 No. 2 (2024): Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5455/nutricia.v7i2.5394

Abstract

Latar Belakang: Lanjut usia (Lansia) adalah seseorang yang telah berusia ≥ 60 tahun, kondisi lansia sering dikatikan dengan hipertensi. Hipertensi merupakan Penyakit Tidak Menular (PTM) yang perlu diwaspadai dan harus mendapatkan penanganan segera, hipertensi adalah peningkatan tekanan darah sistolik sedikitnya 140 mmHg dan diastolik sedikitnya 90 mmHg. Terapi musik merupakan salah satu non-farmakologis yang berdampak pada penurunan tekanan darah, dengan stimulasi beberapa irama yang di dengar, musik dapat menurunkan kadar kortisol yaitu hormon stress yang berkontribusi terhadap tekanan darah tinggi. Tujuan: untuk mengetahui apakah pengaruh terapi musik instrumental terhadap penurunan tekanan darah pada lansia hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Kalijati Kabupaten Subang. Metode: Metode penelitian yang digunakan di dalam penelitian ini yaitu penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain penelitian Pra Eksperimen dengan One Group Pretest & Posttest. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 225 orang, untuk pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik Purposive Sampling, sehingga jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 37 responden. Instrumen yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah lembar Standar Prosedur Operasional (SPO) pemberian terapi musik instrumental, lembar SPO pengukuran tekanan darah dan lembar observasi. Hasil: Hasil penelitian uji statistik non parametrik dengan uji Wilcoxon Sign Rank Test didapatkan hasil sebagai berikut: pada α 0.05 diperoleh p value sebesar 0,000. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh terapi musik instrumental terhadap penurunan tekanan darah pada lansia penderita hipertensi pada lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Kalijati Kabupaten Subang. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan data awal yang menjadi dasar bagi peneliti selanjutnya untuk meneliti variabel yang lain. Kata Kunci: Lansia, Hipertensi, Terapi Musik, Tekanan Darah
PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN LANSIA PENDERITA DIABETES MELLITUS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GUNUNG SEMBUNG KABUPATEN SUBANG Alfirdan Prasetya Dimulya; Yenny Makahaghi; Yeanneke L. Tingungki
Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 7 No. 3 (2024): Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5455/nutricia.v7i3.5471

Abstract

Latar Belakang: Diabetes Melitus (DM) merupakan suatu kelompok penyakit metabolik yang ditandai dengan hiperglikemik akibat kelainan sekresi insulin, biasanya timbul pada usia di atas 40 tahun. Diprediksi adanya peningkatan kasus DM di Indonesia dari 10,7 juta pada tahun 2021 menjadi 13,7 juta pada tahun 2030. Salah satu upaya untuk menurunkan kasus DM adalah dengan melakukan tindakan pencegahan terhadap penyakit DM dipengaruhi oleh pengetahuan masyarakat. Pemberian informasi melalui penyuluhan merupakan metode yang dapat dilaksanakan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang penyakit DM. Tujuan: untuk mengetahui pengaruh penyuluhan kesehatan terhadap pengetahuan lansia penderita diabetes mellitus di wilayah kerja Puskesmas Gunung Sembung Kabupaten Subang. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode Pra Eksperimen (Pra-Experiment Design) dengan menggunakan desain penelitian One group Pretest Posttest, populasi 62 orang dengan Teknik total sampling sampel menjadi 62 orang. Dianalisa dengan univariat dan bivariate menggunkan paired t-test. Hasil: Hasil penelitian diperoleh sebelum dilakukan penyuluhan kesehatan pengetahuan responden sebagian besar cukup yaitu sebesar 37 (57,8%) responden, Setelah dilakukan penyuluhan responden pada pengetahuan Baik yaitu sebesar 39 (60,9%) responden dan diperoleh nilai p=0,001, sehingga dinyatakan terdapat pengaruh penyuluhan kesehatan terhadap pengetahuan lansia penderita diabetes mellitus diwilayah kerja Puskesmas Gunung Sembung Kabupaten Subang. Hasil penelitian ini diharapkan dijadikan tabahan tambahan informasi bahwa pentignya penyuluhan Kesehatan khususnya terhadap lansia dengan diabetes melitus untuk menambah informasi tentang penyakitnya. Kata Kunci: Penyuluhan Kesehatan, Lansia, Diabetes Melitus.