Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

PENDIDIKAN KESEHATAN BASIC LIFE SUPPORT KEPADA KOMUNITAS NELAYAN DI PESISIR PANTAI BLANAKAN SUBANG Nuridha Fauziyah; Wardah Fauziah; Novian Mahayu Adiutama; Fitri Handayani; Habsyah Saparidah Agustina; Minanton Minanton; Ade Nuraeni; Rosiah Rosiah; Dwi Diana Putri; Irfani Nurfaudah; M. Agi Ismatullah
BUDIMAS : JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT Vol 5, No 2 (2023): BUDIMAS : Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : LPPM ITB AAS Indonesia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29040/budimas.v5i2.11286

Abstract

Data World Health Organization (WHO) menyebutkan bahwa heart attack masih menjadi pembunuh nomor satu di negara maju dan berkembang dengan menyumbang 60% dari seluruh kematian. Komunitas nelayan yang bekerja di laut merupakan kelompok yang beresiko mengalami kejadian henti jantung dan kesulitan mencapai sarana pelayanan kesehatan. Indonesia merupakan Negara yang memiliki wilayah perairan yang besar dengan Negara maritim, 2/3 wilayah Indonesia berupa perairan. Berdasarkan data tersebut, nelayan Indonesia dinilai harus mepunyai pengetahuan yang cukup baik tentang Basic Life Support, akan tetapi saat studi pendahuluan yang dilakukan hanya terdapat sedikit nelayan yang memiliki pengetahuan baik tentang Basic Life Support (BLS). Data terbaru BPBD Kab Subang hingga Agustus 2023 sudah terdapat 1 kasus kematian nelayan di Kecamatan Blanakan, Subang. Oleh karena itu kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini mengusung tema pendidikan kesehatan Basic Life Support (BLS) kepada nelayan yang berada di Kecamatan Blanakan dibawah binaan BPDB Subang. Upaya untuk meningkatkan pengetahuan nelayan tentang Basic Life Support (BLS) dapat dilakukan dengan memberikan pendidikan kesehatan tentang Basic Life Support (BLS) kepada nelayan menggunakan media slide power point dan dilengkapi dengan simulasi BLS. Sejumlah 48 peserta mengikuti kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dengan antusaias dan sejumlah 2 orang peserta berhasil melakukan simulasi Basic Life Support (BLS) dengan baik. Abstract Data from the World Health Organization (WHO) states that heart attacks are still the number one killer in developed and developing countries, contributing 60% of all deaths. The fishing community who work at sea is a group at risk of experiencing cardiac arrest and difficulty reaching health care facilities. Indonesia is a country that has a large water area and is a maritime country, 2/3 of Indonesia's territory is water. Based on this data, Indonesian fishermen are considered to have fairly good knowledge about Basic Life Support, however, when the preliminary study was carried out there were only a few fishermen who had good knowledge about Basic Life Support (BLS). The latest BPBD data for Subang Regency as of August 2023 has seen 1 case of fisherman death in Blanakan District, Subang. Therefore, this Community Service activity carries the theme of Basic Life Support (BLS) health education for fishermen in Blanakan District under the guidance of BPDB Subang. Efforts to increase fishermen's knowledge about Basic Life Support (BLS) can be done by providing health education about Basic Life Support (BLS) to fishermen using power point slide media and equipped with BLS simulations. A total of 48 participants took part in this community service activity enthusiastically and 2 participants succeeded in carrying out the Basic Life Support (BLS) simulation well. Kata kunci: Basic Life Support; Nelayan; Pendidikan Kesehatan
Pengaruh Terapi Pijat Kaki Terhadap Hasil Mean Arterial Pressure (MAP) Penderita Hipertensi Pada Lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Kalijati Muhamad Refangga; Dwi Diana Putri; Yenny Makahghi
Jurnal Ventilator Vol. 2 No. 3 (2024): September : Jurnal Ventilator
Publisher : Stikes Kesdam IV/Diponegoro Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59680/ventilator.v2i3.1327

Abstract

Introduction: Hypertension is a chronic condition in which blood vessel walls experience increased blood pressure, requiring a faster heart rate to pump blood throughout the body. The presence of hypertension influences changes in the results of mean arterial pressure, if the mean arterial pressure is more than 100 mmHg it can cause cerebral circulation disorders resulting in cerebral vascular resistance in hypertensive patients. One non-pharmacological effort to overcome and reduce MAP can be done by providing foot massage therapy. Method: This type of research is quantitative research with a pre-experimental one group pre-post test design approach. The instruments used by researchers were a digital spygmomanometer and observation sheet. Results: Descriptive statistical results showed that the average MAP value before giving a foot massage was 112.49 mmHg and the average MAP after giving a foot massage was 108.43 mmHg. Conclusion: The results of the Wilcoxon sign rank test, a non-parametric statistical test, obtained a p value of 0.000 (? = 0.05). So that p < a, it can be concluded that H0 is rejected and H1 is approved, this shows that foot massage therapy can influence the results of mean arterial pressure in elderly hypertensive patients in the Kalijati Health Center working area. This research is expected to provide initial information by carrying out foot massage therapy 6 times in 6 consecutive days as an effort to control hypertension and reduce mean arterial pressure (MAP) results.
PENGARUH RANGE OF MOTION (ROM) AKTIF TERHADAP PENINGKATAN KEKUATAN OTOT KAKI DAN RENTANG GERAK SENDI PADA LANSIA DENGAN OSTEOARTRITIS Syifa Nur Fauziah; Yeanneke L. Tinungki; Dwi Diana Putri
Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 5 No. 4 (2024): Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5455/nutricia.v5i4.5069

Abstract

Latar Belakang: Proses penuaan degeneratif pada populasi lanjut usia sering kali berujung pada gangguan pada sistem muskuloskeletal, seperti osteoartritis, yang dapat mengakibatkan penurunan kekuatan otot serta rentang gerak sendi, terutama pada bagian ekstremitas bawah, seperti kaki. Latihan range of motion (ROM) aktif merupakan jenis latihan yang dapat mempertahankan atau meningkatkan kemampuan individu dalam melakukan gerakan persendian. Tujuan: Tujuan penelitian adalah untuk mengevaluasi dampak latihan range of motion (ROM) aktif terhadap peningkatan kekuatan otot pada kaki serta peningkatan rentang gerak sendi. Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain quasi experimental pre-post test with control group. Populasi penelitian ini terdiri dari lansia yang menderita osteoartritis di wilayah kerja Puskesmas Kalijati Subang, yang berjumlah 112 orang. Melalui teknik non probability purposive sampling, diperoleh 32 responden yang dibagi menjadi dua kelompok, masing-masing terdiri dari 16 kelompok intervensi dan 16 kelompok kontrol. Hasil: Hasil penelitian mengindikasikan peningkatan nilai rata-rata dalam kelompok intervensi sebelum dan sesudah pelaksanaan latihan ROM aktif. Hasil analisis menggunakan uji Mann Whitney menunjukkan nilai p-value yang signifikan, yaitu 0,005 untuk kekuatan otot kaki, 0,003 untuk rentang gerak sendi lutut, dan 0,001 untuk rentang gerak sendi pinggul (<0,05). Hal ini menggambarkan adanya dampak latihan ROM aktif terhadap peningkatan kekuatan otot kaki dan rentang gerak sendi pada lansia dengan osteoartritis. Rekomendasi: Melakukan latihan ROM secara teratur dapat meningkatkan kekuatan otot dan rentang gerak sendi, yang dapat dilakukan secara mandiri baik dalam bentuk pasif maupun aktif. Kata Kunci : Lansia, Osteoartritis, Range of Motion (ROM) aktif, Kekuatan otot kaki, Rentang gerak sendi
GAMBARAN KEPATUHAN MINUM OBAT PASIEN HIPERTENSI DI PUSKESMAAS RAWALELE KABUPATEN SUBANG Vaola Mitra Kusuma; Yeanneke L.Tinungki; Dwi Diana Putri
Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 6 No. 2 (2024): Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5455/nutricia.v6i2.5201

Abstract

Latar Belakang: Hipertensi adalah suatu kondisi yang ditandai oleh peningkatan tekanan darah melebihi ambang normal. Namun, kurangnya kepatuhan pasien hipertensi terhadap regimen pengobatan tetap menjadi faktor yang menyebabkan tingginya prevalensi penyakit ini. Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi profil demografis serta tingkat kepatuhan dalam penggunaan obat pada pasien hipertensi yang berobat di Puskesmas Rawalele Subang. Metode: Penelitian ini mengadopsi pendekatan Kuantitatif dengan menggunakan desain deskriptif dan rancangan cross-sectional. Populasi studi terdiri dari 82 pasien hipertensi, dan 45 sampel dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan melalui adaptasi dari alat ukur Medication Morisky Adherence Scale-8. Hasil: Hasil penelitian mengindikasikan bahwa mayoritas partisipan adalah perempuan (66,7%), dengan rentang usia di kategori lansia 60-74 tahun (77,8%). Sebagian besar partisipan memiliki tingkat pendidikan SD (62,2%) dan tidak bekerja (66,7%). Mayoritas partisipan mengalami hipertensi dengan komplikasi (68,9%), dan tingkat kepatuhan dalam penggunaan obat berada pada kategori tidak patuh sebesar 64,4%. Dari hasil tersebut maka dapat disimpulkan tingkat kepatuhan minum obat pada pasien hipertensi di Puskesmas Rawalele Subang sebagian besar pasien tidak patuh dalam mengkonsumsi obat antihipertensi. Untuk meningkatkan kepatuhan maka puskesmas perlu mengadakan kegiatan penyuluhan untuk pasien hipertensi mengenai kepatuhan minum obat hipertensi.Kata Kunci : Hipertensi, Kepatuhan Minum Obat, Lansia, Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepatuhan.
GAMBARAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP PERAWATAN PASIEN DENGAN RHEUMATOID ARTHRITIS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RAWALELE KABUPATEN SUBANG Rayhan Bella Andykha; Yenny Makahaghi; Dwi Diana Putri
Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 6 No. 2 (2024): Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5455/nutricia.v6i2.5202

Abstract

Latar Belakang: Rheumatoid Arthritis (RA) adalah kondisi peradangan kronis autoimun di mana sistem kekebalan tubuh seseorang mengalami gangguan dan menyerang jaringan sendi serta lapisan synovial, terutama di tangan, kaki, dan lutut. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran dukungan keluarga terhadap perawatan pasien RA di Wilayah Kerja Puskesmas Rawalele, Kabupaten Subang. Metode: Penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan rancangan penelitian deskriptif dan pendekatan cross sectional. Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner yang mencakup data demografi responden dan kuesioner dukungan keluarga. Populasi penelitian ini adalah 80 keluarga pasien RA di Wilayah Kerja Puskesmas Rawalele, dengan sampel sebanyak 40 responden yang dipilih melalui purposive sampling. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa dukungan keluarga terhadap pasien RA tinggi, dengan mayoritas responden mendapatkan tingkat dukungan yang signifikan (77,5%). Dari hasil tersebut maka dapat disimpulkan dukungan keluarga terhadap pasien RA di Wilayah Kerja Puskesmas Rawalele Subang sebagian besar mendapatkan dukungan keluarga yang tinggi. Untuk terus meningkatkan dukungan keluarga maka puskesmas perlu mengadakan kegiatan penyuluhan untuk keluarga pasien RA mengenai dukungan keluarga yang harus diberikan kepada pasien dengan Rheumatoid Arthritis.Kata Kunci : Rheumatoid Arthritis, Dukungan keluarga, Karakteristik Responden, Perawatan
PENERAPAN PENCUCIAN LUKA MENGGUNAKAN AIR REBUSAN DAUN JAMBU BIJI TERHADAP TINGKAT MALODOR PASIEN LUKA KAKI DIABETIK DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KALIJATI SUBANG Kukuh Rizky Satria Aji; Yeanneke L. Tingungki; Dwi Diana Putri
Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 7 No. 2 (2024): Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5455/nutricia.v7i2.5395

Abstract

Latar Belakang: Pasien Diabetes Mellitus memiliki masalah yang serius terkait komplikasi Ulkus kaki diabetik. Dampak dari ulkus kaki diabetik meliputi malodor (bau), gangguan integritas kulit dan jaringan serta nyeri akut. Pencucian luka menggunakan air rebusan daun Jambu biji mampu menurunkan malodor dan membantu memperbaiki integritas jaringan. Tujuan: untuk mengetahui pengaruh pemberian rebusan daun Jambu biji terhadap tingkat malodor pasien ulkus kaki diabetik. Metode: Studi kasus menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan proses keperawatan. Subyek studi kasus adalah pasien penyakit Diabetes Mellitus yang mengalami komplikasi ulkus kaki diabetik dengan malodor berjumlah 2 orang. Daun jambu biji kaya akan flavonoid, saponin, tanin, protein dan asam amino yang merupakan kandungan hasil terlengkap. Hasil: Hasil studi kasus membuktikan bahwa pencucian luka mengguanakan rebusan air daun jambu biji terbukti dapat menggurangi skor malodor yakni responden 1 berawal dari skala malodor 3 menjadi 1 dan responden 2 berawal dari skala malodor 3 menjadi 0 setelah dilakukan tindakan pencucian luka selama 4 kali pertemuan sehingga membantu proses penyembuhan pada luka. Pencucian luka dengan rebusan air daun jambu biji dapat menjadi pilihan untuk membantu menurunkan tingkat malodor pada pasien ulkus diabetikum sehingga diharapkan pencucian luka dengan rebusan air daun jambu biji dapat menjadi pilihan untuk membantu perawatan luka pada pasien ulkus diabetikum. Dari hasil penelitian diperoleh penurunan tingkat malodor pasien luka kaki diabetik setelah dilakukan pencucian luka dengan rebusan air daun jambu biji. Kata Kunci: Diabetes mellitus, Malodor, Daun Jambu Biji
PENGARUH PEMBERIAN TERAPI AIR REBUSAN DAUN SALAM TERHADAP KADAR ASAM URAT LANSIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RAWALELE KABUPATEN SUBANG Muhammad Indra Taufik K.; Yeanneke L. Tinungki; Dwi Diana Putri
Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 7 No. 5 (2024): Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5455/nutricia.v7i5.5627

Abstract

Latar Belakang: Pada masa lansia banyak mengalami masalah kesehatan salah satunya adalah kemunduran sel-sel tubuh, sehingga fungsi dan daya tahan tubuh menurun yang mengakibatkan terserangnya penyakit Asam Urat. Penanganan penyakit asam urat dapat dilakukan melalui terapi meminum rebusan daun salam. Tujuan: untuk mengetahui pengaruh pemberian terapi air rebusan daun salam terhadap kadar asam urat lansia di wilayah kerja Puskesmas Rawalele Kabupaten Subang. Metode: Jenis penelitian quasy experimental dengan pre test-post with Kontrol group Pengambilan sampling pada penelitian ini dengan menggunakan teknik “purposive sampling”. Pada penelitian ini instrumen yang digunakan adalah SOP pengukuran asam urat dan SOP pembuatan rebusan daun salam. Sampel pada penelitian ini berjumlah 24 orang. Dimana terdapat 12 orang kelompok Kontrol dan 12 orang analisis menggunakan Univariat dan Bivariat kelompok intervensi. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa p value adalah 0.001, artinya penelitian ini bawha ada pengaruh pemberian rebusan daun salam pada lansia gout artritis di Wilayah Kerja Puskesmas Rawalele. Penelitian ini dapat menjadi referensi untuk penelitian selanjutnya tentang penerapan pemberian terapi air rebusan daun salam terhadap penyakit asam urat. Kata Kunci: Gout arthritis, Daun salam, Lansia.
HUBUNGAN PENDAMPINGAN SUAMI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN IBU SELAMA PROSES PERSALINAN NORMAL DI PUSKESMAS PAGADEN SUBANG Dwi Diana Putri
Jurnal Ilmiah Ilmu dan Teknologi Rekayasa Vol. 4 No. 2 (2021): Volume 4 Nomor 2 Tahun 2021
Publisher : UPPM Polsub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Proses persalinan yang rumit dan menegangkan sering membuat petugas penolong persalinan harus berkonsentrasi penuh dan mereka tidak mau diganggu oleh faktor-faktor lain seperti kehadiran suami atau keluarga saat proses pertolongan persalinan sedang berlangsung. Di lain pihak, suami merasa tidak tega pada istri atau bingung tentang apa yang harus ia lakukan pada saat proses persalinan istri, sementara istri sangat membutuhkan kehadiran suami untuk memberikan dorongan mental. Melihat uraian di atas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang bertujuan mengetahui pengaruh pendampingan suami terhadap tingkat kecemasan ibu selama proses persalinan. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelasional dengan populasi semua ibu yang menjalani persalinan normal di Puskesmas Pagaden Kabupaten Subang. Sampelnya adalah semua ibu yang menjalani persalinan normal di ruang bersalin Puskesmas Pagaden Kabupaten Subang selama satu bulan yang diambil secara accidental sampling. Metode pengumpulan data melalui wawancara dan observasi dengan menggunakan kuesioner yang dilakukan pada bulan Juli 2019. Data dianalisa secara statistik rumus Independent sample t-test pada taraf kesalahan (a) = 0,05. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 56,3% responden mendapat pendampingan suami saat proses persalinan, 91,7% responden mengalami cemas berat selama proses persalinan, dan uji Independent sample t-test menghasilkan nilai t = -4.865 dengan nilai signifikansi (P) = 0.000, yang berarti ada pengaruh yang signifikan dari pendampingan suami terhadap tingkat kecemasan ibu selama proses persalinan normal. Berdasarkan hasil penelitian ini perlu adanya peningkatan upaya promosi kesehatan berkaitan dengan adanya dukungan psikologis pada ibu saat melahirkan. Dapat dikembangkan dari data hasil penelitian saat ini untuk dikembangkan dalam penelitian selanjutnya
PENGARUH LATIHAN BERNAFAS TEKNIK BUTEYKO TERHADAP KEMAMPUAN LATIHAN BERNAFAS PASIEN ASMA DI RUMAH SAKIT DAERAH KABUPATEN SUBANG Dwi Diana Putri
Jurnal Ilmiah Ilmu dan Teknologi Rekayasa Vol. 5 No. 1 (2022): Volume 5 Nomor 1 Tahun 2022
Publisher : UPPM Polsub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Asma didefinisikan sebagai gangguan inflamasi kronik saluran napas yang melibatkan banyak sel dan elemennya. Inflamasi kronik menyebabkan peningkatan hiperesponsif jalan napas yang menimbulkan gejala episodik berulang berupa mengi, sesak napas, dada terasa berat dan batuk-batuk terutama malam dan atau dini hari. Episodik tersebut berhubungan dengan obstruksi jalan napas yang luas, bervariasi dan seringkali bersifat reversibel dengan atau tanpa pengobatan. Penderita asma terjadi masalah ketidakefektifan pola napas sehingga menerapkan latihan pernapasan teknik buteyko. Asma merupakan penyakit yang tidak bisa disembuhkan total. Teknik pernapasan Buteyko merupakan teknik pernapasan kombinasi dari menahan napas dan mengontrol pernapasan Penelitian ini menggunakan desain penelitian eksperimental yaitu suatu desain penelitian yang melakukan percobaan bertujuan untuk mengetahui suatu gejala atau pengaruh yang timbul, sebagai akibat perlakuan tertentu. Populasi penelitian ini adalah pasien asma di Poliklikinik Rumah sakit daerah Subang usia 20-60 tahun. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik sampling kuota. pengambilan sampel intervensi terlebih dahulu dilanjutkan sampel kontrol. Hasi uji perbedaan Uji Mann Whitney di kedua sampel penelitian dapat disimpulkan bahwa : Perbandingan skor minggu ke-1 dari kelompok sampel Intervensi dan Kontrol nilai Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0,000 lebih kecil dari nilai probabilitas 0,05 sehingga disimpulkan ada perbedaan skor pada minggu ke-1 di kelompok Intervensi terhadap kelompok Kontrol. Perbandingan skor minggu ke-2 dari kelompok sampel Intervensi dan Kontrol nilai Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0,000 lebih kecil dari nilai probabilitas 0,05 sehingga disimpulkan ada perbedaan skor pada minggu ke-2 di kelompok Intervensi terhadap kelompok Kontrol. dan teknik pernapasan Buteyko memiliki pengaruh terhadap perbedaan kontrol asma sebelum dan sesudah dilakukan teknik buteyko
FACE TO FACE NURSING EDUCATION BERBASIS THEORY OF PLANNED BEHAVIOR DALAM MENINGKATAN KEPATUHAN PASIEN TUBERKULOSIS Novian Mahayu Adiutama; Wardah Fauziah; Ade Nuraeni; Rosiah Rosiah; Dwi Diana Putri; Fitri Handayani; Nurizzi Rifqi Ferdian; Bayu Nirwana; Anis Afifah; Irfani Nurfuadah
JABI: Jurnal Abdimas Bhakti Indonesia Vol 2 No 2 (2021): Desember
Publisher : UNIVERSITAS BHAMADA SLAWI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36308/jabi.v2i2.354

Abstract

Tuberkulosis merupakan salah satu masalah kesehatan dunia yang sulit untuk diatasi. Para pakar masih percaya bahwa edukasi merupakan metode yang paling baik guna mengatasi masalah kepatuhan pasien TB. Namun, di masa pandemi COVID-19 ini metode edukasi mainstream seperti penyuluhan sulit untuk dilaksanakan karena penyuluhan tentunya akan menimbulkan kerumunan, padahal penekanan angka tuberkulosis tetap harus berjalan. Face to face nursing education dinilai efektif untuk memberikan edukasi kepatuhan pasien TB karena dilakukan dengan kunjungan satu per satu ke rumah pasien TB dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan COVID-19. Oleh karena itu, Program Studi Keperawatan Politeknik Negeri Subang bekerja sama dengan Puskesmas Cibogo untuk melaksanakan pengabdian kepada masyarakat dengan tujuan memberikan face to face nursing education berbasis Theory of Planned Behavior untuk meningkatkan kepatuhan minum obat, pencegahan penularan, dan kepatuhan nutrisi. Hasil evaluasi kegiatan menunjukkan bahwa face to face nursing education berbasis Theory of Planned Behavior yang dilaksanakan dalam pengabdian masyarakat ini mempunyai dampak positif yang signifikan terhadap pengetahuan kader tentang program pengendalian tuberkulosis. Sedangkan peningkatan kepatuhan minum obat, kepatuhan pencegahan penularan, dan kepatuhan pemenuhan kebutuhan nutrisi pada pasien tuberkulosis diperoleh dengan intervensi yang reguler selama 1 bulan melalui pengiriman pesan pengingat (interactive nursing reminder) secara intensif satu kali sehari selama 1 bulan, sehingga niat patuh dari subyek yang telah terbentuk dapat direalisasikan atau dimunculkan sebagai perilaku yang konsisten. Kami menyarankan kepada puskesmas untuk menerapkan face to face nursing education berbasis Theory of Planned Behavior sebagai upaya dalam memperbaiki kepatuhan pengobatan pasien tuberculosis.