Claim Missing Document
Check
Articles

Found 27 Documents
Search

PENGARUH PEMBERIAN KITOSAN TERHADAP MIKROFLORA SALURAN CERNA ITIK TEGAL Sahara, Eli; Widjastuti, Tuti; Balia, Rostita L; Abun, Abun
Jurnal Pendidikan Matematika dan IPA Vol 9, No 2 (2018): Juli 2018
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (187.77 KB) | DOI: 10.26418/jpmipa.v9i2.25842

Abstract

ABSTRAKKondisi ekologis saluran pencernaan  kondusif berpengaruh terhadap kelancaran metabolisme tubuh.  Keseimbangan mikroflora hidup pada saluran pencernaan itik sangat membantu kelancaran pencernaan nutrien ransum menjadi zat yang lebih sederhana.  Kitosan merupakan jenis serat hewan yang sangat cocok untuk menunjang kehidupan bakteri jenis menguntungkan dalam saluran cerna.  Tujuan penelitian adalah melihat perkembangan mikroflora saluran pencernaan dengan pemberian kitosan.  Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan  4 perlakuan dan 5 ulangan.  Masing-masing ulangan terdiri dari 2 ekor itik sebagai satuan percobaan.  Perlakuan adalah R0 = 0% kitosan, R1 = 0,5% kitosan, R2 = 2% kitosan dan R3 = 2,5% kitosan. Peubah yang diukur adalah jumlah total populasi mikroba, jumlah Salmonela dan jumlah E coli saluran pencernaan itik.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian kitosan 0,5% dan 2% memberikan peningkatan  rataan jumlah total mikroba (TPC) pada saluran cerna.  Kitosan juga  menurunkan jumlah E coli saluran cerna serta kandugan Salmonella sp negative(<10 2  ) Kata kunci: Kitosan, mikroflora, saluran cerna, itik Tegal  ABSTRACT Conducive ecological conditions of the digestive tract affect the smooth metabolism of the body. The balance of living microflora in the digestive tract of ducks greatly helps the smooth digestion of nutrients into simpler substances. Chitosan is a type of animal fiber that is potential to support the life of beneficial type bacteria in the gastrointestinal tract. The aim of this research is to see the development of microflora of gastrointestinal tract by giving chitosan. The study used Completely Randomized Design (RAL) with 4 treatments and 5 replications. Each replication consists of 2 ducks as experimental units. The treatment was R0 = 0% chitosan, R1 = 0,5% chitosan, R2 = 2% chitosan and R3 = 2.5% chitosan. The measured variables were total microbial population, number of Salmonella and amount of E coli of duck digestive tract. The results showed that giving of chitosan 0,5% and 2% give increase of total amount of microbe (TPC) in gastrointestinal tract. Chitosan also decreases the amount of E coli gastrointestinal tract and Salmonella sp negative (<102) Keywords: chitosan, microflora, gastrointestinal tract, Tegal duck
UTILISING Zn AND Cu PRODUCT IN THE CORN MEAL SUBSTRATE AT Saccharomyces cerevisiae BIOPROCESS AND ITS IMPLEMENTATION ON INTERNAL QUALITY OF BROILER Widjastuti, T.; Abun, A.; Destian, A.; Darana, S.
Journal of the Indonesian Tropical Animal Agriculture Vol 34, No 4 (2009): (December)
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jitaa.34.4.236-240

Abstract

This research was conducted to find out the effect and optimal percentage of adding Zn and Cuproteinat supplement product of fermentation by Saccharomyces cerevisiae in the ration on internalquality of the broiler. The experiment used 125 broiler day old chicken with a Completely RandomizedDesign. The ration treatments were R0 (control), R1 (99% R0 + 1% supplement Zn and Cu proteinat), R2(98% R0 + 2% supplement Zn and Cu proteinat), R3 (97% R0 + 3% supplement Zn and Cu proteinat) andR4 (96% R0 + 4% supplement Zn and Cu proteinat) where each treatment was repeated five times andeach replication consisted of five broiler chicks. Variable analysis were body cut weight, carcasspercentage, liver relative weight, and the content of cholesterol broiler meat. Conclusion of the researchshowed that by using 3% of Zn and Cu proteinat supplement substrat in the ration gave the best internalquality of broiler, increased body cut weight, carcass percentage, otherwise liver relative weight and thecontent of cholesterol broiler meat were normal.
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI MIKROBA SELULOLITIK SEBAGAI BIODEGRADATOR SERAT KASAR DALAM BAHAN PAKAN DARI LIMBAH PERTANIAN Yuli Andriani; Sukaya Sastrawibawa; Ratu Safitri; Abun Abun
Indonesian Journal of Applied Sciences Vol 2, No 3 (2012)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (79.372 KB) | DOI: 10.24198/ijas.v2i3.2742

Abstract

Upaya peningkatan kualitas gizi bahan pakan, terutama yang berkaitan dengan serat kasar yang tinggi dan terdapatnya zatantinutrisi seperti asam sianida (HCN) dalam kulit singkong dapat dilakukan dengan melakukan proses degradasi mengguna-kan agen biologis (biodegradasi). Agen biologis yang mampu bersifat selulolitik dan sekaligus mampu meningkatkan kualitas nilai gizi bahan pakan, salah satunya adalah mikroorganisme dalam cairan rumen sapi. Penelitian telah dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA). Penelitian dilakukan dalam dua tahap, yaitu: 1) Tahap isolasi dan pemilihan bakteri yang memiliki indeks selulolitik terbaik dan 2)Tahap pengujian kemampuan degradasi pada kulitumbi singkong. Penelitian tahap 1 dilakukan menggunakan metode pengenceran berseri dan cawan tuang, selanjutnya data dianalisis secara deskriptif, sedangkan tahap 2 dilakukan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola Faktorial dengan 3 (tiga) perlakuan yang masing-masing diulang sebanyak tiga kali. Analisis data dilakukan dengan ANAVA dan dilanjutkan dengan uji Duncan bila terjadi pengaruh perlakuan. Parameter yang diamati pada tahap 1 adalah indeks selulolitik terbesar pada isolat bakteri, sementara pada tahap 2 adalah kandungan serat kasar, pada produk biodegradasi menggunakan bakteri. Hasil penelitian tahap 1 diperoleh 13 isolat bakteri selulolitik. Bakteri cairan rumen sapi aerob yang memiliki kemampuan selulolitik tertinggi adalah Bacillus megaterium, Bacillus mycoides. Berdasarkan uji iodium didapatkan dua kandidat yang memiliki kemampuan selulolitik terbesar, yaitu CM2 dan CM5, dengan indeks selulolitik masing-masing 3 dan 3,5. Hasil penelitian tahap 2 menunjukkan terjadi penurunan serat kasar setelah proses fermentasi. Perlakuan B. megaterium dosis 1% menghasilkanpenurunan kandungan serat kasar kulit umbi singkong tertinggi yaitu sebesar 30,14%, dimana nilai kandungan serat kasar pada produknya adalah sebesar 9,11% .
PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK DAUN KEPEL (Stelechocarpus burahol) SEBAGAI FEED ADDITIVE HERBAL TERHADAP RETENSI NITROGEN DAN AMONIA EKSKRETA AYAM BROILER Riki Saumi Nuryana; Abun Abun; Eulis Tanti Marlina
Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Vol. 9 No. 1 (2021)
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas Hasanuddin, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/jitp.v9i1.10586

Abstract

The purpose of this study was to determine the effect of giving Kepel (Stelechocarpus burahol) leaf extract to nitrogen retention and ammonia excretion of broiler chickens at the end of maintenance. This study used 100 Day Old Chick (DOC) broilers with a maintenance period of 30 days. The ration was derived from ingredients compiled into basal feed containing PK 21.50% and EM 3032 cal / g. The experimental design used was a Completely Randomized Design (CRD), the treatment of 4 doses of Kepel leaf extract in rations was repeated 5 times. The treatment given in the ration consisted of R0 = 0%, R1 = 0.15%, R2 = 0.30%, and R3 = 0.45%. The parameters observed were nitrogen retention and ammonia value of broiler chicken excreta. The research data were processed using statistical analysis of variance and continued with the Duncan Test to see the significance of the inter-treatments. The results showed that the administration of 0.30% kepel leaf extract during the maintenance period resulted in the highest nitrogen retention value and the lowest ammonia content in broiler chicken excreta.
EVALUASI SUBTITUSI DEDAK PADI DENGAN TESTA KELAPA TERFERMENTASI TERHADAP KUALITAS FISIK PAKAN DAN KINERJA PERTUMBUHAN IKAN NILA MERAH (Oreochromis niloticus) Kiki Haetami; Abun Abun
Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan Vol 10, No 1 (2022): Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29406/jr.v10i1.3509

Abstract

Bahan pakan konvensional semakin bersaing ketersediaannya, termasuk bahan protein basal sebagai pengisi dalam pembuatan pelet. Penelitian ini bertujuan untuk pemanfaatan testa kelapa fermentasi sebagai pensubtitusi dedak padi dan pengaruhnya terhadap kualitas fisik dan konversi pakan pada ikan nila merah (Oreochromis niloticus). Penelitian ini dilakukan secara eksperimental menggunakan Rancangan Acak Lengkap 5x4, dengan percobaan pemberian pakan perlakuan subtitusi filler dedak padi oleh testa kelapa hasil fermentasi oleh ragi Sacharomyces sereviceae (CTF), yaitu A (0%) B (25%), C (50%), dan D (75%). Parameter yang diukur meliputi pertumbuhan absolut, konversi pakan, durabilitas, dan kecepatan tenggelam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 75% CTF memiliki kualitas fisik yang menyamai pakan kontrol dengan konversi pakan berkisar 2,46-2,60. Penggunaan limbah testa kelapa hasil fermentasi oleh S sereviceae sebagai filler dalam formulasi (17,6-52,8%) menghasilkan pelet dengan nilai durabilitas (90,2-93,6%); kecepatan tenggelam (0,003-0,017 m/detik), dengan deskripsi tingkat penerimaan dan nilai konversi pakan (2,46-2,60) yang lebih baik. Subtitusi dedak oleh testa kelapa fermentasi dapat digunakan hingga 75% sebagai alternatif sumber protein basal dalam pelet. Kata kunci: filler, kualitas fisik, konversi pakan testa kelapa fermentasi, ikan nila merah
Teknik Fermentasi Menggunakan Mikroba BLS (Bacillus l., Lactobacillus sp., dan Saccharomyces c.) dan Formulasi Pakan Ayam Ayam Lokal Abun Hasbuna; Tuti Widjastuti; Denny Rusmana
Media Kontak Tani Ternak Vol 2, No 2 (2020): Mei
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/mktt.v2i2.28718

Abstract

Peranan ayam lokal (ayam bukan ras) sangat penting sebagai salah satu penyedia sumber pangan daging dan telur.  Kendala sistem pemeliharaan tradisional-ekstensif adalah terbatasnya lahan serta angka kematian yang tinggi sehingga menyebabkan produktivitasnya rendah. Oleh sebab itu, perlu diupayakan pemeliharaan ayam lokal secara intensif melalui penyediaan pakan murah dan ramah lingkungan yang memenuhi keperluan nutrisi ternak.  Masyarakat Desa Margaasih Kecamatan Cicalengka Kabupaten Bandung belum menjadikan usaha bidang peternakan khususnya ayam lokal menjadi sektor utama untuk menghasilkan pendapatan.  Hal ini disebabkan karena terkendala oleh kurangnya pengetahuan mengenai penggunaan bahan pakan alternatif produk fermentasi dalam menyusun formula pakan.  Sementara itu, hasil palawija di lingkungan desa berupa singkong, dedak padi, dan jagung, belum dimanfaatkan secara optimal untuk diolah menjadi bahan pakan berkualitas. Kegiatan penyuluhan dan pelatihan dihadiri oleh petani,  peternak ayam, aparat dan tokoh masyarakat.  Materi yang disajikan adalah teknologi fermentasi limbah pertanian menggunakan ragi Bacillus licheniformis dan bakteri Lactobacillus sp., serta Saccharomyces cerevisiae, formula pakan, dan intensifikasi ayam lokal.   Hasil kegiatan adalah respon yang cukup baik (direspon positif) dari peserta penyuluhan dan pelatihan dalam mengadopsi teknik fermentasi limbah pertanian (sebelum 23%, sesudah 77%), teknik formula dan membuat ransum (sebelum 32%, sesudah 82%), dan intensifikasi budidaya ayam buras (sebelum 54%, sesudah 83%).  Perlu adanya tindak lanjut kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat untuk pembinaan kelompok peternak ayam buras kearah efisiensi usaha.
INTRODUKSI PEMBUATAN PAKAN DARI BAHAN ALTERNATIF PERING KELAPA UNTUK MENUNJANG BUDIDAYA IKAN Kiki Haetami Haetami; Junianto Junianto Junianto; Abun Hasbuna Hasbuna
Media Kontak Tani Ternak Vol 2, No 3 (2020): Agustus
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/mktt.v2i3.25123

Abstract

Desa Margaasih terletak di Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Desa Margaasih sebagian besar didominasi oleh lahan pertanian dan perkebunan. Luas wilayah perkebunan Desa Margaasih yaitu 22,00 Ha dan luas tanah sawah yaitu 121,05 Ha., diantaranya terdapat potensi peternakan dan perikananKegiatan pengabdian masyarakat bertujuann sosialisasi pemanfaatan limbah pasar dan pertanian yang selama ini belum diolah menjadi suatu produk yang memiliki nilai guna, melalui proses pengolahan menggunakan jasa mikroba yang berasal dari lingkungan untuk ternak dan ikan.  Hal tersebut memiliki arti penting, karena pakan alternatiif hasil biokonversi mikroba selain untuk mengatasi ketergantungan akan pakan komersial juga bernilai tambah sebagai prebiotik. Masyarakat cukup responsif dan antusias selama kegiatan, dapat dilihat dari keaktifan dan pastisipatif selama proses PPM terintegrasi berlangsung. Bahan pering kelapa mudah diperoleh sebagai limbah pasar yang lokasinya di lingkungan desa, hal ini direspon pula oleh salah satu pembudidaya ikan yang memiliki mata pencaharian utama sebagai pedagang di pasar.  Respon positif juga didapatkan oleh kelompok tani Sugih Mukti yang berpengalaman dalam bidang agroindusti di Desa Margaasih salah satunya dengan mencoba proses fermentasi alamiah dan mengintroduksikan pengolahan pering kelapa menggunakan ragi (Saccharomyces sp.) dan jamur oncom (Neurospora sp.).  Pengolahan limbah pering kelapa dapat dijadikan sebagai pakan alternatif untuk mengurangi penggunaan pakan komersil.
Teknik Fermentasi sebagai Upaya Pemanfaatan Pering Kelapa untuk Pakan Ikan di Desa Margaasih; Kecamatan Ciacalengka, Kabupaten Bandung Kiki Haetami; Junianto .; Abun .
Media Kontak Tani Ternak Vol 2, No 1 (2020): Februari 2020
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/mktt.v2i1.24950

Abstract

Desa Margaasih terletak di Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Desa Margaasih sebagian besar didominasi oleh lahan pertanian dan perkebunan. Luas wilayah perkebunan Desa Margaasih yaitu 22,00 Ha dan luas tanah sawah yaitu 121,05 Ha., diantaranya terdapat potensi peternakan dan perikananKegiatan pengabdian masyarakat bertujuann sosialisasi pemanfaatan limbah pasar dan pertanian yang selama ini belum diolah menjadi suatu produk yang memiliki nilai guna, melalui proses pengolahan menggunakan jasa mikroba yang berasal dari lingkungan untuk ternak dan ikan.  Hal tersebut memiliki arti penting, karena pakan alternatiif hasil biokonversi mikroba selain untuk mengatasi ketergantungan akan pakan komersial juga bernilai tambah sebagai prebiotik. Masyarakat cukup responsif dan antusias selama kegiatan, dapat dilihat dari keaktifan dan pastisipatif selama proses PPM terintegrasi berlangsung. Bahan pering kelapa mudah diperoleh sebagai limbah pasar yang lokasinya di lingkungan desa, hal ini direspon pula oleh salah satu pembudidaya ikan yang memiliki mata pencaharian utama sebagai pedagang di pasar.  Respon positif juga didapatkan oleh kelompok tani Sugih Mukti yang berpengalaman dalam bidang agroindusti di Desa Margaasih salah satunya dengan mencoba proses fermentasi alamiah dan mengintroduksikan pengolahan pering kelapa menggunakan ragi (Saccharomyces sp.) dan jamur oncom (Neurospora sp.).  Pengolahan limbah pering kelapa dapat dijadikan sebagai pakan alternatif untuk mengurangi penggunaan pakan komersil.
GAMBARAN HISTOLOGI ILEUM ITIK TEGAL BETINA DENGAN PEMBERIAN KITOSAN DALAM RANSUM (Histology Ileum Designs of Tegal Duck with The Granting of The Chitosan in Diet) Eli Sahara Tuti Widjastuti Rostita L Balia dan Abun
Janhus: Jurnal Ilmu Peternakan (Journal of Animal Husbandry Science) Vol 2, No 2 (2018): Janhus: Jurnal Ilmu Peternakan (Journal of Animal Husbandry Science)
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52434/janhus.v2i2.366

Abstract

Abstrak Absorbsi nutrien pada ternak unggas terjadi dalam usus halus. Bagian ileum berperan lebih banyak sebagai tempat terjadi penyerapan. Kesehatan organ penyerap sangat dipengaruhi oleh serat dan banyaknya nutrient terserap, sehingga akan berpengaruh terhadap morfologi villi usus. Kitosan merupakan serat hewan yang digunakan sebagai campuran ransum itik. Tujuan penelitian adalah melihat potensi kitosan terhadap perkembangan morfologi villi usus halus. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) 4 perlakuan, 5 ulangan dan masing-masing ulangan terdiri dari 2 ekor itik. Perlakuan adalah: R0 = 0% kitosan, R1 = 0,5% kitosan, R2 = 2 % kitosan dan R3 = 2,5% kitosan. Parameter yang diukur: tinggi villi usus, lebar basal villi dan lebar apical villi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tinggi villi cenderung menurun dengan pemberian kitosan, lebar basal villi dan lebar apical villi meningkat sampai dosis 2% dan menurun pada dosis 2,5%. Kata kunci: Histologi, ileum, itik, kitosan, ransum Abstract Nutrient absorption in poultry occurs in the small intestine. The ileum part acts as the site of absorption. The health of the absorbent organ is strongly influenced by the fiber and the amount of nutrient absorbed, so that it will affect the morphology of the intestinal villi. Chitosan is an animal fiber used as a mixture of duck rations. The objective of this study was to look at the chitosan potential for morphological development of small intestinal villi. The study used complete randomized design (RAL) 4 treatment, 5 replications and each replication consisted of 2 ducks. The treatments were: R0 = 0% chitosan, R1 = 0,5% chitosan, R2 = 2% chitosan and R3 = 2.5% chitosan. Parameters measured: high intestinal villi, basal basal villi and apical villi width. The results showed that villi height tended to decrease with chitosan, basal villi width and apical villi width increased up to 2% dose and decreased at a dose of 2.5%. Keywords: Histology, ileum, chitosan, diet
PENGARUH PREBIOTIK BERBASIS LIMBAH UDANG DALAM PAKAN BUATAN UNTUK MEMACU PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP BENIH IKAN NILA MERAH (Oreochromis niloticus) Dewi Intan Permatasari; Kiki Haetami; Ine Maulina; Roffi Grandiosa; Abun Abun
Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan Vol 10, No 2 (2022): Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29406/jr.v10i2.4228

Abstract

Produksi budidaya benih ikan nila merah dipengaruhi ketersediaan pakan yang disesuaikan dengan kebutuhan nutrisi benih ikan nila merah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh dari prebiotik berbasis limbah udang dan menentukan dosis optimum sebagai bahan tambahan dalam formulasi pakan buatan untuk meningkatkan pertumbuhan dan kelangsungan hidup benih ikan nila merah (Oreochromis niloticus). Penelitian ini dilakukan secara eksperimental menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan 4 ulangan. Percobaan pemberian pakan dengan penambahan prebiotik berbasis limbah udang meliputi A (0%), B (1%), C (2%), dan D (3%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa dosis pemberian prebiotik berbasis limbah udang pada pakan buatan berpengaruh sangat nyata terhadap laju pertumbuhan harian namun tidak berpengaruh signifikan terhadap kelangsungan hidup benih ikan nila merah. Perlakuan C dengan penambahan prebiotik berbasis limbah udang dosis (2%) 2g/100 gram pakan memberikan hasil tertinggi dengan peningkatan laju pertumbuhan harian dengan sebesar 1,23% dan nilai kelangsungan hidup benih ikan nila merah menjadi 92,5%