Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Serapan Nitrogen dan Fosfor serta Hasil Kedelai Edamame (Glycine max (L.) Merrill) pada Tanah Alfisol akibat Aplikasi Biochar dan Vermikompos Allaganur Rochman; Joko Maryanto; Okti Herliana
Buletin Palawija Vol 19, No 1 (2021): Buletin Palawija Vol 19 No 1, 2021
Publisher : Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/bulpa.v19n1.2021.p22-30

Abstract

Alfisol merupakan jenis tanah dengan kesuburan rendah, namun memiliki potensi untuk perluasan lahan bagi budidaya tanaman kedelai edamame. Aplikasi biochar dan vermikompos digunakan untuk memperbaiki nutrisi tanah dan mensuplai unsur hara pada tanah Alfisol. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh aplikasi biochar dan vermikompos terhadap serapan nitrogen dan fosfor, serta hasil tanaman kedelai edamame (Glycine max (L.) Merrill) pada tanah Alfisol. Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus  sampai Desember 2019 di kebun percobaan dan Laboratorium Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, Universitas Jenderal Soedirman. Penelitian menggunakan rancangan faktorial terdiri dari 2 faktor. Faktor I adalah aplikasi biochar, terdiri dari empat taraf yaitu B0: tanpa biochar, B1: 10 t/ha, B2: 20 t/ha, B3: 30 t/ha. Faktor II adalah aplikasi vermikompos, terdiri dari 3 taraf yaitu V0: tanpa vermikompos, V1: 10 t/ha, V2: 20 t/ha. Variabel yang diamati adalah sifat kimia tanah awal, kadar N dan P tersedia, laju pertumbuhan tanaman (LPT), laju asimilasi bersih (LAB), bobot polong segar per tanaman, jumlah polong per tanaman, serta analisis kadar N dan P jaringan tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dosis biochar hingga 30 t/ha tidak meningkatkan serapan nitrogen, fosfor, dan hasil tanaman, sedangkan vermikompos hingga 20 t/ha meningkatkan kadar P jaringan, P tersedia, dan hasil tanaman, tetapi tidak meningkatkan kadar N jaringan, N tersedia, LPT, dan LAB. Hasil tertinggi diperoleh pada aplikasi biochar 30 t/ha dan 20 t/ha vermikompos. Tidak terdapat interaksi antara vermikompos dengan biochar terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman, sehingga dapat diaplikasikan secara secara tunggal.
The effect of motorized vehicle emission toward lead accumulation and rice productivity alongside the uphill of Paguyangan main road, Brebes Regency Arif Yulianto; A H Syaeful Anwar; S Sakhidin; Okti Herliana
Journal of Degraded and Mining Lands Management Vol 6, No 3 (2019)
Publisher : Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15243/jdmlm.2019.063.1803

Abstract

This study that was carried out in paddy fields on Paguyangan Highway in Paguyangan Village, Paguyangan District, Brebes Regency, was aimed to find out the effect of the road incline position, the distance between road and rice field toward the lead content and rice productivity. The study used a survey method namely purposive random sampling with two factors. The first factor was the incline position consisting of three slope levels, i.e. the beginning of the ramp (T1) with an altitude of 300 m above sea level (m asl), and a slope of 3.4º, the mid ramps (T2) with an altitude of 315 m asl and slope of 15.84º, and the end of the ramp (T3) with an altitude of 330 m asl and a slope of 8.7º. The second factor was the distance of sampling points from road i.e. 15 m (J1), 35 m (J2) and 55 m (J3). The measured variables were lead contents in rice and soil, as well as, the yield of rice. The results showed that the difference in incline position and distance between roads toward plants did not significantly affect lead content in rice, lead content the soil, and rice productivity on paddy fields around Paguyangan Highway, Paguyangan Village, Brebes Regency, although the lead contents in rice and in the soils were above the specified threshold.
Penampilan padi gogo pada sistem tanam padi-rumput dengan aplikasi asap cair tempurung kelapa pada kondisi kekeringan yugi r ahadiyat; Okti Herliana; Ida Widiyawati Widiyawati; Aprian Aji Santoso
Jurnal Agro Vol 6, No 2 (2019)
Publisher : Jurusan Agroteknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/6134

Abstract

Peningkatan produksi padi lahan kering dapat dilakukan dengan sistem tumpang sari dan pemanfaatan asap cair tempurung  kelapa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tumpangsari padi gogo-rumput dengan aplikasi asap cair tempurung kelapa terhadap karakter pertumbuhan, fisiologis, dan hasil padi gogo serta tingkat serangan hama dan patogen pada kondisi kekeringan. Penelitian menggunakan rancangan petak petak terbagi dengan tiga ulangan. Petak utama terdiri atas varietas padi gogo; Situ Bagendit, Inpago Unsoed 1 dan Situ Patenggang. Anak petak merupakan konsentrasi asap cair tempurung kelapa yaitu tanpa aplikasi, konsentrasi 1:100 dan konsentrasi 1:200. Anak-anak petak terdiri atas tanpa rumput, rumput gajah, sereh dan rumput gajah+sereh. Variabel yang diamati meliputi tinggi tanaman, jumlah dan luas daun, jumlah anakan, kandungan prolin, kadar klorofil a dan b, jumlah gabah isi, bobot gabah petak efektif, bobot gabah ha-1, indeks panen, serta intensitas serangan hama dan patogen. Hasil menunjukkan bahwa padi gogo yang ditanam pada kondisi kekeringan dengan penanaman rumput dan aplikasi asap cair tempurung kelapa belum mampu menghasilkan produksi yang optimal. Tumpangsari padi gogo-sereh lebih memberikan dampak terhadap karakter pertumbuhan dan hasil padi gogo dibandingkan dengan aplikasi asap cair tempurung kelapa. Secara umum, hasil padi gogo < 1 t ha-1, namun varietas Situ Patenggang menunjukan hasil lebih baik dibandingkan varietas lainnya. Intensitas serangan walang sangit lebih rendah pada sistem tumpangsari padi gogo varietas Situ Patenggang-sereh. ABSTRACTRice production in the upland can be increased by multiple cropping system and coconut shell wood vinegar application. The objectives of this study was to know the effects of intercropped rice–grass with application of coconut shell wood vinegar on characters of growth, physiological, and yield of upland rice as well as intensity of pest and disease under drought condition. Split split plot design with main plot of upland rice varieties i.e. Situ Bagendit, Inpago Unsoed 1 and Situ Patenggang, sub plot consist of coconut shell wood vinegar concentration i.e. 0, 1:100 and 1:200, sub sub-plot of rice–grass intercropped i.e. no grass, Pennisetum purpureum, lemongrass and Pennisetum purpureum+lemongrass were tested with three replications. Observed variables were plant height, leaf number, leaf area, number of tillers, contents of proline, chlorophyll a and b, weight of grain in effective plot, weight of grain ha-1, harvest index and intensity of pest and disease. The results showed that rice-grass intercropped and application of coconut shell wood vinegar in drought condition has not been able to produce the optimal production. Under drought condition, intercropped rice-grass had significantly impact on the character of growth and yield of the upland rice. Generally, all upland rice varieties gained low yield (<1 t ha-1), but Situ Patenggang variety showed higher yield than other varieties and low intensity of brownhopper attack as well as in rice-lemongrass intercropped.
Pendampingan Petani Padi Melalui KKN Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat Desa Piasa Kulon Kabupaten Banyumas Ahadiyat Yugi Rahayu; Okti Herliana; Sapto Nugroho Hadi; Ida Widiyawati
Jurnal Ilmiah Pangabdhi Vol 7, No 1: April 2021
Publisher : LPPM Universitas Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/pangabdhi.v7i1.9410

Abstract

The Ngudi Mratani Farmers Group in Piasa Kulon Village is one of the producers of healthy rice that is cultivated organically, but there are several obstacles in providing fertilizers, biopesticides and marketing the rice produced. The objectives of this activity are 1) providing technology transfer in organic rice cultivation by utilizing rabbit urinee as liquid organic fertilizer (POC) 2) Providing training on the manufacture of Local Micro Organisms (MOL) and biopesticides 3) providing assistance related to marketing organic rice. This activity was carried out in July - August 2017 by KKN-PPM students of Jenderal Soedirman University accompanied by a team of service providers from the Faculty of Agriculture as field supervisors. The method used is Rural Appraisal Participation (PRA), which is the active involvement of all parties involved in activities. The stages of the activity were direct field surveys, interviews, training discussions and mentoring on organic rice cultivation techniques, post-harvest handling and marketing. The results of this activity were an increase in farmer understanding by 35%, farmer skills in making MOL, POC rabbit urinee and vegetable pesticides to support organic rice production by 50%. The existence of attractive post-harvest handling and product packaging that increases the quality and selling power of the organic rice produced.
Pemanfaatan Lahan Pekarangan Untuk Budidaya Sayuran Organik di Desa Kediri Kabupaten Banyumas Indah Setiawati; Rosi Widarawati; Pepita Haryanti; Okti Herliana
Jurnal Ilmiah Pangabdhi Vol 7, No 1: April 2021
Publisher : LPPM Universitas Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/pangabdhi.v7i1.8656

Abstract

The science and technology application activities are planned to be carried out with the partner of the women farmer group located in Kediri Village, Karanglewas District. The problems faced by partners are not having adequate knowledge about natural pest management and the correct use of organic fertilizers; do not have skills in making and using vegetable pesticides, liquid organic fertilizers, and proper organic vegetable cultivation techniques. The purpose of applying science and technology is to provide knowledge about the functions and ways of using vegetable pesticides and liquid organic fertilizers, improving skills in making and using vegetable pesticides, POC, technical complete package of organic vegetable cultivation. Methods for achieving the goal are socialization and learning by doing, which are complemented by guiding and piloting techniques. The output of the service activities is in the form of articles in dedication journals, and articles on appropriate technology (TTG).
PENGARUH DOSIS PEMUPUKAN PADA SISTEM TANAM TUMPANGSARI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL JAGUNG MANIS DAN KEDELAI Okti Herliana; Atang .; Isnan Ujiono
Jurnal Agroekoteknologi Vol 7, No 2 (2015)
Publisher : Jurusan Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Untirta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (300.468 KB) | DOI: 10.33512/j.agrtek.v7i2.1078

Abstract

This research aimed to determine growth pattern and production of crops grown with mono and multiple cropping systems and to calculate Land Equivalency Ratio (LER). The research was conducted at the experimental field of Faculty of Agriculture of Jenderal Soedirman University, from March toMay 2015. The variables observed for corns were plant height, leaf number, corncob, corncob length, while for soybean were plant height, leaf number, weight and number of pods pods, as well as LER. This study used a randomized block design (RBD) with two factors, i.e cropping systems (M1: Mono cropping, M2: Mltiple cropping) and fertilizers (P0: 0 % doses fertilizer, P1: 50% doses fertilizer and P3: 100% doses fertilizer). The data were analyzed using analysis of variance (F test) and if significantly different were tested further by a further test LSD (Least Significant Difference) at 5% error level. These results indicated that the mono and multiple cropping had significantly affected on plant height and leaf number but did not significantly affect on corncob, corncob length. Similarly, in plant height, leaf number, weight and number of pods of soybean pods is no different. LER value for each trial was > 1.Keywords: corn, soybeans, LER, monocropping, multiple cropping
Serapan Nitrogen dan Fosfor serta Hasil Kedelai Edamame (Glycine max (L.) Merrill) pada Tanah Alfisol akibat Aplikasi Biochar dan Vermikompos Allaganur Rochman; Joko Maryanto; Okti Herliana
Buletin Palawija Vol 19, No 1 (2021): Buletin Palawija Vol 19 No 1, 2021
Publisher : Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/bulpa.v19n1.2021.p22-30

Abstract

Alfisol merupakan jenis tanah dengan kesuburan rendah, namun memiliki potensi untuk perluasan lahan bagi budidaya tanaman kedelai edamame. Aplikasi biochar dan vermikompos digunakan untuk memperbaiki nutrisi tanah dan mensuplai unsur hara pada tanah Alfisol. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh aplikasi biochar dan vermikompos terhadap serapan nitrogen dan fosfor, serta hasil tanaman kedelai edamame (Glycine max (L.) Merrill) pada tanah Alfisol. Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus  sampai Desember 2019 di kebun percobaan dan Laboratorium Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, Universitas Jenderal Soedirman. Penelitian menggunakan rancangan faktorial terdiri dari 2 faktor. Faktor I adalah aplikasi biochar, terdiri dari empat taraf yaitu B0: tanpa biochar, B1: 10 t/ha, B2: 20 t/ha, B3: 30 t/ha. Faktor II adalah aplikasi vermikompos, terdiri dari 3 taraf yaitu V0: tanpa vermikompos, V1: 10 t/ha, V2: 20 t/ha. Variabel yang diamati adalah sifat kimia tanah awal, kadar N dan P tersedia, laju pertumbuhan tanaman (LPT), laju asimilasi bersih (LAB), bobot polong segar per tanaman, jumlah polong per tanaman, serta analisis kadar N dan P jaringan tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dosis biochar hingga 30 t/ha tidak meningkatkan serapan nitrogen, fosfor, dan hasil tanaman, sedangkan vermikompos hingga 20 t/ha meningkatkan kadar P jaringan, P tersedia, dan hasil tanaman, tetapi tidak meningkatkan kadar N jaringan, N tersedia, LPT, dan LAB. Hasil tertinggi diperoleh pada aplikasi biochar 30 t/ha dan 20 t/ha vermikompos. Tidak terdapat interaksi antara vermikompos dengan biochar terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman, sehingga dapat diaplikasikan secara secara tunggal.
Pemanfaatan Mikoriza-Trichoderma dan Pupuk Anorganik terhadap Pertumbuhan, Hasil dan Vitamin C Kubis Bunga Eny Rokhminarsi; Darini Sri Utami; Wilis Cahyani; Okti Herliana
Jurnal Hortikultura Indonesia (JHI) Vol. 13 No. 3 (2022): Jurnal Hortikultura Indonesia
Publisher : Indonesian Society for Horticulture / Department of Agronomy and Horticulture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jhi.13.3.140-147

Abstract

Kubis bunga merupakan komoditas sayuran yang potensial karena mengandung vitamin dan mineral. Budidaya kubis bunga perlu dikembangkan ke lahan marjinal seperti Ultisol. Pemanfaatan mikoriza-trichoderma dapat meningkatkan kesuburan ultisol. Tujuan penelitian untuk menentukan dosis mikoriza dan trichoderma dengan pengurangan pupuk anorganik terhadap pertumbuhan, hasil dan kandungan vitamin C kubis bunga di ultisol. Penelitian berupa percobaan pot yang diletakkan di lahan menggunakan rancangan acak kelompok lengkap faktorial yang diulang tiga kali. Faktor pertama adalah kombinasi mikoriza+Trichoderma yaitu 0 g + 0 g (tanpa mikoriza+trichoderma), 10 g + 10 g dan 20 g + 20 g, faktor kedua adalah pengurangan pupuk anorganik (urea, SP36 dan KCl) dari dosis rekomendasi yaitu 0%, 25% dan 50%. Data dianalisis dengan uji F dan DMRT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian 20 g mikoriza + 20 g trichoderma tanaman-1 meningkatkan persentase infeksi mikoriza 56.7% dibandingkan dengan 10 g mikoriza + 10 g Trichoderma tanaman-1. Kombinasi terbaik dengan tanaman tertinggi diperoleh pada tanpa mikoriza-Trichoderma dengan pengurangan 25% pupuk anorganik, sedangkan pada bobot akar kering tertinggi pada 10 g mikoriza + 10 g Trichoderma dengan 50% pupuk anorganik. Kombinasi terbaik dengan hasil (curd) tertinggi diperoleh pada 20 g mikoriza + 20 g Trichoderma dengan pengurangan dosis pupuk anorganik 25%, sedangkan kandungan vitamin C tertinggi pada 20 g mikoriza + 20 g trichoderma dengan pengurangan anorganik sebesar 50%.Kata kunci: budidaya, lahan marjinal, pupuk hayati, sayuran