Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PERUBAHAN KARAKTERISTIK SURIMI IKAN AIR TAWAR AKIBAT PENGARUH PENGKOMPOSISIAN DAN PENYIMPANAN DINGIN Joko Santoso; Heru Sumaryanto; Chairita Dan; Pudji Muljono
Teknotan: Jurnal Industri Teknologi Pertanian Vol 7, No 3 (2013)
Publisher : Fakultas Teknologi Industri Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mempelajari pengaruh frekuensi pencucian, pengkomposisian dan penyimpanan dingin surimi yang dibuat dari ikan air tawar.  Satu kali pencucian dari masing-masing daging lumat ikan mas, nila dan lele, menghasilkan kekuatan gel tertinggi dengan nilai masing-masing 912, 792 dan 540 gcm. Komposisi surimi antara ikan mas dengan nila, mas dengan lele, nila dengan mas dengan proporsi 1 : 1 (b/b) memberikan nilai kekuatan gel tertinggi dengan nilai berturut-turut sebesar 1368, 792 dan 612 gcm. Selama penyimpanan dingin surimi  hasil pengkomposisian, nilai total basa menguap (TVBN) meningkat secara nyata, sedangkan  nilai kekuatan gel, daya ikat air (WHC) dan kandungan protein larut garam turun secara nyata. Hal ini menandakan bahwa proses kemunduran mutu masih berlangsung selama penyimpanan dingin. Kata kunci: penyimpanan dingin, pengkomposisian, ikan air tawar, surimi
CHEMICAL COMPOSITION AND ANTIOXIDANT ACTIVITY OF TROPICAL BROWN ALGAE Padina australis FROM PRAMUKA ISLAND, DISTRICT OF SERIBU ISLAND, INDONESIA Joko Santoso; Fitriany Podungge; Heru Sumaryanto
Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis Vol. 5 No. 2 (2013): Elektronik Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis
Publisher : Department of Marine Science and Technology, Faculty of Fisheries and Marine Science, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (463.213 KB) | DOI: 10.29244/jitkt.v5i2.7558

Abstract

The proximate composition, dietary fiber, and total phenol contents as well as antioxidant activity of tropical brown alga Padina australis collected from the Pramuka Island, District of Seribu Island, Indonesia during the rainy season of 2011 were determined in order to evaluate their potential nutritional value and activity of natural antioxidant compound. The content of ash, protein, and fat were 22.26, 10.76, and 4.17 g/100 g dry matter, respectively; whereas the amounts of soluble, insoluble, and total dietary fibers were 8.4, 5.4, and 13.8 g/100 g, respectively. Methanol extract of P. australis contained the highest total phenol of 246.1 mg GAE/1000 g dry sample. The extract also had the highest activity on DPPH radical scavenging, measured by IC50 of 267.1 ppm. Both the total phenol and IC50 value extracts decreased in the following order: methanol > ethyl acetate > n-hexane.Keywords: antioxidant, dietary fiber, DPPH-scavenging, Padina australis, proximate composition
Karakteristik Sensori Beberapa Produk Ikan Asap Khas Daerah di Indonesia dengan Menggunakan Metode Quantitative Descriptive Analysis Rusky Intan Pratama; Heru Sumaryanto; Joko Santoso; Winarti Zahirudin
Jurnal Pascapanen dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan Vol 7, No 2 (2012): Desember 2012
Publisher : Balai Besar Riset Pengolahan Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jpbkp.v7i2.253

Abstract

Komoditas ikan asap merupakan salah satu produk pangan tradisional (exotic indigenous food) yang sangat dikenal oleh masyarakat Indonesia. Penelitian ini dilakukan sebagai bagian dari upaya pemetaan produk olahan ikan khas daerah di Indonesia sebagai upaya protektif terhadap kekayaan bangsa Indonesia. Tahapan penelitian terdiri dari 2 tahap. Tahap pertama yaitu pengambilan sampel 4 jenis ikan asap khas daerah di Indonesia (ikan fufu, ikan salai, ikan pe, ikan kayu) dari masing-masing pengolah ikan asap (Bitung, Padang, Rembang, Kendari) serta dilanjutkan dengan tahap kedua yaitu pengujian organoleptik yang dilakukan di laboratorium khusus flavor. Metode Quantitative Descriptive Analysis (QDA) yang dilanjutkan dengan Principal Component Analysis (PCA) digunakan untuk menjelaskan karakteristik flavor sampel berdasarkan atribut aroma dan rasa yang diuji oleh 10 panelis terlatih. Karakteristik sensori yang diamati ialah atribut aroma yang terdiri dari smoky, fishy, burnt, fatty, woody, dan sweet serta atribut rasa yang terdiri dari manis, asam, asin, pahit dan gurih. Hasil analisis QDA menunjukkan bahwa ikan kayu memiliki intensitas aroma fishy (53,97), woody (37,77) dan rasa gurih (47,62) yang lebih tinggi dari ikan asap jenis lainnya. Ikan pe memiliki intensitas aroma burnt (36,02) dan smoky (62,32) yang lebih tinggi. Ikan fufu memiliki intensitas rasa pahit (28,58), asin (34,17) dan asam (39,82) yang lebih tinggi serta ikan salai memiliki intensitas aroma fatty (27,57), sweet (28,75) dan rasa manis (33,10) yang lebih tinggi dibandingkan ikan asap jenis lainnya. Hasil PCA (PC1 47%; PC2 37%) menunjukkan sampel ikan asap dikelompokkan ke dalam empat kuadran berbeda bersama dengan atribut-atribut sensoris yang menjadi karakteristiknya.
ANALISIS PENERAPAN SISTEM HAZARD ANALYSIS CRITICAL CONTROL POINT (HACCP) PADA PROSES PEMBUATAN SNACK KAKTUS METE Nurhamzah, Lutfi Yulmiftiyanto; Sumaryanto, Heru; Susilowati, Prima Endang; Dahlan, Andi
Jurnal Sains dan Teknologi Pangan Vol 8, No 6 (2023):
Publisher : JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN, UNIVERSITAS HALU OLEO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jstp.v8i6.46116

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui penerapan sistem jaminan keamanan pangan (Good Manufacturing Practices, Standard Sanitation Operating Procedure, dan Hazard Analysis Critical Control Points) produk snack kaktus mete pada Industri Kecil Menengah (IKM) UD. Sederhana. Metode penelitian ini menggunakan survey, wawancara, observasi, dokumentasi, serta partisipasi langsung. Selama proses produksi terdapat beberapa penyimpangan pada penerapan GMP, diantaranya penyimpangan minor (lokasi dekat jalan raya), penyimpangan mayor (alat produksi kurang bersih), serta penyimpangan serius (tidak adanya fasilitas pencuci tangan di lokasi produksi). Penerapan SSOP memiliki penyimpangan diantaranya lokasi pengemasan yang berada dilantai dan beberapa peralatan yang sudah berkarat. Pada penerapan HACCP ditemukan 2 Critical Control Points (CCP) yaitu pada tahap penggorengan, karena suhu tidak mencapai titik didih dan minyak sudah berwarna coklat gelap. CCP kedua ditemukan pada tahap pengemasan yang tidak tertutup rapat. Hal ini disebabkan karena proses sealing tidak sempurna. Tindakan koreksi yang dilakukan pada CCP pertama yaitu mengukur suhu minyak menggunakan termometer serta mengganti minyak jika sudah berwarna coklat gelap. Sedangkan, tindakan koreksi untuk CCP kedua yaitu dilakukan sealing ulang jika tidak tertutup rapat supaya produk dikemas dengan sempurna dan menghasilkan produk kaktus mete dengan kualitas baik, sehingga dapat disimpulkan bahwa IKM UD. Sederhana belum menerapkan sistem jaminan pangan yang baik.
Kinerja membran karagenan-PVA sebagai anode baterai fleksibel: Performance of carrageenan-pva membrane as anode for flexible battery Ibrahim, Bustami; Sumaryanto, Heru; Sriarsy, Nailus; Santosa, Zacky Arivaie
Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol. 27 No. 12 (2024): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 27(12)
Publisher : Department of Aquatic Product Technology IPB University in collaboration with Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia (MPHPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17844/jphpi.v27i12.57204

Abstract

Energi listrik berperan penting dalam kehidupan manusia dan telah menjadi kebutuhan utama dalam aktivitas sehari-hari. Sumber energi listrik yang umum digunakan salah satunya adalah baterai, yang dikenal sebagai sumber energi yang fleksibel karena dapat dimanfaatkan di berbagai tempat dan situasi. Baterai mengandung berbagai bahan kimia yang berbahaya misalnya merkuri, mangan, timbel, nikel, litium, dan kadmium. Kebutuhan akan energi terbarukan dan teknologi penyimpanan yang ramah lingkungan sangat dibutuhkan untuk mengurangi dampak lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan rasio karagenan dan PVA terbaik berdasarkan kinerja membran karagenan-PVA sebagai anode organik dalam aplikasi baterai kertas. Metode yang digunakan meliputi persiapan membran dengan variasi rasio karagenan dan PVA, karakteristik membran, daya serap air, analisis gugus fungsi, kuat tarik, konduktivitas proton dan elektrisitas baterai kertas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa membran dengan rasio 3:1 memberikan hasil terbaik dengan konduktivitas proton tertinggi sebesar 9,310-6 S/cm, daya serap air sebesar 93,91%, arus listrik tertinggi sebesar 0,008±0,001 mA, tegangan listrik tertinggi sebesar 0,24±0,02 V dan daya listrik tertinggi sebesar 0,0019±0,0004 mW. Hasil spektrum FTIR dari membran karagenan-PVA menunjukkan tidak terjadi reaksi kimia atau pembentukan gugus baru. Karagenan-PVA berpotensi menjadi bahan baterai fleksibel yang ramah lingkungan.