Redaksi Team
Universitas Padjadjaran

Published : 61 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

PENGETAHUAN BIDAN MENGENAI IMD Redaksi Team
Majalah Keperawatan Unpad Vol 10, No 18 (2008): Majalah Keperawatan Unpad
Publisher : Fakultas Keperawatan Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (113.473 KB)

Abstract

ABSTRAK Pendahuluan. Inisiasi Menyusu Dini merupakan salah satu intervensi dari berbagai intervensi yang dapat dilakukan meningkatkan sistem imunitas pada bayi baru lahir dan meningkatkan praktek menyusui. Pengetahuan dan keterampilan tidak merupakan factor yang berkontribusi terhadap suksesnya menyusui dini. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan tingkat pengetahuan bidan tentang Inisiasi Menyusu Dini. Metodologi. Metodologi Penelitian ini adalah kualitatif dengan informan adalah anggota Ikatan Bidan Indonesia Cabang Bandung, Bidan yang bekerja di Rumah Sakit, Puskesmas dan klinik pribadi. Hasil. Pengetahuan bidan tentang pengetahuan dasar relatif rendah akan tetapi pengetahuan tentang defenisi dan keuntungan Inisiasi Menyusu Dini sudah baik. Terdapat sedikit perbedaan dalam praktek Inisiasi Menyusu Dini yang harus dikoreksi. Saran. Pengetahuan bidan tentang Inisiasi Menyusu Dini harus ditingkatkan dengan cara meningkatkan sosialisasi dan workshop tentang implementasi Inisiasi Menyusu Dini yang dapat dilakukan oleh organisasi profesi seperti ini. Kata kunci: Inisiasi Menyusu Dini, Bidan, Pengetahuan ABSTRACT Introduction Initiation of breastfeeding is one of many interventions to increase infant’s immune system and breastfeeding practice. Knowledge and skills of the midwife is a contributing factor to the sucseccfull of the intervention. This study aimed to explore midwifes’ knowledge on initiation of breastfeeding. Methodology Quantitatative method was used in this study. The informans in this study were the member of Ikatan Bidan Indonesia in Bandung district. Midwives who work in the hospital, public health center and private clinic were interviewed. The content analysis was used to analyse the results of the interview. Results Midwives’s knowledge on general information of initiation of breastfeeding is relatively low. However, their knowledge about the definition and the benefit of the initiation is already satisfactory. There is still a small difference in the practice of the initiation of breastfeeding among the midwives that must be corrected. Suggestion The midwives’ knowledge on the initiation of breastfeeding should be enhanced by improvement of the socialization and workshop of implementing the intervention. These kinds of activities can be held by the professional organization or the district health office. Keywords: Early Breast-feeding Initiation, knowledge, midwife
PENYEBARAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH BERDASARKAN FAKTOR CUACA DAN IKLIM DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CIWARUGA KABUPATEN BANDUNG BARAT Redaksi Team
Majalah Keperawatan Unpad Vol 12, No 1 (2010): Majalah Keperawatan Unpad
Publisher : Fakultas Keperawatan Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Faktor cuaca dan iklim mempengaruhi perkembangan berbagai organisma, termasuk binatang pembawa penyakit (vector borne diseases) seperti nyamuk penyebab demam berdarah. Fenomena pemanasan global dan perubahan iklim diperkirakan akan meningkatkan kasus demam berdarah, antara lain di wilayah pegunungan dan wilayah lintang tinggi, yang tadinya tidak dihuni oleh nyamuk demam berdarah. Penelitian ini bertujuan mempelajari gambaran penyebaran penyakit demam berdarah berdasarkan faktor cuaca dan iklim di wilayah kerja Puskesmas Ciwaruga Kabupaten Bandung Barat. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif untuk mendapatkan gambaran tentang penyebaran penyakit demam berdarah serta gambaran faktor cuaca dan iklim. Data yang digunakan meliputi data pasien penderita penyakit demam berdarah yang berobat ke Puskesmas Ciwaruga selama tahun 2006-2009, data suhu udara (1998-2007) dan curah hujan (1953-2007) yang dipantau oleh Stasiun Meteorologi Cemara Bandung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah penderita demam berdarah di Puskesmas Ciwaruga meningkat pada bulan Februari dan bulan Agustus. Kenaikan tersebut diperkirakan dipengaruhi oleh kondisi kenaikan curah hujan dan kenaikan suhu udara yang juga memperlihatkan dua puncak dalam satu tahun. Hasil penelitian ini dapat dipergunakan sebagai peringatan dini dalam upaya antisipasi terhadap penyebaran penyakit demam berdarah dengan meningkatkan kondisi lingkungan serta kesehatan masyarakat. Kata Kunci : Dengue, Demam, Cuaca ABSTRACT Weather and climate affect development of various organisms, including vector borne diseases, such as mosquitos which caused dengue fever. Global warming and climate change are predicted to increase of dengue fever cases, especially at higher altitude and latitude, previously untraveled by the mosquitos. This research aims to describe distribution of dengue fever based on weather and climate condition in Ciwaruga Community Health Centre in West Bandung Regency. The data used include the number of patient suffering dengue fever seeking treatment at the health centre during 2006-2009, air temperature (1998-2007) dan rainfall (1953-2007) data monitored by the Cemara Meteorological Station in Bandung. The results indicated that the number of dengue fever patients at Ciwaruga Community Heath Centre increased in Februari and August. The increases tend to be affected by the increase in rainfall and air temperature, which also showed two peaks in one year. The results could be used as an early warning in an effort to anticipate develeopment of dengue fever by improving environmental condition and community health. Keywords : Dengue, Fever, Weather
PENGALAMAN IBU YANG MEMILIKI ANAK SKIZOFRENIA DALAM MELAKSANAKAN HOLDING ENVIRONMENT DAN CENTERED RELATING (MASA BAYI: 0-1 TAHUN) DI RUMAH SAKIT JIWA BANDUNG Redaksi Team
Majalah Keperawatan Unpad Vol 12, No 1 (2010): Majalah Keperawatan Unpad
Publisher : Fakultas Keperawatan Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (161.663 KB)

Abstract

ABSTRAK Skizofrenia adalah gangguan mental yang kompleks, dimana gangguan ini merupakan jenis gangguan jiwa terbanyak di Rumah Sakit Jiwa Bandung. Dari data yang diperoleh, penyebab utamanya masih belum jelas. Tetapi, salah satu yang dapat menyebabkan skizofrenia adalah pengalaman tumbuh kembang mereka pada masa bayi. Pada masa tersebut dibutuhkan suatu ruangan yang dapat memenuhi kebutuhan rasa nyaman (holding environment), yang di dalamnya terjadi relasi yang mendalam antara ibu dan bayi (centered relating). Kedua hal tersebut merupakan dasar bagi pembentukkan kepribadian seseorang. Apabila terjadi gangguan pada holding environment dan centered relating, maka dapat muncul suatu psikopatologis. Oleh karena itu, penting untuk mengkaji riwayat masa lalu klien skizofrenia dalam hal hubungannya dengan ibu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengalaman ibu yang memiliki anak skizofrenia dalam melaksanakan holding environment dan centered relating (masa bayi: 0-1 tahun) di Rumah Sakit Jiwa Bandung. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan pendekatan retrospektif. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Quota Sampling dengan jumlah sampel 39 orang. Data diperoleh melalui kuesioner tertutup yang disusun sendiri berdasarkan konsep holding environment dan centered relating. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 76,92% dari responden termasuk ke dalam kategori baik dalam hal pengalaman melaksanakan holding environment dan centered relating. Jika dilihat dari setiap sub variabel yang menentukan baik dan buruknya pengalaman melaksanakan holding environment dan centered relating (masa bayi: 0-1 tahun), masih ada yang termasuk kategori buruk dalam setiap sub variabel meskipun secara keseluruhan termasuk kategori baik untuk masing-masing variabel. Dengan didapatkannya data di atas, untuk mencegah dan mengatasi kejadian skizofrenia, diharapkan perawat dapat memberikan pengetahuan kepada keluarga agar memberikan kondisi yang mendukung bagi klien skizofrenia. Kata Kunci : Skizofrenia, Holding Environment, Centered Relating. ABSTRACT Schizophrenia was a complex mental disorder, this kind was highest of disorder rate in Bandung mental hospital. From data collected, the mine cause of schizophrenia was not clearly. But one of stimulated of schizophrenia was growth and development experiences at infant period. That period has needed the space of situation in which can fulfill comfort need (holding environment). In deep relation between mother and baby (centered relating). Those twice aspects were become of basic to formation of personality. If disturbed of holding environment and centered relating, it would impact to personal psychopathological. It meanwhile, most important to assess of schizophrenia life span history, in related of their mother. The purpose of this research was to identification of how mother experience with schizophrenia child when she has done of holding environment and centered relating (infant period 0-1 year) in Bandung mental hospital. The method of this research was description method with retrospective approach. The sample was quota sampling covered 39 respondent. Data collected with closed questionnaire constructed by researcher from holding environment and centered relating concept. The result of this research shows that most of respondent (76,2%) has a good categories in holding environment and centered relating experiences. If we analyze from sub variable as critical point to create good and bad experiences holding environment and centered relating (infant period 0-1 year), although there was less of bad categorized in every sub variable, but whole of variable were good categorized. According to the result of this research, There was to implementation and to prevent of schizophrenia occurrence rate, nurses should to teach family to support favorable condition schizophrenia client. For continue research there was important to seeking information about the other predisposition without holding environment and centered relating. Keywords : Skizofrenia, Holding Environment, Centered Relating
STUDI FENOMENOLOGI TENTANG PENGALAMAN IBU MELAKUKAN STIMULASI PRALAHIR DI KECAMATAN KEJAKSAN KOTA CIREBON PROPINSI JAWA BARAT Redaksi Team
Majalah Keperawatan Unpad Vol 12, No 1 (2010): Majalah Keperawatan Unpad
Publisher : Fakultas Keperawatan Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (47.543 KB)

Abstract

ABSTRAK Peristiwa kehamilan adalah peristiwa reproduksi yang normal dalam kehidupan seorang wanita. Berbagai persiapan yang dilakukan ibu untuk menyambut kehamilannya, termasuk persiapan yang ditujukan untuk anak sejak dalam kandungan, yaitu pemberian stimulasi pralahir. Stimulasi pralahir sangat bermanfaat bagi pertumbuhan dan perkembangan anak dikemudian hari. Desain penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif fenomenologi. Peneliti melibatkan tujuh orang partisipan, yaitu para ibu yang memiliki anak batita, mempunyai dan mampu menceritakan dengan lancar pengalamannya melakukan berbagai teknik stimulasi pralahir. Proses pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara mendalam (indepth interview) sebanyak dua kali yang dilengkapi dengan catatan lapangan (field notes). Wawancara direkam kemudian dibuat transkrip wawancara. Hasil penelitian mengungkapkan fenomena pengalaman para ibu melakukan stimulasi pralahir, meliputi persepsi ibu melakukan stimulasi pralahir, makna dan alasan, berbagai manfaat, dan dukungan suami memotivasi ibu untuk melakukan stimulasi pralahir, serta kebutuhan pelayanan kesehatan yang diharapkan ibu untuk melakukan stimulasi pralahir. Hasil penelitian ini memberikan implikasi berupa informasi yang bermanfaat untuk penentuan kebijakan dalam membuat desain program maupun desain intervensi keperawatan guna membantu memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan antenatal. Kata Kunci: Kehamilan, Pengalaman, Stimulasi Pralahir ABSTRACT Events of pregnancy is a normal reproductive events in a woman's life. Various preparations mother to greet her pregnancy, including the preparation intended for a child in the womb, that is the provision of prenatal stimulation. Prenatal stimulation is very beneficial for the growth and development of children in the future. The design of this study is a descriptive study with qualitative approach of phenomenology. Researchers involved seven participants, that is mothers with toddlers, have and be able to tell with a smooth experience doing a variety of prenatal stimulation techniques. The process of data collection techniques indepth interviews for two times and completed with field notes. Interviews were recorded and then made the interview transcript. The results reveal the phenomenon of the experience of mothers perform prenatal stimulation, including perceptions of mothers perform prenatal stimulation, meaning and reason, a variety of benefits, and support the mother motivates her husband to perform prenatal stimulation, as well as the expected health care needs of mothers to make prenatal stimulation. The results provide useful information in the form of implications for policy making and program design nursing interventions to help meet the needs of antenatal health services. Keywords: Pregnancy, Experience, Prenatal Stimulation
How to Publish in International Journal Workshop Redaksi Team
Majalah Keperawatan Unpad Vol 12, No 1 (2010): Majalah Keperawatan Unpad
Publisher : Fakultas Keperawatan Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2046.074 KB)

Abstract

How to Publish in International Journal Workshop [INC Workshop]
PERBEDAAN KADAR GULA DARAH SEBELUM DAN SESUDAH TERAPI RELAKSASI PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RUMAH SAKIT UMUM CIANJUR Redaksi Team
Majalah Keperawatan Unpad Vol 10, No 18 (2008): Majalah Keperawatan Unpad
Publisher : Fakultas Keperawatan Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (103.45 KB)

Abstract

ABSTRAK Teknik relaksasi merupakan salah satu teknik tindakan keperawatan. Secara fisiologis, relaksasi dapat menurunkan stres. Dengan relaksasi hipotalamus akan mengatur dan menurunkan aktivitas sistem saraf simpatis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh terapi relaksasi terhadap kadar gula darah pada pasien dengan DM Tipe 2. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain eksperimen pre dan post test, dengan kelompok kontrol. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan suatu perlakuan terhadap variabel independen, kemudian mengukur akibat atau pengaruh percobaan tersebut pada variabel dependen. Dalam hal ini peneliti ingin mendapatkan gambaran pemeriksaan kadar gula darah (O1) sebelum eksperimen dilakukan dan (O2) sesudah eksperimen selesai dilakukan pada pasien DM tipe 2 di Rumah Sakit Umum Cianjur. Pengukuran kadar gula darah dilakukan sebelum program latihan. Pengukuran selanjutnya dilakukan selang 1 minggu setelah program. Jumlah sampel pada penelitian ini adalah sebanyak 34 sampel, yang terdiri dari 17 sampel intervensi dan 17 sampel kontrol. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata kadar gula darah kelompok intervensi pada pengukuran pertama adalah 237.12 mg/dL, pada pengukuran kedua setelah terapi relaksasi didapatkan rata-rata kadar gula darah adalah 205.12 mg/dL, dengan nilai p = 0.163. Pada kelompok kontrol menunjukkan rata-rata kadar gula darah pada pengukuran pertama adalah 320.12 mg/dL dan pada pengukuran kedua tanpa terapi relaksasi didapatkan 338.41 mg/dL dengan nilai p = 0.164. Maka dapat disimpulkan tidak ada perbedaan antara pengukuran kadar gula darah pertama dengan pengukuran kedua pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Peneliti menyarankan untuk melakukan penelitian lanjutan dengan sampel yang lebih besar dan bagi perawat untuk senantiasa melatih pasien diabetes melakukan relaksasi. ABSTRACT Relaxation technique is a nursing intervention. Based on Relaxation can reduce the stress. With relaxation hypothalamus regulate and reduce a sympathetic nerve activity. The objective of this study is identify the impact of relaxation therapy to reduce level of blood glucose in the patient of Diabetic type 2 . This study is experimental quantitative research pre and post test design with group control. In this research, researcher want to describe level of blood glucose before (O1) and after experiment (O2) in the patient of Diabetic type 2 in Rumah Sakit Umum Cianjur. Measurement of Blood glucose done before the program and one week After the exercise. Sample in this study 34, 17 intervention sample, and 17 control group . Examining were or were not different blood glucose level before and after relaxation were using paired-sample T test. Result of the study showed, that decreasing of blood level serum were showed on intervention group before relaxation 237.12 mg/dL and after relaxation 205.12 mg/dL with p value 0,163, alpha size 95%. On the control group, first examine 320.12 mg/dL and second examine without relaxation 338.41 mg/dL p value = 0.164. It can be concluded that there was not a significant between the first and the second blood glucose level measurement.
SKRINING OSTEOPOROSIS: HUBUNGAN USIA DAN JENIS KELAMIN DENGAN KEJADIAN OSTEOPOROSIS DI DESA CIJAMBU KECAMATAN TANJUNGSARI Redaksi Team
Majalah Keperawatan Unpad Vol 12, No 1 (2010): Majalah Keperawatan Unpad
Publisher : Fakultas Keperawatan Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (167.416 KB)

Abstract

ABSTRAK Dengan meningkatnya usia harapan hidup, maka berbagai penyakit degeneratif dan metabolik termasuk osteoporosis akan menjadi masalah sistem muskuskletal yang memerlukan perhatian khusus, terutama di negara-negara berkembang, termasuk di Indonesia. Untuk mengetahui secara dini terjadinya osteoporosis dapat dilakukan skrining dengan mengukur kepadatan massa tulang (Bone Mineral Density) menggunakan alat densitometry. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan usia dan jenis kelamin dengan kejadian osteoporosis di Desa Cijambu Kecamatan Tanjungsari. Metode deskriptif korelasional dengan pendekatan cross sectional dilakukan untuk melihat hubungan kedua variabel tersebut. Populasi dalam penelitian ini adalah penduduk Desa Cijambu yang berusia >18 tahun berjumlah 2.444 orang. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah accidental sampling dengan ukuran sampel sejumlah 259 orang. Hasil penelitian menunjukkan kejadian osteoporosis lebih banyak terdapat pada perempuan dibandingkan laki-laki dan paling banyak terdapat pada usia 45-59 tahun. Untuk kejadian osteoporosis, sebagian besar mempunyai resiko rendah yaitu sebesar 60% dan resiko tinggi hanya 11%, . Untuk korelasi dapat diketahui memiliki hubungan yang signifikan antara usia dan kejadian osteoporosis di Desa Cijambu (p value < 0,05). Sedangkan untuk jenis kelamin, tidak terdapat hubungan antara jenis kelamin dengan kejadian osteoporosis. (p value ≥ 0,05). Kata kunci : osteoporosis, usia, jenis kelamin ABSTRACT Because of increasing of life expectancy, many degenerative and metabolic diseases such as osteoporosis which is one of musculoskeletal system problem will need special treatment especially for development countries including Indonesia. Early diagnosis for Osteoporosis can be done with screening of bone mineral density using densitometry equipment. Objective of this research was to identify the relation of age and sex with incidence of osteoporosis in Desa Cijambu Kecamatan Tanjungsari. This research use correlation descriptive method with cross sectional approached. Population of people in Desa Cijambu has aged more than 18 years is 2,444 with sample for this research is 259 respondents. Sampling technique that has been used for this research is accidental sampling. The result shows that incidence of osteoporosis is more happen in female than male and the high risk consists in the aged of 45-59 years. Most of respondents have low risk of incidence osteoporosis with number is 60%, but fewer respondents (11%) have high risk of incidence. The analysis shows that there is significant correlation between age and incidence of osteoporosis (p value < 0.05). While with sex, there is no correlation between sex and incidence of osteoporosis (p value ≥ 0.05). Keywords : osteoporosis, age, sex
PENGARUH TERAPI AKUPUNKTUR TERHADAP TINGKAT KESTABILAN PASIEN NYERI SENDI DI KLINIK NURHANUDIN ALI JATIWANGI DAN KLINIK DARMA HUSADA MAJALENGKA Redaksi Team
Majalah Keperawatan Unpad Vol 12, No 1 (2010): Majalah Keperawatan Unpad
Publisher : Fakultas Keperawatan Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (37.893 KB)

Abstract

ABSTRAK Kestabilan merupakan suatu kondisi di mana tubuh dapat melakukan kegiatan secara bebas. Salah satu gangguan mobilisasi fisik adalah nyeri sendi. Nyeri sendi merupakan suatu gejala dari berbagai penyakit sehingga dapat mengganggu produktifitas kerja seseorang. Nyeri sendi dapat dikelola dengan berbagai penanganan baik itu farmakologis ataupun nonfarmakologis. Terapi akupunktur merupakan salah satu terapi nonfarmakalogis. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh terapi akupunktur terhadap mobilisasi fisik di klinik akupunktur Burhanuddin Ali Jatiwangi dan Dharma Husada Majalengka. Penelitian ini menggunakan metode quasi eksperiment, teknik pengumpulan data dengan menggunakan angket yaitu melakukan pengukuran dengan Berg Scale Balance yang terdapat beberapa pertanyaan. Sampel yang diteliti adalah pasien dengan nyeri sendi yang berjumlah 30 orang. Hasil penelitian menunjukkan tingkat kestabilan pada pasien nyeri sendi sebelum dilakukan terapi akupunktur dengan menggunakan Berg Scale Balance masuk ke dalam kategori resiko jatuh sedang, dan setelah dilakukan terapi masuk ke resiko jatuh rendah dengan nilai t hitung. Sebagai kesimpulan, terdapat pengaruh positif dari terapi akupunktur terhadap tingkat kestabilan pasien nyeri sendi (mean= 38,167 dan 48,833, SD = 5,086 dan 7,461) (t=6,029, df= 29). Terapi akupunktur diharapkan menjadi bahan pertimbangan bagi perawat terlatih sebagai salah satu terapi modalitas dan hasil ini diharapkan menjadi bahan untuk penelitian lebih lanjut. Kata Kunci : Terapi akupunktur, Mobilisasi fisik, Nyeri sendi ABSTRACT Stability is a condition that body can perform activities freely. One of physical mobilization problems is joint pain. Joint pain is a sign of particular diseases that can disturb productivity of individual. Joint pain can be managed by both pharmacology and non-pharmacology approach. Acupuncture therapy is one of non-pharmacology management. This study has aim to test the effect of acupuncture therapy to physical mobilization in Acupuncture Clinic Burhanuddin Ali Jatiwangi and Dharma Husada Majalengka. Quasi experiment is used in this study that data collection uses questionnaire. It measures mobilization physical using Berg Scale Balance. The number of sample size is 30 patients with joint pain. Based on the results, the stability rate of patients with joint pain, before given acupuncture therapy is in medium level of fall risk and after given acupuncture therapy those patients are in low fall risk. In conclusion, there was a significant different level of stability rate among patients with joint pain before and after given acupuncture therapy (mean= 38,167 dan 48,833, SD = 5,086 dan 7,461) (t=6,029, df= 29). This therapy can be considered as a modality therapy to those patients with joint pain and as baseline data for further investigation. Keywords : Acupuncture therapy, Physical mobilization, Painful joints.
PENGARUH TERAPI AKUPUNKTUR TERHADAP TINGKAT KESTABILAN PASIEN NYERI SENDI DI KLINIK NURHANUDIN ALI JATIWANGI DAN KLINIK DARMA HUSADA MAJALENGKA Redaksi Team
Majalah Keperawatan Unpad Vol 11, No 20 (2009): Majalah Keperawatan Unpad
Publisher : Fakultas Keperawatan Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (37.893 KB)

Abstract

ABSTRAK Kestabilan merupakan suatu kondisi di mana tubuh dapat melakukan kegiatan secara bebas. Salah satu gangguan mobilisasi fisik adalah nyeri sendi. Nyeri sendi merupakan suatu gejala dari berbagai penyakit sehingga dapat mengganggu produktifitas kerja seseorang. Nyeri sendi dapat dikelola dengan berbagai penanganan baik itu farmakologis ataupun nonfarmakologis. Terapi akupunktur merupakan salah satu terapi nonfarmakalogis. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh terapi akupunktur terhadap mobilisasi fisik di klinik akupunktur Burhanuddin Ali Jatiwangi dan Dharma Husada Majalengka. Penelitian ini menggunakan metode quasi eksperiment, teknik pengumpulan data dengan menggunakan angket yaitu melakukan pengukuran dengan Berg Scale Balance yang terdapat beberapa pertanyaan. Sampel yang diteliti adalah pasien dengan nyeri sendi yang berjumlah 30 orang. Hasil penelitian menunjukkan tingkat kestabilan pada pasien nyeri sendi sebelum dilakukan terapi akupunktur dengan menggunakan Berg Scale Balance masuk ke dalam kategori resiko jatuh sedang, dan setelah dilakukan terapi masuk ke resiko jatuh rendah dengan nilai t hitung. Sebagai kesimpulan, terdapat pengaruh positif dari terapi akupunktur terhadap tingkat kestabilan pasien nyeri sendi (mean= 38,167 dan 48,833, SD = 5,086 dan 7,461) (t=6,029, df= 29). Terapi akupunktur diharapkan menjadi bahan pertimbangan bagi perawat terlatih sebagai salah satu terapi modalitas dan hasil ini diharapkan menjadi bahan untuk penelitian lebih lanjut. Kata Kunci : Terapi akupunktur, Mobilisasi fisik, Nyeri sendi ABSTRACT Stability is a condition that body can perform activities freely. One of physical mobilization problems is joint pain. Joint pain is a sign of particular diseases that can disturb productivity of individual. Joint pain can be managed by both pharmacology and non-pharmacology approach. Acupuncture therapy is one of non-pharmacology management. This study has aim to test the effect of acupuncture therapy to physical mobilization in Acupuncture Clinic Burhanuddin Ali Jatiwangi and Dharma Husada Majalengka. Quasi experiment is used in this study that data collection uses questionnaire. It measures mobilization physical using Berg Scale Balance. The number of sample size is 30 patients with joint pain. Based on the results, the stability rate of patients with joint pain, before given acupuncture therapy is in medium level of fall risk and after given acupuncture therapy those patients are in low fall risk. In conclusion, there was a significant different level of stability rate among patients with joint pain before and after given acupuncture therapy (mean= 38,167 dan 48,833, SD = 5,086 dan 7,461) (t=6,029, df= 29). This therapy can be considered as a modality therapy to those patients with joint pain and as baseline data for further investigation. Keywords : Acupuncture therapy, Physical mobilization, Painful joints.
HUBUNGAN PERAN SERTA KADER DALAM MEMOTIVASI KEAKTIFAN IBU MEMBAWA BALITA KE POSYANDU TERHADAP STATUS KESEHATAN BALITA DI CIBIRU KABUPATEN BANDUNG Redaksi Team
Majalah Keperawatan Unpad Vol 12, No 1 (2010): Majalah Keperawatan Unpad
Publisher : Fakultas Keperawatan Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (62.032 KB)

Abstract

ABSTRAK Keberhasilan pelaksanaan pembangunan dalam bidang kesehatan sangat tergantung pada peran aktif masyarakat karena masyarakat akan terlibat secara langsung dan lebih bertanggung jawab terhadap upaya penyelenggaraan pelayanan kesehatan berbasis masyarakat. Partisipasi masyarakat dalam pembangunan kesehatan yang mempunyai peran besar salah satunya adalah peran Kader Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu). Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis hubungan peran serta (meliputi performance, tindakan, hasil tindakan kader) dalam memotivasi keaktifan ibu membawa balita ke posyandu terhadap status kesehatan balita Di RW 07 Kelurahan Pasir Biru Cibiru. Penelitian ini menggunakan design penelitian deskriptif korelasional, dengan jumlah sampel 28 orang ibu yang membawa anak balitanya datang ke Posyandu sehingga tehnik sampling yang digunakan adalah sampel jenuh. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya hubungan positif antara performance kader, kegiatan kader dan hasil dari kegiatan kader dalam memotivasi ibu membawa balita ke Posyandu terhadap status kesehatan balita di RW 07 Kelurahan Pasir Biru Cibiru. Rekomendasi pada penelitian ini adalah pentingnya keberadaan dan kegiatan Kader Posyandu secara kontinue dan terencana dalam meningkatkan status kesehatan masyarakat pada umumnya dan balita pada khususnya. Kata Kunci : Kader Posyandu, Balita, Status kesehatan ABSTRACT The successful implementation of development in the health sector is largely dependent on the active role of the community, because the community would take part and more responsive to the efforts of community health services. Community participation in health development, which played an important role among these is the role of integrated health cadre. The purpose of this study are analyse the roles and relationships (including performance, action, of cadre in motivation mothers their under five year to the integrated center on the status of children under five year (toddler) in RW 07 Kelurahan Pasir Biru Cibiru. This study used descriptive correlation study design, with a sample of 28 mother who bring their children under five years came to integrated health care so that the sample technique used was a total sampling technique. The method used in this research was questionnaire survey. The results showed a positive relationship between the performance ,action and of cadre activity in motivated mothers to bring the children to the perceived health status of children underfive year (toddler) in RW 07 Kelurahan Pasir Biru Cibiru. The recommendations in this study is the importance of the existence and activity of sustainable and of integrated health cadre that planned in improving the health status of community in general and under five year in particular. Keywords: Cadres Posyandu, Toddlers, Health status