Redaksi Team
Universitas Padjadjaran

Published : 61 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

PENGELOLAAN BAYI BARU LAHIR DENGAN ASFIKSIA DI RUANG PERINATOLOGI RSUD SUMEDANG Redaksi Team
Majalah Keperawatan Unpad Vol 12, No 1 (2010): Majalah Keperawatan Unpad
Publisher : Fakultas Keperawatan Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (61.987 KB)

Abstract

ABSTRAK Tingginya angka kematian bayi baru lahir di Indonesia terlihat dari hasil Survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) asfiksia merupakan penyebab kematian ke-2 bayi baru lahir setelah BBLR. Tenaga kesehatan memiliki peran yang sangat penting dalam upaya penurunan mortalitas dan morbiditas akibat asfiksia. Dalam melakukan pengelolaannya, tentunya perawat harus dibekali pengetahuan yang memadai dan keterampilan harus dikuasai dengan baik agar terbentuk perilaku yang baik dalam pengelolaan ini. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pengelolaan bayi baru lahir dengan asfiksia di Ruang Perinatologi RSUD Sumedang. Desain penelitian ini desriptif kuantitatif dengan 20 orang responden. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner dan lembar observasi. Dihitung secara persentase dan data disajikan dalam bentuk tabel dan diagram Pie disertai dengan pembahasannya. Hasil penelitian didapatkan pada aspek pengetahuan sebanyak 55% pada kriteria cukup, dalam hal persiapan dan penilaian bayi, 35% antara baik dan kurang dalam pelaksanaan, dan 55% kurang dalam pemantauan lanjutan. Sedangkan pada penatalaksanaannya sebanyak 60% termasuk kriteria baik dalam hal menjaga bayi tetap hangat dan mengeringkan serta memberi rangsang taktil. Pihak rumah sakit disarankan dapat dilakukan pengayaan tentang pengetahuan dan pelaksanaan untuk meningkatkan kualitas pengetahuan dan keterampilan perawat ruang Perinatologi RSUD Sumedang. Kata Kunci : Pengetahuan, Pengelolaan, Asfiksia, Bayi baru lahir ABSTRACT According to Indonesian’s Demography and Health Survey (IDHS) in 2003, Indonesia still has relatively high Infant mortality rate and asphyxia indicate as a main cause after low birth weight baby. Care providers act an active and important role in prevention for decreased infant mortality and morbidity effect of asphyxia. In management care, a nurse should be supported with basic knowledge and skills about care management of asphyxia. The purpose of this study was identifying of care management of infant with asphyxia in Perinatology ward RSUD Sumedang. This study was used descriptive quantitative and took desire sample size 20 respondents. Quantitative analysis was used percentage and further explanation through table and pie diagram including discussion. The result of this study showed the aspect of knowledge was 55% for criteria in moderate in terms of training and evaluation of infants, 35% indicate criteria in between good and less, and 55% less than in continued monitoring during process care management of asphyxia. Whereas the higher point 60% for good criteria in kept baby still warm and dry including provided tactile irritation. The findings of this study was suggested to Hospital to enhance for knowledge and skills nurses especially about management care of asphyxia to increased the quality of care . Keywords: Knowledge, Care management, Asphyxia, Infant
WRITING A SCIENTIFIC PAPER FOR PUBLICATION AND PUBLICATION ETHICS Redaksi Team
Majalah Keperawatan Unpad Lokakarya Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Indonesia
Publisher : Fakultas Keperawatan Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (540.67 KB)

Abstract

Why Do We have to Write?•Complete assignments for assessment •Share ideas and expertise •Disseminate the research findings •Promote career, academic work •Expand knowledge and skills •Gain personal satisfaction 
GAMBARAN PERILAKU SEKSUAL DENGAN ORIENTASI HETEROSEKSUAL MAHASISWA KOS DI KECAMATAN JATINANGOR - SUMEDANG Redaksi Team
Majalah Keperawatan Unpad Vol 12, No 1 (2010): Majalah Keperawatan Unpad
Publisher : Fakultas Keperawatan Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (131.322 KB)

Abstract

ABSTRAK Mahasiswa sebagai remaja akhir, memiliki tugas perkembangan dan fase perkembangan seksual yang mendorong mereka untuk menjalin relasi heteroseksual (seperti pacaran). Dalam menjalin relasi heteroseksual seorang individu memiliki kecenderungan untuk melakukan berbagai bentuk perilaku seksual. Disamping itu, ciri perilaku heteroseksual remaja masa kini yaitu sikap terhadap perilaku seks yang jauh lebih lunak dibanding remaja generasi sebelumnya , maka tak heran jika ancaman pola hidup seks bebas di kalangan mahasiswa berkembang semakin serius. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai perilaku seksual yang telah dilakukan mahasiswa kos di Jatinangor dengan pasangan lawan jenisnya. Penelitian ini menggunakan studi kuantitatif dengan purposive sampling. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner yang disusun berdasarkan modifikasi konsep teori bentuk-bentuk perilaku seksual menurut Santrock (2003) dan Irawati (1999). Jumlah sampel yan digunakan sebanyak 100 orang. Adapun mahasiswa yang menjadi sampel penelitian adalah mahasiswa kos yang memenuhi syarat sebagai berikut, berusia antara 18-24 tahun, sedang atau pernah menjalin relasi heteroseksual (pacaran), belum menikah, tinggal di tempat kos wilayah kecamatan Jatinangor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 100 orang yang menjadi subjek penelitian seluruhnya pernah melakukan perilaku seksual dalam bentuk tertentu. Dan dari 100 orang yang melakukan perilaku seksual terdapat 100% telah melakukan perilaku berpegangan tangan, 90% berpelukan, 82% necking, 56% meraba bagian tubuh yang sensitive, 52% petting, 33% oral seks, dan 34% sexsual intercourse. Kata kunci: perilaku seksual, mahasiswa, kos ABSTRACT University students, as late adolescents, have developmental task and they are in the sexual phase. That support them to make heterosexual relationships such as dating. In making a heterosexsual relationship, an individual has tendency to do varios sexual behaviors. Beside that, characteristics of current adolescent sexual behavior is more free than adolescent in the past, therefore the treat of the free sex problem among University students become a serious problem in the future. The aim of this study is to describe sexual behavior that has been done by University students and their partner who live in dormitories in Jatinangor. The quantitative design was used with 18 to 24 years old, who are recently dating or having heterosexual relationship, not married, and lived in dormitory area around Jatinangor. Questioner was modified from concepts of sexual behavior from Santrock (2002) and Irawati (1999). The study result showed that 100 per cent respondents have done certain sexual behavior. The sexual behavior that have been done including : 100 per cent of respondents hold their partners hand, 90 per cent huging each other, 82 per cent do necking, 56 per cent touch their partner sensitive part of body, 52 per cent do petting, 33 per cent conducting oral sex, and even 34 per cent doing sexual intercourse. Key word : Sexual behaviors, University students, Dormitories
KUALITAS HIDUP WANITA PENDERITA AIDS DAN WANITA PASANGAN PENDERITA AIDS DI KABUPATEN BANDUNG BARAT Redaksi Team
Majalah Keperawatan Unpad Vol 10, No 18 (2008): Majalah Keperawatan Unpad
Publisher : Fakultas Keperawatan Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (150.864 KB)

Abstract

ABSTRAK Angka kejadian HIV/AIDS di Indonesia dari tahun ke tahun terus meningkat. Menurut data yang ada di Departemen Kesehatan maupun Komisi Penanggulangan AIDS Indonesia (KPAI) penderita HIV/AIDS sampai saat ini lebih banyak diderita oleh laki-laki dari pada perempuan dengan ratio 4,6:1 (KPAI 2007), meskipun demikian perempuan merupakan pihak yang paling rentan terhadap penularan HIV/AIDS dari pasangan atau suaminya. Kerentanan diakibatkan oleh adanya ketimpangan jender dan ekonomi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas hidup wanita dengan HIV AIDS dan wanita pasangan penderita HIV AIDS di Kabupaten Bandung Barat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan cara indepth interview pada enam orang informan dimana dua orang informan adalah wanita yang hidup serumah dengan penderita HIV/AIDS dan empat orang informan adalah wanita penderita HIV/AIDS. Analisa data dengan menggunakan “content analysis”. Hasil dari penelitian ini adalah secara umum tiga dari enam informan menyatakan kualitas hidup tidak ada perubahan, satu orang informan menyatakan kualitas hidup lebih baik, satu orang informan menyatakan kualitas hidupnya menurun, sedangkan satu orang informan masih dalam fase bingung dan terlihat masih tertutup. Sedangkan hasil penelitian berdasarkan kualitas hidup dari segi fisik, psikologis, sosial, spiritual dan hubungan interpersonal masing-masing informan mempunyai hasil yang bervariasi. Saran dari penelitian ini perawat sebagai pemberi pelayanan pada penderita HIV/AIDS perlu untuk senantiasa meningkatkan kualitas hidup wanita penderita HIV/AIDS dan senantiasa memperhatikan wanita pasangan/keluarga penderita HIV/AIDS untuk meningkatkan kualitas hidupnya. Kata kunci : Kualitas hidup, wanita, HIV/AIDS
SIKAP SISWA SLTA TERHADAP PERILAKU SEKS BEBAS DI LINGKUNGAN KABUPATEN TASIKMALAYA Redaksi Team
Majalah Keperawatan Unpad Vol 12, No 1 (2010): Majalah Keperawatan Unpad
Publisher : Fakultas Keperawatan Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Kasus seks bebas di Indonesia ternyata cukup mengejutkan, apabila dikaitkan dengan kenyataan bahwa negara Indonesia merupakan negara yang menjunjung tinggi nilai-nilai agama serta budaya tradisional yang sangat menabukan aktivitas seksual sebelum menikah terhadap siswa SLTA. Sikap siswa SLTA terhadap bentuk seks bebas merupakan suatu bentuk evaluasi perasaan terhadap suatu sikap yang cenderung menerima (favorable) atau cenderung tidak menerima (unfavorable) terhadap seks bebas yang dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor internal dan eksternal. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui gambaran sikap siswa SLTA terhadap seks bebas di kabupaten Tasikmalaya. Jenis penelitian adalah deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa SLTA di lingkungan Kabupaten Tasikmalaya. Jumlah sampel sebanyak 98 responden dengan teknik pengambilan simple random sampling dari 4 SMA yaitu SMA 1 Ciawi, SMA 1 Singaparna, SMA 1 Manonjaya dan MAN Cipasung. Data dikumpulkan dengan instrumen quesioner skala likert berdasarkan sub variable seks bebas, kemudian diolah dan dianalisa dengan menggunakan rumus persentase dan proporsi. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar dari responden (64,30%) yang tidak menerima (unfavorable) terhadap seks bebas, dan ada hampir setengahnya dari responden (35,70%) mempunyai sikap menerima terhadap seks bebas (favorable). Untuk sub variabel Necking (perilaku keintiman seksual dengan aktivitas menyentuh dan mencium bagian leher ke atas) hampir setengah (40%) dari siswa responden yang menerima terhadap perilaku Necking dan 60% dari siswa responden bersikap tidak menerima perilaku Necking. Untuk sub variabel Petting hampir setengahnya (36%) dari siswa responden yang bersikap menerima terhadap perilaku petting (perilaku keintiman seksual dengan cara pengaduan organ genital tanpa membuka baju) dan 64% tidak menerima perilaku Petting. Untuk sub variabel Premarital Intercourse, hampir setengahnya (30%) dari siswa responden yang mempunyai sikap menerima terhadap perilaku berhubungan intim sebelum menikah (premarital intercourse), sedangkan 70% tidak menerima perilaku tersebut. Berdasarkan hasil penelitian diatas maka disarankan kepada Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya diharapkan mampu membuat program pendidikan untuk mengisi waktu-waktu luang siswa dengan kegiatan keilmuan, keagamaan dan seni olahraga yang bermanfaat bagi siswa dan merancang pendidikan kesehatan reproduksi bagi siswa SLTA kabupaten Tasikmalaya. Kata Kunci : Sikap, Siswa SLTA, Seks Bebas ABSTRACT Free sex in Indonesia actually was horrified, if attributable to fact that Indonesia as a country that has a high norm and religion and eastern customs that unlikely about free sex activity before married of senior high school student. The attitude of student senior high school about a reaction evaluation type to accept (favorable) or not to accept (unfavorable) about free sex habit. The attitude is influenced by external and internal factors. The research was conducted to explore attitude of senior high school student on free sex in Tasikmalaya District. The type of this research was descriptive quantitative. Populations in this research were all student senior high school in Tasikmalaya Residence. Samples have taken by simple random sampling and total sample were 98 student from Senior High School 1 Ciawi, Senior High School 1 Singaparna, Senior High School 1 Manonjaya and Man Cipasung. The data was collected by questioner and then analyzed with percentage and proportion formula. Result of this research show that a half of respondents ( 64,30% ) were favorable about free sex and almost a half of respondents ( 35,70% ) has accept ( unfavorable ) about free sex. Based on necking sub variable, almost half of respondents has accept activity of Necking by touching and kissing from neck to up and 60% of respondents has don’t accept necking activity. Based on petting sub variable, almost half of respondents has accept petting activity, and half of respondents has didn’t accept petting activity. Based on premarital intercourse sub variable, almost half of respondents has accept premarital intercourse activity and 70% has didn’t accept premarital intercourse activity. The result of research show no good condition. Because of this situation, everyone especially government should plan a good education program seriously for substitute spend more time student’s by science activity, religion activity, art and sports that useful for students senior high school and must plan reproduction health education for students senior high school in Tasikmalaya Residence. Keywords : Free sex, Attitude, Senior High School Student
PENGARUH PELATIHAN PERENCANAAN DIRI TERHADAP ORIENTASI MASA DEPAN REMAJA DI PANTI ASUHAN KABUPATEN CIANJUR Redaksi Team
Majalah Keperawatan Unpad Vol 12, No 1 (2010): Majalah Keperawatan Unpad
Publisher : Fakultas Keperawatan Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (221.363 KB)

Abstract

ABSTRAK Pembentukan orientasi masa depan pada setiap individu berhubungan dengan apa yang dialami individu dalam lingkungannya. Remaja yatim piatu yang tidak memiliki orang tua (ayah dan ibu) dan tinggal di panti asuhan tidak merasakan fungsi keluarga sebagai sense of cohesion, model kemampuan adaptasi dan penyedia jaringan komunikasi karena fungsi itu tidak sepenuhnya dapat digantikan oleh peergroup atau struktur social yang lain sepanjang kehidupannya. Penelitian ini menggunakan metode quasi eksperimen. Pengumpulan data penelitian dengan menggunaan kuesioner Orientasi Masa Depan Bidang Pendidikan dan Pekerjaan. Sampel penelitian adalah remaja yang tinggal di Panti Asuhan Aisyiyah Kabupaten Cianjur usia 13-18 tahun, berjumlah 30 orang. Hasil penelitian adalah, bidang pendidikan mengalami perubahan yang signifikan dengan nilai z hitung (-2,272) lebih kecil daripada Z tabel 0,05 (1,64) sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat perubahan yang signifikan setelah diberi perlakuan. Selain itu, besarnya p value = 0,023 yang nilainya lebih kecil dari α = 0,05. Ini berarti penelitian ini adalah signifikan. Maka pelatihan orientasi masa depan mempengaruhi perilaku, sikap, dan pengetahuan remaja mengenai masa depan. Kata kunci : orientasi masa depan, perencanaan diri, remaja ABSTRACT Individual future personal orientation development related to individual life experience and the surrounding environtment. Orphan tennagers who live in orphanage facilities do not experience the affection from parent compare if they live with their parents due to the function of the family as model for adaptation and support, for some extened can not be fullfill by the others including their peers. This research used quasi experiment. Data were collected using questionaire of the individual future personal orientation with consist of educational and work domains. The respondents were teenagers who lived in Aisyiah orphanage house Kabupaten Cianjur age between 13–18 tahun, the sample size was 30. The study results showed that there was a significant relation between educational domain after intervention with p = 0,023. It can be concluded that future personal orientation training influence behavior and the attitude of the teenager about their future. Keywords : future orientation, self planning, teenagers
PENANGANAN NYERI YANG DILAKUKAN OLEH PERAWAT DAN BIDAN PADA IBU BERSALIN DI PUSKESMAS PAGARSIH DAN PUSKESMAS GARUDA KODYA BANDUNG Redaksi Team
Majalah Keperawatan Unpad Vol 11, No 20 (2009): Majalah Keperawatan Unpad
Publisher : Fakultas Keperawatan Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (33.87 KB)

Abstract

ABSTRAK Salah satu respon nyeri yang sering dialami oleh para ibu adalah nyeri persalinan. Nyeri persalinan merupakan sensasi yang tidak menyenangkan akibat stimulasi saraf sensorik. Bidan sebagai pemberi pelayanan saat proses persalinan berusaha memberikan pelayanan yang terbaik dengan berbagai intervensi dalam mengatasi nyeri pada ibu bersalin selama proses persalinan mulai kala I sampai kala IV. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tindakan-tindakan penanganan nyeri yang dilakukan oleh bidan pada ibu bersalin di Puskesmas rawat inap Kodya Bandung. Penelitian ini menggunakan rancangan jenis penelitian deskriptif, sampel dalam penelitian ini adalah seluruh bidan di Puskesmas rawat inap Kodya Bandung. Pemilihan sampel dilakukan dengan cara total sampel sebanyak 25 orang bidan. Hasil penelitian meliputi penerapan penanganan nyeri pada kala I. Sebanyak 19 bidan atau 76% memberikan penanganan dengan teknik pernafasan, pergerakan/perubahan posisi dan massage. Penanganan nyeri persalinan pada kala II sebanyak 88% menangani nyeri dengan teknik pernafasan, memberikan support untuk mengedan dan pergerakan perubahan posisi penerapan penanganan nyeri pada kala II sebanyak 24 bidan atau 96% memberikan penanganan dengan teknik pernafasan, pergerakan/perubahan posisi, teknik Dick Read dan memberikan support untuk menekan. Penanganan nyeri persalinan pada kala III sebanyak 15 bidan atau 60% dengan teknik massage. Penanganan nyeri persalinan pada kala IV oleh bidan sebanyak 40% menangani nyeri dengan teknik massage, penerapan penanganan nyeri pada kala IV sebanyak 14 bidan atau 58% memberikan penanganan dengan teknik Relaksasi dan massage pada daerah fundus uteri. Bagi pendidikan, hasil penelitian ini diharapkan akan bermanfaat sebagai bahan masukan bagi pengembangan pembelajaran khususnya penanganan nyeri persalinan. Bagi puskesmas setempat hasil penelitian supaya digunakan sebagai bahan evaluasi terhadap program maupun perencanaan berikutnya dalam upaya penanganan nyeri persalinan pada ibu bersalin di Puskesmas. Penemuan dari penelitian ini dapat menjadi data dasar atau rujukan bagi penelitian lanjut yang berhubungan dengan upaya-upaya bidan dalam menangani nyeri persalinan dengan tingkat nyeri pada ibu bersalin, sehingga merupakan tantangan yang harus dilakukan penelitian-penelitian berikutnya. Kata Kunci : Penanganan nyeri, Perawat, Ibu bersalin ABSTRACT One of pain respond which is frequently experienced by women is labor pain. Labor pain is uncomfortable sensation due to stimulation of sensory neuron. Midwife as care giver during labor process attempt to provide best service with varied intervention to cease the pain from 1st to 4th phase. This study aimed to determine procedures of pain management performed by midwife toward labor mother at inpatient Public Health Center (Puskesmas) Bandung. This study made in descriptive method. Respondent taken by total sampling was 25 midwives. The result shows that pain management in 1st phase which mostly (76%) performed are breathing technique, position change, and massage. Pain management in 2nd phase mostly (88%) performed by breathing technique, support for pushing, position change. Almost all (96%) performed breathing technique, position change, Dick Read technique, and support for pushing. More than half (60%) pain management in 3rd phase performed by massage technique. In 4th phase, 40% performed by massage technique or 58% performed by relaxation technique and massage on fundus uteri. This result offer a contribution for development of education especially in pain management. For Puskesmas, this result can be use as evaluation of pain management program. It also can be baseline data for further research about pain management in labor process. Keywords : Pain Management, Nurse, Labor Women.
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF OLEH IBU-IBU YANG BEKERJA SEBAGAI PERAWAT DI RS.AL-ISLAM KOTA BANDUNG Redaksi Team
Majalah Keperawatan Unpad Vol 12, No 1 (2010): Majalah Keperawatan Unpad
Publisher : Fakultas Keperawatan Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (141.294 KB)

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya pemberian ASI secara eksklusif kepada bayi di kalangan perawat RS. Al-Islam. Namun, cakupan pemberian ASI eksklusif di kalangan perawat tersebut masih rendah. Penelitian ini bertujuan mengetahui gambaran pengetahuan dan sikap ibu – ibu yang bekerja sebagai perawat terhadap pemberian ASI eksklusif serta mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap dengan pemberian ASI Eksklusif oleh ibu – ibu yang bekerja sebagai perawat di RS. Al-Islam Kota Bandung. Metode yang digunakan yaitu deskriptif korelasional. Sampel yang didapatkan melalui teknik purposive sampling berjumlah 32 orang. Instrumen dalam penelitian ini yaitu kuesioner untuk variabel sikap. Analisa data dibagi menjadi analisa univariat dan bivariat. Analisa univariat menggunakan teknik persentase dan skor T. Analisa bivariat menggunakan chi-square. Hasil penelitian diperoleh sangat sedikit dari responden memiliki pengetahuan kategori baik yaitu sebanyak 6 orang atau 18,8%, sebagian besar dari responden pengetahuan cukup sebanyak 14 orang atau 43,8%, dan sebagian kecil dari responden memiliki pengetahuan kategori kurang yaitu 12 orang atau 37,5%. Untuk variabel sikap, diperoleh hasil, sebagian besar dari responden memiliki sikap yang unfavorable yaitu 21 orang atau 65,6% dan sebagian kecil dari responden memiliki sikap yang favorable yaitu 11 orang atau 34,4% terhadap pemberian ASI Eksklusif. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan antara pengetahuan dan sikap dengan pemberian ASI Eksklusif oleh ibu-ibu yang bekerja sebagai perawat dengan nilai p = 0,045 untuk variabel pengetahuan dan nilai p = 0,027 untuk variabel sikap. Berdasarkan hasil tersebut, maka peneliti memberikan saran kepada RS. Al-Islam Bandung untuk mengadakan seminar mengenai pentingnya pemberian ASI Eksklusif yang ditujukan bagi perawat agar dapat menumbuhkan kesadaran bagi perawat dalam pemberian ASI Eksklusif. Kata Kunci : ASI Eksklusif, Pengetahuan, Sikap, Perawat. ABSTRACT This research was background by the importance of giving exclusive breastfeeding for baby among working mothers as a nurse in al-Islam Hospital. However, the degree of giving exclusive breastfeeding among working mothers as a nurse still low.The aims of this research were to know the description of knowledge and attitude about an exclusive breastfeeding by working mothers as nurse and to identify knowledge and attitude correlation with giving exclusive breastfeeding by working mothers as nurse in Al-Islam Hospital Bandung. The method used on this research was descriptive correlation. Samples totally 32 people, took by purposive sampling technique. Data collected by the instrument in a questionnaire for the knowledge and Likert’s scale for the attitude variable. Univariate analysis used percentage technique and T score. Bivariate analysis used chi-square. The research result showed very few of respondents have a good knowledge were 6 people or 18,8%, many of respondents have an enough knomledge were 14 people or 43,8%, and less of respondents have a lack knowledge were 12 people or 37,5%. For the attitude variable, the results was many of respondents have an unfavorable that were 21 people or 65,6% and less of respondents have a favorable that were 11 people or 34,4% toward giving exclusive breastfeeding. And there were correlation between knowledge and attitude by giving exclusive breastfeeding with p-value = 0,045 for the knowledge variable and p-value = 0,027 for attitude. Based on the research, thus the researcher gave suggestion to Al-Islam Hospital to conduct seminar on the importance of exclusive breastfeeding aimed for the nurse in order can arouse awareness for the nurse in giving exclusive breastfeeding. Keywords : Exclusive breastfeeding, Knowledge, Attitude, Nurse
HUBUNGAN PERAN SERTA KADER DALAM MEMOTIVASI KEAKTIFAN IBU MEMBAWA BALITA KE POSYANDU TERHADAP STATUS KESEHATAN BALITA DI CIBIRU KABUPATEN BANDUNG Redaksi Team
Majalah Keperawatan Unpad Vol 12, No 1 (2010): Majalah Keperawatan Unpad
Publisher : Fakultas Keperawatan Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (62.032 KB)

Abstract

ABSTRAK Keberhasilan pelaksanaan pembangunan dalam bidang kesehatan sangat tergantung pada peran aktif masyarakat karena masyarakat akan terlibat secara langsung dan lebih bertanggung jawab terhadap upaya penyelenggaraan pelayanan kesehatan berbasis masyarakat. Partisipasi masyarakat dalam pembangunan kesehatan yang mempunyai peran besar salah satunya adalah peran Kader Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu). Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis hubungan peran serta (meliputi performance, tindakan, hasil tindakan kader) dalam memotivasi keaktifan ibu membawa balita ke posyandu terhadap status kesehatan balita Di RW 07 Kelurahan Pasir Biru Cibiru. Penelitian ini menggunakan design penelitian deskriptif korelasional, dengan jumlah sampel 28 orang ibu yang membawa anak balitanya datang ke Posyandu sehingga tehnik sampling yang digunakan adalah sampel jenuh. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya hubungan positif antara performance kader, kegiatan kader dan hasil dari kegiatan kader dalam memotivasi ibu membawa balita ke Posyandu terhadap status kesehatan balita di RW 07 Kelurahan Pasir Biru Cibiru. Rekomendasi pada penelitian ini adalah pentingnya keberadaan dan kegiatan Kader Posyandu secara kontinue dan terencana dalam meningkatkan status kesehatan masyarakat pada umumnya dan balita pada khususnya. Kata Kunci : Kader Posyandu, Balita, Status kesehatan ABSTRACT The successful implementation of development in the health sector is largely dependent on the active role of the community, because the community would take part and more responsive to the efforts of community health services. Community participation in health development, which played an important role among these is the role of integrated health cadre. The purpose of this study are analyse the roles and relationships (including performance, action, of cadre in motivation mothers their under five year to the integrated center on the status of children under five year (toddler) in RW 07 Kelurahan Pasir Biru Cibiru. This study used descriptive correlation study design, with a sample of 28 mother who bring their children under five years came to integrated health care so that the sample technique used was a total sampling technique. The method used in this research was questionnaire survey. The results showed a positive relationship between the performance ,action and of cadre activity in motivated mothers to bring the children to the perceived health status of children underfive year (toddler) in RW 07 Kelurahan Pasir Biru Cibiru. The recommendations in this study is the importance of the existence and activity of sustainable and of integrated health cadre that planned in improving the health status of community in general and under five year in particular. Keywords: Cadres Posyandu, Toddlers, Health status
Kebijakan Pengembangan Jurnal Ilmiah Redaksi Team
Majalah Keperawatan Unpad Lokakarya Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Indonesia
Publisher : Fakultas Keperawatan Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (527.847 KB)

Abstract

•[We must be] very careful of registring as well the person and time of •any new matter.., as the matter itselfe; whereby the honor of ye •invention will be inviolably preserved to all posterity [Oldenburg, 24 •November 1664] REGISTRATION • •all Ingenious men will be thereby incouraged to impart their knowledge •and discoveryes [Oldenburg, 3 December 1664] DISSEMINATION • •[I should not] neglect the opportunity of having some of my Memoirs •preserv’d, by being incorporated into a Collection, that is like to be as •lasting as usefull [Boyle, 1665] ARCHIVE • •[Philosophical Transactions should be] licensed under the charter by •the Council of the Society, being first reviewed by some of the members •of the same [Royal Society Order in Council 1 March 1665] •CERTIFICATION