This Author published in this journals
All Journal Zuriat
Winny Dewi W.
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Variabilitas Genetik dan Heritabilitas Karakter Komponen Hasil dan Hasil Lima Belas Genotip Cabai Merah Anne Dhiane Lestari; Winny Dewi W.; Warid Ali Qosim; Mulyadi Rahardja; Neni Rostini; R. Setiamihardja
Zuriat Vol 17, No 1 (2006)
Publisher : Breeding Science Society of Indonesia (BSSI) / PERIPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/zuriat.v17i1.6808

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengevaluasi variabilitas genetik dan heritabilitas karakter komponen hasil dan hasil lima belas genotip cabai merah. Percobaan dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran Jatinangor, dari bulan Maret 1999 sampai 1999. Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak kelompok dengan 15 genotip sebagai perlakuan dan diulang tiga kali. Variabilitas genetik yang luas terdapat pada karakter jumlah buah per tanaman, bobot per buah, panjang buah, diameter buah, dan umur berbunga, sedangkan karakter tinggi tanaman, jumlah bunga per tanaman, bobot buah per tanaman, dan umur panen memiliki variabilitas genetik yang sempit. Nilai duga heritabilitas yang tinggi terdapat pada karakter jumlah buah per tanaman, bobot per buah, diameter buah, dan umur berbunga. Karakter jumlah bunga per tanaman, panjang buah, bobot buah per tanaman, dan umur panen memiliki nilai duga heritabilitas sedang, sedangkan tinggi tanaman memiliki nilai duga heritabilitas rendah. Variasi dalam galur yang luas terdapat pada karakter tinggi tanaman, jumlah bunga per tanaman, jumlah buah per tanaman, bobot per buah, bobot buah per tanaman, dan umur berbunga, sedangkan karakter panjang buah, diameter buah, dan umur panen memperlihatkan variasi dalam galur yang sempit.
Ketahanan 20 Genotip Cabai Merah (Capsicum annuum L.) Terhadap Antraknos (Colletotrichum spp.) Pada Pertanaman Tumpangsari dengan Singkong Intan Pratiwi Y.B.S.; Winny Dewi W.; Meddy Rachmadi; Neni Rostini; R. Setiamihardja
Zuriat Vol 17, No 2 (2006)
Publisher : Breeding Science Society of Indonesia (BSSI) / PERIPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/zuriat.v17i2.6749

Abstract

Pengujian ketahanan 20 genotip cabai merah terhadap penyakit Antraknos pada pertanaman tumpang sari dengan singkong telah dilaksanakan di Kebun Percobaan dan Laboratorium Fitopatologi Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran dari bulan Februari 2005 sampai Mei 2005. Penelitian bertujuan untuk memperoleh genotip cabai merah yang memiliki ketahanan terhadap Antraknos dan penampilan hasil tinggi pada lingkungan pertanaman tumpangsari cabai merah singkong yang diperlakukan dengan defoliasi dan tanpa defoliasi. Percobaan disusun berdasarkan rancangan petak terbagi dengan 20 genotip cabai merah ditempatkan dalam anak petak dan pertanaman tumpangsari dengan defoliasi dan tanpa defoliasi singkong ditempatkan dalam petak utama. Percobaan laboratorium disusun berdasarkan rancangan acak lengkap dengan 20 genotip cabai merah sebagai perlakuan. Hasil percobaan menunjukkan genotip RMCK II, RM08 X KRTRM, MuKRT, KRTSHATOL, MuRS 07, KRT II, RM08 IIA, Laris, Lado, CRMGT, KRTRM, UPG IIB, Prabu, Kresna, dan Gada lebih tahan terhadap Antraknos baik pada pertanaman tumpangsari dengan defoliasi dan tanpa defoliasi singkong, serta defoliasi singkong memberikan perubahan yang nyata terhadap ketahanan Antraknos, penampilan komponen hasil, serta karakter hasil 20 genotip cabai merah dibandingkan dengan pertanaman tunggalnya. Berdasarkan uji-LSInya genotip UPG IIB menunjukkan penampilan komponen hasil, serta karakter hasil yang baik pada pertanaman tumpangsari dengan defoliasi dan tanpa defoliasi singkong. Berdasarkan analisis perubahan penampilannya genotip KRT II memiliki toleransi yang baik pada lingkungan pertanaman tumpangsari dengan defoliasi singkong untuk karakter jumlah buah per tanaman dan bobot buah per tanaman. Tidak terdapat genotip yang memiliki nilai Kesetaraan Lahan lebih besar dibandingkan genotip Taro dan Tit Super, dan genotip Gada memiliki nilai Rasio Kompetisi lebih besar dibandingkan Tit Super.
Pewarisan Karakter Umur Berbunga dan Ukuran Buah Cabai Merah (Capsicum annuum L.) Ilma Hilmayanti; Winny Dewi W.; Murdaningsih H. K.; Mulyadi Rahardja; Neni Rostini; R. Setiamihardja
Zuriat Vol 17, No 1 (2006)
Publisher : Breeding Science Society of Indonesia (BSSI) / PERIPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/zuriat.v17i1.6805

Abstract

Penelitian dilaksanakan dengan tujuan untuk mempelajari pewarisan karakter umur berbunga dan ukuran buah cabai merah dari populasi P1, P2, BCP1, BCP2, F1 dan F2 yang berasal dari persilangan cabai genotip nomor 605 dan RMG. Percobaan dilakukan di kebun Percobaan Fakultas Pertanian UNPAD Jatinangor dari Januari 2001 sampai Juli 2001, ditata dalam rancangan acak kelompok yang diulang tiga kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakter umur berbunga dan ukuran buah cabai yang terdiri dari diameter dan panjang buah tidak dipengaruhi oleh tetua betina. Umur berbunga diwariskan secara kualitatif. Pada karakter ini didapat adanya pengaruh gen sederhana yang bersifat duplikat resesif epistasis yang didukung oleh distribusi frekuensi populasi F2 yang diskontinyu. Heritabilitas arti luas karakter ini tergolong sedang dan heritabilitas arti sempitnya tergolong tinggi. Karakter ukuran buah (diameter dan panjang), diwariskan secara kuantitatif. Kedua karakter ini dikendalikan oleh banyak gen (poligenik) yang ditunjukkan oleh distribusi frekuensi F2 yang kontinyu. Heritabilitas arti luas untuk diameter dan panjang buah masing masing tergolong rendah dan sedang. Heritabilitas arti sempit diameter dan panjang buah adalah sedang.
Pewarisan Karakter Ketahanan Terhadap Antraknos (Colletotrichum gloeosporoides) Pada Hasil Persilangan Tanaman Cabai Ungu x Cabai Merah Genotip RS07 Dewi Yustisiani; Winny Dewi W.; Meddy Rachmadi; Dedi Ruswandi; Neni Rostini; R. Setiamihardja
Zuriat Vol 17, No 2 (2006)
Publisher : Breeding Science Society of Indonesia (BSSI) / PERIPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/zuriat.v17i2.6746

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pewarisan ketahanan terhadap penyakit antraknos pada cabai merah. Percobaan lapangan dilakukan di kebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Winaya Mukti, Tanjungsari, Sumedang dan percobaan laboratorium dilakukan di Laboratorium Ilmu Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran, Jatinangor sejak bulan Januari sampai bulan April 2004. Bahan penelitian di lapangan terdiri atas populasi P1 (cabai ungu), P2 (cabai merah RS07), F1 (cabai ungu × cabai merah RS07), BC11, BC12, dan F2. Hasil percobaan lapangan, menunjukkan bahwa pewarisan karakter ketahanan cabai hasil persilangan cabai ungu × cabai merah RS07 terhadap antraknos dikendalikan oleh gen sederhana dengan rasio 13:3 (epistasis, dominan, dan resesif). Nilai duga heritabilitas dalam arti sempit tergolong sedang dan dalam arti luas tergolong tinggi, dengan nilai harapan kemajuan genetik yang tergolong cukup tinggi. Hasil percobaan laboratorium, menunjukkan bahwa pewarisan karakter ketahanan tanaman cabai hasil persilangan cabai ungu × cabai merah RS07 terhadap antraknos dikendalikan oleh gen sederhana dengan rasio 13:3 (epistasis, dominan, dan resesif). Nilai duga heritabilitas dalam arti sempit maupun arti luas, dengan nilai harapan kemajuan genetik yang tergolong tinggi.