Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

Variabilitas Genetik dan Heritabilitas Karakter Komponen Hasil dan Hasil Lima Belas Genotip Cabai Merah Anne Dhiane Lestari; Winny Dewi W.; Warid Ali Qosim; Mulyadi Rahardja; Neni Rostini; R. Setiamihardja
Zuriat Vol 17, No 1 (2006)
Publisher : Breeding Science Society of Indonesia (BSSI) / PERIPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/zuriat.v17i1.6808

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengevaluasi variabilitas genetik dan heritabilitas karakter komponen hasil dan hasil lima belas genotip cabai merah. Percobaan dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran Jatinangor, dari bulan Maret 1999 sampai 1999. Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak kelompok dengan 15 genotip sebagai perlakuan dan diulang tiga kali. Variabilitas genetik yang luas terdapat pada karakter jumlah buah per tanaman, bobot per buah, panjang buah, diameter buah, dan umur berbunga, sedangkan karakter tinggi tanaman, jumlah bunga per tanaman, bobot buah per tanaman, dan umur panen memiliki variabilitas genetik yang sempit. Nilai duga heritabilitas yang tinggi terdapat pada karakter jumlah buah per tanaman, bobot per buah, diameter buah, dan umur berbunga. Karakter jumlah bunga per tanaman, panjang buah, bobot buah per tanaman, dan umur panen memiliki nilai duga heritabilitas sedang, sedangkan tinggi tanaman memiliki nilai duga heritabilitas rendah. Variasi dalam galur yang luas terdapat pada karakter tinggi tanaman, jumlah bunga per tanaman, jumlah buah per tanaman, bobot per buah, bobot buah per tanaman, dan umur berbunga, sedangkan karakter panjang buah, diameter buah, dan umur panen memperlihatkan variasi dalam galur yang sempit.
Parameter Genetik Karakter Komponen Buah pada Beberapa Aksesi Nanas Sri Hadiati; Murdaningsih H. K.; A. Baihaki; Neni Rostini
Zuriat Vol 14, No 2 (2003)
Publisher : Breeding Science Society of Indonesia (BSSI) / PERIPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/zuriat.v14i2.6799

Abstract

Tujuan penelitian adalah untuk mengevaluasi variabilitas genetik dan fenotipik, heritabilitas, dan kemajuan genetic beberapa karakter komponen buah nanas. Penelitian dilakukan di Balai Penelitian Tanaman Buah Solok mulai bulan Januari 2001–Februari 2002. Rancangan percobaan yang digunakan adalah RAK dengan 24 nomor aksesi sebagai perlakuan dan diulang dua kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakter panjang tangkai buah, berat buah, jumlah spiral buah, diameter buah, panjang buah, tebal daging, diameter empulur, kedalaman mata, TSS, total asam, vitamin C, dan kadar serat buah mempunyai variabilitas genetik dan fenotipik luas serta heritabilitas yang tinggi. Kemajuan genetik yang tinggi terdapat pada karakter panjang tangkai buah, bobot buah, panjang buah dan kandungan vitamin C.
Ketahanan 20 Genotip Cabai Merah (Capsicum annuum L.) Terhadap Antraknos (Colletotrichum spp.) Pada Pertanaman Tumpangsari dengan Singkong Intan Pratiwi Y.B.S.; Winny Dewi W.; Meddy Rachmadi; Neni Rostini; R. Setiamihardja
Zuriat Vol 17, No 2 (2006)
Publisher : Breeding Science Society of Indonesia (BSSI) / PERIPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/zuriat.v17i2.6749

Abstract

Pengujian ketahanan 20 genotip cabai merah terhadap penyakit Antraknos pada pertanaman tumpang sari dengan singkong telah dilaksanakan di Kebun Percobaan dan Laboratorium Fitopatologi Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran dari bulan Februari 2005 sampai Mei 2005. Penelitian bertujuan untuk memperoleh genotip cabai merah yang memiliki ketahanan terhadap Antraknos dan penampilan hasil tinggi pada lingkungan pertanaman tumpangsari cabai merah singkong yang diperlakukan dengan defoliasi dan tanpa defoliasi. Percobaan disusun berdasarkan rancangan petak terbagi dengan 20 genotip cabai merah ditempatkan dalam anak petak dan pertanaman tumpangsari dengan defoliasi dan tanpa defoliasi singkong ditempatkan dalam petak utama. Percobaan laboratorium disusun berdasarkan rancangan acak lengkap dengan 20 genotip cabai merah sebagai perlakuan. Hasil percobaan menunjukkan genotip RMCK II, RM08 X KRTRM, MuKRT, KRTSHATOL, MuRS 07, KRT II, RM08 IIA, Laris, Lado, CRMGT, KRTRM, UPG IIB, Prabu, Kresna, dan Gada lebih tahan terhadap Antraknos baik pada pertanaman tumpangsari dengan defoliasi dan tanpa defoliasi singkong, serta defoliasi singkong memberikan perubahan yang nyata terhadap ketahanan Antraknos, penampilan komponen hasil, serta karakter hasil 20 genotip cabai merah dibandingkan dengan pertanaman tunggalnya. Berdasarkan uji-LSInya genotip UPG IIB menunjukkan penampilan komponen hasil, serta karakter hasil yang baik pada pertanaman tumpangsari dengan defoliasi dan tanpa defoliasi singkong. Berdasarkan analisis perubahan penampilannya genotip KRT II memiliki toleransi yang baik pada lingkungan pertanaman tumpangsari dengan defoliasi singkong untuk karakter jumlah buah per tanaman dan bobot buah per tanaman. Tidak terdapat genotip yang memiliki nilai Kesetaraan Lahan lebih besar dibandingkan genotip Taro dan Tit Super, dan genotip Gada memiliki nilai Rasio Kompetisi lebih besar dibandingkan Tit Super.
Parameter Genetik Beberapa Karakter Buah Muda Pada 21 Genotip Nenas Neni Rostini; Gita Kharisma; Murdaningsih H. K.
Zuriat Vol 17, No 1 (2006)
Publisher : Breeding Science Society of Indonesia (BSSI) / PERIPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/zuriat.v17i1.6795

Abstract

Percobaan dilakukan di Desa Tambakan Kecamatan Jalan Cagak Kabupaten Subang mulai bulan Juni 2004 sampai dengan bulan Agustus 2004. Percobaan bertujuan untuk menyediakan informasi kriteria variabilitas dan heritabilitas karakter buah muda serta mengetahui korelasi antara beberapa karakter buah muda dengan karakter yang sama pada setiap minggu pertumbuhannya. Rancangan acak kelompok dengan 21 genotip nenas sebagai perlakuan yang di ulang dua kali digunakan dalam percobaan ini. Semua karakter yang diamati memiliki variabilitas genetik dan fenotipik yang luas. Nilai duga heritabilitas untuk karakter diameter buah muda tinggi pada minggu pertama dan minggu keempat, sedangkan pada minggu kedua dan ketiga nilai duga heritabilitasnya sedang. Karakter panjang buah muda dan tinggi mahkota memiliki nilai duga heritabilitas tinggi setiap minggunya. Nilai duga heritabilitas untuk karakter diameter mahkota sedang pada minggu pertama, kedua dan ketiga, sedangkan pada minggu keempat nilai duga heritabilitasnya tinggi. Berdasarkan analisis kovarians, terdapat korelasi genetik dan fenotipik pada karakter diameter buah muda dengan karakter yang sama pada setiap minggu pertumbuhannya, kecuali pada saat bunga terakhir mekar dengan tiga minggu setelah bunga terakhir mekar. Pada karakter panjang buah muda terdapat korelasi genetik dan fenotipik ketika bunga terakhir mekar dengan setiap minggu pertumbuhannya pertumbuhannya dan antara satu minggu setelah bunga terakhir mekar dengan tiga minggu setelah bunga terakhir mekar. Pada satu minggu setelah bunga terakhir mekar dengan dua minggu setelah bunga terakhir mekar dan pada dua minggu setelah bunga terakhir mekar dengan tiga minggu setelah bunga terakhir mekar tidak terdapat korelasi genetik dan fenotipik.
Pewarisan Karakter Kandungan Klorofil pada Kedelai Neni Rostini; A. Baihaki; R. Setiamihardja; G. Suryatmana
Zuriat Vol 11, No 2 (2000)
Publisher : Breeding Science Society of Indonesia (BSSI) / PERIPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/zuriat.v11i2.6673

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mempelajari pewarisan kandungan klorofil pada kedelai telah dilakukan di Kebun Percobaaan SPLPP Fakultas Pertanian UNPAD Unit Arjasari sejak Januari 1997 sampai Oktober 1998. Penelitian menggunakan tetua, dua populasi F1, F1 resiprokdan F2. Pengukuran kandungan klorofil menggunakan klorofilmeter Minolta SPAD 502 yang dikonversi dengan persamaan regresi linier sederhana (Y = 0.11496 + 0.05351 X, r2 = 0.94) untuk mendapatkan angka kandungan klorofil mg g-1 daun. Pengamatan dilakukan terhadap kandungan klorofil maksimum (Kmaks), lama kandungan klorofil maksimum (LKmaks) dan retensi klorofil maksimum (RKmaks). Pengaruh sitoplasmatik hanya ditemukan pada LKmaks dan RKmaks. Karakter Kmaks, LKmaks dan RKmaks paling sedikit dikendalikan oleh dua pasang gen inti.
Pewarisan Karakter Umur Berbunga dan Ukuran Buah Cabai Merah (Capsicum annuum L.) Ilma Hilmayanti; Winny Dewi W.; Murdaningsih H. K.; Mulyadi Rahardja; Neni Rostini; R. Setiamihardja
Zuriat Vol 17, No 1 (2006)
Publisher : Breeding Science Society of Indonesia (BSSI) / PERIPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/zuriat.v17i1.6805

Abstract

Penelitian dilaksanakan dengan tujuan untuk mempelajari pewarisan karakter umur berbunga dan ukuran buah cabai merah dari populasi P1, P2, BCP1, BCP2, F1 dan F2 yang berasal dari persilangan cabai genotip nomor 605 dan RMG. Percobaan dilakukan di kebun Percobaan Fakultas Pertanian UNPAD Jatinangor dari Januari 2001 sampai Juli 2001, ditata dalam rancangan acak kelompok yang diulang tiga kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakter umur berbunga dan ukuran buah cabai yang terdiri dari diameter dan panjang buah tidak dipengaruhi oleh tetua betina. Umur berbunga diwariskan secara kualitatif. Pada karakter ini didapat adanya pengaruh gen sederhana yang bersifat duplikat resesif epistasis yang didukung oleh distribusi frekuensi populasi F2 yang diskontinyu. Heritabilitas arti luas karakter ini tergolong sedang dan heritabilitas arti sempitnya tergolong tinggi. Karakter ukuran buah (diameter dan panjang), diwariskan secara kuantitatif. Kedua karakter ini dikendalikan oleh banyak gen (poligenik) yang ditunjukkan oleh distribusi frekuensi F2 yang kontinyu. Heritabilitas arti luas untuk diameter dan panjang buah masing masing tergolong rendah dan sedang. Heritabilitas arti sempit diameter dan panjang buah adalah sedang.
Variabilitas Genetik Tanaman Gambir Berdasarkan Marka RAPD Hamda Fauza; Istino Ferita; Murdaningsih H. Karmana; Neni Rostini; Ridwan Setiamihardja
Zuriat Vol 18, No 2 (2007)
Publisher : Breeding Science Society of Indonesia (BSSI) / PERIPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/zuriat.v18i2.6696

Abstract

Budidaya gambir selama ini belum menggunakan varietas unggul. Permasalahan utama dalam mendapatkan varietas unggul gambir melalui program pemuliaan tanaman adalah belum diketahui bagaimana variabilitas genetik tanaman gambir. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui variabilitas genetik gambir berdasarkan profil pita DNA menggunakan teknik RAPD (Random Amplified Polymorphysm DNA). Hasil penelitian diharapkan akan dapat digunakan sebagai informasi dasar dalam program pemuliaan tanaman gambir ke depan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan secara genetik, baik antar tipe tanaman gambir maupun dalam tipe yang sama. Disarankan untuk melakukan penelitian lebih lanjut dengan sampel yang lebih besar yang berasal dari berbagai lokasi dan menggunakan lebih banyak primer dalam analisis RAPD.
Analisis Karakter Penting dan Skrining Marka-marka SSR yang Berasosiasi dengan Gen Ketahanan terhadap Wereng Coklat pada Lima Kultivar Padi Gigih Ibnu Prayoga; Danar Dono; Neni Rostini; Nono Carsono
Zuriat Vol 29, No 2 (2018): Zuriat Vol. 29 No. 2 (Desember 2018)
Publisher : Breeding Science Society of Indonesia (BSSI) / PERIPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (216.967 KB) | DOI: 10.24198/zuriat.v29i2.20716

Abstract

 AbstrakHama wereng cokelat telah lama menjadi masalah utama dalam budidaya padi di Indonesia dan beberapa negara Asia lainnya. Merakit tanaman yang memiliki ketahanan terhadap hama ini, dipandang sebagai pendekatan yang lebih efektif dan ramah terhadap lingkungan dan manusia. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh perbedaan pada karakter penting padi antara kaultivar padi tahan dengan kultivar rentan wereng cokelat, selain itu juga untuk mendapatkan marka-marka SSR yang bisa digunakan untuk Marker Assisted Selection (MAS) dan hubungannya dengan karakter penting. Penelitian ini meliputi upaya pengamatan karakter penting dan skrining delapan marka SSR yang diduga berkaitan dengan gen bph (ketahanan terhadap wereng coklat) pada lima kultivar padi tetua yaitu PTB-33 (genotipe tahan), IR-64, Pandan Wangi, Ciherang, dan Sintanur (kultivar lokal). Pengujian karakter penting pada kultivar PTB-33 memiliki laju fotosintesis yang lebih tinggi (toleran), trikoma yang lebih panjang (antixenosis), dan kandungan protein yang lebih rendah (antibiosis) dibandingkan kultivar lainnya yang diuji. Hasil visualisasi pada delapan marka yang memperlihatkan bahwa RM8213 menunjukkan adanya polimorphisme pita DNA pada genotipe tahan PTB-33 dengan kultivar lainnya. Selain itu, marka RM586 dan RM589 juga menunjukkan adanya polimorphisme pada kultivar PTB-33 dengan kultivar lainnya kecuali dengan kultivar IR-64. Hasil analisis Z-Mantel antara marka SSR dengan karakter karakter penting tetua menunjukkan bahwa gen Qbph4 dan Bph17(t) mempunyai korelasi yang sangat tinggi dengan karakter laju fotosintesis dan panjang trikoma, sedangkan gen gen Bph3 dan bph4 berkorelasi tinggi dengan kandungan protein. Kata kunci : gen bph, karakter penting, marka, visualisasi, wereng cokelat. AbstractBrown planthopper (Nilaparvata lugens Stal) is well-known as the major pest in rice cultivation in Indonesia and other countries in Asia. Developing resistant rice lines  is the ideal option for economic and effective management. The experiments were aimed to obtain the important traits between Brown planthopper (BPH) resistant and susceptible genotypes, to obtain SSR markers that can be used in Marker Assisted Selection (MAS) and association of SSR markers with important traits. In this study, characterization of important traits and screening of eight SSR markers were performed for five genotypes i.e. PTB-33 (resistant genotype), IR-64 (tolerant), Pandan Wangi (susceptible), Ciherang (susceptible), and Sintanur (susceptible). PTB-33 showed higher photosynthetic rate (tolerant ability), longer trichomes size (antixenosis ability), and lower protein content (antibiosis ability) compared with other cultivars. RM8213 exhibited visible polymorphic bands between PTB-33 and other cultivars, meanwhile RM586 and RM589 showed polymorphic bands between PTB-33 and other cultivars, except with cv. IR-64. Z-mantel test for correlation between physiological traits and SSR markers showed that Qbph4 and Bph17(t) genes highly correlated with photosynthetic rates and trichomes length, whereas Bph3 and bph4 genes showed a high level of correlation with protein content. Keywords : brown planthopper, important traits, marker, bph gene, visualization
Pewarisan Karakter Ketahanan Terhadap Antraknos (Colletotrichum gloeosporoides) Pada Hasil Persilangan Tanaman Cabai Ungu x Cabai Merah Genotip RS07 Dewi Yustisiani; Winny Dewi W.; Meddy Rachmadi; Dedi Ruswandi; Neni Rostini; R. Setiamihardja
Zuriat Vol 17, No 2 (2006)
Publisher : Breeding Science Society of Indonesia (BSSI) / PERIPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/zuriat.v17i2.6746

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pewarisan ketahanan terhadap penyakit antraknos pada cabai merah. Percobaan lapangan dilakukan di kebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Winaya Mukti, Tanjungsari, Sumedang dan percobaan laboratorium dilakukan di Laboratorium Ilmu Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran, Jatinangor sejak bulan Januari sampai bulan April 2004. Bahan penelitian di lapangan terdiri atas populasi P1 (cabai ungu), P2 (cabai merah RS07), F1 (cabai ungu × cabai merah RS07), BC11, BC12, dan F2. Hasil percobaan lapangan, menunjukkan bahwa pewarisan karakter ketahanan cabai hasil persilangan cabai ungu × cabai merah RS07 terhadap antraknos dikendalikan oleh gen sederhana dengan rasio 13:3 (epistasis, dominan, dan resesif). Nilai duga heritabilitas dalam arti sempit tergolong sedang dan dalam arti luas tergolong tinggi, dengan nilai harapan kemajuan genetik yang tergolong cukup tinggi. Hasil percobaan laboratorium, menunjukkan bahwa pewarisan karakter ketahanan tanaman cabai hasil persilangan cabai ungu × cabai merah RS07 terhadap antraknos dikendalikan oleh gen sederhana dengan rasio 13:3 (epistasis, dominan, dan resesif). Nilai duga heritabilitas dalam arti sempit maupun arti luas, dengan nilai harapan kemajuan genetik yang tergolong tinggi.
Phenotypic appearance the yield character of five genotypes of cayenne pepper at Sukamantri, Ciamis Eva Oktaviani; Neni Rostini; Agung Karuniawan
Zuriat Vol 29, No 2 (2018): Zuriat Vol. 29 No. 2 (Desember 2018)
Publisher : Breeding Science Society of Indonesia (BSSI) / PERIPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/zuriat.v29i2.15920

Abstract

The purpose of this experiment is to evaluate the phenotypic appearance the yield character of five genotypes of cayenne pepper at Sukamantri, Ciamis region. The experiment used a randomized block design, with five replications. The experiment material consists of five genotypes of cayenne pepper, namely Unpad Ratuni, CR8873, Dewata, Taruna, and Rabani. The experiment was conducted at Sukamantri, Ciamis with altitude of 983 m above sea level (asl.) from August 2017 to February 2018. Data observed included fruit length, fruit diameter, fruit weight per fruit, fruit weight per plant, fruit weight per plot, and fruit weight per hectare. The experiment results show that there are differences in phenotypic characters among the five genotypes tested. Genotypes of the Gods, CR8873, and Ratuni Unpad show the highest potential yield (10.961 ton/ha, 0.345, and 10.232), with fruit weight of fruit per 1.382 gram, 0.911 grams, and 1.311 grams.Keywords: cayenne pepper, phenotypic character, yield