Ridwan Setiamiharja
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Variasi Genetik dan Heritabilitas Komponen Hasil dan Hasil Galur Harapan Kedelai Meddy Rachmadi; Nani Hermiati; Achmad Baihaki; Ridwan Setiamiharja
Zuriat Vol 1, No 1 (1990)
Publisher : Breeding Science Society of Indonesia (BSSI) / PERIPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/zuriat.v1i1.6602

Abstract

Penelitian ini merupakan pengujian terhadap genotipe-genotipe galur harapan kedelai pada lingkungan tumbuh Cigadung-Kuningan dengan tujuan mendapatkan informasi mengenai variasi genetik dan heritabilitas beberapa sifat komponen hasil dan hasil galur-galur harapan kedelai. Penelitian dilakukan pada musim tanam 1986 dari bulan Juli hingga Oktober, di Kebun Percobaan Cigadung-Kuningan Balai Penelitian Tanaman Pangan, dalam Rancangan Acak Kelompok yang diulang empat kali. Tujuh sifat komponen hasil dan satu sifat hasil dievaluasi. Perhitungan dilanjutkan untuk menilai besarnya variasi genetik, variasi fenotipik dan heritabilitas dalam arti luas. Variasi genetik yang diamati memperlihatkan kisaran yang cukup luas, yaitu untuk jumlah polong per buku subur, jumlah polong per tanaman, jumlah biji per tanaman, bobot 100 biji, bobot biji per tanaman dan hasil biji per plot.  Nilai duga heritabilitas (dalam arti luas) untuk semua sifat yang diamati, pada umumnya bernilai tinggi, kecuali untuk sifat hasil biji per plot.
Analisis genotip normal dan abnormal pada klon kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) dengan Amplified Fragment Length Polymorphism (AFLP) Analysis normal and abnormal genotypes of oil palm clones (Elaeis guineensis Jacq.) by Amplified Fragment Length Polymorphism (AFLP) Nurita TORUAN-MATHIUS; . ENDANG-YUNIASTUTI; Ridwan SETIAMIHARJA; Murdaningsih H. KARMANA
E-Journal Menara Perkebunan Vol 73, No 1: Juni 2005
Publisher : INDONESIAN RESEARCH INSTITUTE FOR BIOTECHNOLOGY AND BIOINDUSTRY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1218.086 KB) | DOI: 10.22302/iribb.jur.mp.v73i1.159

Abstract

SummaryTissue culture-derived plants of oil palmmay develop abnormal flowers in whichprimordial stamens are converted into carpel-liketissue or mantled fruits, and sterile male flowers.This abnormality can be heritable, individualpalm may show variation in mantling andreversion to the normal phenotype over time hasbeen observed. The aim of these experiments wasto analyze the differences between normal andabnormal genotypes by DNA-AFLP. DNA wasisolated from young fruits of three clones,MK152, MK209, and MK 212 each of themconsisted of normal fruits, abnormal fruits andsterile male flowers. The research consisted of (i)selection of AFLP primer which can producepolymorphic bands, (ii) genetic similaritiesanalysis, UPGMA, principal component analysisand specific DNA bands between normal orabnormal genotypes. For primers selection, 20AFLP primers with DNA from MK 152 normaland abnormal genotypes were used. The selectedprimers were then used to amplify DNA of ninegenotypes. The results show that 10 primer com-binations EcoRI/MseI produced polymorphicbands. Each primer from 10 primer producedonly one or two DNA bands indicates that thedifferences between normal and abnormalgenotypes in the same clone. However, nopolymorphism was consistently found betweennormal and abnormal clones in all the sets.Genetic similarity analysis shows that betweengenotype had high genetic similarities, around92-99%. The results of UPGMA found thedifferent clustering between normal fruit,abnormal male and abnormal fruits. The resultsshow same as clustering based on first, secondand third component. This suggest that, whilstAFLP method is an effective way of detectingvariation in tissue culture-derived plants,different approaches are required to identify thecasual basis of the mantled fruit abnormality.RingkasanTanaman kelapa sawit yang dihasilkan darikultur jaringan, umumnya dalam perkembangan-nya akan memiliki organ reproduktif yangabnormal. Abnormalitas berupa primordialstamen berkembang menjadi bentuk jaringanseperti karpel, buah mantel, atau bunga jantanmandul. Penelitian ini bertujuan untukmendapatkan pembeda DNA-AFLP antaragenotip normal dan abnormal pada klon-klonkelapa sawit. DNA diisolasi dari buah muda klonMK 152, MK 209, dan MK 212 yang masing-masing terdiri atas genotip normal, berbuahabnormal, dan berbunga jantan steril. Percobaanmencakup (i) seleksi primer AFLP yang mampumenghasilkan pita yang polimorfis, (ii) analisiskemiripan genetik, UPGMA, komponen utamadan pita pembeda antar genotip normal danabnormal. Seleksi primer dilakukan terhadap 20primer AFLP menggunakan DNA dari genotipMK 152 yang normal dan abnormal. Selanjutnyaprimer terpilih digunakan untuk mengamplifikasiDNA dari kesembilan genotip yang diuji. Hasilyang diperoleh menunjukkan bahwa 10 kombi-nasi primer EcoRI/MseI mampu menghasilkanpita yang polimorfis. Dari 10 primer yang diuji,masing-masing hanya menghasilkan satu ataudua pita DNA yang mampu membedakan genotipnormal dan abnormal dalam klon yang sama.Namun, tidak ada pita DNA spesifik yangmampu membedakan genotip normal denganabnormal untuk seluruh klon yang diuji. Analisiskemiripan genetik menunjukkan bahwa antargenotip memiliki kemiripan genetik yang sangattinggi, yaitu 92-99%. Dari hasil UPGMAdiperoleh pengelompokan yang terpisah antargenotip normal, abnormal jantan dan buahabnormal. Hasil tersebut didukung olehpengelompokan berdasarkan komponen utamasatu, dua dan tiga. Dapat disimpulkan bahwa,teknik AFLP tidak efektif untuk mendeteksipembeda antar genotip tanaman yang diperolehdari kultur jaringan, pendekatan lainnyadiperlukan untuk mengidentifikasi abnormalitas.
Analisis genotip normal dan abnormal pada klon kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) dengan Amplified Fragment Length Polymorphism (AFLP) Analysis normal and abnormal genotypes of oil palm clones (Elaeis guineensis Jacq.) by Amplified Fragment Length Polymorphism (AFLP) Nurita TORUAN-MATHIUS; . ENDANG-YUNIASTUTI; Ridwan SETIAMIHARJA; Murdaningsih H. KARMANA
Menara Perkebunan Vol. 73 No. 1: 73 (1), 2005
Publisher : INDONESIAN OIL PALM RESEARCH INSTITUTE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22302/iribb.jur.mp.v73i1.159

Abstract

SummaryTissue culture-derived plants of oil palmmay develop abnormal flowers in whichprimordial stamens are converted into carpel-liketissue or mantled fruits, and sterile male flowers.This abnormality can be heritable, individualpalm may show variation in mantling andreversion to the normal phenotype over time hasbeen observed. The aim of these experiments wasto analyze the differences between normal andabnormal genotypes by DNA-AFLP. DNA wasisolated from young fruits of three clones,MK152, MK209, and MK 212 each of themconsisted of normal fruits, abnormal fruits andsterile male flowers. The research consisted of (i)selection of AFLP primer which can producepolymorphic bands, (ii) genetic similaritiesanalysis, UPGMA, principal component analysisand specific DNA bands between normal orabnormal genotypes. For primers selection, 20AFLP primers with DNA from MK 152 normaland abnormal genotypes were used. The selectedprimers were then used to amplify DNA of ninegenotypes. The results show that 10 primer com-binations EcoRI/MseI produced polymorphicbands. Each primer from 10 primer producedonly one or two DNA bands indicates that thedifferences between normal and abnormalgenotypes in the same clone. However, nopolymorphism was consistently found betweennormal and abnormal clones in all the sets.Genetic similarity analysis shows that betweengenotype had high genetic similarities, around92-99%. The results of UPGMA found thedifferent clustering between normal fruit,abnormal male and abnormal fruits. The resultsshow same as clustering based on first, secondand third component. This suggest that, whilstAFLP method is an effective way of detectingvariation in tissue culture-derived plants,different approaches are required to identify thecasual basis of the mantled fruit abnormality.RingkasanTanaman kelapa sawit yang dihasilkan darikultur jaringan, umumnya dalam perkembangan-nya akan memiliki organ reproduktif yangabnormal. Abnormalitas berupa primordialstamen berkembang menjadi bentuk jaringanseperti karpel, buah mantel, atau bunga jantanmandul. Penelitian ini bertujuan untukmendapatkan pembeda DNA-AFLP antaragenotip normal dan abnormal pada klon-klonkelapa sawit. DNA diisolasi dari buah muda klonMK 152, MK 209, dan MK 212 yang masing-masing terdiri atas genotip normal, berbuahabnormal, dan berbunga jantan steril. Percobaanmencakup (i) seleksi primer AFLP yang mampumenghasilkan pita yang polimorfis, (ii) analisiskemiripan genetik, UPGMA, komponen utamadan pita pembeda antar genotip normal danabnormal. Seleksi primer dilakukan terhadap 20primer AFLP menggunakan DNA dari genotipMK 152 yang normal dan abnormal. Selanjutnyaprimer terpilih digunakan untuk mengamplifikasiDNA dari kesembilan genotip yang diuji. Hasilyang diperoleh menunjukkan bahwa 10 kombi-nasi primer EcoRI/MseI mampu menghasilkanpita yang polimorfis. Dari 10 primer yang diuji,masing-masing hanya menghasilkan satu ataudua pita DNA yang mampu membedakan genotipnormal dan abnormal dalam klon yang sama.Namun, tidak ada pita DNA spesifik yangmampu membedakan genotip normal denganabnormal untuk seluruh klon yang diuji. Analisiskemiripan genetik menunjukkan bahwa antargenotip memiliki kemiripan genetik yang sangattinggi, yaitu 92-99%. Dari hasil UPGMAdiperoleh pengelompokan yang terpisah antargenotip normal, abnormal jantan dan buahabnormal. Hasil tersebut didukung olehpengelompokan berdasarkan komponen utamasatu, dua dan tiga. Dapat disimpulkan bahwa,teknik AFLP tidak efektif untuk mendeteksipembeda antar genotip tanaman yang diperolehdari kultur jaringan, pendekatan lainnyadiperlukan untuk mengidentifikasi abnormalitas.