This Author published in this journals
All Journal Zuriat
Nani Hermiati
Unknown Affiliation

Published : 10 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

VARIABILITAS GENETIK, HERITABILITAS DAN HUBUNGAN ANTARA HASIL UMBI DENGAN BEBERAPA KARAKTER KUANTITATIF DARI 52 GENOTIP UBIJALAR DI KENDALPAYAK, MALANG T. S. Wahyuni; Ridwan Setiamihardja; Nani Hermiati; K. H. Hendroatmodjo
Zuriat Vol 15, No 2 (2004)
Publisher : Breeding Science Society of Indonesia (BSSI) / PERIPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/zuriat.v15i2.6790

Abstract

Informasi tentang variabilitas genetik dan heritabilitas dan korelasi antar karakter serta pengaruh karakter terhadap hasil ubi jalar sangat diperlukan dalam program seleksi. Tujuan dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi pemulia dalam menyusun program pemuliaan untuk perakitan klon unggul baru. Percobaan lapang telah dilaksanakan di Kebun Percobaan dari Balai Penelitian Tanaman Kacangkacangan dan Umbi-umbian (Balitkabi), di Kendalpayak, Malang, Jawa Timur, selama musim kemarau dari tanggal 28 Mei 2002 hingga 2 Oktober 2002, dengan menggunakan rancangan Acak Kelompok, diulang dua kali. Perlakuan terdiri dari 52 genotip ubijalar, yaitu : 39 genotip hasil persilangan dan 13 genotip yang merupakan klon lokal, klon unggul dan  genotip koleksi plasma nutfah ubijalar Balitkabi Malang. Karakter yang diamati meliputi panjang sulur, jumlah cabang, bobot kering pupus, jumlah umbi layak jual, rata-rata bobot umbi, persentase jumlah dan bobot umbi tidak layak jual, panjang dan diameter umbi, indeks panen, kadar bahan kering umbi segar, kadar gula reduksi umbi segar dan hasil umbi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kecuali karakter jumlah cabang per tanaman, semua karakter menunjukkan variabilitas genetik yang luas dan mempunyai nilai heritabilitas yang tinggi, sedangkan jumlah cabang per tanaman menunjukkan variabilitas genetik sempit dengan heritabilitas tergolong sedang. Karakter jumlah umbi layak jual dan rata-rata bobot umbi adalah karakter yang paling berpengaruh terhadap hasil umbi dan harus selalu dipertimbangkan secara simultan dalam seleksi.
Kekerabatan Antar Genus Anggrek Sub Tribe Sarcanthinae Berdasarkan Data Fenotip dan Pola Pita DNA Suskandari Kartikaningrum; Nani Hermiati; Achmad Baihaki; Murdaningsih Haeruman K.; Nurita Toruan Mathius
Zuriat Vol 13, No 1 (2002)
Publisher : Breeding Science Society of Indonesia (BSSI) / PERIPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/zuriat.v13i1.6704

Abstract

Kekerabatan genetik di antara tanaman anggrek ‘sub tribe’ Sarcanthinae perlu diketahui untuk melakukan persilangan dalam program pemuliaan. Persilangan antara genus-genus dalam ‘sub tribe’ Sarcanthinae berkerabat dekat akan meningkatkan peluang keberhasilan persilangan. Tujuan penelitian adalah untuk menentukan tingkat kemiripan dan jarak genetik di antara genus anggrek ‘sub tribe’ Sarcanthinae berdasarkan pola pita DNA dan fenotip. Hubungan kekerabatan 13 genotip anggrek dianalisis menggunakan 39 data fenotip biner dan 185 pita DNA yang diperoleh dari hasil amplifikasi 14 praimer dekamer acak RAPD. Selanjutnya dilakukan analisis gerombol menggunakan koefisien Dice atau rumus Nei dan Li (1979). Dari hasil analisis diperoleh matrik kemiripan yang digunakan untuk menentukan jauh dekatnya kekerabatan antar genotip anggrek dan untuk membentuk dendrogram berdasarkan fenotip, pola pita DNA serta gabungan data fenotip dan pola pita DNA. Tingkat kemiripan berdasarkan fenotip berkorelasi positif (r = 0.5485) dengan tingkat kemiripan berdasarkan pola pita DNA. Berdasarkan gabungan data fenotip dan pola pita DNA ditetapkan bahwa pada skala koefisien Dice ³ 0.38 merupakan batas kekerabatan yang dekat (pada jarak genetik £ 0.62). Hubungan kekerabatan diantara tanaman anggrek berdasarkan fenotip tidak konsisten dengan pola pita DNA. Berdasarkan fenotip hubungan kekerabatan anggrek ‘sub tribe’ Sarcanthinae adalah dekat tetapi berdasarkan pola pita DNA dan gabungan keduanya adalah jauh. Semua genotip dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok. Renanthera dan Paraphalaenopsis merupakan genus yang berkerabat terjauh dengan genusgenus yang lain.
Seleksi Kacang Tanah Pada Berbagai Kerapatan Populasi Tanam Nani Hermiati; Achmad Baihaki; Giat Suryatmana; Toto Warsa
Zuriat Vol 1, No 1 (1990)
Publisher : Breeding Science Society of Indonesia (BSSI) / PERIPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/zuriat.v1i1.6594

Abstract

Sembilan belas genotip kacang tanah ditanam dalam enam lingkungan kerapatan populasi tanam, dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok yang diulang dua kali, dari Januari 1983 sampai dengan Mei 1983, dengan tujuan mendapatkan lingkungan kerapatan populasi tanam yang mendukung penampilan genotipe yang berhubungan dengan program seleksi pada pemuliaan tanaman kacang tanah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lingkungan tumbuh mempengaruhi penampilan sifat-sifat genotipe kacang tanah, juga antara genotipe dan lingkungan tumbuh saling berinteraksi. Heritabilitas dan kemajuan genetik dari sifat-sifat yang diamati pada setiap lingkungan tumbuh, juga nilai proporsinya dengan gabungan lingkungan tumbuh, mempunyai nilai yang berbeda. Dengan demikian seleksi untuk sifat tertentu membutuhkan lingkungan tumbuh tertentu. Pada kerapatan populasi 500.000 tanaman per hektar, empat dari delapan sifat yang diamati nilai heritabilitas dan kemajuan genetik masing-masing lingkungan, mendekati nilai heritabilitas dan kemajuan genetik gabungannya, maka kerapatan populasi tersebut dapat dianjurkan untuk seleksi sifat hasil dan beberapa komponennya. 
Kriteria seleksi berdasarkan sifat morfologi tanaman kopi robusta Alnopri Alnopri; Ridwan Setiamihardja; Sugiono Moeljopawiro; Nani Hermiati
Zuriat Vol 3, No 1 (1992)
Publisher : Breeding Science Society of Indonesia (BSSI) / PERIPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/zuriat.v3i1.6677

Abstract

Suatu penelitian telah dilaksanakan di kebun percobaan Pusat Penelitian Perkebunan Kaliwing, Jember, dari bulan Juni 1989 sampai dengan September 1989. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubungan sifat-sifat morfologi dengan daya hasil dan nilai duga daya waris sifat0sifat tersebut. Bahan penelitian adalah 24 koln kopi 'Robusta' yang ditanaman pada bulan Desember 1973, dan dipelihara menurut sistem batang tunggal. Tata letak percobaan menggunakan rancangan acak kelompok dengan tiga ulangan.hasil penelitian menunjukkan bahwa sifat rata-rata jumlah buku produktif dan bobot 100 butir biji mempunyai hubungan positif sangat nyata dengan daya hasil, sehingga sifat-sifat tersebut dapat dijadikan sebagai kriteria seleksi.Nilai duga daya waris (heritabilitas dalam arti luas) sifat rata-rata jumlah buku produktif rendemen hasil, dan bobot 100 butir biji adalah tinggi, sehingga mudah diwariskan dan seleksi dapat dilakukan pada generasi awal.
PEWARISAN KARAKTER JUMLAH BUNGA TIAP NODUS HASIL PERSILANGAN Capsicum annuum L. DENGAN Capsicum chinense Rinda Kirana; Ridwan Setiamihardja; Nani Hermiati; A. H. Permadi
Zuriat Vol 16, No 2 (2005)
Publisher : Breeding Science Society of Indonesia (BSSI) / PERIPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/zuriat.v16i2.6768

Abstract

Persilangan antar spesies antara Capsicum annuum L. genotip LV-2323 dan RS-07 yang memiliki satu bunga tiap nodus dan Capsicum chinense yang memiliki beberapa bunga tiap nodus bertujuan untuk mempelajari pewarisan karakter jumlah bunga tiap nodus telah dilakukan di Balai Penelitian Tanaman Sayuran, Lembang dari Oktober 2001 sampai Juni 2003. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa karakter jumlah bunga tiap nodus diwariskan secara kualitatif, dikendalikan sedikitnya oleh dua gen yang bekerja secara epistasis dan resesif mengikuti pola 13 : 3 dengan terdapat pengaruh interaksi aditif × dominan dan dominan × dominan. Karakter ini juga dipengaruhi oleh aksi gen dominan tidak sempurna ke arah jumlah bunga tiap nodus yang lebih sedikit (Capsicum annuum). Nilai duga heritabilitas karakter jumlah bunga tiap nodus tergolong tinggi dan kemajuan genetik harapannya tergolong rendah.
Variasi Genetik dan Heritabilitas Komponen Hasil dan Hasil Galur Harapan Kedelai Meddy Rachmadi; Nani Hermiati; Achmad Baihaki; Ridwan Setiamiharja
Zuriat Vol 1, No 1 (1990)
Publisher : Breeding Science Society of Indonesia (BSSI) / PERIPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/zuriat.v1i1.6602

Abstract

Penelitian ini merupakan pengujian terhadap genotipe-genotipe galur harapan kedelai pada lingkungan tumbuh Cigadung-Kuningan dengan tujuan mendapatkan informasi mengenai variasi genetik dan heritabilitas beberapa sifat komponen hasil dan hasil galur-galur harapan kedelai. Penelitian dilakukan pada musim tanam 1986 dari bulan Juli hingga Oktober, di Kebun Percobaan Cigadung-Kuningan Balai Penelitian Tanaman Pangan, dalam Rancangan Acak Kelompok yang diulang empat kali. Tujuh sifat komponen hasil dan satu sifat hasil dievaluasi. Perhitungan dilanjutkan untuk menilai besarnya variasi genetik, variasi fenotipik dan heritabilitas dalam arti luas. Variasi genetik yang diamati memperlihatkan kisaran yang cukup luas, yaitu untuk jumlah polong per buku subur, jumlah polong per tanaman, jumlah biji per tanaman, bobot 100 biji, bobot biji per tanaman dan hasil biji per plot.  Nilai duga heritabilitas (dalam arti luas) untuk semua sifat yang diamati, pada umumnya bernilai tinggi, kecuali untuk sifat hasil biji per plot.
Heritabilitas, Kemampuan Genetik dan Korelasi Karakter Daun dengan Buah Muda, Pada 21 Genotip Nenas Neni Rostini; Ema Yuliani; Nani Hermiati
Zuriat Vol 17, No 2 (2006)
Publisher : Breeding Science Society of Indonesia (BSSI) / PERIPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/zuriat.v17i2.6732

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui kemajuan genetik, heritabilitas dan korelasi karakter daun dengan buah muda pada 21 genotip nenas di desa Tambakan Subang. Percobaan telah dilakukan dari bulan Mei 2005 sampai bulan Juli 2005 di desa Tambakan kecamatan Jalancagak Kabupaten Subang. Metode yang digunakan adalah metode eksperimen yang disusun berdasarkan rancangan acak kelompok dengan 21 genotip nenas sebagai perlakuan dan dua ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kriteria nilai kemajuan genetik yang tinggi terdapat pada panjang daun ke-2, panjang daun ke-3, dan lebar kanopi. Kriteria nilai duga heritabilitas yang tinggi ditunjukkan oleh panjang daun ke-3, lebar kanopi, dan panjang buah. Lebar daun ke-2, lebar daun ke-3, dan diameter mahkota berkorelasi positif secara genotipik dan fenotipik dengan diameter buah dan panjang buah.
Pola Pewarisan Karakter Jumlah Berkas Pembuluh Kedelai Yulia Alia; A. Baihaki; Nani Hermiati; Yuyun Yuwariah
Zuriat Vol 15, No 1 (2004)
Publisher : Breeding Science Society of Indonesia (BSSI) / PERIPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/zuriat.v15i1.6820

Abstract

Jaringan pembuluh yang tersusun dalam berkas-berkas pembuluh mempunyai peranan penting terhadap peningkatan hasil kedelai. Dalam pemuliaan tanaman, heritabilitas, dan pola pewarisan suatu karakter merupakan parameter genetik yang perlu diketahui dalam hubungannya dengan proses seleksi dan penggabungan karakter-karakter penting ke dalam suatu genotipe. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai duga heritabilitas karakter jumlah berkas pembuluh, dan pola pewarisannya. Percobaan lapangan dilakukan di Sanggar Penelitian, Latihan, dan Pengembangan Pertanian (SPLPP) Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran, Arjasari, Kabupaten Bandung dengan ketinggian tempat 960 m dpl, jenis tanah Ultisol dengan pH rata-rata 5.7, tipe curah hujan B menurut klasifikasi Schmidt dan Fergusson, dari bulan April 2003–Agustus 2003). Hasil percobaan menunjukkan bahwa nilai duga heritabilitas arti luas karakter jumlah berkas pembuluh untuk populasi bersegregasi adalah 0.40 pada populasi I dan 0.48 pada populasi II. Nilai duga heritabilitas arti sempit adalah 0.32 pada populasi I dan 0.46 pada populasi II. Pola pewarisan karakter jumlah berkas pembuluh mengikuti pola segregasi Mendel dengan rasio 3:1, menunjukkan bahwa karakter ini dikendalikan minimal oleh sepasang gen dengan aksi gen aditif dominan.
Nilai heritabilitas lima komponen hasil kedelai dengan tiga metode pendugaan Agung Karuniawan; Ridwan Setiamihardja; Nani Hermiati; Achmad Baihaki
Zuriat Vol 2, No 2 (1991)
Publisher : Breeding Science Society of Indonesia (BSSI) / PERIPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/zuriat.v2i2.6803

Abstract

Heritabilitas lima komponen hasil kedelai (Glycine max (L.) Merrill) telah dipelajari selama musim tanam bulan Agustus 1989 sampai dengan Maret 1990, di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran, unit Arjasari, Bandung. Seratus sembilan genotip kedelai ditanam dalam rancangan acak kelompok dengan dua kali ulangan di dalam dua musim yang berbeda. Empat tetua dan dua single cross juga ditanam.Berdasarkan data gabungan dua musim tanam, nilai haritabilitas dalam arti luas menggunakan metode analisis komponen varians untuk karakter jumlah biji per polong, berat 100 biji, dan jumlah polong per tanaman adalah lebih dari 68%, yang menunjukkan bahwa seleksi untuk ketiga karakter tersebut dapat efektif.Terdapat perbedaan nilai heritabilitas antara metode Allard dibandingkan dengan metode Mahmud-Kramer untuk dua populasi single cross. Seleksi terhadap jumlah biji per tanaman dan berat 100 biji menjamin kemajuan seleksi untuk bobot biji per tanaman. Dua metode terakhir lebih mudah dan murah untuk dilaksanakan dibandingkan dengan metode komponen varians. Populasi yang digunakan mempengaruhi nilai duga haritabilitas. 
Usaha Memperpendek Daur Pemuliaan Pada Tanaman Tahunan Ridwan Setiamihardja; , Alnopri; Nani Hermiati
Zuriat Vol 1, No 1 (1990)
Publisher : Breeding Science Society of Indonesia (BSSI) / PERIPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/zuriat.v1i1.6595

Abstract

Penelitian pada aktivasi enzim nitrat reduktase, hubungan antara aktivitas nitrat reduktase (ANR) dengan daya hasil, keragaman genetik ANR, dan nilai duga heritabilitas ANR telah dilakukan pada 24 klon kopi robusta (Coffea canephora var. robusta). Hasil analisis menunjukkan adanya hubungan positif yang erat antara ANR dengan daya hasil, keragaman genetik yang sedang, dan nilai duga heritabilitas yang tinggi. Dengan demikian ANR dapat dijadikan indikator pada seleksi tetua (parents) untuk daya hasil. Analisis ANR sebagai indikator dapat dilakukan melalui daun tanaman pada fase pertumbuhan awal (bibit). Daya waris yang tinggi memungkinkan seleksi keturunan lebih awal karena kemajuan gentiknya akan dicapai dalam waktu yang singkat.