Totok Agung Dwi Haryanto
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Variabilitas Genetik dan Daya Gabung Umum Galur-Galur Murni Jagung Melalui Analisis Topcross Untung Susanto; Achmad Baihaki; Ridwan Setiamihardja; Totok Agung Dwi Haryanto
Zuriat Vol 12, No 1 (2001)
Publisher : Breeding Science Society of Indonesia (BSSI) / PERIPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/zuriat.v12i1.6679

Abstract

Merakit sebuah varietas jagung hibrida memerlukan jumlah galur murni yang sangat besar, padahal hanya sedikit sekali galur yang memiliki daya gabung yang tinggi, untuk dapat digunakan sebagai tetua hibrida superior. Topcross adalah metode seleksi daya gabung umum galur murni yang efisien. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi variabilitas genetik dan daya gabung umum masing-masing galur murni untuk menyeleksi galur-galur murni terbaik yang akan dilanjutkan dalam uji dialel. Bahan dalam percoabaan ini adalah galur-galur murni populasi 3 dan populasi 4 diambil dari koleksi galur murni laboratorium Pemuliaan Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran. Penelitian ekperimental dilaksanakan dalam tiga musim tanam. Musim pertama dilaksanakan untuk melakukan selfing terhadap galur-galur murni, musim kedua untuk melakukan persilangan dengan tester dan yang ketiga untuk menganalisa hibrida hasil topcross. Sejumlah 142 hibrida dianalisa untuk mengevaluasi penampilan galurgalur murni. Hasil percobaan mengindikasikan bahwa hampir seluruh karakter yang diamati memiliki variabilitas genetic yang luas (bobot panen kering, bobot pipilan, jamlah baris biji per tongkol, bobot 100 biji, jumlah daun, panjang batang dan buku tongkol produktif). Sepuluh galur murni direkomendasikan untuk uji lebih lanjut dalam persilangan dialel. Kesepuluh galur murni tersebut adalah : nomor kode 296, 58, 118b, 53, 207, 82, 20, 108, 301, and 276.
Sensitivitas Bibit Jewawut (Setaria Italica (L.) P. Beauv) di Lahan Salin Pantai Cilacap Yugi R. Ahadiyat; Normawati Normawati; Totok Agung Dwi Haryanto
Jurnal Penelitian Pertanian Terapan Vol 20 No 1 (2020)
Publisher : Politeknik Negeri Lampung.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25181/jppt.v20i1.1427

Abstract

The objectives of this study were to determine the criteria of foxtail millet seedlings in coastal area and the effects of N, P, K fertilizer and water hyacinth ameliorant powder on growth characters of young foxtail millet plant in coastal saline land. The study was conducted at south coast, Bunton Village, Adipala District, Cilacap Regency in May-October 2019. Study in coastal saline land with factorial Randomized Complete Block Design with four replications. The treatment consisted of two factors, namely the dosage of N, P, K fertilizer (N, P, K = 25%, 50%, 75%, and 100% recommended dosage) and the water hyacinth powder ameliorant dose i.e.  0 t / ha, 1.5 t / ha and 2.5 t / ha. Observation variables on seedling morphology viz. seedling height, leaf length, stem diameter, number of leaf and leaf greenness, and on.the field viz. plant height, number of leaf, fresh and dry root weights, total root length, and fresh and dry shoot weights. The results showed that good seedling criteria was. Plant height  (24-26 cm), leaf length (15-17 cm), leaf number (3-6), stem diameter (3,2-3,6 cm) and leaf greeness (18,6-20,9 unit). Application of fertilizer dosages of N, P, K 50% + without ameliorant gained the greater plant height of 62.76 cm and number of leaf of 7.28 than other treatments