This Author published in this journals
All Journal Zuriat
Ridwan Setiamihardja
Unknown Affiliation

Published : 23 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

VARIABILITAS GENETIK, HERITABILITAS DAN HUBUNGAN ANTARA HASIL UMBI DENGAN BEBERAPA KARAKTER KUANTITATIF DARI 52 GENOTIP UBIJALAR DI KENDALPAYAK, MALANG T. S. Wahyuni; Ridwan Setiamihardja; Nani Hermiati; K. H. Hendroatmodjo
Zuriat Vol 15, No 2 (2004)
Publisher : Breeding Science Society of Indonesia (BSSI) / PERIPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/zuriat.v15i2.6790

Abstract

Informasi tentang variabilitas genetik dan heritabilitas dan korelasi antar karakter serta pengaruh karakter terhadap hasil ubi jalar sangat diperlukan dalam program seleksi. Tujuan dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi pemulia dalam menyusun program pemuliaan untuk perakitan klon unggul baru. Percobaan lapang telah dilaksanakan di Kebun Percobaan dari Balai Penelitian Tanaman Kacangkacangan dan Umbi-umbian (Balitkabi), di Kendalpayak, Malang, Jawa Timur, selama musim kemarau dari tanggal 28 Mei 2002 hingga 2 Oktober 2002, dengan menggunakan rancangan Acak Kelompok, diulang dua kali. Perlakuan terdiri dari 52 genotip ubijalar, yaitu : 39 genotip hasil persilangan dan 13 genotip yang merupakan klon lokal, klon unggul dan  genotip koleksi plasma nutfah ubijalar Balitkabi Malang. Karakter yang diamati meliputi panjang sulur, jumlah cabang, bobot kering pupus, jumlah umbi layak jual, rata-rata bobot umbi, persentase jumlah dan bobot umbi tidak layak jual, panjang dan diameter umbi, indeks panen, kadar bahan kering umbi segar, kadar gula reduksi umbi segar dan hasil umbi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kecuali karakter jumlah cabang per tanaman, semua karakter menunjukkan variabilitas genetik yang luas dan mempunyai nilai heritabilitas yang tinggi, sedangkan jumlah cabang per tanaman menunjukkan variabilitas genetik sempit dengan heritabilitas tergolong sedang. Karakter jumlah umbi layak jual dan rata-rata bobot umbi adalah karakter yang paling berpengaruh terhadap hasil umbi dan harus selalu dipertimbangkan secara simultan dalam seleksi.
Analisis Variabilitas Genetik Manggis (Garcinia Mangostana L.) Di Jawa dan Sumatera Barat Menggunakan Teknik RAPD Ellina Mansyah; Achmad Baihaki; Ridwan Setiamihardja; Juliati S. Darsa; , Sobir
Zuriat Vol 14, No 1 (2003)
Publisher : Breeding Science Society of Indonesia (BSSI) / PERIPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/zuriat.v14i1.6813

Abstract

Informasi tentang variabilitas genetic suatu tanaman penting untuk program pemuliaan karena merupakan dasar untuk pengembangan tanaman tersebut selanjutnya. Sampai saat ini diketahui secara luas bahwa tanaman manggis tidak memiliki variabilitas secara genetic karena mempunyai mekanisme reproduksi secara apomiksis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui variabilitas genotip manggis pada berbagai lingkungan tumbuh di Jawa dan Sumatera Barat melalui teknik RAPD (Random Amplified Polymorphic DNA). Observasi genetic dilaksanakan dengan menggunakan 23 sampel DNA yang mewakili populasi manggis dari berbagai lokasi tersebut. Lima praimer acak digunakan dalam analisis RAPD dan diperoleh 51 pita DNA yang terdiri dari 42 pita polimorfik dan 9 pita monomorfik. Pembuatan dendogram karakter genotip dilakukan dengan bantuan program NTSYSpc versi 2.1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanaman manggis bervariasi secara genetik. Variasi genetiknya adalah sebesar 56.6% dengan koefisien kemiripan Dice 0.73–1.00. Koefisien korelasi antar pita DNA cukup tinggi yaitu r = 0.896, yang berarti dendogram berdasarkan pola pita DNA sangat baik.
Aktivitas Enzim Peroksidase pada Lima Genotip Cabai yang Mempunyai Ketahanan Berbeda terhadap Penyakit Antraknos Khairul Zen; Ridwan Setiamihardja; Murdaningsih H. K.; Tarkus Suganda
Zuriat Vol 13, No 2 (2002)
Publisher : Breeding Science Society of Indonesia (BSSI) / PERIPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/zuriat.v13i2.6740

Abstract

Percobaan ini dilakukan di Kebun Percobaan dan rumah kaca, Fakultas Pertanian, UNPAD, Jatinangor dari bulan Agustus 2001 sampai bulan Februari 2002, bertujuan untuk mendapatkan informasi mengenai aktivitas enzim peroksidase pada tanaman cabai yang mempunyai ketahanan berbeda dan korelasi aktivitas peroksidase dengan ketahanan terhadap penyakit Antraknos. Percobaan menggunakan rancangan acak kelompok dengan enam kali ulangan. Sebagai perlakuan adalah lima genotipe cabai yang mempunyai ketahanan berbeda terhadap penyakit Antraknos, yaitu : CF-03, KRT-I, KRTShatol, Paprika, dan RS-07. Untuk mengetahui aktivitas enzim peroksidase pada tanaman yang terinfeksi, setiap genotipe ditanam di lapangan pada petakan berukuran 1,2 m x 4 m, sedangkan untuk mengetahui aktivitas peroksidase pada tanaman yang tidak terinfeksi, penanaman dilakukan di polybag di rumah kaca. Sebagai sumber inokulum Antraknos, dilakukan penanaman genotipe rentan di sekeliling petakan percobaan dan diantara ulangan satu bulan sebelum penanaman genotipe uji. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan aktivitas peroksidase antara genotip setelah terinfeksi Antraknos. Aktivitas peroksidase pada daun cabai yang terinfeksi Antraknos lebih tinggi dibanding daun cabai yang tidak terinfeksi. Tidak terdapat korelasi antara intensitas serangan penyakit Antraknos dengan aktivitas peroksidase pada daun tanaman cabai yang terinfekai. Aktivitas peroksidase yang tinggi tidak berkaitan dengan intensitas serangan penyakit yang rendah. Dengan demikian aktivitas peroksidase tidak dapat dipakai sebagai kriteria seleksi untuk ketahanan tanaman cabai terhadap penyakit Antraknos.
Efek Mulsa Pada Variabilitas Genetik dan Heritabilitas Ketahanan terhadap Ralstonia Solanacearum pada 13 Genotip Kentang di Dataran Medium Jatinangor , Ruchjaniningsih; Ridwan Setiamihardja; Murdaningsih H. K.; Wieny Marma Jaya
Zuriat Vol 13, No 2 (2002)
Publisher : Breeding Science Society of Indonesia (BSSI) / PERIPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/zuriat.v13i2.6730

Abstract

Percobaan untuk mengevaluasi pengaruh mulsa terhadap variabilitas genetik dan heritabilitas karakter ketahanan penyakit layu bakteri pada 13 genotip kentang telah dilaksanakan di kebun percobaan Fakultas Pertanian, Unpad Jatinangor, Sumedang dari bulan juli 2001 sampai Oktober 2001. Percobaan ditata berdasarkan rancangan acak kelompok (RAK) yang diulang dua kali, dan 13 genotip kentang termasuk kultivar Granola sebagai perlakuan pada lingkungan bermulsa dan tanpa mulsa. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada lingkungan bermulsa dan tanpa mulsa karakter awal terserang layu (%), dan tanaman terserang layu mempunyai variabilitas genetik luas. Variabilitas genetik di lingkungan bermulsa lebih luas daripada tanpa mulsa. Pada lingkungan bermulsa nilai duga heritabilitas tinggi terdapat pada karakter tanaman terserang layu (%), dan heritabilitas sedang pada karakter awal terserang layu. Pada lingkungan tanpa mulsa nilai duga heritabilitas tinggi terdapat pada karakter awal terserang layu, dan tanaman terserang layu. Nilai duga heritablitas di lingkungan tanpa mulsa lebih tinggi daripada bermulsa. Seleksi dapat dilakukan pada lingkungan tanpa mulsa untuk karater awal terserang layu dan karakter tanaman terserang layu. Lingkungan bermulsa berpengaruh lebih baik pada karatker-karakter yang diamati. Pada lingkungan bermulsa Klon 104, AGB 69.1, Klon 16, FBA, Klon 106, Klon 101, dan Klon 102 paling lambat terserang penyakit bakteri layu dan Klon 104, Klon C, AGB 69.1, Klon 16, FBA, dan Klon 101 mempunyai tanaman terserang layu (%) terendah. Untuk tingkat ketahanan terhadap penyakit layu, genotip Klon 101 termasuk tahan dan Klon 104, Klon C, Klon A, Klon 16, dan FBA termasuk agak tahan terhadap R. solanacearum pada kedua lingkungan berbeda.
Hubungan Kandungan Kapsaisin, Fruktosa dan Aktivitas Enzim Peroksidase dengan Penyakit Antraknos pada Persilangan Cabai Rawit X Cabai Merah I. M. Narka Tenaya; Ridwan Setiamihardja; Sadeli Natasasmita
Zuriat Vol 12, No 2 (2001)
Publisher : Breeding Science Society of Indonesia (BSSI) / PERIPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/zuriat.v12i2.6695

Abstract

Penanaman dilakukan di Denpasar, Bali dari bulan Juli 1997 hingga bulan April1998, pada guludan dengan jarak 60 cm x 60 cm. Dari populasi P1, P2, dan F1 diambil sampel sebanyak masingmasing 10 tanaman, BC1 27 tanaman, dan BC2 28 tanaman. Sedangkan, populasi F2 semua tanaman normal (125 tanaman) dari lima guludan terbaik. Tujuan penelitian untuk mempelajari hubungan karakter ketahanan, yaitu kandungan kapsaisin dan fruktosa, serta aktivitas peroksidase terhadap persentase dan intensitas serangan Antraknos. Semua tanaman terserang Antraknos. Serangan penyakit di lapangan termasuk cukup berat, tetua tahan (P1) dengan persentase serangan 28.21%, sedangkan tetua rentan P2 terserang diatas 90%. Terdapat korelasi antara persentase buah terserang di lapangan dan intensitas serangan di laboratorium dengan kandungan kapsaisin dan fruktosa pada buah serta aktivitas enzim peroksidase pada daun. Pada kandungan kapsaisin dan aktivitas enzim peroksidase yang tinggi dan kandungan fruktosa yang rendah, maka tanaman lebih tahan terhadap penyakit antraknos.
POLA PEWARISAN AKTIVITAS NITRAT REDUKTASE PADA DAUN DAN PADA AKAR, SERTA KADAR N TOTAL TANAMAN SEBAGAI KARAKTER PENCIRI TOLERANSI KEDELAI TERHADAP GENANGAN Ai Komariah; Achmad Baihaki; Ridwan Setiamihardja; Sulya Djakasutami
Zuriat Vol 18, No 1 (2007)
Publisher : Breeding Science Society of Indonesia (BSSI) / PERIPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/zuriat.v18i1.6754

Abstract

Penelitian untuk mempelajari pola pewarisan aktivitas nitrat reduktase pada daun, aktivitas nitrat reduktase pada akar, dan kandungan N total tanaman sebagai karakter penciri toleransi tanaman kedelai terhadap genangan telah dilakukan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Winaya Mukti, Tanjungsari, Sumedang dari bulan April 2003 sampai Agustus 2003. Penelitian menggunakan populasi F2 yang berasal dari tanaman F1 hasil persilangan dari genotip terpilih. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakter ANR daun dan ANR akar dikendalikan oleh sedikitnya sepasang gen inti (simple genic controlled) dengan aksi gen dominan sempurna. Kandungan N total tanaman dikendalikan oleh sedikitnya dua pasang gen inti (simple genic controlled) dengan aksi gen epistasis duplikat resesif.
Kriteria seleksi berdasarkan sifat morfologi tanaman kopi robusta Alnopri Alnopri; Ridwan Setiamihardja; Sugiono Moeljopawiro; Nani Hermiati
Zuriat Vol 3, No 1 (1992)
Publisher : Breeding Science Society of Indonesia (BSSI) / PERIPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/zuriat.v3i1.6677

Abstract

Suatu penelitian telah dilaksanakan di kebun percobaan Pusat Penelitian Perkebunan Kaliwing, Jember, dari bulan Juni 1989 sampai dengan September 1989. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubungan sifat-sifat morfologi dengan daya hasil dan nilai duga daya waris sifat0sifat tersebut. Bahan penelitian adalah 24 koln kopi 'Robusta' yang ditanaman pada bulan Desember 1973, dan dipelihara menurut sistem batang tunggal. Tata letak percobaan menggunakan rancangan acak kelompok dengan tiga ulangan.hasil penelitian menunjukkan bahwa sifat rata-rata jumlah buku produktif dan bobot 100 butir biji mempunyai hubungan positif sangat nyata dengan daya hasil, sehingga sifat-sifat tersebut dapat dijadikan sebagai kriteria seleksi.Nilai duga daya waris (heritabilitas dalam arti luas) sifat rata-rata jumlah buku produktif rendemen hasil, dan bobot 100 butir biji adalah tinggi, sehingga mudah diwariskan dan seleksi dapat dilakukan pada generasi awal.
PEWARISAN KARAKTER JUMLAH BUNGA TIAP NODUS HASIL PERSILANGAN Capsicum annuum L. DENGAN Capsicum chinense Rinda Kirana; Ridwan Setiamihardja; Nani Hermiati; A. H. Permadi
Zuriat Vol 16, No 2 (2005)
Publisher : Breeding Science Society of Indonesia (BSSI) / PERIPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/zuriat.v16i2.6768

Abstract

Persilangan antar spesies antara Capsicum annuum L. genotip LV-2323 dan RS-07 yang memiliki satu bunga tiap nodus dan Capsicum chinense yang memiliki beberapa bunga tiap nodus bertujuan untuk mempelajari pewarisan karakter jumlah bunga tiap nodus telah dilakukan di Balai Penelitian Tanaman Sayuran, Lembang dari Oktober 2001 sampai Juni 2003. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa karakter jumlah bunga tiap nodus diwariskan secara kualitatif, dikendalikan sedikitnya oleh dua gen yang bekerja secara epistasis dan resesif mengikuti pola 13 : 3 dengan terdapat pengaruh interaksi aditif × dominan dan dominan × dominan. Karakter ini juga dipengaruhi oleh aksi gen dominan tidak sempurna ke arah jumlah bunga tiap nodus yang lebih sedikit (Capsicum annuum). Nilai duga heritabilitas karakter jumlah bunga tiap nodus tergolong tinggi dan kemajuan genetik harapannya tergolong rendah.
Uji ketahanan terhadap penyakit antraknos pada cabai merah untuk seleksi tetua Ridwan Setiamihardja; Warid Ali Qosim
Zuriat Vol 2, No 2 (1991)
Publisher : Breeding Science Society of Indonesia (BSSI) / PERIPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/zuriat.v2i2.6735

Abstract

Pengujian ketahanan terhadap penyakit Antraknosa (Colletotricum capsici) dilakukan pada 36 genotip cabai merah (Colletotricum annum) untuk memperoleh bahan tetua. Pengujian tingkat serangan pada buah cabai merah dilakukan di lapangan (Kebun Percobaan Wera, Subang) dan di laboratorium Balai Penelitian Hortikultura Lembang, dari bulan Oktober 1989 sampai Februari 1990. Percobaan lapangan ditata dalam rancangan acak kelomok dan di laboratorium dalam rancangan acak lengkap.dari hasil percobaan ternyata tidak terdapat tanaman yang imun (tingkat kerusakan 0%). Pada uji lapangan terdapat empat genotip yang tahan (tingkat kerusakan rata-rata 4.9%-7.2%); sedangkan dari uji laboratorium tidak terdapat genotip yang tahan, enam genotip menunjukkan tingkat kerusakan 11.1%-15.1% (agak peka).
Penyaringan Genotip Jagung yang Dapat Berasosiasi dengan Bakteri Azospirillum sp Parlin Halomoan Sinaga; Achmad Baihaki; Ridwan Setiamihardja; Bambang Supriatno
Zuriat Vol 14, No 2 (2003)
Publisher : Breeding Science Society of Indonesia (BSSI) / PERIPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/zuriat.v14i2.6791

Abstract

Penelitian untuk mengevaluasi assosiasi 54 genotip jagung dengan bakteri Azospirillum sp telah dilaksanakan di Kebun Percobaan Unpad Unit Jatinangor dari bulan Desember 2001 hingga Januari 2002 Penelitian bertujuan mendapatkan genotip-genotip yang tanggap terhadap inokulasi Azospirillum sp dan menyediakan informasi tentang tetua untuk perakitan genotip toleran pupuk N buatan (N-Urea) dosis rendah. Penyaringan genotip yang tanggap terhadap Azospirillum sp. menggunakan rancangan perbesaran (Augmented Design) dan kultivar Wisanggeni sebagai cek. Delapan genotip, yaitu: G23, G25, G26, G27, G38, G41, G50, G52, melebihi cek pada beberapa variable pengamatan sehingga tersaring pada penelitian tersebut. Kedelapan genotip potensial dalam menghemat pupuk N.