Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Terapi Perilaku Kognitif (Cognitif Behaviour Theraphy) Bagi Individu Perfeksionis Rabia Adawiya; IGAA Noviekayati
Prosiding Seminar Nasional Multidisiplin Vol 2 No 1 (2019): Volume 2 No 1 Tahun 2019 (On Proses)
Publisher : KH. A. Wahab Hasbullah University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memberikan intervensi kepada salah satu remaja yang mempunyai kebiasaan perfeksionis dalam menjalankan kegiatannya sehari hari entah itu di rumah maupun, di sekolah, maupun di lingkungan sekolah. Dalam kesehariannya subyek merasa dirinya lebih unggul daripada teman – teman di sekolahnya. Baginya, keberhasilan adalah segala – galanya sehingga subjek cenderung tidak pernah mengenal apa itu kegagalan. Kebiasannya tersebut membuat relasi sosialnya terganggu dan tak jarang subjek dibuat stress dan jatuh sakit ketika dirinya merasa usahanya kurang maksimal. Terapi perilaku ini melibatkan langkah langkah kognitif yang terkait dengan pengaruh dari keyakinan irasional mengenai perfeksionisme yang selalu ingin terlihat sempurna dan lebih unggul daripada yang lain. Proses terapi kognitif bisa membantu subjek untuk memahami masalah kognisi tertentu dalam melaksanakan tindakan yang diperlukan untuk memenuhi komitmen, serta meningkatkan kesediaan individu untuk terlibat pada perilaku yang lebih adaptif. Dalam penelitian ini, terapi kognitif berjalan sebanyak tujuh kali pertemuan. Dengan 7 langkah yang di dalamnya melibatkan konseling CBT, menulis Diary harian berdasrakan format ABC dari teori CBT dan langkah terkahir merupakan teknik relaksasi. Hasil dari terapi kognitif adalah, subjek dapat menghilangkan dan menyadari distorsi kognitif yang menganggu kehidupan sosialnya selama ini. Katakunci: Terapi Kognitif, Irational belief, Perfeksionis
PUZZLE EKSPRESI SEBAGAI MEDIA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN INTERAKSI SOSIAL PADA PASIEN GANGGUAN MENTAL ORGANIK Ulin Nuri Mauludiyah; IGAA Noviekayati
Prosiding Seminar Nasional Multidisiplin Vol 2 No 1 (2019): Volume 2 No 1 Tahun 2019 (On Proses)
Publisher : KH. A. Wahab Hasbullah University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan interaksi sosial yang dimiliki oleh salah satu pasien Gangguan Mental Organik, di RSJ Menur Surabaya. Subyek berusia 18 tahun, berjenis kelamin perempuan, menderita gangguan sejak tahun 2009. Gangguan mental organik yang subyek derita disebabkan oleh adanya cedera kepala akibat benturan. Peneliti menggunakan puzzle ekspresi sebagai media untuk meningkatkan keterampilan interaksi sosial subyek. Terapi Puzzle Ekspresi ini didahului dengan memberikan pemahaman kepada subyek tentang berbagai ekspresi manusia. Kemudian subyek diminta untuk menempelkan ekspresi yang sesuai dengan permintaan peneliti. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa, puzzle ekspresi ini efektif untuk membantu subyek mengenali berbagai ekspresi ketika melakukan interaksi sosial. Kemampuan interaksi sosial yang dimiliki subyek juga menjadi lebih baik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus tunggal. Kata kunci: Puzzle Ekspresi, Gangguan Mental Organik.
Permainan Catur Sebagai Media Perubahan Perilaku untuk Penderita Skizofrenia Hebefrenik Yuniar Maharani; IGAA Noviekayati
Prosiding Seminar Nasional Multidisiplin Vol 2 No 1 (2019): Volume 2 No 1 Tahun 2019 (On Proses)
Publisher : KH. A. Wahab Hasbullah University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk melihat bagaimana permainan catur dapat membantu mengubah perilaku penderita skizofrenia hebefrenik yang mengalami kesulitan dalam menyampaikan perasaan dan pemikirannya. Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Jiwa Menur Surabaya dalam rentang waktu dua bulan. Subjek penelitian merupakan penderita skizofrenia hebefrenik berusia 52 tahun yang telah menderita gangguan ini selama 28 tahun. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif studi kasus. Peneliti menggunakan teknik asosiasi bebas dengan media permainan catur untuk memancing pembicaraan dengan subjek penelitian. Pemberian intervensi kepada subjek diberikan selama lima kali. Selama intervensi, subjek diberikan pertanyaan mengenai hal-hal yang traumatis yang selama ini tidak dapat disampaikan kepada orang lain dengan media permainan catur. Hasil intervensi menunjukkan adanya perubahan perilaku pada subjek setelah diberikan intervensi. Perubahan perilaku yang muncul antara lain subjek mampu menceritakan apa yang mengganggu dalam pikirannnya dan menurunnya gejala gaduh gelisah. Hasil intervensi tersebut terus dimonitor sampai dua bulan setelah intervensi untuk melihat apakah perilaku subjek telah menetap. Katakunci: Skizofrenia, asosiasi bebas, permainan catur .
Teknik Reinforcement Positif Untuk Meningkatkan Kemampuan Interaksi Sosial Pada Kasus Skizofrenia Maftuhah Maftuhah; IGAA Noviekayati
Philanthropy: Journal of Psychology Vol. 4 No. 2 (2020)
Publisher : Faculty of Psychology, Universitas Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26623/philanthropy.v4i2.2406

Abstract

Abstrak. Skizofrenia merupakan kumpulan gejala berupa gangguan isi dan bentuk pikiran, persepsi, kesulitan berfikir dengan benar, memahami dan menerima realita, emosi/perasaan, perilaku dan hubungan interpersonal. Studi ini meneliti teknik reinforcement positif untuk meningkatkan kemampuan interaksi sosial pada pasien skizofrenia. Subjek laki-laki berumur 39 tahun didiagnosis gangguan skizofrenia. Subjek mengalami kesulitan untuk berinteraksi dengan orang lain disebabkan pengalaman tidak menyenangkan yang dialami subjek. Asesmen menggunakan wawancara dan obeservasi serta pemberian alat tes psikologi. Penelitian ini menggunakan studi kasus. Intervensi diberikan sebanyak lima sesi. Intervensi yang diberikan adalah teknik reinforcement positif dengan tujuan intervensi meningkatkan interaksi sosial. Hasil intervensi memperlihatkan dampak positif pada diri subjek. Hal ini terlihat dari perubahan perilaku subjek yang sudah dapat menyapa, berkenalan, dan berbicara dengan orang lain.  Kata kunci: Reinforcement positif, Interaksi sosial, skizofrenia
Mengatasi Prokrastinasi Akademik pada Mahasiswa di Masa Pandemi dengan Teknik Goal Setting dan Time Management Ni Made Mega Puspa Aristuti; IGAA Noviekayati
JURNAL PSIKOLOGI MANDALA Vol 6, No 1 (2022): JURNAL PSIKOLOGI MANDALA
Publisher : Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak. Perkuliahan yang dilaksanakan secara daring di masa pandemi ternyata berimbas bagi mahasiswa. Pembelajaran jarak jauh membuat perilaku prokrastinasi akademik meningkat. Prokrastinasi akademik merupakan kebiasaan menunda yang berkaitan dengan tugas akademik. Penundaan dilakukan secara sengaja meskipun mahasiswa mengetahui dampak buruk yang dihasilkan melalui perilaku menunda tersebut. Jika dibiarkan, prokrastinasi dapat memberikan pengaruh terhadap penurunan prestasi akademik mahasiswa. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana penerapan teknik goal setting dan time management dalam membantu mahasiswa menetapkan prioritas dan fokus. Teknik ini juga memberikan manfaat untuk meminimalkan kecemasan pada tenggat waktu, kurangnya fokus, penundaan, dan kelelahan kerja. Metode penelitian yang digunakan adalah tipe penelitian kualitatif, dengan sumber data sekunder yang didapatkan dari kajian literatur. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa ada enam langkah dalam penerapan teknik goal setting dan time management. Adapun langkah-langkah tersebut yaitu: clarify your value, setting goals, develop an action plan, evaluate how you spend your time, combating procrastination, and organizing your time. Menerapkan keenam langkah ini secara konsisten dan bersinambungan membuat mahasiswa mampu untuk menciptakan manajemen waktu yang baik. Dengan begitu, mahasiswa bisa menyelesaikan tugas-tugas perkuliahan atau kegiatan yang berkaitan dengan aktivitas akademik secara tepat waktu.Kata Kunci: goal setting, time management, prokrastinasi akademik, pandemi
Mengatasi Prokrastinasi Akademik pada Mahasiswa di Masa Pandemi dengan Teknik Goal Setting dan Time Management Ni Made Mega Puspa Aristuti; IGAA Noviekayati
JURNAL PSIKOLOGI MANDALA Vol. 6 No. 1 (2022): JURNAL PSIKOLOGI MANDALA
Publisher : Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36002/jpm.v6i1.1830

Abstract

Abstrak. Perkuliahan yang dilaksanakan secara daring di masa pandemi ternyata berimbas bagi mahasiswa. Pembelajaran jarak jauh membuat perilaku prokrastinasi akademik meningkat. Prokrastinasi akademik merupakan kebiasaan menunda yang berkaitan dengan tugas akademik. Penundaan dilakukan secara sengaja meskipun mahasiswa mengetahui dampak buruk yang dihasilkan melalui perilaku menunda tersebut. Jika dibiarkan, prokrastinasi dapat memberikan pengaruh terhadap penurunan prestasi akademik mahasiswa. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana penerapan teknik goal setting dan time management dalam membantu mahasiswa menetapkan prioritas dan fokus. Teknik ini juga memberikan manfaat untuk meminimalkan kecemasan pada tenggat waktu, kurangnya fokus, penundaan, dan kelelahan kerja. Metode penelitian yang digunakan adalah tipe penelitian kualitatif, dengan sumber data sekunder yang didapatkan dari kajian literatur. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa ada enam langkah dalam penerapan teknik goal setting dan time management. Adapun langkah-langkah tersebut yaitu: clarify your value, setting goals, develop an action plan, evaluate how you spend your time, combating procrastination, and organizing your time. Menerapkan keenam langkah ini secara konsisten dan bersinambungan membuat mahasiswa mampu untuk menciptakan manajemen waktu yang baik. Dengan begitu, mahasiswa bisa menyelesaikan tugas-tugas perkuliahan atau kegiatan yang berkaitan dengan aktivitas akademik secara tepat waktu.Kata Kunci: goal setting, time management, prokrastinasi akademik, pandemi
Self Efficacy, Perceive Teacher Support dan Academic Boredom Pada Siswa Di Sekolah Dasar Full Day School Rezkiah Diandra; IGAA Noviekayati; Niken Titi Pratitis
Journal of International Multidisciplinary Research Vol. 2 No. 6 (2024): Juni 2024
Publisher : PT. Banjarese Pacific Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62504/jimr522

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan self efficacy dan perceive theacher support dengan academic boredom pada siswa  sekolah dasar  full day school. Subyek penelitian adalah siswa sekolah dasar kelas XI di tiga sekolah full day dengan total sampel sebanyak 131 dengan tehnik purposive sampling. Data dikumpulkan melalui skala yang disusun sendiri berdasarkan teori  self efficacy yang dikemukakan Bandura (1997), skala perceive theacher support yang dikemukakan Metheny, dkk (2008) dan  academic boredom yang dikemukana oleh Sharp, dkk (2020). Analisis data menggunakan teknik regresi ganda dan korelasi , dapat disimpulkan bahwa hipotesis dalam penelitian ini terbukti,artinya ada hubungan  yang negative dan sangat signifikan antara self efficacy dan perceive theacher support dengan academic boredom  pada siswa di sekolah dasar full day scholl. sumbangan terbesar terhadap variabel dependen academic boredom adalah self efficacy yaitu 30,08% dan perceive theacher support 9,62%, sedangkan secara keseluruhan sumbangan efektif total terhadap variabel academic boredom adalah 39,7%.
The Impact of Excessive Screen Time on Children’s Language Development at Toddlers in Indonesia : A Literature Review Rezkiah Diandra; Igaa Noviekayati; Niken Titi Pratitis
Journal of International Multidisciplinary Research Vol. 2 No. 6 (2024): Juni 2024
Publisher : PT. Banjarese Pacific Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62504/jimr695

Abstract

Screen time anak-anak mengacu pada waktu yang dihabiskan oleh anak dengan piranti berlayar termasuk komputer, tablet, smartphone, televisi atau video game. Banyak penelitian yang menemukan bahwa screen time memiliki dampak buruk pada perkembangan anak usia dini termasuk perkembangan bahasa. Perkembangan bahasa merupakan salah satu bagian perkembangan yang krusial bagi kehidupan anak, mengingat bahasa merupakan media komunikasi penyampaian pesan seseorang terhadap orang lain. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh screen time terhadap perkembangan bahasa anak usia dini di Indonesia. Metode yang digunakan adalah A Literature Review untuk mengidentifikasi artikel secara sistematis. Melalui pencarian seperti: Social Science Research, Mendeley Cite, Google Scholar dan Garuda Jurnal dari tahun 2017 hingga 2023, ditemukan 8 artikel sesuai dengan karakteristik yang telah ditentukan. Hasil penelitian yang didapatkan adalah 5 dari 8 penelitian didapatkan tidak ada korelasi antara screen time dan perkembangan berbahasa anak namun berpengaruh negatif terhadap perkembangan bahasa anak terutama pada anak yang menggunakan waktu berlayar >2 jam. Dalam penelitian lain menemukan bahwa media sosial YouTube memiliki pengaruh yang signifikan pada pemerolehan bahasa anak khususnya bagi anak speech delay. Banyak juga para orang tua yang memiliki sedikit pemahaman tentang dampak negatif dari pemberian screen time berlebihan pada anak dan pentingnya pendampingan orang tua pada anak ketika memberikan waktu screen time.
Efektivitas Art Therapy untuk Meningkatkan Regulasi Emosi Remaja yang Agresif Ditinjau dari Kepribadian Big Five Personality pada SMP “X” di Surabaya Luluk Setyowati; IGAA Noviekayati; Dyan Evita Santi
J-CEKI : Jurnal Cendekia Ilmiah Vol. 4 No. 4: Juni 2025
Publisher : CV. ULIL ALBAB CORP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/jceki.v4i4.8576

Abstract

Penelitian ini berfokus pada penilaian dampak terapi seni dalam meningkatkan kontrol emosi pada remaja agresif dan menguji perbedaan peningkatan regulasi emosi berdasarkan Kepribadian Lima Besar. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan desain pra-eksperimen satu kelompok, dengan melakukan pengukuran awal dan pengukuran akhir. Sampel penelitian terdiri dari empat subjek, masing-masing dua individu dengan kepribadian teliti dan dua dengan kecerdasan, dipilih menggunakan teknik purposive sampling berdasarkan skor regulasi emosi dalam kategori sedang hingga sangat tinggi. Instrumen DERQ digunakan dalam proses pengumpulan data, yang kemudian diolah dengan teknik analisis statistik non-parametrik, yaitu uji Wilcoxon Signed Ranks dan Uji Mann-Whitney U. Hasil penelitian: Hipotesis pertama: Uji Wilcoxon Signed Ranks menunjukkan nilai Z = -1,841, p = 0,066 (p<0,05) yang berarti tidak ada perubahan yang signifikan setelah tindakan dilakukan, sehingga Terapi Seni tidak efektif dalam meningkatkan regulasi emosi agresif remaja. Hipotesis kedua: Uji Mann-Whitney U memperoleh p = 0,439, yang menunjukkan tidak ada perbedaan signifikan dalam peningkatan regulasi emosi antara individu dengan kepribadian teliti dan intelektual setelah diberikan intervensi Terapi Seni.