Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN DIABETES SELF MANAGEMENT PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS DALAM WILAYAH KERJA PUSKESMAS Dewi Rury Arindari; Dessy Suswitha
Jurnal 'Aisyiyah Medika Vol 6, No 1: Februari 2021 Jurnal 'Aisyiyah Medika
Publisher : stikes 'aisyiyah palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36729/jam.v6i1.561

Abstract

Latar Belakang: Diabetes Mellitus merupakan salah satu dari empat prioritas penyakit tidak menular yang ditandai dengan peningkatan konsentrasi glukosa darah akibat gangguan pada penyerapan gula darah oleh tubuh yang dapat memicu terjadinya berbagai komplikasi bahkan kematian. Salah satu upaya pengendalian yang dapat dilakukan adalah Diabetes Self Management. Tujuan: Diketahuinya faktor-faktor yang berhubungan dengan Diabetes Self Management pada penderita Diabetes Mellitus. Metode: Jenis penelitian kuantitatif dengan desain penelitian cross sectional. Sampel pada penelitian ini adalah penderita Diabetes Mellitus yang berjumlah 50 responden.Penelitian dilaksanakan pada tanggal 01-30 September di Puskesmas dalam wilayah kerja Kota Palembang. Data telah dianalisa menggunakan deskripsi statistic, Pearson Product Moment dan Point Biserial. Hasil: Diperoleh data statistik responden adalah perempuan (74%), usia  51-59 tahun (76%), lulusan SMA (45%), memiliki pendapatan kurang dari Upah Minimum Regional (76%), Durasi Penyakit antara 1-3 tahun (46%), pengobatan dengan terapi diet dan obat (82%), memiliki level pengetahuan cukup baik (47%) dan perilaku Diabetes Self Management yang kurang baik (62%); Adanya hubungan signifikan secara statistik antara pengobatan dan pengetahuan dengan Diabetes Self Management dengan p value masing-masing secara berurutan adalah <0.001 dan <0.01. Sedangkan usia, jenis kelamin, pendidikan, pendapatan, dan durasi penyakit tidak memiliki hubungan yang signifikan. Saran: Dapat digunakan sebagai data empiris pada pengembangan program intervensi yang bertujuan untuk meningkatkan perilaku Diabetes Self Management pada penderitanya guna mencegah terjadinya komplikasi dan mengurangi angka kematian akibat Diabetes Mellitus. Kata Kunci: Diabetes Self Management, Penderita Diabetes Mellitus, Faktor yang Berhubungan dengan Diabetes Self Management, Penyakit Tidak Menular, Personal Faktor
FAKTOR-FAKTOR YANG BEHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PHLEBITIS PADA PASIEN YANG TERPASANG KATETER INTRAVENA Dessy Suswitha
Jurnal 'Aisyiyah Medika Vol 3: Februari 2019 Jurnal 'Aisyiyah Medika
Publisher : stikes 'aisyiyah palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (375.462 KB) | DOI: 10.36729/jam.v3i1.159

Abstract

Latar belakang: Phlebitis didefinisikan sebagai inflamasi vena yang disebabkan oleh iritasi kimia,mekanik maupun oleh bakteri. Selama 1 tahun terakhir angka kejadian phlebitis yaitu pada tahun2016 sebanyak 23 orang. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Faktor-Faktor yangBerhubungan dengan Kejadian Phlebitis pada Pasien yang Terpasang Cateter Intravena di RuangTransit Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Palembang. Metode: Penelitian ini menggunakan desaincross-sectional dengan menggunakan accidental sampling dengan responden sebanyak 55 respondensesuai dengan kriteria inklusi . Penelitian ini dilakukan sejak tanggal 7 Agustus s.d 2 September 2017.Hasil: Penelitian ini didapatkan Ada hubungan antara umur dengan kejadian phlebitis dengan nilai p =0,042. Ada hubungan antara ukuran kanula dengan kejadian phlebitis dengan nilai p = 0,013. Adahubungan antara lokasi pemasangan infus dengan kejadian phlebitis dengan nilai p = 0,040. Adahubungan antara lama pemasangan kanula dengan nilai p value = 0,025. Saran: Disarankan untukperawat agar meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pemasangan infus sehingga komplikasi danketidaknyamanan akibat pemasangan infus dapat dikurangi.Kata Kunci : Kejadian Phlebitis.
Pemanfaatan Jahe Madu Terapi Komplementer pada Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) di Desa Bangun Sari Kecamatan Tanjung Lago Dessy Suswitha; Dewi Rury Arindari; Lela Aini; Lenny Astuti; Adi Saputra
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 5, No 7 (2022): Volume 5 No 7 Juli 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v5i7.6329

Abstract

ABSTRAK Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) merupakan penyakit infeksi akut yang menyerang salah satu bagian dari saluran nafas mulai dari hidung hingga alveoli yang disebabkan oleh virus dan bakteri. Penyebaran virus dan bakteri dapat melalui droplet, lingkungan udara yang tercemar. Salah satu hal yang bisa dilakukan untuk pencegahan penyakit ISPA adalah dengan memberikan penyuluhan dan pelatihan pembuatan minuman jahe madu yang mengandung antiseptik dan antioksidan. Kandungan tersebut berfungsi untuk menurunkan tingkat keparahan batuk tanpa menimbulkan efek samping yang dapat mengganggu kesehatan anak. Tujuan Pengabdian adalah untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang ISPA dan pelatihan pembuatan minuman herbal jahe madu dapat terlaksana dengan baik. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian masyarakat adalah berbentuk penyuluhan dan pelatihan. Kesimpulan adanya peningkatan pengetahuan masyarakat di Desa Bangun Sari Kecamatan Tanjung Lago dalam menerapkan terapi komplementer pembuatan Jahe Madu untuk anggota keluarga yang menderita ISPA. Disarankan bagi masyarakat agar dapat menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat serta rajin menganjurkan anak mencuci tangan sebelum dan sesudah makan. Kata Kunci : Penyakit ISPA, Terapi Komplementer, Jahe Madu  ABSTRACT Acute Respiratory Infection (ARI) is an acute infectious disease that attacks one part of the respiratory tract from the nose to the alveoli caused by viruses and bacteria. The spread of viruses and bacteria can be through droplets, polluted air environment. One of the things that can be done to prevent ARI disease is to provide counseling and training on making honey ginger drinks which contain antiseptics and antioxidants. The content serves to reduce the severity of cough without causing side effects that can interfere with children's health. The purpose of this service is to increase public knowledge about ARI and training in making honey ginger herbal drinks can be carried out properly. The method used in community service activities is in the form of counseling and training. The conclusion is that there is an increase in community knowledge in Bangun Sari Village, Tanjung Lago District in applying complementary therapies to making Honey Ginger for family members who suffer from ARI. It is recommended for the community to be able to apply clean and healthy living behaviors and be diligent in encouraging children to wash their hands before and after eating. Keywords: ARI Disease, Complementary Therapy, Honey Ginger
EFEKTIVITAS PEMBERIAN TERAPI BEKAM TERHADAP KADAR KOLESTEROL DI KLINIK HOLISTIC CENTER ASY- SYAAFI PALEMBANG Dessy Suswitha; Dewi Rury Arindari; Adi Saputra; Lenny Astuti; Lela Aini
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 9, No 2 (2022): Volume 9 Nomor 2
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v9i2.6356

Abstract

Kolesterol merupakan salah satu komponen lemak atau molekul lemak yang terdapat di dalam sel tubuh yang sebenarnya di butuhkan untuk pembentukan dinding sel dan sebagai bahan baku beberapa hormon. Apabila kadar kolesterol melebihi >200mg/dl dapat berisiko terkena penyakit jantung dan stroke, untuk mengatasi kadar kolesterol berlebih di butuhkan terapi non farmakologis seperti terapi bekam. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektivitas pemberikan terapi bekam terhadap kadar kolesterol di Holistic Center Asy Syaafi Palembang. Metode : Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode quasi eksperiment dengan menggunakan desain One Group Pretest dan Posttest. Jumlah sampel 33 responden yang memiliki kreteria inklusi. Tehnik sampling yang di gunakan purposive sampling  dan Analisa data menggunakan uji Wilcoxon. Hasil penelitian didapatkan Rata-rata kadar kolesterol sebelum dilakukan terapi bekam  di Holistic Center Asy Syaafi Palembang adalah 216.03 dengan standar deviasi 55.851, Rata-rata kadar kolesterol sesudah dilakukan terapi bekam di Holistic Center Asy Syaafi Palembang adalah 185.48 dengan standar deviasi 40.328. Kesimpulan Terapi bekam efektif terhadap kadar kolesterol di Holistic Center Asy Syaafi Palembang dengan p value sebesar 0.000. Disarankan peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian dengan metode lain seperti metode terapi akupuntur/ metode akupresur dengan sampel yang lebih banyak.Kata kunci : Terapi bekam, kadar kolesterol, Holistic Center Asy Syaafi
Pencegahan Konstipasi pada Anak Melalui Penyuluhan Implementasi Evidence Based Practice tentang Makanan Berserat dan Air Putih Lela Aini; Lenny Astuti; Dessy Suswitha; Dea Mega Arini; Shinta Maharani; Dewi Rury Arindari; Sri Hartati
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 5, No 1 (2022): Volume 5 No 1 Januari 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v5i1.5231

Abstract

ABSTRAKKonstipasi merupakan kondisi di mana feses mengeras sehingga susah dikeluarkan melalui anus,dan menimbulkan rasa terganggu atau tidaknya pada rektum. Konstipasi dapat terjadi akibat kurangnya makan berserat, kurang minum putih dan pengaruh obat yang dikonsumsi. Salah satu hal yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat adalah dengan memberikan penyuluhan tentang Pencegahan konstipasi pada anak melalui penyuluhan impementasi evidence based practice tentang makanan berserat dan air putih. Tujuan Pengabdian adalah untuk Meningkatkan pemahaman anak mengenai pencegahan konstipasi melalui penyuluhan implementasi evidence based practice tentang makanan berserat dan air putih di Panti Asuhan Darussalam Palembang. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian masyarakat adalah berbentuk pendidikan kesehatan dengan metode ceramah dan demontrasi. Kesimpulan adanya peningkatan pengetahuan anak (100%) di Panti Asuhan Darussalam Palembang tentang makanan berserat dan konsumsi air putih untuk mencegah kejadian konstipasi. Kata Kunci: Konstipasi, Makanan berserat, dan Air Putih ABSTRACT Constipation is a condition in which the stool hardens so that it is difficult to expel it through the anus, and causes discomfort or discomfort in the rectum. Constipation can occur due to lack of fiber eating, drinking less mineral water, and the influence of drugs consumed. One of the things that can be done to increase public awareness is to provide counseling on the prevention of constipation in children through counseling on the implementation of evidence-based practice about fibrous food and water. The purpose of this service was to increase children's understanding of preventing constipation through counseling on the implementation of evidence-based practice about fibrous food and mineral water at the Darussalam Orphanage in Palembang. The method used in community service activities through health education with lecture and demonstration methods. The conclusion is that there was an increase of knowledge of children (100%)at the Darussalam Orphanage in Palembang about fibrous food and water consumption to prevent constipation. Keywords: Constipation, Fibrous Food, And Mineral Water.
Peningkatan Kesadaran Masyarakat RT 22 Kelurahan Pahlawan Palembang Tentang Pencegahan Covid-19 Berbasis Keluarga dengan Menerapkan 5M Dewi Rury Arindari; Dessy Suswitha; Shinta Maharani; Lela Aini
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 5, No 1 (2022): Volume 5 No 1 Januari 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v5i1.5217

Abstract

ABSTRAKCovid-19 merupakan penyakit yang penyebabnya adalah virus corona yang menyerang sistem pernapasan. Pemerintah sudah menghimbau masyarakatnya dengan memberikan protokol kesehatan untuk menghindari penularan wabah COVID-19, untuk dapat menerapkannya dibutuhkan kesadaran masyarakat. Salah satu hal yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat adalah dengan memberikan penyuluhan tentang Pencegahan COVID-19 berbasis Keluarga dengan Menerapkan 5M. Tujuan Pengabdian adalah untuk Meningkatkan Kesadaran Masyarakat RT 22 Kelurahan Pahlawan Palembang tentang Pencegahan COVID-19 berbasis Keluarga dengan Menerapkan 5M dapat terlaksana dengan baik. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian masyarakat adalah berbentuk pendidikan kesehatan dengan metode ceramah dan demontrasi. Kesimpulan adanya peningkatan kesadaran masyarakat berbasis keluarga di RT 22 kelurahan Pahlawan Palembang dalam menerapkan protokol Kesehatan 5M. Disarankan bagi peneliti selanjutnya agar dapat mengimplementasikan dan memberikan informasi terbaru tentang pencegahan virus Covid 19 selain penerapan 5M pada masyarakat yang lebih luas. Kata Kunci: Peningkatan Kesadaran Masyarakat, Menerapkan 5M, Pencegahan        Covid 19 ABSTRACTCovid-19 is a disease caused by a coronavirus that attacks the respiratory system. The government has appealed to the public by providing health protocols to avoid the transmission of the COVID-19 outbreak, to be able to implement it, public awareness is needed. One of the things that can be done to increase public awareness is to provide counseling about Family-based COVID-19 Prevention by Implementing 5M. The purpose of this service is to increase public awareness of RT 22 Pahlawan Palembang Village regarding Family-based COVID-19 Prevention by Implementing 5M can be carried out properly. The method used in community service activities is in the form of health education with lecture and demonstration methods. The conclusion is that there is an increase in family-based community awareness in RT 22, Pahlawan Palembang village in implementing the 5M Health protocol. It is recommended for further researchers to be able to implement and provide the latest information about the prevention of the Covid 19 virus in addition to the application of 5M to the wider community. Keywords: Increasing Public Awareness, Implementing 5M, Prevention of Covid             19
Implementasi Water Tepid Sponge dalam Mengatasi Masalah Hipertemia pada Penderita Demam Berdarah Dangue Lela Aini; Lenny Astuti; Dessy Suswitha; Dewi Rury Arinda; Shinta Maharani; Sri Muliasari
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 5, No 8 (2022): Volume 5 No 8 Agustus 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v5i8.6483

Abstract

ABSTRAK Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit menular infeksi yang memiliki gejala peningkatan suhu tubuh atau hipertermia, apabila kurangnya penangan yang tepat dapat menimbulkan dengue shock syndrome. Salah satu penangan demam dapat berupa pemberian kompres hangat (tepid sponge). Water Tepid Sponge merupakan satu upaya untuk menurunkan suhu (hipertermia) yang menggabungkan teknik kompres blok pada pembuluh darah supervisial dengan teknik seka atau tindakan memandikan dengan tujuan terapeutik. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman tentang implementasi tepid water sponge dalam mengatasi masalah hipertemia pada penderita demam berdarah dengue. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian masyarakat adalah berbentuk pendidikan kesehatan dengan metode ceramah dan demontrasi. Seluruh (100%) pasien yang berkunjung di Puskesmas Sei Baung Palembang dapat memahami implementasi water tepid sponge dengan baik. Adanya peningkatan pengetahuan yang berkunjung di Puskesmas Sei Baung Palembang tentang implementasi water tepid sponge dalam mengatasi masalah hipertemia pada penderita demam berdarah dangue Kata Kunci: Water Tepid Sponge, Hipertermia, Demam Berdarah Dangue  ABSTRACT Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is an infectious infectious disease that has symptoms of increased body temperature or hyperthermia, if the lack of proper handling can cause dengue shock syndrome. One of the fever handlers can be in the form of giving a warm compress (tepid sponge). Tepid Water Sponge is an effort to reduce temperature (hyperthermia) that combines the technique of compressing the block on the superficial blood vessels with the technique of wiping or bathing for therapeutic purposes. water sponge in overcoming the problem of hyperthermia in patients with dengue hemorrhagic fever. The method used in community service activities is in the form of health education with lecture and demonstration methods. All of the patient (100%) who had visited Sei Baung Public Health Center Palembang could understand the implementation of water tepid sponge well. The conclusion is that there is an increase in respondents' knowledge (100%) at the Sei Baung Health Center Palembang about the implementation of water tepid sponges in overcoming the problem of hyperthermia in patients with dengue fever and dengue.  Keywords: Water Tepid Sponge, Hyperthermia, Dengue Hemorrhagic Fever
PENGETAHUAN DAN GAYA HIDUP PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS TIPE 2 DI RUMAH SAKIT ISLAM SITI KHADIJAH PALEMBANG: KNOWLEDGE AND LIFESTYLE IN PATIENTS TYPE 2 DIABETES MELLITUS IN ISLAMIC HOSPITAL OF SITI KHADIJAH PALEMBANG Lily Marleni; Lenny Astuti; Sintiya Halisya Pebriani; Dessy Suswitha; Adi Saputra; Mardiah
Jurnal Ilmiah Pamenang Vol. 5 No. 2 (2023): Jurnal Ilmiah Pamenang ( JIP )
Publisher : Stikes Pamenang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53599/jip.v5i2.174

Abstract

Abstrak Diabetes Mellitus (DM) adalah suatu kondisi kronis yang terjadi ketika tubuh tidak dapat menghasilkan cukup insulin atau tidak dapat menggunakan insulin, dan didiagnosis dengan mengamati peningkatan kadar glukosa dalam darah. Diabetes Mellitus (DM) merupakan salah satu penyakit degeneratif yang mengalami peningkatan  di dunia baik dinegara maju maupun di negara berkembang dan menjadi masalah kesehatan atau penyakit secara umum yang terjadi di masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada hubungan antara pengetahuan dengan gaya hidup penderita Diabetes Mellitus Tipe 2 di Rumah Sakit Islam Siti Khadijah Palembang Tahun 2023. Metode pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pendekatan cross sectional. Metode pendekatan cross sectional adalah jenis penelitian yang menekankan waktu pengukuran data variabel independent dan dependent hanya satu kali pada satu saat. Sampel yang didapatkan 42 orang. Hasil Uji Korelasi Koefisien Kontingensi . Dari Hasil uji statistik didapatkan besaran / koefisien korelasi antara variabel pengetahuan dengan gaya hidup penderita diabetes mellitus adalah sebesar 0,628. Diharapkan kepada peneliti selanjutnya untuk dapat melakukan penelitian lebih lanjut tentang Diabetes Mellitus Tipe 2 yang lain dengan menggunakan metode yang berbeda Kata kunci:  Diabetes Mellitus, gaya hidup, pengetahuan   Abstract Diabetes Mellitus is a chronic condition that occurs when the body cannot produce enough insulin or cannot use insulin, and is diagnosed by observing increased levels of glucose in the blood. DM been one of the degenerative diseases that is increasing in the world, both in developed and developing countries. DM has become a general health problem or disease that occurs in society. The aim of this research is to determine whether there is a relationship between knowledge and the lifestyle of Type 2 Diabetes Mellitus sufferers at the Siti Khadijah Islamic Hospital Palembang in 2023. The approach method used in this research is a cross sectional approach. The cross sectional approach method is a type of research that emphasizes measuring data on independent and dependent variables only once at a time. The sample obtained was 42 people. The chi square test results show a p value of 0.000, which means there is a relationship between knowledge and the lifestyle of Type 2 Diabetes Mellitus sufferers. It is hoped that future researchers can carry out further research on other Type 2 Diabetes Mellitus using different methods.  Key words: Diabetes Mellitus, lifestyle, knowledge
EFIKASI DIRI DALAM MENGHADAPI PERILAKU BULLYING PADA ANAK USIA SEKOLAH: SELF EFFICACY IN DEALING WITH BULLYING BEHAVIOR IN SCHOOL AGE CHILDREN Lily Marleni; Sintiya Halisya Pebriani; Zuhana; Mardiah; Adi Saputra; Dessy Suswitha
Jurnal Abdimas Pamenang Vol. 2 No. 2 (2024): Jurnal Abdimas Pamenang - JAP
Publisher : STIKES Pamenang Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53599/jap.v2i2.207

Abstract

Abstrak Tindakan bullying sudah menjadi masalah global yang sering ditemui dan dihadapi banyak orang khususnya remaja termasuk remaja awal di sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP) maupun di sekolah menengah atas (SMA). Bullying merupakan perilaku yang agresif dan terjadi berulang kali dengan cara menyakiti fisik ataupun mental yang dilakukan oleh seorang maupun sekelompok anak kepada anak yang lainnya. . Dampak yang ditimbulkan ketika seseorang atau lebih melakukan perilaku bullying yaitu cenderung berperilaku agresif lalu terlibat di sebuah kelompok dan aktivitas kenakalan yang lain. Sebaliknya dampak yang dapat dirasakan oleh korban bullying yakni memiliki masalah emosi atau perasaan, harga diri rendah, tertekan, suka menyendiri dan merasa tidak aman Tujuan pengabdian masyarakat ini untuk meningkatakan pengetahuan siswa/siswi mengenai efikasi diri dalam menghadapai perilaku bullying di Sekolah Dasar Negeri 41 Palembang dengan metode penyuluhan. Proses pelaksanaan dalam kegiatan Penyuluhan dengan efikasi diri dalam menghadapi perilaku bullying pada anak usia sekolah di SD N 41 Palembang tahun 2023 telah dilaksanakan pada tanggal 11 Agustus 2023.. Pelaksanaan penyuluhan ditujukan pada siswa/siswi setempat dengan media dan alat yang digunakan yaitu leaflet. Penyampaian materi dengan metode ceramah dan diskusi mengenai efikasi diri dalam menghadapi perilaku bullying. Pada saat materi berakhir di berikan evaluasi ke siswa/siswi yang mengikuti penyuluhan dengan mudah mereka bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan yang di berikan serta ada beberapa siswa/siswi memberikan pertanyaan terkait hal yang belum mereka pahami, kegiatan ini harapannya ke depan bisa dilaksanakan secara berkesinambungan dan berkelanjutan Kata Kunci : Efikasi diri, Perilaku Bullying, Usia Sekolah   Abstract Bullying has become a global problem that is often encountered and faced by many people, especially teenagers, including early teens in elementary school (SD), middle school (SMP) and high school (SMA). Bullying is aggressive behavior that occurs repeatedly by means of physical or mental harm carried out by one or a group of children against other children. . The impact that occurs when one or more people engage in bullying behavior is that they tend to behave aggressively and then become involved in groups and other delinquent activities. On the other hand, the impacts that can be felt by victims of bullying are having emotional or feeling problems, low self-esteem, being depressed, liking to be alone and feeling insecure. The aim of this community service is to increase the knowledge of students at State Elementary School 41 Palembang. The implementation process for counseling activities on self-efficacy in dealing with bullying behavior in school-aged children at SD N 41 Palembang in 2023 was carried out on August 11 2023. The outreach was aimed at local students with the media and tools used, namely leaflets. Delivery of material using lecture and discussion methods regarding self-efficacy in dealing with bullying behavior. At the end of the material, evaluation was given to the students who took part in the counseling, they were easily able to answer the questions given and there were several students who asked questions related to things they did not understand. It is hoped that in the future this activity can be carried out continuously and sustainable  Keywords: Self-efficacy, Bullying Behavior, School Age