Dwi Fadila Kurniawan
Departemen Teknik Elektro, Universitas Brawijaya

Published : 53 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 48 Documents
Search
Journal : Jurnal Mahasiswa TEUB

ANALISIS KUALITAS JARINGAN 3G DENGAN IMPLEMENTASI KPI PADA JARINGAN TELKOMSEL AREA MALANG Jinantho , Pamungkas H. S.; Sigit Kusmaryanto; Dwi Fadila Kurniawan
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 4, No 6 (2016)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

— Analisis kualitas jaringan telekomunikasi selular 3G ditentukan oleh indikator trafik. Analisis trafik pada telekomunikasi di Indonesia saat ini dilakukan melalui metode OMC (Operation Monitoring Center).  Dalam teknologi OMC pengontrolan jaringan dilakukkan dengan pemrograman komputer jarak jauh hanya dapat dipantau serta menganalisa gangguan saja, namun penanganan dan titik permasalahan belum dapat diatasi dan diketahui secara akurat. Skripsi ini bertujuan melakukan penelitian gangguan yang terjadi dalam kualitas jaringan yaitu dengan melakukan pengukuran dengan menggunakan metode drive test secara akurat yang ditentukan dengan menggunakan parameter KPI (Key Performance Indikator). bedasarkan parameter performansi WCDMA yang meliputi RSCP, Eb/No, Ec/No, Call Setup Success Ratio (CSSR), Call Dropped Ratio (CDR), Successfull Call Ratio (SCR), Call to Interference (C/I) dan Handover Success Ratio (HOSR). Dari hasil analisis penerapan Key Performance Indicator dengan metode drivetest diperoleh bahwa pada area yang mengalami penurunan kualitas, nilai CSSR 94 %, nilai CDR 1.03 %, dan nilai SCR 89.073 % hanya area widyaloka yang mengalami 6 blocked call dan 1 drop call. Kata Kunci— RSCP, Ec/No, WCDMA, Drivetest
PERANCANGAN ANTENA 3D SERTA PENGARUH JUMLAH SEED (PATCH) TERHADAP PERFORMANSI ANTENA ARRAY BENTUK LINGKARAN PADA FREKUENSI KERJA 2.4 GHz Hasbi Fazrul Rachman; Rudy Yuwono; Dwi Fadila Kurniawan
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 7, No 3 (2019)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Antena planar merupakan antena yang disusun berdasarkan konfigurasi geometris dan elektris tertentu untuk menghasilkan suatu pola radiasi yang direktif. Antena planar juga merupakan pengembangan dari antena mikrostrip. Antena planar memiliki struktur fisik yang lebih sederhana dari antena mikrostrip, struktur fisik dari antena planar terdiri dari patch dan groundplane. Antena ini merupakan antena 2D dikarenakan patch antena ini hanya berjumlah satu, sedangkan untuk penamaan antena 3D dikarenakan patch antena yang berjumlah lebih dari satu. Penambahan patch yang berada di koordinat selain koordinat x dan koordinat y selanjutnya akan dinamakan sebagai seed. Antena 3D dengan penambahan patch atau seed tentunya akan berbeda dengan antena 2D dalam segi performansi, yang selanjutnya akan diukur melalui parameter – parameter yang dapat mengukur performansi antena. Kata Kunci: Antena Planar, Antena Mikrostrip, Antena 3D, Patch, Seed, Performansi, Parameter, Optimasi.  ABSTRACT Planar antennas are antennas arranged based on certain geometric and electrical configurations to produce a directional radiation pattern. Planar antenna is also a development of microstrip antennas. Planar antennas have a physical structure that is simpler than a microstrip antenna, the physical structure of a planar antenna consists of patches and groundplane. This antenna is a 2D antenna because there are only one antenna patch, whereas for 3D antenna naming due to more than one patch antenna. The addition of patches in coordinates other than the x coordinate and y coordinate will then be named as seed. The 3D antenna with the addition of patches or seeds will certainly be different from 2D antennas in terms of performance, which will then be measured through parameters that can measure antenna performance. Kata Kunci: Planar Antenna, Microstrip Antenna, 3D Antenna, Patch, Seed, Performance, Parameter, Optimation.
Studi Perencanaan dan Penempatan Site Jaringan Long Term Evolution di Kota Malang dengan Metode Algoritma Genetika Aldwi Syahfirry Putra; Endah Budi Purnomowati; Dwi Fadila Kurniawan
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 5, No 2 (2017)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Long Term Evolution (LTE) dirancang untuk memenuhi kebutuhan operator akan akses data yang berkecepatan tinggi serta menyokong kapasitas teknologi suara untuk beberapa dekade mendatang. Teknologi ini pula menyediakan solusi Internet Protocol (IP) yang luas yang mampu mengintegrasikan sistem-sistem serta jaringan yang ada. Dimana suara, data , dan streaming multimedia dapat diberikan kapanpun dan dimanapun kepada penggunanya dan rata-rata yang lebih tinggi dari generasi sebelumnya. Algoritma genetika sebagai alat permutasi untuk melakukan pemilihan letak koordinat BTS secara optimal. Hasil optimasi yang dihasilkan oleh algoritma genetika tersebut dapat digunakan sebagai sistem rekomendasi pendukung keputusan. Karena algoritma genetika berfungsi sebagai sistem pendukung keputusan maka hasil pemilihan letak koordinat tersebut tidak mutlak menjadi acuan pasti letak koordinat BTS. Dalam tugas akhir ini hasil optimasi yang dihasilkan oleh algoritma genetika masih belum memiliki batasan mengetahui daerah – daerah yang dilarang untuk mendirikan BTS. Kata Kunci—LTE, Algoritma Genetika
RANGKAIAN RECTENNA MENGGUNAKAN ANTENA MIKROSTRIP CIRCULAR PATCH DENGAN GROUND PLANE FREE SPACE PADA FREKUENSI 2,4 GHz SEBAGAI PIRANTI WIRELESS POWER TRANSMISSION (WPT) Gezadio Dhuha Sujarwo; Rudy Yuwono; Dwi Fadila Kurniawan
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 4, No 8 (2016)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Wireless Power Transmission (WPT) adalah teknologi charging tanpa kabel. Teknologi ini merupakan solusi dari tingginya tingkat mobilitas masyarakat. Wireless Power Transmission (WPT) berhubungan rectenna (rectifying antenna) yang merupakan gabungan dari kata "rectifying" dan "antenna" yaitu teknologi yang memanfaatkan energi elektromagnetik di udara yang dikonversikan ke energi listrik (tegangan DC). Pada penelitian ini dirancang empat buah rectenna dengan spesifikasi yang sama dan dirangkai menjadi rangkaian seri rectennna. Tiap rectifier yang ddirancang menggunakan dioda 1N5711 sebanyak 4 buah dan 1 buah kapasitor SMD C1206. Antena yang dirancang pada penelitian ini  adalah antena mikrostrip circular patch dan antena mikrostrip star patch with additional elliptical shape. Desain antena pada penelitian ini disimulasikan menggunakan software Computer Simulation Technology (CST) Studio Suite 2014. Antena di fabrikasi menggunakan bahan FR–4 dengan ɛr = 3,9 dan h = 1,6 mm. Kata Kunci: Wireless Power Transmission, rectenna, energi elektromagnetik.
Rancang Bangun Antena Mikrostrip Berpolarisasi Melingkar sebagai RFID Tag untuk Menjangkau Frekuensi 2.4 GHz Ronanobelta Syakura; Rudy Yuwono; Dwi Fadila Kurniawan
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 2, No 1 (2014)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (262.414 KB)

Abstract

Aplikasi antena mikrostrip sebagai antena RFID tag telah banyak dikembangkan, namun untuk membuatnya berpolarisasi melingkar untuk mengurangi kesalahan pembacaan menjadi tantangan tersendiri. Dengan pengumpanan microstrip line dan memakai power divider, antena tag dapat dirancang dan bekerja menjangkau frekuensi 2.4 gHz dan berpolarisasi melingkar.
PENGARUH PENINGKATAN TEMPERATUR TERHADAP LEVEL DAYA TERIMA SMARTPHONE DENGAN PENAMBAHAN USER PADA JARINGAN WI-FI Hafis Pradana Putra; Rudy Yuwono; Dwi Fadila Kurniawan
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 6, No 1 (2018)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak - Ponsel cerdas (smartphone) adalah telepon genggam yang mempunyai kemampuan dengan pengunaan dan fungsi yang menyerupai komputer. Gelombang elektromagnetik berperan penting dalam proses penerimaan level daya oleh perangkat smartphone pada kondisi indoor dan outdoor, hal ini apakah berpengaruh terhadap temperatur udara di sekitar. Pada peneltian ini, dilakukan pengukuran level daya terima smartphone dengan penambahan user hingga 10 perangkat, serta pengukuran temperatur ketika terjadi akses. Wireless router sebagai access point dengan frekuensi 2.4 GHz ditempatkan di dalam kotak akrilik yang sudah dibuat dengan ukuran tertentu. Dari hasil pengukuran, kuat medan elektromagnetik antena router pada kondisi indoor dan outdoor yaitu 5.27⨯ W/m dan 1.343⨯ W/m.. Pengujian pada kondisi indoor terjadi penurunan kualitas level daya terima rata-rata smartphone saat 1 menit dan 5 menit sebesar 8.14x10-6 watt dan 4.65 x10-6 watt, dan peningkatan temperatur sebesar 0.3 oC dan 0.5 oC. Sedangkan, pengujian pada kondisi outdoor terjadi penurunan kualitas level daya terima rata-rata smartphone selama 1 menit dan 5 menit sebesar 3.089x10-6 watt dan 2.529x10-6 watt dan peningkatan temperatur sebesar 0.2 oC dan 0.3 oC. Kata kunci: Gelombang Elektromagnetik, Level Daya Terima, Smartphone, Temperatur, Wi-Fi. ABSTRACT Abstract - Smartphones is a mobile phones that has the ability to use and function resemble computers. Electromagnetic waves play an important role in the process of receiving power levels by smartphone devices in indoor and outdoor conditions, it does affect the air temperature around. In this study, the measurement of received power level smartphone with the addition of users up to 10 devices, and temperature measurement when the access occurs. Wireless router as an access point with a frequency of 2.4 GHz is placed inside an acrylic box that has been made with a certain size. From the measurement results, the electromagnetic field strength of the router antenna in indoor and outdoor conditions are 5.27⨯ W/m  and 1.343⨯ W/m. Measurement in the indoor conditions decreased the quality average received power level smartphone of 1 minute and 5 minutes are 8.14x10-6 watts and 4.65 x10-6 watts, and increased in room temperature are 0.3 oC and 0.5 oC. Meanwhile, Measurement in the outdoor conditions decreased the quality average received power level smartphone of 1 minute and 5 minutes are 3.089x10-6 watts and 2.529x10-6 watts and increased in room temperature are 0.2 oC and 0.3 oC. Keywords: Electromagnetic Waves, Received Power Level, Smartphone, Temperature, Wi-Fi.
Pengaruh Variasi Tekanan Beban Diam Terhadap Kinerja Plastic Optical Fiber Jenis Step Index Multimode Alvino Senjaya P.; Sholeh Hadi Pramono; Dwi Fadila Kurniawan
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 3, No 4 (2015)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (81.093 KB)

Abstract

Dalam sistem telekomunikasi modern saat ini ,dengan adanya media serat optik terutama Plastic Optical Fiber merupakan media transmisi dimana instalasi dan terminasi Plastic optical fiber ini tidak memerlukan peralatan yang mahal dan efisien. Terutama dalam lingkup penggunaan fiber optic di dalam rumah. Namun dalam implementasinya terdapat beberapa gangguan yang tentunya tidak dapat diabaikan.Salah satu pemasalahan yang perlu diperhatikan yaitu ketahanan serat optik pada efek tekanan. Tekanan terbagi menjadi dua, yaitu tekanan beban diam dan beban bergerak. Tekanan juga dikaitkan dengan adanya Microbending, Microbending loss menyebabkan perubahan lintasan pada penjalaran cahaya di dalam serat optik. Perubahan tersebut akan memberikan dampak terhadap kinerja sistem komunikasi serat optik. Pada penelitian ini dilakukan kajian secara eksperimen tentang pengaruh rugi-rugi variasi tekanan beban diam terhadap Bit Error Rate (BER) dan eye pattern pada POF jenis step index multimode. Besar rugi-rugi tekanan beban diam dipengaruhi oleh variasi massa beban diam yang digunakan. Hasil eksperimen menunjukkan bahwa rugi-rugi variasi tekanan beban diam mulai berpengaruh signifikan pada beban 5kg. Pada beban 5kg, nilai BER naik menjadi 1,564x10-6, noise margin turun menjadi 94.063%, timing jitter naik menjadi 1,56%, dan bit rate turun menjadi 31,969 kbps. Pengaruh rugi-rugi tekanan beban diam pada 5-9kg adalah rendah, yaitu nilai Noise margin di atas 90 %.Kata Kunci— Plastic Optical Fiber,tekanan beban diam, bit error rate, eye pattern, noise margin, timing jitter, bit rate, Microbending loss.
RANCANG BANGUN SISTEM PENGOLAH SINYAL REMOTE DISPLAY PADA MARINE RADAR MENGGUNAKAN MATLAB Sahirul Alam; Dwi Fadila Kurniawan; Rudy Yuwono
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 1, No 2 (2013)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (661.989 KB)

Abstract

Salah satu contoh marine radar adalah Furuno 1932 Mark-2, yang merupakan jenis radar pulsa X-band non-doppler. Kelemahan radar ini adalah tampilannya yang menggunakan monitor crt monokrom warna hijau. Pada paper ini akan dibahas mengenai pembuatan sistem display radar menggunakan Matlab dengan kelebihan dalam menampilkan target dengan gradasi warna berdasarkan kuat sinyal radar yang dipantulkannya. Tahapan pertama dalam mengolah sinyal radar adalah proses sampling untuk mendapatkan data sinyal radar dalam bentuk diskrit. Selanjutnya data diproses dengan program pengolah sinyal radar yang meliputi target mapping, gain control, dan clutter control hingga menjadi citra radar map. Hasil akhir citra radar map kemudian ditampilkan pada GUI display radar. Sistem display radar yang telah dibuat kemudian diuji dengan sinyal radar asli untuk menampilkan radar map dengan beberapa pengaturan, di antaranya pengaturan satuan dan jangkauan radar, gain control, dan clutter control. Radar map yang dihasilkan sistem display radar mirip dengan radar map pada display radar Furuno dan dengan gradasi warna. Kata Kunci – clutter control, display radar, GUI Matlab, pemrosesan sinyal.
ANALISIS PENGARUH PENINGKATAN GAIN, VSWR, DAN PENURUNAN RETURN LOSS TERHADAP SUHU LINGKUNGAN PADA ANTENA MIKROSTRIP ARRAY DENGAN FREKUENSI 2.4 GHZ Bagus Juliyanto; Rudy Yuwono; Dwi Fadila Kurniawan
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 6, No 2 (2018)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak – Pada penelitian ini akan dibahas tentang perancangan dan pembuatan lima buah antena mikrostrip, yaitu tiga buah antena mikrostrip dan dua buah antena mikrostrip array dengan frekuensi 2.4 GHz serta menganalisis pengaruh peningkatan Gain, VSWR, dan Return Loss antena tersebut terhadap temperatur lingkungan. Pada antena ini menggunakan bahan substrat dua lapis FR-4 (konstanta dielektrik = 3,9) dan bahan konduktor tembaga. Perancangan dan simulasi antena dilakukan dengan menggunakan program CST Microwave Studio 2014. Kelima antena tersebut di taruh di luar kotak uji dan difungsikan sebagai pemancar yang dipancarkan pada kotak uji. Dan diteliti kenaikan suhu dalam kotak terhadap pancaran antena. Hasil simulasi kelima antena mikrostrip memiliki VSWR dibawah 2 pada frekuensi 2.4 GHz dengan nilai S11 (Return Loss) ≤ -10 dB, axial ratio di atas 10 dB serta memiliki nilai Gain diatas 2 dBi dan 10 dBi untuk antena array. Untuk hasil pengaruh peningkatan Gain, VSWR, dan Return Loss terhadap temperatur lingkungan selama 180 menit terjadi kenaikan temperatur sebesar 0.08℃ pada Antena1, Antena2 memiliki kenaikan 0.16℃, Antena3 memiliki kenaikan 0.41℃, Antena4 memiliki kenaikan 0.6℃, dan Antena5 memiliki kenaikan 0.6℃ Sedangkan kelima antena tersebut mengakibatkan perubahaan suhu dalam kotak, suhu rata-rata yang diakibatkan oleh antena dalam kotak sebesar 24.84℃ pada Antena1, 24.9℃ pada Antena2, 24.84℃ pada Antena3, 25.63℃ pada Antena4 dan 25.82℃ pada Antena5. Kata Kunci : Antena Mikrostrip, pengaruh peningkatan Gain, VSWR, Return Loss, dan perubahan temperatur Abstract-In this research we will discuss about designing and making five microstrip antenna, three microstrip antenna and two microstrip array antenna with frequency 2.4 GHz and analyzing the effect of increasing Gain, VSWR, and Return Loss antenna to the environment temperature. The antenna uses a two-layer substrate FR-4 (dielectric constant = 3.9) and a copper conductor material. The design and simulation of the antenna is done by using CST Microwave Studio 2014 program. The five antennas are placed outside the test box and functioned as transmitters transmitted on the test box. And examined the temperature rise in the box to the antenna jet. The simulation result of the fifth microstrip antenna has VSWR below 2 at 2.4 GHz with S11 value (Return Loss) ≤ -10 dB, axial ratio above 10 dB and Gain value above 2 dBi and 10 dBi for antenna array. For an increase in Gain, VSWR, and Return Loss on environmental temperatures for 180 minutes there was a temperature rise of 0.08 ℃ in Antenna1, Antenna2 had an increase of 0.16 ℃, Antenna3 had an increase of 0.41 ℃, Antenna4 had an increase of 0.6 ℃, and Antenna5 had an increase of 0.6 Untuk While the five antennas resulted in temperature change in the box, the average temperature caused by the antenna in the box was 24.84 ℃ on Antenna1, 24.9 ℃ on Antenna2, 24.84 ℃ on Antenna3, 25.63 ℃ on Antenna4 and 25.82 ℃ on Antenna5. Keywords: Microstrip Antenna, Improved Gain, VSWR, Return Loss, and temperature changes
ANALISIS DAN SIMULASI PARAMETER RADAR TERHADAP PERFORMANSI SYNTHETIC APERTURE RADAR PADA TAHAP AWAL PENCITRAAN SENSOR RADAR Zainal Abidin; Dwi Fadila Kurniawan; Muhammad Fauzan Edy Purnomo
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 2, No 3 (2014)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (791.214 KB)

Abstract

Synthetic aperture radar adalah teknik pemetaan radar udara untuk menghasilkan peta resolusi tinggi dari daerah sasaran. Dalam melakukan pencitraan menggunakan synthetic aperture radar, terdapat tiga tahap untuk menghasilkan citra tersebut. Tahap pertamanya adalah parameter desain SAR. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mensimulasikan parameter radar terhadap performansi Synthetic Aperture Radar. Hasil analisis menunjukkan Ground Swath Width dan SNR per Pulse dipengaruhi Platform Altitude. Ground Swath Width sebesar 313 kilometer dengan SNR per Pulse sebesar -132 dB dihasilkan pada Altitude 620 km dan 404 km dengan SNR per Pulse -137 dB pada 800 km. Sedangkan parameter Slant Range Resolution dan Ground Resolution dipengaruhi oleh nilai Bandwidth. Slant Range Resolution 7 meter dengan Ground Resolution 27 meter dihasilkan pada Bandwidth 14 MHz dan Slant Range Resolution 0,99 meter dengan Ground Resolution 2 meter dihasilkan pada Bandwidth 150 MHz. Azimuth Resolution dipengaruhi oleh nilai Carrier Frequency. Azimuth Resolution sebesar 3 meter dihasilkan pada Carrier Frequency 1,27 GHz dan 0,44 meter dihasilkan pada Carrier Frequency 9,6 GHz.Kata kunci – Synthetic Aperture Radar, parameter radar, resolusi radar, pencitraan radar, SCILAB.