Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

A Brain Tumor Mimicking Brain Abscess Achmad Harun Muchsin; Rachmat Faisal Syamsu; Armanto Makmun
UMI Medical Journal Vol 2 No 2 (2017): December 2017
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (518.926 KB) | DOI: 10.33096/umj.v2i2.26

Abstract

A brain tumor could be mimicking brain abscess in some cases. Not just in imaging but also both of has a similar symptoms, physician must anamnesis properly and run several tests. A brain abscess is an intraparenchymal collection of pus. The incidence of brain abscesses is approximately 8% of intra-cranial masses in developing countries and 12% in the western countries. In this case, we reports a male patient with gradually left hemiplegia, left deviation of tongue, left hemifacial paresis, and visual hallucination and psychological disturbance. Initial imaging showed the possibilities of space occupying lessions (SOL) with suspect to Astrocytoma. But, based from the history taking, there is bad habit of oral hygiene, that the patient usually sticks his gum with tooth stick and after confirmation from second head CT scan with contrast enhancement, confirmed right cerebral abscess with perifocal oedem. After 2 weeks empirical antibiotic therapy, there is significant clinically improvement. But, after we confirm with second Head CT scan with contrast enhancement, there is a very minimum decreased size of the abscess lesion, so surgical drainage is indicated. We collect Xanthochromic liquid from surgical drainage (not purulent), and from microscopic evaluation inflammation lesion confirmed. But by microbiological culture, there is no growth of aerobic bacteria from drainage liquid culture, we assume because of empirical antibiotic therapy was started before the microbiological culture test. After surgical drainage, there is no complication, and clinical become more improve.
Tim Relawan Association of Medical Doctor of Asian (AMDA) Indonesia dan Asian Medical Students Association (AMSA) UMI pada Banjir Bandang Masamba Sulawesi Selatan Nasrudin Andi Mappaware; Andi Husni Tanra; Syarifuddin Wahid; Syamsu Rijal; Achmad Harun Muchsin; Armanto Makmun; Andi Masdipa; Khusnul Yaqien; Pramuliansyah Haq; Farhah Ayunizar Ramadani; Yasmin Fadhilah; Nabila Fajrin; Adela Rahmat; Hafifah Suci; A. Ahmad Fitrah; M. Syahidul Haq
Jurnal Pengabdian Kedokteran Indonesia Vol 1 No 1 (2020): September 2020
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (841.732 KB) | DOI: 10.33096/jpki.v1i1.103

Abstract

Bencana banjir bandang yang terjadi di Masamba pada senin, 13 Juli 2020 menimbulkan banyak korban jiwa, korban luka-luka dan korban mengalami kerugian dalam segi material maupun mental. Oleh karena itu, dibutuhkan upaya-upaya yang dapat melibatkan masyarakat dalam penanggulangan bencana yaitu upaya yang meliputi penetapan kebijakan dalam kegiatan pencegahan, tanggap darurat bencana dan penyaluran donasi dalam aspek material. Asian Medical Students Association (AMSA) UMI bekerja sama dengan AMDA(Association of Medical Doctor of Asian) Internasional dalam membentuk tim relawan yang dapat membantu korban bencana Masamba dalam segi penyaluran donasi berupa dana untuk keperluan biaya pemulihan bencana kepada Tim Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD). Waktu pelaksanaan pada tanggal 17-19 Juli 2020, di Masamba, Kabupaten Luwu Utara. Metode yang digunakan pada pelaksanaan ini yaitu partisipatif, yakni AMDA Indonesia dan AMDA Internasional serta anggota AMSA-UMI yang berperan aktif dalam kegiatan ini. Jenis kegiatan yang dilakukan yaitu pemeriksaan kesehatan di posko dan penyaluran donasi berupa dana pemulihan bencana banjir bandang serta pemberian bantuan berupa pakaian dewasa dan anak, selimut dan sarung dewasa dan anak-anak pada tanggal 17 Juli 2020. Bantuan berupa makanan siap saji serta pemberian obat-obatan kepada masyarakat yang membutuhkan yang dilakukan pada tanggal 18 Juli 2020 di beberapa titik pengungsian, dan pada tanggal 19 juli 2020 dilakukan pembagian alat pelindung diri dan penyemprotan disinfektan bekerjasama dengan Fakultas Tehnik Industri Universitas Muslim Indonesia. Bencana banjir bandang yang terjadi di Masamba pada senin, 13 Juli 2020 menimbulkan banyak korban jiwa, korban luka-luka dan korban mengalami kerugian dalam segi material maupun mental. Oleh karena itu, dibutuhkan upaya-upaya yang dapat melibatkan masyarakat dalam penanggulangan bencana yaitu upaya yang meliputi penetapan kebijakan dalam kegiatan pencegahan, tanggap darurat bencana dan penyaluran donasi dalam aspek material. Asian Medical Students Association (AMSA) UMI bekerja sama dengan AMDA(Association of Medical Doctor of Asian) Internasional dalam membentuk tim relawan yang dapat membantu korban bencana Masamba dalam segi penyaluran donasi berupa dana untuk keperluan biaya pemulihan bencana kepada Tim Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD). Waktu pelaksanaan pada tanggal 17-19 Juli 2020, di Masamba, Kabupaten Luwu Utara. Metode yang digunakan pada pelaksanaan ini yaitu partisipatif, yakni AMDA Indonesia dan AMDA Internasional serta anggota AMSA-UMI yang berperan aktif dalam kegiatan ini. Jenis kegiatan yang dilakukan yaitu pemeriksaan kesehatan di posko dan penyaluran donasi berupa dana pemulihan bencana banjir bandang serta pemberian bantuan berupa pakaian dewasa dan anak, selimut dan sarung dewasa dan anak-anak pada tanggal 17 Juli 2020. Bantuan berupa makanan siap saji serta pemberian obat-obatan kepada masyarakat yang membutuhkan yang dilakukan pada tanggal 18 Juli 2020 di beberapa titik pengungsian, dan pada tanggal 19 juli 2020 dilakukan pembagian alat pelindung diri dan penyemprotan disinfektan bekerjasama dengan Fakultas Tehnik Industri Universitas Muslim Indonesia.
Hubungan Kadar Leukosit pada Pasien Stroke Iskemik Zarah Asvirah Bakrie; Arina Fathiyyah Arifin; Achmad Harun Muchsin; Irna Diyana Kartika Kamaluddin; Irmayanti
Fakumi Medical Journal: Jurnal Mahasiswa Kedokteran Vol. 4 No. 6 (2024): Juni
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/fmj.v4i6.391

Abstract

Stroke adalah suatu kondisi ketika sebagian besar gejala klinis muncul tiba-tiba, merusak fungsi otak, bertahan lebih dari 24 jam, dan berakibat fatal. Stroke iskemik terjadi ketika suplai darah ke beberapa bagian otak tidak mencukupi karena adanya oklusi pembuluh darah arteri otak sehingga terjadi iskemia dan oksigen yang dibutuhkan oleh sel otak menjadi sedikit atau bahkan tidak ada. Leukosit atau sel darah putih diproduksi oleh sumsum tulang dan diedarkan ke seluruh tubuh melalui aliran darah, berperan melindungi diri dari infeksi dan penyakit, Saat tubuh terserang penyakit, kadar leukosit akan meningkat sebagai respon terhadap penyakit tersebut. Tujuan penelitian ini untuk Mengetahui adakah hubungan leukosit pada pasien stroke iskemik di Rumah Sakit Ibnu Sina Makassar ditahun 2021-2022. Jenis penelitian deskriptif analitik dengan desain penelitian cross sectional. Hasil penelitian diperoleh bahwa sebagian besar pasien stroke iskemik di Rumah Sakit Ibnu Sina Makassar berusia 46-65 tahun (61,8%) dan berjenis kelamin perempuan (50,4%). Selain itu sebanyak 53,4% pasien stroke iskemik tidak memiliki pekerjaan. Secara statistik, ada hubungan jumlah kadar leukosit 11.064 sel/mikroliter serta ada hubungan komorbid pada DM dan hipertensi dengan jenis stroke iskemik. Pada stroke iskemik, ada korelasi antara kadar leukosit, DM dan hipertensi.
Karakteristik Penderita Stroke Iskemik dan Stroke Hemoragik Aulyra Familah; Arina Fathiyyah Arifin; Achmad Harun Muchsin; Mochammad Erwin Rachman; Dahliah
Fakumi Medical Journal: Jurnal Mahasiswa Kedokteran Vol. 4 No. 6 (2024): Juni
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/fmj.v4i6.468

Abstract

Stroke merupakan gambaran klinis dari disfungsi otak yang terlokalisir dan meluas, yang mengakibatkan kematian tanpa teridentifikasinya kondisi medis yang mendasari selain kelainan vaskular. Ada dua jenis stroke: stroke iskemik dan stroke hemoragik. Stroke hemoragik dan iskemik adalah dua bentuk stroke yang berbeda. Yang pertama disebabkan oleh penyumbatan arteri serebral, yang mengakibatkan aliran darah ke daerah otak tertentu tidak mencukupi, iskemia, dan tidak ada atau sangat sedikit oksigen yang mencapai sel-sel otak. Di sisi lain, stroke hemoragik terjadi ketika terjadi pendarahan saat arteri otak pecah, sehingga merusak otak dan mengganggu fungsi saraf. Penelitian deskriptif menggunakan desain cross-sectional. Total sampling digunakan untuk membuat populasi penelitian, yang secara keseluruhan terdiri dari 189 orang—149 pasien stroke iskemik dan 40 pasien stroke hemoragik di RS Ibnu Sina Makassar Tahun 2020-2022. Jenis stroke hemoragik berusia antara 46 dan 55 tahun (38%) sedangkan pasien stroke iskemik sebagian besar berusia di atas 66 tahun (19%); wanita lebih mungkin menderita stroke hemoragik dibandingkan pria. Hipertensi stadium 2 menyumbang 44% kasus stroke iskemik dan 43% stroke hemoragik; pembacaan kolesterol total untuk kedua jenis stroke berada dalam kisaran yang dapat diterima pada 78% kasus dan 70% kasus stroke hemoragik. Diabetes mellitus mencegah sebagian besar orang terkena stroke iskemik (62%) dan hemoragik (80%). Dengan demikian, hipertensi stadium 2 dikaitkan dengan peningkatan risiko stroke iskemik dan hemoragik.