Articles
DEVELOPING PATTERN BOOK THROUGH ANIMATION MOVIE AS YOUNG LEARNERS’ READING MEDIA
Akmal Nazirwan;
An Fauzia Rozani Syafe'i
Journal of English Language Teaching Vol 3, No 1 (2014): Serie C
Publisher : Universitas Negeri Padang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (1328.806 KB)
|
DOI: 10.24036/jelt.v3i1.4373
ABSTRAK Dalam pengajaran reading, ada beberapa media yang bisa digunakan dalam mengajar reading untuk young learners. Salah satunya yaitu dengan menggunakan pattern books. Penggunaan pattern books dalam mengajar reading, sangatlah memudahkan young learners untuk memahami suatu bacaan karena adanya gambar yang memudahkan siswa dalam mengilustrasikan dan memahami sebuah cerita. Pattern book dapat dibuat dalam bentuk printed dan unprinted. Dalam menyajikannya sebagai sebuah media pembelajaran sebenarnya dapat dibuat dan dikembangkan oleh guru itu sendiri. Pattern book, sebagai salah satu media yang disarankan dalam mengajar reading untuk young learners, dapat diciptakan dengan mudah oleh guru. Kemudian pattern book yang telah dibuat dapat disajikan dalam sebuah media yang dikolaborasikan dengan aplikasi J Quiz. Melihat kenyataan selama ini proses belajar mengajar bahasa inggris di SD (Sekolah Dasar) hanya menggunakan papan tulis sebagai media dalam menampilkan metode ajar, maka dengan dibuatnya pattern book oleh guru itu sendiri dan dikolaborasikan dengan J Quiz diharapkan dapat membantu siswa memahami sebuah bacaan untuk mencapai kemampuan reading yang sangat baik bagi young learners. Karena cara pembuatan media ini pun tidaklah begitu sulit, maka makalah ini membahas tentang cara pembuatan media untuk pattern books yang dikolaborasikan dengan J Quiz sebagai media ajar bagi young learners. Diharapkan dengan pembuatan makalah ini, guru EFL (English as a First Language) young learnes dapat menciptakan media ajar yang menarik. Sehingga guru-guru EFL (Engslish as a First Language) dapat menjadi guru yang lebih berkompetensi dalam membuat media ajar. Key Word : Reading, Young Learner, Animation Movie.
USING “STAND-UP COMEDY” IN TEACHING SPEAKING AT SENIOR HIGH SCHOOL
Firnades Satria;
An Fauzia Rozani Syafe'i
Journal of English Language Teaching Vol 2, No 1 (2013): Serie F
Publisher : Universitas Negeri Padang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (287.974 KB)
|
DOI: 10.24036/jelt.v2i1.2632
AbstrakMakalah ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan speaking siswa SMA melalui cara pengajaran kreatif dengan menggunakan Stand-up Comedy. Melalui Stand-up Comedy siswa dapat menampilkan cerita cerita lucu atau komedi dengan bentuk narrative, recount dan spoof di depan umum. Di dalam Makalah ini dibahas tentang aktivitas siswa SMA melalui stand-up comedy untuk meningkatkan kelancaran (fluency), intonasi (intonation) dan pengucapan (pronunciation). Langkah- langkah pengajaran yang ada pada aktivitas ini pertama adalah modeling dimana guru akan menuntun siswa pengenalan informasi tentang stand-up comedy. Kedua, select the topic yaitu guru mendiskusikan topik yang akan dipelajari dalam stand-up comedy bersama siswa. Ketiga, dilanjutkan dengan set the joke dimana guru menuntun siswa untuk membuat konsep dan naskah dari joke, dan bagaimana mempraktekkannya. Keempat, practicing a performance yaitu guru memberikan waktu kepada siswa untuk mempraktekkan stand-up comedy dengan siswa lainnya. Kemudian yang terakhir adalah practicing a delivery dimana guru meminta siswa untuk menampilkan stand-up comedy di depan kelas.Key Words: Teaching Speaking, Stand-up Comedy, Stand-up Comedy for teaching speaking, Teaching Speaking in Senior High School
DEVELOPING ENGLISH SUBTITLE TO ANIMATION MOVIES AS A MEDIA OF TEACHING SPEAKING
Rafikadilla Rafikadilla;
An Fauzia Rozani Syafe'i
Journal of English Language Teaching Vol 2, No 1 (2013): Serie D
Publisher : Universitas Negeri Padang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (1638.73 KB)
|
DOI: 10.24036/jelt.v2i1.2614
AbstrakPenggunaan subtitle berbahasa Indonesia tidak effektif jika digunakan sebagai media untuk mengasah kemampuan Bahasa Inggris siswa karena mereka akan dengan mudah mengerti kalimat-kalimat yang diucapkan oleh paratokoh film animasi yang ditonton tanpa memperhatikan lagi aspek Bahasa Inggris yang didengar. Karena lemahnya kemampuan mendengarkan siswa Indonesia, penulis mengganti penggunaan subtitle berbahasa Indonesia menjadi subtitle berbahasa Inggris, sehingga membantu mereka melihat apa yang tertulis dari apa yang mereka dengar ketika menonton. Diharapkan dengan mendengarkan pengucapan sambil membaca tulisan dalam film animasi akan mempengaruhi kemampuan berbicara mereka setelah itu. Maka, dalam makalah ini penulis akan menjabarkan mengenai pengembangan English subtitle pada film animasi untuk membantu guru-guru menjadikannya sebagai media dalam mengasah kemampuan Bahasa Inggris khususnya pada aspek berbicara.Key words: English subtitle, Animation movies, Media, Teaching speaking
DEVELOPING PATTERN BOOK AS YOUNG LEARNERS’ READING MATERIAL
Wina Trisna;
An Fauzia Rozani Syafe'i
Journal of English Language Teaching Vol 2, No 1 (2013): Serie E
Publisher : Universitas Negeri Padang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (825.902 KB)
|
DOI: 10.24036/jelt.v2i1.2628
AbstrakDalam pengajaran reading, ada beberapa material yang bisa digunakan dalam mengajarkan keterampilan ini kepada young learners. Salah satunya yaitu dengan menggunakan pattern book. Penggunaan pattern book dalam belajar reading sangatlah memudahkan young learners untuk memahami suatu bacaan karena adanya gambar yang memudahkan siswa dalam mengilustrasikan sebuah cerita. Selain itu, pattern book juga memberikan pengulangan frasa di dalam kalimat pada cerita yang di hadirkan buku ini sehingga young learners mudah memahami isi cerita dengan baik. Biasanya kebanyakan guru belum menggunakan bahan ajar reading yang menarik minat baca dan memudahkan young learners untuk memahami isi bacaan. Oleh karena itu, pattern book ini dapat digunakan sebagai salah satu materi ajar yang menarik bagi young learners karena adanya gambar dan pengulangan frasa tersebut. Pattern book ini dapat di buat sendiri oleh guru dan isi cerita pun bisa disesuaikan dengan budaya daerah, norma, serta perkembangan kognitif peserta didik yang diajar oleh masing-masing guru. Cara pembuatan materi ajar ini pun tidaklah begitu sulit. Oleh karena itu, makalah ini membahas tentang cara pembuatan pattern book sebagai materi ajar reading untuk young learners. Sebagai dampak dari pembuatan makalah ini, guru EFL untuk young learners dapat membuat pattern book sebagai bahan ajar reading dengan sendirinya. Sehingga guru-guru EFL dapat menjadi guru yang lebih berkompetensi dan kreatif dalam membuat materi ajar.Kata Kunci: young learner, teaching reading to young learners, materials development, pattern book, cognitive development of young learners.
USING PICTURE CUBE AS A MEDIA IN TEACHING WRITING TO ELEMENTARY SCHOOL STUDENTS
Novia Rita;
An Fauzia Rozani Syafe'i
Journal of English Language Teaching Vol 2, No 1 (2013): Serie C
Publisher : Universitas Negeri Padang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (493.165 KB)
|
DOI: 10.24036/jelt.v2i1.2610
AbstrakDalam makalah ini didiskusikan pengajaran writing melalui penggunaan Picture cube kepada siswa sekolah dasar. Pada Picture cube terdapat enam gambar yang berbeda yang di tempelkan pada cube dengan topik pet animal. Dalam penggunaannya, Picture cube itu di putarkan dari satu siswa ke siswa yang lain dalam satu kelompok yang beranggotakan 6 siswa. Cube di putar dalam hitungan 60 detik dan siswa memilih satu gambar untuk kelompok satu dan seterusnya. Apabila kelompok satu mendapatkan gambar tentang cat, maka mereka harus mengerjakan writing activity yang ada pada students sheet round 1 tentang cat, demikian seterusnya. Setelah selesai dilanjutkan dengan round 2, siswa diminta kembali memutar cube seperti activity 1 untuk menentukan topik apa yang akan di buat masing-masing kelompok. Setelah selesai, siswa diminta untuk mengerjakan tugas di round 3. Di round ini siswa tidak memutar cube karena hanya ada satu topik untuk semua siswa dengan tingkat kesulitan yang berbeda dengan round 1 dan 2. Setelah selesai, siswa diminta mengumpulkan student sheet untuk di koreksi.Key Words: teaching writing, picture cube, media, elementary school
USING WRITING MODELS AS A TECHNIQUE IN TEACHING WRITING TO ELEMENTARY SCHOOL STUDENTS
Rice Oktrifiani;
An Fauzia Rozani Syafe'i
Journal of English Language Teaching Vol 2, No 1 (2013): Serie F
Publisher : Universitas Negeri Padang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (261.292 KB)
|
DOI: 10.24036/jelt.v2i1.2633
AbstrakMakalah ini membahas tentang penggunaan writing models sebagai teknik yang digunakan di dalam kelas untuk meningkatkan kemampuan menulis siswa sekolah dasar (young learner). Dalam penggunaan writing models ini siswa diminta untuk menulis frasa atau kalimat bahasa inggris berdasarkan topik yang diberikan guru sesuai dengan kurikulum yang diajarkan. Pertama, guru memberikan contoh tulisan yang berhubungan dengan topik yang diajarkan. Guru juga bisa menggunakan video yang berhubungan dengan topik untuk menarik minat siswa dan memberikan gambaran kepada siswa tentang topik yang akan dipelajari. Selanjutnya, guru memberikan latihan kepada siswa untuk menulis dengan memberikan latihan yang menggunakan gambar sebagai media dan terdapat contoh seperti yang diberikan guru sebelumnya. Kegiatan menulis ini mengikuti langkah pengajaran writing: pre writing, writing, revising, editing dan publishing. Pada tahap akhir/ publishing guru bisa menggunakan media seperti majalah dinding untuk digunakan siswa menempelkan hasil tulisannya. Dengan menggunakan writing models teknik ini siswa sekolah dasar (young learner) akan lebih mudah dalam belajar writing karena sesuai dengan karakteristik young learner itu sendiri.Key Words: Writing, Teaching Writing to Young Learner, Writing Models TechniqueAbstractThis paper discusses about the using of writing models as a technique that used in the classroom to improve the writing skills of elementary school students (young learner). In using this writing models technique students are asked to write phrases or sentences in English based on the subject that given by based on the curriculum. First, the teacher gives examples of writing that related to the topic. Teachers can also use the video that related to the topics to attract student‟s attention and give an overview to the students about the topic. Next, teachers asked the students to write by providing exercises that use pictures as a media and use examples that used by the teacher before. This writing activity follow the steps of teaching writing: pre-writing, writing, revising, editing and publishing. In the final stage / publishing stage the teachers can use a wall for student to stick their writing. By using this writing models technique for elementary school students (young learner) will be easier to learn writing because it according to the characteristics of the young learner itself.
USING “GETTING TO KNOW” GAME IN TEACHING SPEAKING FOR SENIOR HIGH SCHOOL STUDENTS
Dian Ramayanti;
An Fauzia Rozani Syafe'i
Journal of English Language Teaching Vol 3, No 1 (2014): Serie B
Publisher : Universitas Negeri Padang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (574.245 KB)
|
DOI: 10.24036/jelt.v3i1.4363
Abstrak Banyak siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) yang kesulitan dalam berbicara Bahasa Inggris. Hal ini disebabkan karena Bahasa Inggris bukanlah bahasa ibu mereka, maka Bahasa Inggris dianggap asing dan sulit untuk dilafalkan. Oleh karena itu, dibutuhkan aktifitas-aktifitas yang dapat memotivasi siswa untuk berbicara Bahasa Inggris di dalam kelas. Dalam hal ini, penulis menyarankan penggunaan“Getting to Know” game untuk membantu siswa dalam belajar speaking agar dapat berbicara dalam Bahasa Inggris dengan baik. Melalui game ini, siswa diharapkan dapat berbicara Bahasa Inggris secara spontan dan natural dalam bentuk interaksi tanya jawab berdasarkan topik yang diberikan oleh guru. Siswa dapat berbicara sesuai kemampuan mereka dalam bertanya dan menjawab, tidak ada paksaan. Guru akan memperhatikan siswa selama bermain dan kemudian memberikan kritik dan memperbaiki kesalahan siswa setelah semua siswa tampil. Keuntungan dari permainan ini adalah meningkatkan kemampuan berbicara siswa, dan terutama untuk melatih siswa agar aktif dalam speaking English di dalam kelas. Kata kunci: speaking, “getting to know” game.
TEACHING RECOUNT TEXT BY USING “CRISSCROSS” GAME IN TEACHING SPEAKING AT JUNIOR HIGH SCHOOL
Putri Anggun Sari;
An Fauzia Rozani Syafe'i
Journal of English Language Teaching Vol 3, No 1 (2014): Serie C
Publisher : Universitas Negeri Padang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (429.475 KB)
|
DOI: 10.24036/jelt.v3i1.4371
Abstrak Makalah ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana cara membangun dan mengembangkan ide siswa dengan menggunakan teks recount dalam pengajaran speaking. Kemampuan siswa SMP dalam menyampaikan isi teks masih sangat kurang disebabkan karena kurang nya ide atau gagasan dalam berbicara. Recount teks adalah suatu jenis teks yang menceritakan kejadian masa lalu atau pengalaman seseorang. Langkah-langkah dalam pengajaran recount teks dengan balon dan music yaitu persiapan, sewaktu-pengajaran dan sesudah-pengajaran. Pada persiapan, guru mempersiapkan materi recount teks, media ajar yang akan digunakan, balon dan music. Pada sewaktu-pengajaran, guru memodelkan sebuah teks, dan menjelaskan kepada murid cara menyampaikan isi teks tersebut, menyuruh murid untuk menceritakan teks tersebut di depan kelas. Pada sesudah-pengajaran, guru memberikan umpan balik kepada murid dan memberikan nilai dan penghargaan kepada murid yang mampu berbicara di depan kelas dalam menceritakan isi recount text tersebut. Kata kunci: recount, crisscross game.
USING RIDICULE STRATEGY IN TEACHING DESCRIPTIVE TEXT AT SPEAKING CLASS OF SENIOR HIGH SCHOOL STUDENTS
Reisha Agustia Herman;
An Fauzia Rozani Syafe'i
Journal of English Language Teaching Vol 3, No 1 (2014): Serie D
Publisher : Universitas Negeri Padang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (452.305 KB)
|
DOI: 10.24036/jelt.v3i1.4380
Abstrak Pengajaran berbicara bertujuan untuk melatih siswa agar mampu berkomunikasi secara lisan dalam Bahasa Inggris dengan lancar dan benar. Namun kenyataan dilapangan masih banyak siswa mengalami kesulitan berbicara dalam Bahasa Inggris. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor seperti: kurangnya kosakata yang dimiliki siswa, kurangnya wawasan siswa,siswa dan siswa lebih cenderung menggunakan bahasa ibu mereka dalam berbicara. Untuk mengurangi kesulitan siswa dalam berbicara Bahasa Inggris, makalah ini membahas salah satu strategi yang dapat digunakan dalam mengajar keterampilan berbicara yaitu Ridicule strategy. Pada makalah ini penulis mengambil topik mendeskripsikan orang. Dalam penerapan strategi ini siswa diperlihatkan sebuah gambar yang lucu dan menggelikan yang mengandung humor. Kemudian mereka di suruh untuk menggambarkan hal-hal yang lucu dari gambar tersebut dibantu oleh guru dengan menyediakan kosa kata yang digunakan untuk menggambarkan seseorang. Setelah itu, siswa dibagi dalam empat grup, masing-masing grup memilih salah satu gambar artis yang mereka anggap lucu dan menarik untuk digambarkan di depan kelas. Dengan menerapkan strategi ini, diharapkan siswa tidak takut untuk berbicara karena suasana pengajaran di dalam kelas akan penuh dengan humor dan tidak terlalu serius Dengan demikian, Riciule strategy diharapkan dapat memberikan kontribusi yang lebih baik dalam pengajaran berbicara teks descriptive bagi siswa di SMA. Key words: speaking, descriptive, ridicule
MAKING USE ELT-RAP IN STUDYING INTERPERSONAL AND TRANSACTIONAL TEXTS FOR SENIOR HIGH SCHOOL STUDENTS
Afriliani Afriliani;
An Fauzia Rozani Syafe'i
Journal of English Language Teaching Vol 2, No 1 (2013): Serie A
Publisher : Universitas Negeri Padang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.24036/jelt.v2i1.2582
AbstrakMakalah ini menyajikan teori-teori dan alasan menggunakan English Language Teaching Rap (ELT-Rap) dalam pembelajaran bahasa Inggris dalam hal ini keahlian berbicara pada teks Interpersonal dan Transactional untuk siswa sekolah menengah atas. ELT-Rap adalah belajar bahasa inggris dimana music Rap dilibatkan dalam kegiatan-kegiatan pembelajaran. Selanjutnya, makalah ini membahas alasan, manfaat, dan prosedur penggunaan dari ELT-Rap sebagai kegiatan berkelanjutan dalam pembelajaran yang mengeksplorasi teks. Dalam pembahasannya, terdapat keterangan lebih mendalam atas manfaat dari ELT-Rap dari sisi berbicara dengan konteks yang lebih nyata dan keadaan yang lebih santai, pengembangan keahlian fonem, pengetahuan fonologi, penguasaan perbendaharaan kata, dan mengiramakan dialog menjadi bentuk pembelajaran yang menarik. Makalah Ini juga membahas manfaat yang diberikan selain dari sisi penguasaan bahasa dan juga dari sisi manajemen kelas diantaranya penyusunan tempat duduk, sikap belajar siswa, penilaian diri, pemikiran kritis, dan kenyamanan sosial.Key words: ELT Rap, English language teaching, Interpersonal text, Transactional text.