Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Implementasi Kebijakan Ujian Nasional Di SMA Kota Semarang Zusrotin, Ag. Sutriyanto Hadi, Sri Sayekti,
PAWIYATAN Vol 21, No 1 (2014)
Publisher : PAWIYATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ujian Nasional secara khusus diperuntukkan bagi jenjang pendidikan dasar SD/MI dan menengah yakni SLTP dan SLTA. Hal ini sesuai dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) pasal 58 ayat 1 menyebutkan evaluasi hasil belajar peserta didik dilakukan oleh guru. Ujian nasional bagi siswa sendiri sampai saat ini merupakan momok yang paling menakutkan, khususnya bagi siswa kelas III. Semakin tinggi standar nilai kelulusan yang ditetapkan pemerintah membuat siswa merasa takut dan tertekan untuk mengikuti ujian nasional. Permasalahan yang dikaji yaitu bagaimana implementasi kebijakan ujian nasional di SMA Kota Semarang?. Sedangkan pendekatan penelitian menggunakan pendekatan etnografi. Teknik analisis menggunakan analisis kualitatif, dengan tahapan: (1) reduksi data, (2) sajian data, (3) penarikan kesimpulan atau verifikasi. Hasil analisis menunjukkan Implementasi kebijakan Ujian Nasional (UN) untuk Sekolah Menengah Atas Negeri (SMA) di Kota Semarang tahun pelajaran 2012/2013 telah berjalan dengan lancar, tertib dan dapat mencapai target atau sasaran. Pelaksanaan Ujian Nasional telah sesuai dengan ketentuan yang digariskan dan prosedur operasional standar (POS) yang diterbitkan oleh BSNP, sebagai tindakan lanjut dari Permendiknas RI Nomor 45 tahun 2006 tentang Ujian Nasional tahun pelajaran 2012/2013. Faktor yang mendukung implementasi kebijakan Ujian Nasional untuk SMAN di Kota Semarang adalah sumber-sumber dalam hal ini adalah staf-staf cukup yang mau dan mampu untuk melaksanakan Ujian Nasional sesuai dengan ketentuan yang telah digariskan.Kata Kunci : Ujian Nasional
MENCEGAH INDONESIA MENJADI NEGARA GAGAL Hadi, Ag. Sutriyanto
PAWIYATAN Vol 20, No 1 (2013)
Publisher : PAWIYATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Setelah menapaki era repormasi sekian waktu, ternyata harapan untuk mewujudkan Indonesia sebagai Negara yang lebih beradap, lebih bersih, lebih adil, dan lebih sejahtera, belum kunjung tiba. Rupanya harapan tersebut malah menjauhi kenyataan. Korupsi semakin masif, mafia hukum, mafia pajak dan kerusakan. Keadaan ini semakin diperparah dengan tidak hadirnya kepemimpinan yang transformative, tegas dan menginspirasi. Para pemimpin lebih lebih asyik dalam gelombang pencitraan berdasarkan dinamika pasar. Para pemimpin lebih berpihak atau memilih kekaguman konstituen daripada berpihak kepada Konstitusi. Mereka cenderung kurang berani mengambil langkah konstitusi onal hanya karena takut tak popular atau citra dirinya jatuh. Dalam kondisi ini, jika tidak hati-hati Indonesia bias terjerumus ke dalam jurang Negara gagal. Harus ada upaya yang sungguh – sungguh, yang sistimik untuk mencegah Indonesia menjadi Negara gagal. Kata Kunci : Indonesia, negara gagal   
PENGARUH PERMAINAN KARTU KASUGI TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT PADA SISWA Sutriyanto, Kristyawan; Raksanagara, Ardini Septianingsih; Wijaya, Merry
Jurnal Sistem Kesehatan Vol 1, No 4 (2016): Volume 1 Nomor 4 Juni 2016
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (374.005 KB) | DOI: 10.24198/jsk.v1i4.12828

Abstract

Penyuluhan kesehatan dengan metode yang menarik dapat meningkatkan pengetahuan perilaku hidup bersih dan sehat. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh permainan kartu Kasugi terhadap peningkatan pengetahuan perilaku hidup bersih dan sehat pada siswa Sekolah Dasar. Metode penelitian menggunakan pendekatan Quasi Experimental dengan Non-Equivalent Control Group Design. Subyek penelitian adalah siswa kelas 5 sekolah dasar di Kabupaten Bandung Barat. Data kuantitatif diperoleh dari nilai pretest-posttest pada kelompok eksperimen yang mendapat permainan kartu Kasugi maupun kelompok kontrol dengan ceramah.  Hasil analisis dengan uji Repeated Anova menunjukkan terdapat perbedaan bermakna nilai pretest dan posttest pengetahuan setelah siswa mendapat 1 kali permainan kartu Kasugi (p=0,021) dengan kenaikan sebesar 0,62, setelah 2 kali permainan kartu Kasugi (p=0,001) dengan kenaikan 22,24, dan setelah 3 kali permainan kartu Kasugi (p=0,001) dengan kenaikan 32,40. Tidak terdapat perbedaan bermakna peningkatan pengetahuan antara siswa yang mendapat 3 kali permainan kartu Kasugi dengan siswa yang mendapat 3 kali ceramah (p=0,831). Penyuluhan kesehatan melalui permainan kartu Kasugi sebanyak 1 kali atau lebih berpengaruh terhadap peningkatan pengetahuan perilaku hidup bersih dan sehat pada siswa. Penyuluhan kesehatan melalui permainan kartu Kasugi sebanyak 3 kali berpengaruh terhadap peningkatan pengetahuan perilaku hidup bersih dan sehat yang sama dengan siswa yang mendapatkan 3 kali penyuluhan kesehatan melalui metode ceramah.Kata Kunci: Kartu Kasugi, Pengetahuan, Permainan, PHBS
Implementasi Kebijakan Ujian Nasional Di SMA Kota Semarang Zusrotin, Ag. Sutriyanto Hadi, Sri Sayekti,
PAWIYATAN Vol 21 No 1 (2014)
Publisher : PAWIYATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ujian Nasional secara khusus diperuntukkan bagi jenjang pendidikan dasar SD/MI dan menengah yakni SLTP dan SLTA. Hal ini sesuai dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) pasal 58 ayat 1 menyebutkan evaluasi hasil belajar peserta didik dilakukan oleh guru. Ujian nasional bagi siswa sendiri sampai saat ini merupakan momok yang paling menakutkan, khususnya bagi siswa kelas III. Semakin tinggi standar nilai kelulusan yang ditetapkan pemerintah membuat siswa merasa takut dan tertekan untuk mengikuti ujian nasional. Permasalahan yang dikaji yaitu bagaimana implementasi kebijakan ujian nasional di SMA Kota Semarang?. Sedangkan pendekatan penelitian menggunakan pendekatan etnografi. Teknik analisis menggunakan analisis kualitatif, dengan tahapan: (1) reduksi data, (2) sajian data, (3) penarikan kesimpulan atau verifikasi. Hasil analisis menunjukkan Implementasi kebijakan Ujian Nasional (UN) untuk Sekolah Menengah Atas Negeri (SMA) di Kota Semarang tahun pelajaran 2012/2013 telah berjalan dengan lancar, tertib dan dapat mencapai target atau sasaran. Pelaksanaan Ujian Nasional telah sesuai dengan ketentuan yang digariskan dan prosedur operasional standar (POS) yang diterbitkan oleh BSNP, sebagai tindakan lanjut dari Permendiknas RI Nomor 45 tahun 2006 tentang Ujian Nasional tahun pelajaran 2012/2013. Faktor yang mendukung implementasi kebijakan Ujian Nasional untuk SMAN di Kota Semarang adalah sumber-sumber dalam hal ini adalah staf-staf cukup yang mau dan mampu untuk melaksanakan Ujian Nasional sesuai dengan ketentuan yang telah digariskan.Kata Kunci : Ujian Nasional
MENCEGAH INDONESIA MENJADI NEGARA GAGAL Hadi, Ag. Sutriyanto
PAWIYATAN Vol 20 No 1 (2013)
Publisher : PAWIYATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Setelah menapaki era repormasi sekian waktu, ternyata harapan untuk mewujudkan Indonesia sebagai Negara yang lebih beradap, lebih bersih, lebih adil, dan lebih sejahtera, belum kunjung tiba. Rupanya harapan tersebut malah menjauhi kenyataan. Korupsi semakin masif, mafia hukum, mafia pajak dan kerusakan. Keadaan ini semakin diperparah dengan tidak hadirnya kepemimpinan yang transformative, tegas dan menginspirasi. Para pemimpin lebih lebih asyik dalam gelombang pencitraan berdasarkan dinamika pasar. Para pemimpin lebih berpihak atau memilih kekaguman konstituen daripada berpihak kepada Konstitusi. Mereka cenderung kurang berani mengambil langkah konstitusi onal hanya karena takut tak popular atau citra dirinya jatuh. Dalam kondisi ini, jika tidak hati-hati Indonesia bias terjerumus ke dalam jurang Negara gagal. Harus ada upaya yang sungguh – sungguh, yang sistimik untuk mencegah Indonesia menjadi Negara gagal. Kata Kunci : Indonesia, negara gagal   
Analytical Method Validation of Selected Organochlorine Pesticides in Fortified Rice Using Gas Chromatography with Electron Capture Detector Wardani, Mutia Kusuma; Sutriyanto, Bambang; Lukitaningsih, Endang; Rohman, Abdul
Journal of Food and Pharmaceutical Sciences Vol 2, No 1 (2014): J. Food Pharm. Sci (January-April)
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (402.149 KB) | DOI: 10.14499/jfps

Abstract

Gas chromatography with electron capture detector (GC-ECD) has been validated for simultaneous determination of selected organochlorine pesticides namely heptachlor, endosulfan, dieldrin, dan p,p’-dichlorodiphenyltrichloroethane (p,p’-DDT) using aldrin as standard internal. Some parameters for analytical method validation were evaluated, i.e. linearity, precision, sensitivity expressed with limit of detection and limit of quantification, and recovery. GC-ECD was linear for determination of these pesticides with r values ≥ 0.99. The values of LOD obtained were 2.50, 2.97, 1.61, and 2.54 ng/mL for heptachlor, endosulphan, dieldrin, and p,p’-DDT, respectively. Furthermore, the relative standard deviation (RSD) values obtained for the assessment of analytical precision were lower than those required by Horwitz. Finally, the used GC-ECD method was accurate for determination of these organochlorine psticides in fortified rice samples which were indicated by the acceptable recovery percentages.
Pengaruh Tingkat Kemiskinan, Pengeluaran Pemerintah Sektor Pendidikan Dan Sektor Kesehatan Terhadap Indeks Pembangunan Manusia Di Provinsi Kalimantan Barat B01108010, Sutriyantoroni
Jurnal Pembangunan dan Pemerataan Vol 2, No 2 (2013): Jurnal Mahasiswa Ilmu Ekonomi
Publisher : Fakultas Ekonomi dan Bisnin Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembangunan manusia merupakan sebuah proses pembangunan yang bertujuan agar mampu memiliki lebih banyak pilihan, khususnya dalam pendapatan, kesehatan, dan pendidikan. Salah satu tolok ukurnya dapat dilihat melalui Indeks Pembangunan Manusia. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui bagaimana perkembangan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kalimantan Barat pada tahun 1995-2011 dan menganalisis seberapa besar pengaruh kemiskinan, pengeluaran pemerintah sektor pendidikan dan sektor kesehatan terhadap Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kalimantan Barat. Hasil penelitian menunjukan IPM mengalami peningkatan selama periode tahun 1995-2011 walaupun mengalami peningkatan yang lamban. Sedangkan hasil regresi panel menunjukan kemiskinan berpengaruh negatif dan signifikan terhadap IPM. Pengeluaran pemerintah sektor Pendidikan berpengaruh positif dan signifikan terhadap IPM dan pengeluaran pemerintah sektor kesehatan berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap IPM. Kesimpulannya bahwa perkembangan IPM mengalami peningkatan selama tahun 1995-2011, kemiskinan berpengaruh negatif, pengeluaran pemerintah sektor pendidikan berpengaruh positif dan pengeluaran pemerintah sektor kesehatan berpengaruh negatif. Melalui penelitian ini disarankan agar dalam merencanakan kebijakan pemerintah tidak hanya melihat dari pencapaian target peningkatan pertumbuhan ekonomi saja namun juga target peningkatan pembangunan manusia karena pertumbuhan ekonomi sendiri belum memadai untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia terutama pada aspek pendidikan, kesehatan dan pendapatan masyarakat. Kata kunci : kemiskinan, pendidikan, kesehatan terhadap IPM
Penyuluhan Kenakalan Remaja di SMP Muhammadiyah Pucang Gading-Demak Muryati, Sri; Susiatik, Titik; Hadi, Ag. Sutriyanto; Sukoco, Sukoco
Manggali Vol 3 No 2 (2023): Manggali
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Universitas Ivet

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31331/manggali.v3i2.2784

Abstract

Kenakalan remaja adalah semua perubahan anak remaja (usia belasan tahun) yang berlawanan dengan ketertiban umum (nilai dan norma yang diakui bersama) yang ditujukan pada orang, binatang, dan barang-barang yang dapat menimbulkan bahaya atau kerugian pada pihak lain. Tujuan pengabdian ini adalah mendeskripsikan: 1) penyebab kenakalan remaja; 2) dampak dari kenakalan remaja; dan 3) solusi dalam mengatasi kenakalan remaja. Pelaksanaan pengabdian ini menggunakan metode ceramah dan tanya jawab. T Simpulan pengabdian ini adalah: Faktor yang melatar belakangi terjadinya kenakalan remaja dapat dikelompokkan menjadi faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal berupa krisis identitas dan kontrol diri yang lemah. Sedangkan faktor eksternal berupa kurangnya perhatian dari orang tua; minimnya pemahaman tentang keagamaan; pengaruh dari lingkungan sekitar dan pengaruh budaya barat serta pergaulan dengan teman sebaya; dan tempat pendidikan. Akibat-akibat yang ditimbulkan oleh kenakalan remaja akan berdampak kepada diri remaja itu sendiri, keluarga, dan lingkungan masyarakat.
Mewujudkan Keluarga Bahagia Sejahtera Tanpa Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) di Kelurahan Padangsari Susiatik, Titik; Srihadi, Srihadi; Hadi, Ag. Sutriyanto; Muryati, Sri
Manggali Vol 2 No 2 (2022): Manggali
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Universitas Ivet

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31331/manggali.v2i1.1975

Abstract

Kekerasan dalam rumah tangga adalah setiap perbuatan yang dilakukan seseoorang atau beberapa orang terhadap orang lain, yang mungkin atau berakibat penderitaan secara fisik, seksual dan/atau psikhologis, termasuk ancaman perbuatan tertentu, pemaksaan atau perampasan kemerdekaan secara sewenang-wenang atau penekanan secara ekonomis yang terjadi dalam lingkup rumah tangga. Tujuan pengabdian ini untuk mengetahui: 1) ikut ambil bagian dalam memberikan penyuluhan kepada masyarakat tentang rumah tangga yang bahagia dan sejahtera tanpa adanya kekerasan dalam rumah tangga; 2) menekan atau mengurangi terjadinya disharmonis dalam keluarga karena terjadinya tindak kekerasan dalam keluarga; dan 3) memberikan pengertian hak dan kewajiban bagi para pasangan suami istri sehingga timbul kesadaran terhadap terjadinya pelaksanaan hak dan kewajiban. Metode kegiatan adalah melalui pemaparan materi teoretis berupa ceramah, tanya jawab, dan wawan hati. Kegiatan diperoleh simpulan bahwa: 1) kekerasan dalam rumah tangga terjadi disebabkan keadaan rumah tangga dengan segala konflik yang ada tidak dapat diselesaikan dengan komunikasi yang baik; 2) kekerasan dalam rumah tangga bisa dipicu sebab konflik yang terjadi, misalnya perselisihan pendapat, perdebatan, pertengkaran, saling mengejek, serta bahkan saling memaki; dan 3) munculnya kesadaran masing-masing pihak (suami-istri), terhadap kewajiban sehingga terjadi keluarga bahagia dan sejahtera tanpa ada kekerasan dalam rumah tangga.
Pemahaman Materi Pendidikan Karakter pada Guru PAUD di Kecamatan Bangsri Kabupaten Jepara Rahayu, YM. Indarwati; Sayekti, Sri; Hadi, Ag. Sutriyanto; Slamet, Slamet
Manggali Vol 2 No 1 (2022): Manggali
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Universitas Ivet

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31331/manggali.v2i1.1976

Abstract

Setiap proses pembelajaran mencakup aspek konsep, teori, metode tarikat, dan aplikasi termasuk di dalamnya dalam penanaman nilai-nilai karakter bagi anak usia dini melalui proses pembelajaran yang dilaukan oleh guru. Tujuan pengabdian mendeskripsikan dan menganalisis pemahaman guru terhadap materi pendidikan karakter dan upaya yang dilakukan guru dalam pemberian materi pembelajaran pendidikan karakter pada anak usia dini. Metode kegiatan adalah melalui pemaparan materi teoretis berupa ceramah, tanya jawab, dan wawan hati. Kegiatan diperoleh simpulan bahwa pendidikan karakter dapat dikembangkan pada PAUD dengan memperhatikan: 1) mengenal dan memahami anak seutuhnya sesuai dengan tahapan perkembangan dan karkteristiknya, seperti anak sebagai peneliti ulang, aktif gerak, pantang menyerah bersahabat, terbuka, dan tak membedakan; dan 2) nilai-nilai pendidikan karakter diterapkan menyatu dengan kegiatan inti dalam proses pembelajaran.