Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Efek Hepatoprotektif Ekstrak Buah Merah (Pandanus conoideus Lam.) pada Hati Mencit Jantan Galur Swiss induksi dengan CCl4 Nugraha, Ari Satia; Hadi, Ninisita Sri; Siwi, Sri Untari
Jurnal Natur Indonesia Vol 11, No 1 (2008)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (281.603 KB) | DOI: 10.31258/jnat.11.1.24-30

Abstract

A research on red fruit (Pandanus conoideus Lam.) has been conducted to determine its hepatoprotective effect.This research was concern on three group of treatments, a blank treatment (water), a standard drug (curcuminecontaining) and red fruit extract treatment group. The liver destruction was induced by CCl 4. The hepatoprotectiveeffect was illustrated by SGOT – SGPT level of activity and percentage of cell destruction obtained from histopatogolicanalysis. Compared to the blank group, which had level of SGOT-SGPT activity as 38224,40  2,92 U/L and SGPT of24128,00  5,22 U/L, the red fruit treatment group showed a lower SGOT – SGPT activity (20112,4  2,68 U/L and18923,0  2,77 U/L, respectively); while the standard drug treatment group showed level of SGOT and SGPT activityas 29732,4  1,85 U/L and 20640,8  3,78 U/L, respectively. The histopatologic evaluation also illustrated similaritythat the red fruit treatment group occupied the lowest percentage of hepatocyte destruction shown as percentageof cell degeneration and cell necrosis of 28,3% and 31,7%, respectively. The standard drug treatment showed78,3% of destruction based on degenerative cell destruction and 88,3% based on cell necrosis. Almost 100% of celldestruction was shown in the blank group. Based on these result, the red fruit extract possessed a liver cellprotection activity against cell destruction caused by CCl4 exposure and even more active than a standard drug.
TINGKAT PENGETAHUAN CIVITAS AKADEMIKA KESEHATAN DIBANDINGKAN NON KESEHATAN TENTANG KANKER SERVIKS DAN VAKSINASI HPV DI SLEMAN Ndaru Setyaningrum; Uzlah Fawati Zuar; Ninisita Sri Hadi
Media Farmasi: Jurnal Ilmu Farmasi Vol 16, No 2: September 2019
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (227.728 KB) | DOI: 10.12928/mf.v16i2.14296

Abstract

Kanker serviks merupakan jenis kanker yang menimbulkan kematian tertinggi pada wanita. Tingkat pengetahuan mahasiswa mengenai kanker serviks dan vaksinasi HPV masih tergolong rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan civitas akademika kesehatan dibandingkan non kesehatan tentang kanker serviks dan vaksinasi HPV di Sleman Yogyakarta. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Pemilihan sampel menggunakan teknik cluster random sampling untuk menentukan jurusan dan perguruan tinggi di Kabupaten Sleman. Pengambilan data dilakukan menggunakan kuesioner pada bulan Agustus - September 2016. Subjek penelitian terdiri dari civitas akedemika kesehatan 120 responden dan non kesehatan 80 responden. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat. Tingkat pengetahuan diolah secara deskriptif sedangkan perbedaan tingkat pengetahuan antara civitas akademika kesehatan dan non kesehatan dilakukan uji Mann Whitney. Sejumlah 8 (6,67%) responden kesehatan sudah melakukan vaksinasi HPV. Rata - rata tingkat pengetahuan civitas akademika bidang kesehatan lebih baik dibandingkan non kesehatan. Tingkat pengetahuan kategori baik terkait kanker serviks dan vaksinasi HPV untuk responden kesehatan berturut - turut 90(74,69%) dan 87 (72,22%) sedangkan non kesehatan berturut - turut 53 (66,41%) dan 52 (64,79%). Sebagian besar responden kesehatan (90,28%) dan non kesehatan (88,75%) memiliki persepsi positif terhadap vaksinasi HPV. Tingkat pengetahuan responden kesehatan mengenai kanker serviks dan vaksinasi HPV lebih baik dibandingkan responden non kesehatan, namun tidak berbeda signifikan secara statistik (p>0,05).
Pola Peresepan Antibiotik pada Pasien Komplikasi Diabetes Melitus di RSUD Panembahan Senopati Bantul Eva Nurjanah; Daru Estiningsih; Nurul Kusumawardani; Ninisita Sri Hadi
JURNAL ILMU KEFARMASIAN INDONESIA Vol 21 No 1 (2023): JIFI
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Pancasila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35814/jifi.v21i1.1150

Abstract

Diabetes Mellitus, one of the non-communicable diseases (NCDs), is the leading cause of death in addition to cardiovascular disease, cancer, and chronic respiratory disease. The Basic Health Research (Riskesdas) recorded that Yogyakarta experienced a prevalence increase of 97% in 2013-2018, the second-highest in Indonesia. Uncontrolled sugar levels cause deterioration of the immune system. This study aims to determine the pattern of prescribing antibiotics and the occurrence of comorbid complications, both infectious and non-infectious. This was a non-experimental descriptive study with a cross-sectional design. The data was collected from patient's medical records retrospectively from July to December 2019. Furthermore, 65 medical records were taken using a simple random sampling method. A descriptive statistical analysis was performed, and the results were presented as percentages. The percentage of infectious and non-infectious comorbid diabetes mellitus II in Panembahan Senopati Bantul Hospital was 22.2% and 77.8%, respectively. The prescribing pattern primarily used was ceftriaxone (23.5%). The antibiotic class mainly prescribed was cephalosporin (49%).
PROFIL KERACUNAN DI FASILITAS KESEHATAN TERSIER KOTA YOGYAKARTA PERIODE 2016 – 2017 Suci Febriani; Ndaru Setyaningrum; Ninisita Sri Hadi
Kartika : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 7 No 2 (2019)
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Jenderal Achmad Yani, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26874/kjif.v7i2.189

Abstract

Berdasarkan beberapa studi yang dilakukan sebelumnya, angka kejadian keracunan di Indonesia masih tergolong tinggi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui profil keracunan di fasilitas kesehatan tersier Kota Yogyakarta. Penelitian dilakukan dengan metode observasional deskriptif dengan rancangan cross sectional. Bahan penelitian adalah rekam medis pasien. Subjek penelitian adalah seluruh pasien dengan diagnosa keracunan yang terdata mulai Januari 2016 – Desember 2017 di Instalasi Gawat Darurat rumah sakit tersier Yogyakarta. Hasil penelitian menunjukkan jumlah kasus keracunan sebanyak 97 kasus. Berdasarkan karakteristik pasien diketahui pasien keracunan laki-laki 62 (64%) dan perempuan 35 (36%). Rentang usia 0 – 11 tahun 18 (19%); 12 – 25 tahun 37 (38%); 26 – 45 tahun 24 (25%); 46 – 65 tahun 15 (15%) dan usia >65 tahun sebanyak 3 (3%). Berdasarkan karakteristik latar belakang pendidikan, pasien tidak pernah sekolah sejumlah 26 (27%); SD 14 (14%); SMP 10 (10%); SMA 36 (37%); Diploma II 1 (1%) dan Sarjana 10 (10%). Berdasarkan pekerjaan kategori pelajar/mahasiswa sebanyak 37 pasien (38%); tidak bekerja 28 (29%); pegawai swasta 10 (10%); petani 6 (6%); buruh 5 (5%); wiraswasta 4 (4%); PNS 4 (4%); ibu rumah tangga 2 (2%); dan TNI/POLRI 1 (1%). Berdasarkan penyebab keracunan dikategorikan karena gigitan hewan 41 kasus (42%); obat 23 (24%); alkohol 14 (14%); produk rumah tangga 10 (10%); pestisida 5 (5%); makanan 2 (2%); minuman, hidrokarbon dan racun tanaman masing – masing 1 kasus (1%). Hasil analisis bivariate menunjukkan bahwa pendidikan berhubungan dengan kejadian keracunan (p<0,05). Kesimpulan penelitian ini diketahui bahwa laki – laki usia remaja dengan tingkat pendidikan SMA pelajar merupakan karakteriktik pasien paling dominan yang mengalami keracunan. Sedangkan berdasarkan kategori penyebab keracunan paling tinggi karena gigitan ular.
Analysis of Length of Stay (LOS) of Diabetes Mellitus Patients with COVID-19 Confirmed at One of Bantul Private Hospitals Masfiyah, Lukluul; Estiningsih, Daru; Astuti, Witri Susila; Hadi, Ninisita Sri
Jurnal Kefarmasian Indonesia VOLUME 13, NUMBER 2, AUGUST 2023
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22435/jki.v13i2.6608

Abstract

Diabetes mellitus (DM) is one of the most common health problems affecting millions of people in the world. Based on data from the Indonesian COVID-19 Handling Task Force, as of May 2021, it is known that the prevalence of DM as a comorbid COVID-19 is 33.6%. The variety of clinical conditions that accompany DM cases makes the complexity of patient care increase, which results in variations in patient LOS as one of the quality indicators to support better management and to improve the quality of service for DM patients confirmed with COVID-19 and not confirmed COVID-19. The purpose of this study was to determine whether or not there is a difference in the Length of Stay (LOS) of DM patients confirmed with COVID-19 and not confirmed with COVID-19 with the type of observational analytic cross-sectional design. Result Research shows that based on the Mann-Whitney test used to determine the difference in length of stay between DM patients confirmed with COVID-19 and not confirmed COVID-19, they get significant results, namely p-value = 0.000 (p<0.050). It can be concluded that there is a difference between the Length Of Stay (LOS) of Diabetes Miletus patients confirmed with COVID-19 and diabetes mellitus patients who are not confirmed with COVID-19.
TINGKAT PENGETAHUAN CIVITAS AKADEMIKA KESEHATAN DIBANDINGKAN NON KESEHATAN TENTANG KANKER SERVIKS DAN VAKSINASI HPV DI SLEMAN Setyaningrum, Ndaru; Zuar, Uzlah Fawati; Hadi, Ninisita Sri
Media Farmasi: Jurnal Ilmu Farmasi Vol. 16 No. 2: September 2019
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12928/mf.v16i2.14296

Abstract

Kanker serviks merupakan jenis kanker yang menimbulkan kematian tertinggi pada wanita. Tingkat pengetahuan mahasiswa mengenai kanker serviks dan vaksinasi HPV masih tergolong rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan civitas akademika kesehatan dibandingkan non kesehatan tentang kanker serviks dan vaksinasi HPV di Sleman Yogyakarta. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Pemilihan sampel menggunakan teknik cluster random sampling untuk menentukan jurusan dan perguruan tinggi di Kabupaten Sleman. Pengambilan data dilakukan menggunakan kuesioner pada bulan Agustus - September 2016. Subjek penelitian terdiri dari civitas akedemika kesehatan 120 responden dan non kesehatan 80 responden. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat. Tingkat pengetahuan diolah secara deskriptif sedangkan perbedaan tingkat pengetahuan antara civitas akademika kesehatan dan non kesehatan dilakukan uji Mann Whitney. Sejumlah 8 (6,67%) responden kesehatan sudah melakukan vaksinasi HPV. Rata - rata tingkat pengetahuan civitas akademika bidang kesehatan lebih baik dibandingkan non kesehatan. Tingkat pengetahuan kategori baik terkait kanker serviks dan vaksinasi HPV untuk responden kesehatan berturut - turut 90(74,69%) dan 87 (72,22%) sedangkan non kesehatan berturut - turut 53 (66,41%) dan 52 (64,79%). Sebagian besar responden kesehatan (90,28%) dan non kesehatan (88,75%) memiliki persepsi positif terhadap vaksinasi HPV. Tingkat pengetahuan responden kesehatan mengenai kanker serviks dan vaksinasi HPV lebih baik dibandingkan responden non kesehatan, namun tidak berbeda signifikan secara statistik (p>0,05).