Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Book Review: Adakah Kiprah Salah Kaum Muslimin? Haikal, Husain
Al-Jamiah: Journal of Islamic Studies Vol 42, No 2 (2004)
Publisher : Al-Jamiah Research Centre

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/ajis.2004.422.495-509

Abstract

Buku ini tengah dalam proses diceak, pada waktu Black September melumatkan bangunan WTC (World Trade Center) di New York. Peristiwa 11 September 2007 telah mencuatkan nama Osama bin Laden. Wajarlah apabila September Hitam tidak sempat diulas buku ini. Apalagi tragedi September Hitam mempertanyakan kehebatan Amerika Serikat (AS). Dengan mudah lambang kehebatan puncak kapitalisme, WTC, berhasil dihancurkan dengan biaya sangat murah, seharga tiket yang dibeli para pelakunya, dan merupakan tamparan hebat bagi AS apabila sebagian gedung Pentagon, sebagai lambang kehebatan pertahanan AS, mampu dihancurkan.
IMPLEMENTASI WAWASAN KEBANGSAAN DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH DI PONDOK PESANTREN Anis, Madhan; Haikal, Husain; Joebagio, Hermanu
HISTORIKA Vol 18, No 1 (2016): Pembelajaran Sejarah dan Nation Building
Publisher : Sebelas Maret University (UNS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (257.933 KB) | DOI: 10.20961/historika.v18i1.29536

Abstract

Background: This study has the objective to (1) describe the history lesson planning, (2) describe the implementation of the teaching of history, (3) describe the history of learning assessment, and (4) analyzing the constraints in the implementation of national awareness-based teaching history in high school Al -Muayyad which is one unit of formal education in Pondok Pesantren Al-Muayyad SMA Muhammadiyah Surakarta and Boarding School, which is one unit of formal education in Modern Boarding School Boarding School Muhammadiyah Yogyakarta.Methods: The study was a descriptive qualitative study of the strategies are rooted double case. Footage used in this research is purposive sampling with criterion-based selection. Data was collected through direct observation, in-depth interviews with teachers and students of class XI IPS, and recording documents such as learning devices. Data validation performed by triangulation. Analysis of the data used is interactive model, namely data collection, data reduction, data display and conclusion.Results: This study concluded that (1) Planning made educators in high school and high school Al-Muayyad MBS in history teaching based national vision is to construct a learning tool in the form of a syllabus and lesson plan (RPP) which incorporate cultural values and national character . (2) The implementation of national awareness-based history of learning is done in high school educators Al-Muayyad through heroic story boarding in upholding the independence of Indonesia, question and answer, and discussion groups. While the implementation of national awareness-based history of learning is done in high school educators MBS through documentary film history of national struggle, question and answer, discussion groups, and assignment (3) The form of the assessment test and non-test by considering the cognitive, affective and psychomotor student. (4) The problem faced in teaching history in high school national awareness-based Al-Muayyad and senior MBS including the ability of teachers in the learning process, the attitude of students in participating in the learning and teaching facilities.
PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH Nurhayati, Esti; Haikal, Husain; Joebagio, Hermaanu
HISTORIKA Vol 18, No 1 (2016): Pembelajaran Sejarah dan Nation Building
Publisher : Sebelas Maret University (UNS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (272.209 KB) | DOI: 10.20961/historika.v18i1.29534

Abstract

Background: This study was conducted in order to determine whether the use of inquiry method can improve learning competence in the subjects of history at SMA Negeri 1 Tract class XI IPS 4 the 2nd half of 2012/2013, the number of respondents as many as 35 students.Methods: The study was a classroom action research. Source of data in the form of documentation, observation or observation and tests. The data source is taken test results. Techniques used in the data collection in the form of technical documentation, observation, and test the tools used in the collection of data such as documents of value, items pre test and post test first cycle, second cycle and third cycle. The research was conducted in three cycles with activities covering action planning, action, observation and reflection. This class action research uses the content validation.Results: The design or the design of teaching history refers to the curriculum SBC applicable, historical material which has been applied to the content standards, basic competence, teaching materials that have been neat. Learning the inquiry method can improve the competence of learning history. The improvement can be seen from the number of students who scored at or above the KKM is 100% and the average of the values are increased by 96%, from an average 43.07 into 80.57.
Abul A’la Maududi and The Jamaat-I-Islami Haikal, Husain
Al-Jami'ah: Journal of Islamic Studies No 23 (1980)
Publisher : Al-Jami'ah Research Centre

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/ajis.1980.023.1-31

Abstract

In His best known book, towards Undestanding Islam. Which has been translated into many different languages, Maududi states that unlike any other great religions Islam is not named either for its ”founder” or after the community and nation in which it was born. Islam as a matter of fact is an attributive title. Islam is an Arabic word and connotes submission, surrender, and obedience. As a religion, Ilam stands for complete submission and obedience to Allah. Such a life of obedience brings peace of the heart and establishes real peace in the society at large.TRANSLATE with x EnglishArabicHebrewPolishBulgarianHindiPortugueseCatalanHmong DawRomanianChinese SimplifiedHungarianRussianChinese TraditionalIndonesianSlovakCzechItalianSlovenianDanishJapaneseSpanishDutchKlingonSwedishEnglishKoreanThaiEstonianLatvianTurkishFinnishLithuanianUkrainianFrenchMalayUrduGermanMalteseVietnameseGreekNorwegianWelshHaitian CreolePersian //  TRANSLATE with COPY THE URL BELOW Back EMBED THE SNIPPET BELOW IN YOUR SITE Enable collaborative features and customize widget: Bing Webmaster PortalBack//
Al Hakam II Khalifah Sarjana Haikal, Husain
Al-Jami'ah: Journal of Islamic Studies No 29 (1983)
Publisher : Al-Jami'ah Research Centre

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/ajis.1983.029.18-21

Abstract

Telaah awal ini akan mencoba mengetengahkan seorang khalifah daulah Bani Umayyah yang berkuasa dispanyol atau Andalusia pada pertengahan ke dua Abad X, sekitar sepuluh abad yang lalu. Al hakam II menonjol karena cinta pada perdamaiaan, serta menghabiskan waktunya untuk membangun negaranya. Gelar khalifah sarjana lekat pada figure ini karena yang bersangkutan asyik menekuni perpustakaan pribadinya, yang memiliki lebih dari 400.000 (empatratus ribu)  manuskrip yang semuanya ditulis dengan tangan, karena percetakan belum dikenal. Perhatian khalifahini lebih dari cukup terhadap dunia Pendidikan, dan telah menghasilkan hamper setiap warganya dapat membaca dan menulis.
Menyingkap Al-Mansur, Si Pemenang (Awal Kejatuhan Daulah Bani Umayyah di Spanyol) Haikal, Husain
Al-Jami'ah: Journal of Islamic Studies No 30 (1983)
Publisher : Al-Jami'ah Research Centre

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/ajis.1983.030.44-53

Abstract

Masa al Hakam II, Khalifah Sanjana (al jamiah No. 29, th.1983), secara ringkas telah diungkapkan salah satu masa keemasan, “”\sigle de ore” dari kaum Muslim di Andalusia, Spanyol. Sebagai kelompok kecil di tengah-tengah mayoritas pemeluk Nasrani, kaum Muslim pada waktu itu telah berhasil membuktikan diri mereka sebagai “creative minority” kelompok kecil yang kreatif. Mereka telah membaktikan seluruh hidup mereka dengan kerja keras tanpa mengenal Lelah bagi tegaknya panji-panji Islam, sebagaimana dilihat antara lain dalam bidang ilmu, tehnologi, dan arsitektur yang telah mereka wariskan. Ini dibuktikan oleh hamper setiap penduduk Spanyol pada waktu itu telah dapat membaca dan menulis, sedang pada masa yang sama bagain Eropa yang lain tengah tertidur dalam abad tengah, abad kegelapan; para penguasa tertinggi, para raja Eropa pada waktu itu masih sulit untuk dapat menuliskan nama mereka sendiri. Dalam bidang tehnologi, umat Islam waktu itu telah mampu membangun dan mengembangkan jaringan pengairan, irigasi, yang berhasil menyuburkan lahan-lahan pertaniaan yang gersang yang memberikan kemakmuran dengan hasil-hasil pertaniaan yang beraneka ragam dan berlimah ruah. Mereka juga dapat membangun  dan mengembangkan jaringan jalan-jalan yang memberikan keamana bagi seluruh rakyat, serta memperlancar komunikasi dan perdagangan; sedang dalam waktu yang sama jalan-jalan di jantung London masih penuh lumpur lebih-lebih pada waktu hujan. Mereka juga telah berhasil mendirikan berbagai istana, rumah sakit, maupun Gedung-gedung perpustakaan. Alhambra menjadi salah satu bukti puncak arsitektur muslim pada waktu itu. Kaum muslim yang kecil dan penuh kreativitas serta menjalankan adidah Islam sebaik-baiknya dan berpihak pada golongan dhuafa, kaum lemah, telah melahirkan masa keemas an yang belum pernah dialami Spanyol baik sebelum maupun sesudahnya. Serba kelebihan Spanyol pada waktu itu dengan padat diketengahkan oleh salah seorang cendikiawan non-Muslim, Stanley Lane-Poole: “For nearly eight centuries, under her Mohammedan ruler, Spain set to all Europe a Shining example of a civilized and enlightened state”.
MEMBANGUN INTEGRITAS DAN KARAKTER KEPEMIMPINAN LOKAL SEBAGAI PILAR KEPEMIMPINAN NASIONAL Haikal, Husain
AKADEMIKA: Jurnal Pemikiran Islam Vol 19 No 1 (2014): Agama dan Kepemimpinan
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Institut Agama Islam Negeri Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia sebagai negara dan bangsa yang besar saat ini telah mengalami berbagai permasalahan dalam berbagai dimensi. Mulai dari politik, sosial, pendidikan, ekonomi, hukum dan berbagai persoalan lainnya. Permasalahan- permasalahan tersebut tentunya harus segera diselesaikan, agar masyarakat bisa mencapai kesejahteraan yang berkeadilan. Pada dasarnya semua komponen masyarakat bertanggung jawab untuk ikut serta dalam penyelesaian berbagai masalah yang melanda bangsa Indonesia, akan tetapi, sosok yang paling bertanggung jawab dan harus berperan aktif adalah pemimpin bangsa. Namun, pergantian dan suksesi kepemimpinan bangsa seolah tidak mengurangi permasalahan tersebut. Tulisan ini bermaksud mengupas tentang penguatan dan pembangunan integritas dan karakter pemimpin local dalam rangka memperkuat kepemimpinan nasional. Tulisan ini menampilkan beberapa contoh kepimpinan local yang mampu menyelesaikan berbagai persoalan di daerah. Tulisan ini disusun berdasarkan data kepustakaan dengan pendekatan historis-sosiologis. Berdasarkan pamaparan dalam tulisan dapat disimpulkan bahwa Jelaslah ada beragam kepemimpinan lokal dan kepemimpinan non-formal dengan kekhasan masing-masing dan amat sulit untuk dipahami secara sepotong demi sepotong dari kiprah seorang pemimpin. Dalam keberagaman kepemimpinan, masing-masing akan berhasil apabila mampu mengkaji, menghayati, dan mengamalkan ajaran Tuhan dan tuntunan rasul.Indonesia is now facing many serious problems in politics, social, education, economics, law, fields. Those problems are to be solved immediately in order for the Indonesian people live prosperously and fairly. As a matter of fact, all elements within the society are responsible for finding out the way out of the existing problems. Nevertheless, a leader is supposed to be the most liable person for the solution of the problems. Some succession of the leader within Indonesian context seems not to reduce the problems. This article is aimed at depicting the strengthening and building efforts of the local leader’s characters that will lead to the strengthening of national leadership. This writing also shows some cases of local leadership who apparently dealt with local problems successfully. This writing is organized in line with the library data and analyzed through historical and sociological perspectives. The results of the analysis show that a variety of local leaderships and non-formal leadership are not always easy to understand when they are viewed partially. All of the leaders have their own characters which lead to a common ground in that any leadership would be successful when they examine, digest, and implement spiritual values coming from God and messengers.