Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Profil Klinis Pasien Hospital Acquired Pneumonia Di Ruang Rawat Penyakit Dalam Samuel Halim; Zulkifli Amin
Ebers Papyrus Vol. 20 No. 1 (2014): EBERS PAPYRUS
Publisher : Medical Faculty Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hospital Acquired Pneumonia(HAP) merupakan infeksinosokomial yang sering dijumpaipasien yang dirawat di rumah sakit. Mortalitas  akibat HAP sangat tinggi, bahkan dapat mencapai 50%, namun belum ada data mengenai hal tersebut di Indonesia. Informasi mengenai karakteristik profil pasien HAP diIndonesia juga belum diketahui. Data tersebut penting untuk meningkatkan tata kelola HAP dalam rangka menurunkan angka mortalitas.Tujuan penelitian ini adalah untuk memaparkan karakteristik demografis,klinis dan profil kuman pasien HAP serta mengetahui proporsi mortalitas pada pasien tersebut. Penelitian ini merupakan studi deskriptif dengan desain potong lintang. Data diambil dari rekam medik mulai Januari 2006 sampai Desember 2012.Sebaran data numerik dinilai dengan uji Kolmogorov-Smirnov. Data dengan sebaran normal ditampilkan dalam bentuk rerata dan simpang baku,sedangkan data dengan sebaran tidak normal ditampilkan dalam bentuk median dan range. Selama penelitian kami mendapatkan 204 subjek dengan HAP pada kurun waktu yang telah ditentukan,dengan proporsi mortalitas sebesar 44,1%. Sebanyak 109 subjek (53,4%) adalah pria dengan rentang usia 18 sampai 88 tahun (median 51tahun). Komorbidatas tersering yang didapatkan adalah hipertensi(17,22%).Dari hasil kultur sputum,kami dapatkan kuman terbanyak adalah Klebsiella pneumonia yaitu 36 dari 61 isolat.
Severe Leptospirosis (Weil's Disease) with Multiple Organ Failure in Urban Setting: A Case Report Halim, Samuel; Hartono, Bryan Arista
Indonesian Journal of Tropical and Infectious Disease Vol. 11 No. 1 (2023)
Publisher : Institute of Topical Disease Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/ijtid.v11i1.39466

Abstract

Leptospirosis is a rare disease that could cause multiple organ failures and death if left untreated. The correct treatment will determine the recovery of patients. A 28-years old male came to the Emergency Department with profuse diarrhea. No prior medical history; worked as a private employee recently assigned to collect rat traps one week before. Laboratories show severe thrombocytopenia, acute liver failure, and acute renal failure support by imaging with the conclusion of hepatomegaly with normal kidney size. During observation in the emergency room, the patient worsens into septic shock. The patient was treated in intensive care, diagnosed with Weil's disease, and treated given antibiotics with aggressive fluid therapy; dialysis was postponed, and close monitoring of the patient's symptoms and organ function. After five days of care, clinical symptoms and organ function improved, and the patient was discharged well. Diagnosis of Leptospirosis is challenging with a combination of signs and symptoms that are not commonly found. Therefore, primary treatment is antibiotic and supportive care such as renal replacement therapy is not routinely needed as long there are improvements in close monitoring. This objective is to increase awareness and treatment option for further severe leptospirosis cases
KORELASI TEKANAN DARAH DENGAN LAJU FILTRASI GLOMERULUS PADA PASIEN HIPERTENSI DI RS HERMINA KEMAYORAN Tri Anggraheini, Ardila; Halim, Samuel
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 2 (2025): JUNI 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i2.45489

Abstract

Hipertensi merupakan penyakit tidak menular kronis yang menjadi faktor risiko utama kerusakan organ target, termasuk organ ginjal. Tekanan darah yang tidak terkontrol dapat menyebabkan gangguan struktural dan fungsional pada pembuluh darah ginjal, sehingga berdampak pada penurunan laju filtrasi glomerulus (LFG), salah satu indikator penting fungsi ginjal. Penurunan LFG pada penderita hipertensi dapat terjadi lebih cepat dibandingkan individu normotensi. Mean Arterial Blood Pressure (MABP) dianggap mencerminkan perfusi organ, termasuk ginjal, meskipun bukti ilmiah mengenai hubungannya dengan LFG masih terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tekanan darah sistolik (TDS), tekanan darah diastolik (TDD), dan MABP dengan LFG pada pasien hipertensi. Penelitian ini menggunakan desain analitik observasional dengan pendekatan cross-sectional (potong lintang). Populasi penelitian adalah seluruh pasien hipertensi di Rumah Sakit Hermina Kemayoran, Jakarta Pusat. Sampel yang diambil sebanyak 70 pasien dengan memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Metode sampling menggunakan teknik Consecutive Sampling. Variabel yang dianalisis meliputi TDS, TDD, MABP, dan LFG, dengan perhitungan LFG menggunakan rumus CKD-EPI 2021 berdasarkan kadar kreatinin serum (mg/dL).  Data diperoleh dari rekam medis dan dianalisis menggunakan SPSS. Uji korelasi Spearman digunakan untuk menganalisis hubungan TDS dan TDD dengan LFG, sedangkan uji korelasi Pearson untuk menganalisis hubungan untuk MABP dengan LFG. Hasil menunjukkan korelasi negatif yang signifikan antara TDS dan LFG (r = -0,453; p = 0,001), namun tidak ditemukan korelasi yang signifikan pada TDD dan LFG (r = -0.210; p = 0.080) maupun antara MABP dan LFG (r = -0.003; p = 0.977). Disimpulkan bahwa peningkatan TDS berhubungan dengan penurunan LFG pada pasien hipertensi.
HUBUNGAN HBA1C DENGAN KOMPLIKASI MAKROVASKULAR PADA DMT2 DI RS HERMINA KEMAYORAN 2022 Ardini, Faradilla; Halim, Samuel
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 4 No. 4 (2023): DESEMBER 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v4i4.22366

Abstract

Peningkatan kadar glukosa darah yang melebihi batas normal menjadi salah satu karakteristik contoh diabetes melitus (DM). Diabetes yang paling umum terjadi yaitu Diabetes Melitus Tipe 2 (DMT2) dan biasanya menjadi berisiko dan menjadi komplikasi. Salah satu skrining yang dapat dilakukan untuk diabetes adalah kadar HbA1c. kadar HbA1c yang tinggi berhubungan erat dengan kejadian komplikasi Makrovaskular. Komplikasi makrovaskular pada DMT2 meliputi penyakit jantung koroner, kardiomiopati, penyakit serebrovaskular, dan penyakit arteri perifer. Penyakit kardiovaskular merupakan penyebab utama kematian pada pasien diabetes. Banyak studi klinis menunjukkan hubungan antara DMT2 dan penyakit pembuluh darah, namun hampir selalu ada faktor risiko lain.  Faktor risiko yang dapat terjadi pada diabetes seperti hipertensi, obesitas, dan dislipidemia. Penelitian ini dilakukan di RS Hermina kemayoran Jakarta pusat dengan jumlah sampel 126 subjek. Hasil uji chi square sample yang dipilih memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi. Diambil dari data rekam medik pada pasien dengan riwayat diabetes melitus tipe 2 Penelitian akan dilaksanakan pada 01 januari – 30 Maret 2023. Hasil uji penelitian antara kadar Hemoglonin terglikasi (HbA1c) dengan kejadian makrovaskular didapatkan dengan nilai p value = 0,855 dengan kesimpulan yang tidak terdapat adanya hubungan yang bermakna antara kadar HbA1c dengan kejadian komplikasi makrovaskular pada diabetes melitus tipe 2. Penulis berharap bagi Penderita DMT2 menjalani pengobatan dengan baik dan melakukan kontrol glukosa darah yang telah ditetapkan oleh tenaga kesehatan.
PROPORSI PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DENGAN ULKUS DIABETIKUM DI RS HERMINA KEMAYORAN Winata, Elisabeth Heidi; Halim, Samuel
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 5 No. 2 (2024): JUNI 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v5i2.27281

Abstract

Diabetes adalah sebuah penyakit metabolik yang banyak terjadi. Salah satu komplikasi yang dapat terjadi pada diabetes melitus berupa ulkus kaki diabetikum, di mana komplikasi ini dapat menurunkan kualitas hidup pasien. Masalah utama yang ingin diketahui berupa proporsi pasien diabetes yang memiliki ulkus kaki diabetikum, sehingga diharapkan informasi ini dapat menambahkan pengetahuan mengenai prevalensi ulkus diabetikum dan komplikasi ini dapat dicegah. Desain penelitian berupa metode deskriptif dengan desain cross sectional (potong lintang). Populasi sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah semua pasien diabetes melitus yang memiliki ulkus diabetik di RS Hermina Kemayoran, sedangkan sampelnya berupa pasien diabetes melitus dengan komplikasi ulkus diabetik di RS Hermina Kemayoran yang termasuk dalam kriteria inklusi. Metode sampling yang dipakai adalah Consecutive Sampling. Variabel penelitian ini adalah adanya ulkus diabetikum pada pasien diabetes melitus dilihat dari kadar HbA1c pasien. Alat untuk mengumpulkan data berupa rekam medis di Rumah Sakit Hermina. Metode analisis data menggunakan aplikasi SPSS untuk melihat frekuensi dan rata-rata dari data yang sudah dikumpulkan sebelumnya. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini adalah terdapat 14,4% pasien diabetes melitus dengan persentase HbA1c yang tidak terkontrol yang berkomplikasi pada ulkus diabetikum. Sedangkan hanya 11,1% pasien diabetes melitus dengan persentase HbA1c terkontrol yang berkomplikasi pada ulkus diabetikum. Dari penelitian yang sudah dilakukan didapatkan prevalensi ulkus diabetikum lebih banyak terjadi pada pasien dengan kadar HbA1c yang tidak terkontrol sehingga kadar HbA1c perlu lebih diperhatikan agar komplikasi dapat dicegah.
Profil Kadar HbA1c pada Pasien Dengan dan Tanpa Komplikasi Diabetes Mellitus Tipe 2 di Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Hermina Kemayoran Halim, Samuel; Wijaya, Dean Ascha; Kurniawan, Joshua; Hernani, Anggit; Kusrini, Henni; Muslichah, Muslichah; Firmansyah, Yohanes
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 3, No 10 (2023): Volume 3 Nomor 10 (2023)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mahesa.v3i10.11115

Abstract

ABSTRACT Diabetes Mellitus (DM) is a chronic metabolic disorder characterized by elevated blood glucose levels resulting from insulin deficiency or insulin resistance. It is a global health problem with an increasing prevalence worldwide. Uncontrolled diabetes can lead to various complications affecting multiple organ systems, resulting in significant morbidity and mortality. This cross-sectional study aims to examine the HbA1c profile in patients with and without complications of type 2 diabetes mellitus who came for regular check-ups at the internal medicine clinic of Hermina Kemayoran Hospital. The participants were selected based on predetermined criteria using total sampling, and data were collected from medical records from January to December 2022. The variables used in this study were HbA1c levels and complications of type 2 diabetes mellitus. The data were presented descriptively. Among the 116 respondents, 53.4% were female. 76.7% of the respondents had HbA1c levels of ≥7%, and 43 respondents were receiving insulin treatment. 65,1% of the respondents with HbA1c levels of ≥7% had complications of type 2 diabetes mellitus. Keywords : Complication, HbA1c, Type 2 Diabetes Mellitus  ABSTRAK Diabetes Mellitus (DM) merupakan suatu gangguan metabolik kronis yang ditandai dengan peningkatan kadar glukosa darah akibat defisiensi insulin atau resistensi insulin. Diabetes termasuk salah satu masalah kesehatan global dengan prevalensi yang semakin meningkat di seluruh dunia. Diabetes yang tidak terkontrol dapat menyebabkan berbagai komplikasi yang mempengaruhi berbagai sistem organ, menyebabkan morbiditas dan mortalitas yang signifikan. Penelitian potong lintang ini bertujuan untuk melihat profil kadar HbA1c pada pasien dengan dan tanpa komplikasi diabetes mellitus tipe 2 yang datang kontrol ke poli penyakit dalam Rumah Sakit Hermina Kemayoran yang dipilih sesuai kriteria secara total sampling menggunakan data rekam medis pada periode waktu Januari sampai Desember 2022. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu HbA1c dan komplikasi diabetes mellitus tipe II. Data disajikan dalam bentuk deskriptif. Dari 116 responden, 53,4% responden adalah perempuan. 76,7% responden memiliki kadar HbA1c sebesar ≥7% dan 43 responden mendapatkan pengobatan insulin. 65,1% responden dengan kadar HbA1c sebesar ≥ 7% memiliki komplikasi diabetes mellitus tipe 2. Kata Kunci: Diabetes Mellitus Tipe 2, HbA1c, Komplikasi
The Impact of Product Quality and Courier Service Quality on Customer Loyalty, with Customer Satisfaction as Mediator (An Empirical Study of Alfagift Application Users In Greater Jakarta) Halim, Samuel; Bambang Sugiyanto, Liem
Journal Research of Social Science, Economics, and Management Vol. 4 No. 2 (2024): Journal Research of Social Science, Economics, and Management
Publisher : Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59141/jrssem.v4i2.718

Abstract

This study examines the impact of product quality and courier service quality on customer loyalty, with customer satisfaction acting as a mediating variable, within the context of e-grocery applications Alfagift in Indonesia. This study collected 120 samples of Alfagift application users in Greater Jakarta using non-probability based predefined criteria. The Likert scale based questionnaire data was collected and analyzed using structural equation model (SEM) and AMOS software. The result indicates that product quality and courier service quality positively and significantly impact customer satisfaction. Furthermore, both product quality and courier service quality positively and significantly impact customer loyalty. Meanwhile, customer satisfaction acted as a mediation in the relationship between product quality and courier service quality on customer loyalty. The research underscores the importance of quality control and operation efficiencies in enhancing customer satisfaction and retention. Finally, this research serves as a reference and provides insights for businesses aiming to foster customer loyalty.
VERTIGO PADA PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE II : LAPORAN KASUS Septianti, Nurlita Saf’na; Halim, Samuel; Rustamadji, Albert Tri
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 9 No. 3 (2025): DESEMBER 2025
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v9i3.51778

Abstract

Diabetes Melitus merupakan penyakit yang menyebabkan komplikasi makrovaskular dan mikrovaskular. Kerusakan ini dapat berdampak pada sistem vestibular melalui jalur sentral akibat dari vaskular ensefalopati dan juga jalur perifer sehingga terjadi disfungsi vestibular yang mengatur dan mempertahankan keseimbangan tubuh. Manifestasi disfungsi vestibular fase akut paling sering berupa gejala vertigo. Laporan kasus ini bertujuan untuk memberikan kajian data mengenai kasus vertigo pada pasien dengan diabetes melitus. Laporan kasus dilakukan secara metode deskriptif dengan cara mengkaji data pasien melalui rekam medis serta melakukan pemantauan perkembangan kondisi pasien dari awal hingga pasien membaik dan diperbolehkan pulang. Laporan kasus ini membahas bahwa disfungsi vestibular merupakan salah satu komplikasi yang dapat terjadi pada individu dengan diabetes melitus dengan berupa gejala serangan vertigo. Terapi Betahistin pada vertigo dengan penyakit diabetes memerlukan dosis konservatif yang lebih tinggi dibandingkan pasien vertigo tanpa penyakit diabetes melitus. Pasien dengan diabetes melitus memiliki resiko terjadi disfungsi vestibular berupa gejala vertigo dan pentingnya mempertimbankan penyesuaian management dosis betahistin dan mengobati penyakit yang mendasari yaitu Diabetes Melitus sebagai tatalaksana yang komprehensif