Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

GAMBARAN TEKNIK MENYIKAT GIGI TERHADAP TERBENTUKNYA KARANG GIGI SUPRA GINGIVAL PADA MASYARAKAT DESA BOTTO KECAMATAN TAKKALALLA KABUPATEN WAJO Munadirah Munadirah; Syamsuddin Abubakar
Media Kesehatan Gigi : Politeknik Kesehatan Makassar Vol 17, No 1 (2018)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (216.487 KB) | DOI: 10.32382/mkg.v17i1.170

Abstract

Mengenai pengaruh teknik menyikat gigi terhadap terbentuknya karang gigi supra gingival pada Masyarakat Desa Botto Kecamatan Takkalalla Kabupaten Wajo dengan tujuan penelitian yaitu Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh teknik menyikat gigi dengan terbentuknya karang gigi supra gingival pada Masyarakat Desa Botto Kecamatan Takkalalla Kabupaten wajo. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini Masyarakat Desa Botto Kecamatan Takkalalla. Terdapat 30 sampel, rata-rata diambil 15 laki-laki dan 15 perempuan. Hasil penelitian bahwa pada Masyarakat Desa Botto Kecamatan Takkalalla Kabupaten Wajo menunjukkan bahwa ada pengaruh teknik menyikat gigi terhadap terjadinya kalkulus  dari  laki-laki  yang criteria buruknya paling tinggi sebanyak 53% sedangkan perempuan criteria buruknya sebanyak 6%.
PERBANDINGAN KELARUTAN KALSIUM DAN MAGNESIUM EMAIL GIGI TERHADAP MINUMAN BERKARBONASI DAN ISOTONIK Nurwiyana Abdullah; Syamsuddin Abubakar
Media Kesehatan Gigi : Politeknik Kesehatan Makassar Vol 18, No 1 (2019)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (76.137 KB) | DOI: 10.32382/mkg.v18i1.933

Abstract

Email gigi terdiri dari 92-93% zat anorganik, 1-2% zat organik dan 3-4% air. Zat anorganik yang utama berupa hidroksiapatit [Ca10(PO4)6(OH)2] sekitar 90-92% dari volumenya yang tersusun atas komponen-komponen kalsium dan magnesium. Kehilangan ion kalsium dan magnesium karena demineralisasi sangat mempengaruhi kerusakan email gigi. Demineralisasi terjadi karena adanya paparan asam dari makanan atau minuman yang dalam waktu  lama di dalam mulut menyebabkan pH rongga mulut menjadi asam. Minuman karbonasi dan minuman isotonik (sports drink) merupakan minuman yang banyak digemari dan terjadi peningkatan dari tahun ke tahun yang dapat menyebabkan kerusakan pada email gigi karena minuman karbonasi dan minuman isotonik yang bersifat asam akan diikuti kejadian erosi gigi.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan minuman berkarbonasi dan minuman isotonik terhadap kelarutan kalsium dan magnesium setelah perendaman gigi secara AAS (Atomic Absorption Spectrophotometer). Penelitian ini merupakan eksperimen laboratorium (spectrophotometer) dengan desain penelitian time series yang menggunakan 4 gigi permanen manusia post ekstraksi sebagai subyek penelitian. Keempat gigi tersebut dimasukkan ke dalam minuman karbonasi dan minuman isotonik lalu diukur kelarutan kalsium dan magnesium email gigi tersebut selama 30 menit sampai pada hari keenam dangan menggunakan spektrophotometer.Hasil penelitian menunjukkan bahwa ion kalsium lebih banyak mengalami kelarutan daripada magnesium dari kedua minuman tersebut.
HUBUNGAN FREKUENSI MINUM SOFT DRINK (BERSODA) TERHADAP PH SALIVA DAN ANGKA DMF-T PADA MAHASISWA JURUSAN KEPERAWATAN GIGI POLTEKKES MAKASSAR Johnny Angki; Syamsuddin Abubakar; Asriawal Asriawal
Media Kesehatan Gigi : Politeknik Kesehatan Makassar Vol 20, No 2 (2021)
Publisher : poltekkes kemenkes makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/mkg.v20i2.2568

Abstract

Minuman bersoda adalah minuman yang dikarbonasikan. Minuman bersoda memiliki rumus H 2CO3. Masalah penyakit infeksi gigi dan mulut yang masih sering terjadi di Indonesia salah satunya adalah karies gigi. Karies gigi dapat menyerang seluruh lapisan masyarakat dalam semua kelompok umur tanpa memandang jenis kelamin dan status sosial. Sedangkan penderita pengalaman karies adalah orang dengan riwayat karies dimana Decay, Missing, Filling-Teeth (Decay merupakan Jumlah gigi karies yang tidak ditambal/yang masih dapat ditambal, Missing merupakan Jumlah gigi yang indikasi untuk dicabut/gigi yang telah hilang karena karies, Filling merupakan Jumlah gigi yang telah ditambal dan masih baik). Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah ada Hubungan Frekuensi Minum Soft Drink (Bersoda) Terhadap pH Saliva Dan Angka DMF-T Pada Mahasiswa DIV Alih Jenjang Jurusan Keperawatan Gigi  Poltekkes Makassar. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini untuk mengetahui ada hubungan frekuensi minum soft drink (bersoda) terhadap pH saliva dan angka DMF-T pada Mahasiswa DIV Alih Jenjang Jurusan Keperawatan Gigi Poltekkes Makassar. Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik dengan uji kolerasi  persen. Populasi penelitian ini Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Mahasiswa Alih Jenjang D-IV Jurusan Keperawatan Gigi angkatan pertama dengan jumlah 40 orang di Kampus Poltekkes Kemenkes Makassar. Sampel penelitian yang diambil adalah secara total sampling. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa Dari hasil uji kolerasi diperoleh nilai korelasi yang terbentuk adalah 0.855 dengan nilai Sign 0.000 <0.05 menunjukkan ada hubungan antara frekuensi minum soft drink dengan pH saliva dimana ketika frekuensi minum soft drink meningkat maka nilai pH saliva akan menurun. Dari hasil uji kolerasi diperoleh nilai kolerasi 0.222 dengan nilai Sign 0.169 >0.05  menunjukkan korelasi yang tidak signfikaan (tidak ada hubungan)  antara frekuensi minum soft drink dengan angka DMF-T diamana ketika frekuensi minum soft drink meingkat hal itu tidak berhubungan dengan anka DMF-T. Kata Kunci : Soft drink, pH Saliva, DMF-T
Formulasi Pasta Gigi Berbahan Aktif Herbal Kombinasi Ekstrak Daun Sirih Merah (Piper crocatum Ruiz & Pav.) Dan Ekstrak Daun Mint (Mentha piperita) Sebagai Anti Mikroba Pada Gigi Dan Mulut Jumain Jumain; Syamsuddin Abubakar; Asmawati Asmawati
Media Farmasi XXX Vol 18, No 1 (2022): MEDIA FARMASI
Publisher : Jurusan Farmasi Politeknik Kesehatan Makassar, Kementerian Kesehatan RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/mf.v18i1.2584

Abstract

Formulation Of Dental Pass With Active Herbal Leaf Extract Combination Of Red Betel Leaf (Piper crocatum Ruiz & Pav.) and Mint (Mentha piperita) Leaf Extract As Anti-Microbial On The Tooth And MouthBacteria are normal flora in the oral cavity, including Streptococcus mutans, when there is an increase in population, it causes the formation of dental caries. Various ways are done to prevent the formation of dental caries, namely the use of toothpaste to inhibit the bacteria that cause dental caries. This study aims to make a toothpaste with the active ingredients of red betel leaf extract in combination with mint leaf extract. The research sample was red betel leaf and mint leaf obtained in Lajoa Kab. Soppeng and Makassar city, the extract was obtained by means of sample extraction by Maceration using 70 %v/v ethanol. The extracts were tested for heavy metal contamination, moisture content, total ash content and acid insoluble ash content. Toothpaste is made with a variety of active ingredients formulas: F1 (Ex. SM 20 %), F2 (Ex. DM 20 %), F3 (Ex. SM 10% and Ex. DM 10 %), F4 (Ex. SM 15% ) and Ex. DM 5 %), F5 (Ex. SM 5 % and Ex. DM 15 %) and F6 (+). Physical Quality Testing: Organoleptic, Homogeneity, pH, and Viscosity. The results showed that the quality of the extract met the requirements of FH. Physical quality test Toothpaste, statistically analyzed showed no significant difference with variations in sample concentration and storage time (p>0.05) meaning all formulas met the physical quality requirements.Keywords: Red betel leaf, Mint leaf, Toothpaste, dental and oral disease.Bakteri merupakan flora normal di rongga mulut antara lain Streptococcus mutans, bila terjadi peningkatan populasi menyebabkan terbentuknya karies gigi. Berbagai cara dilakukan untuk mencegah terbentuknya karies gigi yaitu penggunaan pasta gigi untuk menghambat bakteri penyebab karies gigi.  Penelitian ini bertujuan untuk membuat pasta gigi dengan bahan aktif ekstrak daun Sirih merah kombinasi ekstrak daun Mint. Sampel penelitian adalah daun sirih merah dan daun mint diperoleh di Lajoa Kab. Soppeng dan kota Makassar, ekstrak diperoleh dengan cara ekstraksi sampel secara Maserasi menggunakan etanol 70 %v/v.  Ekstrak diuji cemaran logam berat, kadar air, kadar abu total dan kadar abu yang tidak larut asam. Pasta gigi di buat dengan variasi bahan aktif formula: F1 (Eks. SM 20 %), F2 ( Eks. DM 20 % ), F3 (Eks. SM 10 % dan Eks. DM 10 %), F4 (Eks. SM 15 % dan Eks. DM 5 %),F5 (Eks. SM 5 % dan Eks. DM 15 %) dan F6 (+). Pengujian Mutu fisik : Organoleptis, Homogenitas,  pH, dan Viskositas. Hasilnya menunjukkan bahwa kualitas ekstrak memenuhi syarat FH. Pengujian mutu fisik Pasta gigi,dianalisis statistik  menunjukkan tidak ada perbedaan  bermakna dengan Variasi konsentrasi sampel dan lama penyimpanan (p>0.05) berarti semua formula memenuhi syarat mutu fisik.Kata Kunci : Daun sirih merah, Daun mint, Pasta gigi, penyakit gigi dan mulut.
Pengetahuan Serta Pola Perilaku Masyarakat dalam Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut Pada Masa Pandemi Covid-19 Syamsuddin Abubakar; Muhammad Saleh; Lutfiah Khairah
Media Kesehatan Gigi : Politeknik Kesehatan Makassar Vol 21, No 1 (2022)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/mkg.v21i1.2845

Abstract

ABSTRAK Kesehatan gigi merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan karena sangat berkaitan dengan kesehatan tubuh lainnya. Pengetahuan dan perilaku dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut sangat penting untuk meningkatkan kualitas hidup seorang individu. Wabah pandemi COVID-19 yang muncul di penghujung tahun 2019 merupakan salah satu wabah yang terjadi akibat adanya penyebaran virus SARS-Cov2 dan proses penyebaran yang sangat cepat dari seseorang ke individu lain yang berada di sekitarnya, baik melalui aerosol maupun virus yang berada pada benda disekitarnya menjadi urgensi terhadap masyarakat khususnya dalam menjaga sistem kekebalan tubuh. Sehingga, wabah pandemi ini mengharuskan masyarakat untuk tetap menjaga kesehatan tubuh dan meminimalisir kontak ataupun kegiatan yang dilakukan di luar rumah. Namun, wabah ini juga memberikan dampak terhadap masyarakat dalam hal peningkatan pengetahuan dan perilaku dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut yang cenderung bersikap abai. Tujuan dari penelitian ini adalah unruk mengetahui evaluasi pengetahuan serta pola perilaku masyarakat dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut pada masa pandemi COVID-19. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan deskriptif kuantitatif dengan teknik pengumpulan data berupa survei kepada 100 orang sampel yakni masyarakat domisili kota Makassar yang bersedia untuk menjadi responden dan mengisi kuesioner penelitian yang disebar secara online. Hasil penelitian menunjukkan mayoritas masyarakat Kota Makassar memiliki tingkat pengetahuan masyarakat yang baik, (45%) namun memiliki perilaku yang sedang (61%) dan cenderung kurang baik (31%).   Kata Kunci : Pengetahuan, Perilaku, Kesehatan Gigi dan Mulut, COVID-19   ABSTRACT Dental health is very important to note because it is closely related to the health of other bodies. Knowledge and behavior in maintaining dental and oral health are very important to improve the quality of life of an individual. The outbreak of the COVID-19 pandemic that emerged at the end of 2019 was one of the outbreaks that occurred due to the spread of the SARS-Cov2 virus and the very fast spread process from one person to another in the vicinity, either through aerosols or viruses that are on objects around him. become an urgency to the community, especially in maintaining the immune system. Thus, this pandemic outbreak requires the public to maintain physical health and minimize contact or activities carried out outside the home. However, this epidemic also has an impact on the community in terms of increasing knowledge and behavior in maintaining dental and oral health who tend to be negligent. The purpose of this study was to determine the evaluation of knowledge and community behavior patterns in maintaining dental and oral health during the COVID-19 pandemic. This study uses a quantitative descriptive approach with data collection techniques in the form of a survey to 100 samples, namely people who are domiciled in the city of Makassar who are willing to be respondents and fill out research questionnaires distributed online. The results showed that the majority of people in Makassar City have a good level of public knowledge (45%) but have moderate behavior (61%) and tend to be less good (31%). Keywords : Knowladge, Behavior, Dental and Oral Health, COVID-19
Menyikat Gigi dengan Menggunakan Kayu Siwak dan Pasta Siwak Terhadap Kebersihan Gigi dan Mulut Pada Mahasiswa Nurwiyana Abdullah; Syamsuddin Abubakar; Adhyia Amalia Muchtar
Media Kesehatan Gigi : Politeknik Kesehatan Makassar Vol 21, No 2 (2022)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/mkg.v21i2.3113

Abstract

ABSTRAK  Kayu siwak adalah salah satu alternatif untuk membersihkan gigi. Pasta gigi yang mengandung siwak merupakan salah satu pasta gigi herbal yang memiliki kandungan kimia. Kayu siwak mengandung mineral-mineral alami yang dapat membunuh bakteri, yang dapat menghilangkan plak pada gigi dan dapat menjaga kesehatan gigi dan mulut.  Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas pengunaaan kayu siwak dan pasta gigi yang mengandung siwak terhadap tingkat kebersihan gigi dan mulut. Penelitian ini menggunakan metode Cross Sectional Study dengan desain pendekatan eksperimen One-Grup Pretest-Posttest Design. Berdasarkan bukti dan manfaatnya dalam bidang kedokteran gigi, penggunaan kayu siwak dan pasta siwak dalam menyikat gigi yang digunakan oleh responden selama 3 hari mampu menghilangkan debris pada permukaan gigi. Hasil penelitian ini menunjukkan penurunan Debris Indeks dan Calculus Indeks setelah penggunaan kayu siwak dan pasta gigi siwak. Dengan demikian maka dapat disimpulkan penggunaan kayu siwak dan pasta siwak dalam menyikat gigi selama 3 hari dapat meningkatkan kebersihan gigi dan mulut. Kata kunci : Kayu siwak, pasta gigi, kebersihan mulut ABSTRACT Siwak wood is an alternative to cleaning teeth. Toothpaste containing siwak is one of the herbal toothpastes that contains chemicals. Siwak wood contains natural minerals that can kill bacteria, which can remove plaque on teeth and can maintain healthy teeth and mouth. The purpose of this study was to determine the effectiveness of using siwak wood and toothpaste containing siwak on the level of dental and oral hygiene. This study used the Cross Sectional Study method with the design of the One-Group Pretest-Posttest Design experimental approach. Based on the evidence and its benefits in the field of dentistry, the use of siwak wood and siwak paste in brushing the teeth used by the respondents for 3 days was able to remove debris on the tooth surface. The results of this study showed a decrease in Debris Index and Calculus Index after using siwak wood and siwak toothpaste. Thus it can be concluded that the use of siwak wood and siwak paste in brushing teeth for 3 days can improve dental and oral hygiene. Keywords : Siwak wood, toothpaste, oral hygiene.