Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Pengaruh Limbah Sludge Kelapa Sawit Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Bawang Merah pada Tanah Podsolik Merah Kuning bambang sujito; maulidi maulidi; elly mustamir
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 7, No 2 (2018): April 2018
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (213.304 KB) | DOI: 10.26418/jspe.v7i2.24453

Abstract

PENGARUH LIMBAH SLUDGE KELAPA SAWIT TERHADAP   PERTUMBUHAN DAN HASIL BAWANG MERAH PADA TANAH PODSOLIK MERAH KUNING Bambang Sujito(1) Maulidi(2) Elly Mustamir(3)(1)Mahasiswa Fakultas Pertanian dan (2)Staf Pengajar Fakultas PertanianUniversitas Tanjungpura Pontianak ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dosis limbah sludge kelapa sawit terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman bawang merah di tanah Podsolik Merah Kuning. Penelitian ini dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura Pontianak yang berlangsung 24 Juli 2017 sampai tanggal 23 September 2017. Metode yang digunakan adalah Percobaan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 5 perlakuan, 5 ulangan, dan 3 tanaman sampel. Pemberian limbah sludge kelapa sawit yaitu s1 6% (setara dengan 655 g/polibag ), s28% (setara dengan 887 g/polibag),s3 10% (setara dengan 1.104 g/polibag), s4 12% (setara dengan 1.309 g/polibag), dan s5 14% (setara dengan 1.502 g/polibag). Pengamatan yang dilakukan yaitu jumlah daun, jumlah anakan, berat segar umbi, dan berat kering umbi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian limbah sludge kelapa sawit berpengaruh nyata terhadap variabel berat segar umbi dan berat kering umbi namun berpengaruh tidak nyata pada variabel pengamatan jumlah daun dan jumlah anakan perumpun. Berdasarkan hasil selama penelitian dapat di simpulkan bahwa pemberian limbah sludge kelapa sawit sebanyak 8% merupakan perlakuan yang efektif dalam meningkatkan berat kering angin umbi sebanyak 4,81 ton/ha. Kata kunci : Bawang merah, limbah sludge kelapa sawit, podsolik merah kuning.   Effect of Palm Sludge Wastes on Growth and Red onion Result on Ultisol Bambang Sujito (1) Maulidi (2) Elly Mustamir (3)(1) Student of Faculty of Agriculture and (2) Faculty of Agriculture FacultyUniversity of Tanjungpura Pontianak ABSTRAK This study aims to determine the dosage of palm sludge waste to the growth and yield of onion crops in ultisol soil This research was conducted on experimental farm Faculty Of Tanjungpura Pontianak University which took place July 24, 2017 until 23 September 2017 The method used is Completely Randomized Design Trial (RAL) consisting of 5 treatments, 5 replications, and 3 sample plants. Sludge oil palm waste is s1 6% (equivalent to 655 g / polybag), s2 8% (equivalent to 887 g / polybag), s3 10% (equivalent to 1.104 g / polybag), s4 12% (equivalent to 1,309 g / polybags), and s5 14% (equivalent to 1.502 g / polybags). Observations made were number of leaf, number of tillers, fresh weight of tubers, and dry weight of tubers The result of this research showed that the effluent of oil palm sludge had significant effect to the fresh weight and tuber weight, but it was not significant in the observation variable of the number of leaves and the number of tillers. Based on the results during the research can be concluded that the provision of waste oil palm sludge as much as 8% is an effective treatment in increasing the dry weight of tuber bulbs as much as 4.81 tons / ha. Keywords: Red Onion, Sludge Waste Palm Oil, Ultisol
UJI EFEKTIVITAS BEBERAPA JENIS ARANG AKTIF DAN TANAMAN AKUMULATOR LOGAM PADA LAHAN BEKAS PENAMBANGAN EMAS Dwi Raharjo; Elly Mustamir; Uray Edi Suryadi
Perkebunan dan Lahan Tropika Vol 2, No 2 (2012)
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (84.626 KB) | DOI: 10.26418/plt.v2i2.3485

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas jenis arang aktif yang berasal dari bahan baku tempurung kelapa, tempurung kelapa sawit dan sekam padi serta tanaman akumulator sawi hijau, sawi huma dan sawi pahit dalam menyerap logam berat Cu (Tembaga) dan Hg (Merkuri). Rancangan penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok Faktorial, dengan faktor jenis arang aktif dan faktor jenis sawi. Faktor jenis arang aktif (A) terdiri dari: arang aktif sekam padi (a1), tempurung kelapa sawit (a2) dan tempurung kelapa dalam (a3). Sedangkan sebagai faktor jenis sawi (S) adalah (s1) sawi huma (Brassica juncea), (s2) sawi pahit (Brassica juncea L) dan (s3) sawi hijau (Brassica rapa). Sehingga perlakuan penelitian sebanyak 27 perlakuan. Hasil yang diperoleh adalah arang aktif yang berasal dari bahan baku sekam padi menyerap Cu 6,95 ppm (setelah inkubasi), 4,85 ppm (tanah saat panen sawi), tempurung kelapa sawit menyerap Cu 7,08 ppm (setelah inkubasi), 4,77 ppm (tanah saat panen sawi), dan tempurung kelapa menyerap Cu 5,45 ppm (setelah inkubasi) sawi hijau lebih efektif menyerap logam berat Cu dan Hg yang terakumulasi ke daun tanaman masing-masing sebanyak 0,64 ppm dan 5,96 ppb, sawi huma menyerap Cu sebanyak 5,97 ppm (saat panen), 0,42 ppm (dalam akar) dan menyerap Hg sebanyak 16,64 ppb (saat panen), 6,64 ppb (dalam akar), sedangkan sawi pahit menyerap logam berat Cu sebanyak 4,67 ppm (saat panen), 0,53 ppm (dalam akar), Hg 14,19 (saat panen), 3,43 (dalam akar), tidak adanya interaksi antara jenis arang aktif dan tanaman akumulator dalam menyerap logam berat Hg dan Cu. Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa arang aktif yang berasal dari bahan baku sekam padi dan tempurung kelapa sawit lebih efektif untuk menyerap logam berat Hg dan Cu, sawi hijau lebih efektif menyerap logam berat Cu dan Hg yang terakumulasi ke daun tanaman, sedangkan sawi huma dan sawi pahit lebih efektif menyerap logam berat Hg dan Cu yang tersimpan di akar tanaman, tidak adanya interaksi antara jenis arang aktif dan tanaman akumulator dalam menyerap logam berat Hg dan Cu. Kata kunci : Arang aktif, tanaman akumulator, Cu, Hg, dan sawi
UPAYA PENINGKATAN HASIL TANAMAN NENAS DI LAHAN GAMBUT Maulidi Maulidi; Elly Mustamir
Perkebunan dan Lahan Tropika Vol 2, No 2 (2012)
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (111.869 KB) | DOI: 10.26418/plt.v2i2.3505

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya yang dapat dilakukan dalam peningkatan produksi tanaman nenas di lahan gambut. Upaya tersebut adalah dengan mengkombinasikan antara jarak tanam danaplikasi pupuk N, P dan K. Penelitian menggunakan metode Analisis antar lokasi dengan Rancangan Acak Kelompok Lengkap yang terdiri dari dua faktor yaitu faktor jarak tanam dan pemupukan N, P dan K. Perlakuan yang dimaksud adalah (1). Faktor jarak tanam dengan 2 aras yaitu : J1 = 60 cm x 60 cm dan J2 = 60 cm x 90 cm. (2). Faktor pemupukan terdiri dari 3 aras yaitu P0 = Tanpa pemupukan, P1 = 175 kg urea +125 kg SP-36 + 200 Kg KCl per Ha,P2 =350 kg urea + 250 kg SP-36 + 400 kg KCl per Ha dan P3 = 525 kg urea + 375 kg SP-36 +600 kg KCl per Ha. Masing-masing kombinasi perlakuan diulang sebanyak 3 kali. Pengamatan dilakukan terhadap Serapan Hara K pada Jaringan Tanaman, Bobot Kering Tajuk, Indeks Panen, Berat Buah segar. Data yang diperoleh dianalisis dengan analisis varian pada taraf 5%. Jika memberikan pengaruh yang nyata, analisis dilanjutkan dengan uji jarak berganda Duncan (DMRT) taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa takaran pemupukan pada perlakuan P2 (350kg urea + 250 kg Sp-36 + 400 kgKCl) per ha merupakan upaya yang terbaik dalam peningkatan hasil tanaman nenas di lahan gambut. Terdapat interaksi antara jarak tanam dan pemupukan terhadap bobot segar buah dan Indeks panen. Kata kunci : nenas, gambut