Claim Missing Document
Check
Articles

Found 32 Documents
Search

PENGARUH LAMA PERENDAMAN AIR KELAPA TERHADAP PERKECAMBAHAN BENIH PINANG YANG TELAH DISKARIFIKASI Elsa Nurhanian; Tantri Palupi; Dini Anggorowati
Agros Journal of Agriculture Science Vol 25, No 1 (2023): edisi JANUARI
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v25i1.2437

Abstract

Tujuan dari penelitian ini untuk mendapatkan lama perendaman terbaik dalam mempercepat perkecambahan benih pinang. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) non faktorial yang terdiri dari 6 perlakuan. Setiap perlakuan diulang sebanyak 4 kali sehingga terdapat 24 unit percobaan. Setiap unit percobaan ditanam 10 benih. Taraf perlakuan lama perendaman air kelapa yang digunakan adalah 0 jam (kontrol), 4 jam, 8 jam, 12 jam, 16 jam dan 20 jam dengan konsentrasi 80%. Variabel yang diamati dalam penelitian adalah kadar air, indeks vigor, keserempakan tumbuh, daya berkecambah,  kecepatan tumbuh, panjang tunas dan panjang akar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan lama perendaman air kelapa dari lama perendaman 4 jam hingga 20 jam hanya mampu meningkatkan keserempakan tumbuh benih pinang yang telah diskarifikasi.
KARAKTERISTIK KIMIA TANAH GAMBUT YANG DIAMELIORASI DENGAN BIOCHAR TONGKOL JAGUNG SEBAGAI MEDIA TUMBUH BAWANG PUTIH Rini Susana; Dini Anggorowati; Dwi Zulfita; Warganda Warganda; Nurjani Nurjani
Agros Journal of Agriculture Science Vol 25, No 4 (2023): edisi Oktober
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v25i4.3503

Abstract

Biochar added to peat media will affect changes in soil chemical properties such as an increase in pH, organic C, total N, total P, total K, basic cations such as Ca, Mg, Na, CEC and base saturation. These changes will affect nutrient uptake, growth and yield of garlic. Biochar application  with the right dose needs to be known so that it would be efficient and economical in biochar utilization. The aim of the study was to know the chemical characteristics of peat soil ameliorated with corn cob biochar and to find the effective dose of biochar for growth and yield of garlic.This research was conducted at the experimental field of the Faculty of Agriculture, Tanjungpura University, Pontianak. The experiment used a completely randomized design, consisting of 5 treatments, each treatment consisting of 4 replications. The treatments were: b1 = without biochar; b1 = 50 g/polybag; b2=100g/poly bag; b3= 150 g/polybag and b4= 200 g/polybag. The observed variables ware chemical characteristics of the peat media including pH, organic C, total N, C/N, available P, Base saturation, CEC, Ca, Mg, K, Na, Pb, Cd. Other observations were plant dry weight, tuber dry weight, N, P, K, Pb and Cd content in garlic plant tissue. The results showed that the application of biochar did not cause significant changes in pH, C-Organic and Total N, but the addition of biochar doses tended to further increase the levels of P in the soil. The application of biochar increased the available K and Na levels and soil base saturation, but the Ca and Mg levels, available Ca and Mg levels tended to decrease with increasing doses of biochar. The dry weight of garlic plants increased with increasing doses of biochar. The dose of 200 g of biochar was the most effective for the growth and yield of garlic bulbs on peat soil. Keywords: Garlic, Corncob Biochar, Peat INTISARI           Biochar yang ditambahkan pada media gambut akan mempengaruhi perubahan sifat  kimia tanah seperti  peningkatan pH, C organik, N total, P total, K total, kation-kation basa seperti Ca, Mg, Na, KTK dan Kejenuhan Basa. Perubahan-perubahan ini akan mempengaruhi serapan hara dan pertumbuhan serta hasil bawang putih. Pemberian dengan dosis yang tepat perlu diketahui agar effisien dan ekonomis dalam pemanfaatan biochar. Tujuan penelitian mengkaji karakteristik kimia tanah gambut yang diameliorasi dengan biochar tongkol jagung dan mencari dosis biochar yang effektif untuk pertumbuhan dan hasil bawang putih. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura Pontianak. Percobaab menggunakan Rancangan Acak Lengkap, terdiri dari 5 perlakuan, setiap perlakuan terdiri dari 4 ulangan.Perlakuan tersebut: b1= tanpa biochar; b1 = 50 g/polibag; b2=100 g/polibag; b3= 150 g/polibag dan b4= 200 g/polibag. Variabel pengamatan meliputi perubahan karakteristik kimia media gambut meliputi pH, C organik, N total, C/N, P tersedia, KB, KTK, Ca-tersedia, Mg-tersedia, K tersedia, Na-tersedia, Pb total, Cd total. Pengamatan lainnya adalah berat kering tanaman, berat kering umbi, kandungan  N, P, K, Pb dan Cd pada jaringan tanaman bawang putih. Hasil penelitian menunjukkan pemberian biochar tidak menyebabkan perubahan yang signifikan pada  pH, C-Organik dan N Total, namun penambahan dosis biochar cenderung semakin meningkatkan kadar  P2O5  pada tanah. Pemberian biochar meningkatkan kadar K dan Na tersedia serta  Kejenuhan Basa tanah, namun kadar Ca dan Mg, kadar Ca dan Mg tersedia cenderung menurun dengan meningkatnya dosis biochar. Berat berat kering tanaman bawang putih meningkat dengan meningkatnya dosis biochar. Dosis 200 g biochar adalah yang paling effektif untuk pertumbuhan dan hasil umbi bawang putih di tanah gambut. Kata Kunci: Bawang Putih,Biochar Tongkol jagung, Gambut
PERTUMBUHAN DAN HASIL PORANG PADA PEMBERIAN BERBAGAI KONSENTRASI DAN INTERVAL PHOTOSYNTHETIC BACTERIA (PSB) PADA MEDIA GAMBUT Tariyanti Tariyanti; Tantri Palupi; Dini Anggorowati
Agros Journal of Agriculture Science Vol 25, No 4 (2023): edisi Oktober
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v25i4.3528

Abstract

Porang belongs to the types of tubers that can be processed into the food industry and chemical industry which are much sought after because they have high economic value for export in various contries. The extent of peat land in West Kalimantan can be used as agricultural land for people to meet the export needs of people, but because of the limited nutrients contained, peat soil tends to be less fertile. The use of Photo Synthetic Bacteria (PSB) which are organically based is one effort that can support the ecosystem and can increase the production of porang. The aim of this research was to find out the best concerations and intervals fo using Photo Synthetic Bacteria (PSB) in peat media for the growth and yield of porang. This research was carried out on Jl. Purnama II, Parit Tokaya Village, South Pontianak District, Pontianak City. This research was conducted from September 2022 to January 2023. This research was conducted using a completely randomized design (CRD) with the treatment, namely the effect of the concentration of PSB solution and the time interval of administration with 9 treaments. The experiment was repeated 3 times cinsisting of 3 plant samples, so there were 81 plants polybag. The treatment is 10ml + 7 days, 10ml + 14 days, 10ml + 21 days, 15ml +7 days, 15ml +14 days, 15ml + 21 days, 20ml + 7 days, 20ml + 14 days, 20ml +21 days. Variables observed in this study included ; plant height, stem diameter, number of shoots, time of emergence of frogs, number of progs, canopy width Keywords : Peatland, Porang, PSB INTISARIPorang termasuk jenis umbi-umbian yang dapat diolah menjadi industri pangan dan industri kimia yang banyak diminati karena mempunyai nilai ekonomi tinggi untuk diekspor ke berbagai negara. Luasnya lahan gambut di Kalimantan Barat dapat dimanfaatkan sebagai lahan pertanian rakyat untuk memenuhi kebutuhan ekspor masyarakat, namun karena terbatasnya unsur hara yang dikandungnya, tanah gambut cenderung kurang subur. Pemanfaatan Bakteri Foto Sintetis (PSB) yang berbasis organik merupakan salah satu upaya yang dapat menunjang ekosistem dan dapat meningkatkan produksi porang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi dan interval terbaik penggunaan Photo Synthetic Bacteria (PSB) pada media gambut terhadap pertumbuhan dan hasil porang. Penelitian ini dilakukan di Jl. Purnama II, Desa Parit Tokaya, Kecamatan Pontianak Selatan, Kota Pontianak. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2022 sampai dengan bulan Januari 2023. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan perlakuan yaitu pengaruh konsentrasi larutan PSB dan selang waktu pemberian dengan 9 perlakuan. Percobaan diulang sebanyak 3 kali terhadap 3 sampel tanaman, sehingga terdapat 81 tanaman polibag. Perawatannya adalah 10ml + 7 hari, 10ml + 14 hari, 10ml + 21 hari, 15ml +7 hari, 15ml +14 hari, 15ml + 21 hari, 20ml + 7 hari, 20ml + 14 hari, 20ml +21 hari. Variabel yang diamati dalam penelitian ini antara lain; tinggi tanaman, diameter batang, jumlah tunas, waktu munculnya katak, jumlah prog, lebar kanopiKata Kunci : Lahan Gambut, Porang, PSB
PENGARUH BERBAGAI JENIS MIKROORGANISME LOKAL (MOL) TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL BAWANG MERAH PADA TANAH ALUVIAL Mukhlis -; Purwaningsih -; Dini Anggorowati
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 1, No 1: Desember 2012
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v1i1.1183

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh berbagai jenis mikroorganisme lokal terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman bawang merah pada tanah aluvial. Penelitian dimulai dari tanggal 19 Juni 3 September 2012. Lokasi penelitian dilaksanakan di kebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura Pontianak. Metode yang digunakan adalah eksperimen lapangan dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 7 perlakuan, 4 ulangan dan setiap perlakuan dalam1 ulangan terdapat 3 sampel tanaman, jumlah keseluruhan tanaman sebanyak 84 tanaman. Pemberian pupuk kandang kotoran ayam sebagai pupuk dasar, perlakuan sebagai berikut : (A) Tanpa MOL (B) MOL Bongkol Pisang (C) MOL Sayuran (D) MOL Buahan (E) kombinasi MOL Bongkol Pisang dan MOL Buahan (F) Kombinasi MOL Sayuran dan MOL Buahan (G) MOL Bongkol Pisang+Sayuran+Buahan. Variabel pengamatan : tinggi tanaman (cm), jumlah daun per rumpun (helai), jumlah klorofil daun (spad unit), jumlah umbi per rumpun (umbi), berat umbi segar per rumpun (g), berat kering angin umbi per rumpun (g). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian berbagai jenis MOL memberikan pertumbuhan dan hasil yang sama terhadap tanaman bawang merah pada tanah aluvial. Pemberian kombinasi MOL sayuran+buahan yang paling efektif untuk diberikan pada tanaman bawang merah. Kata kunci: MOL, bawang merah, pertumbuhan, hasil, tanah aluvial.
The Effect of Banana Peel Compost on the Growth and Yield of Spring Onion in Alluvial Soil ANGELINA ANGELINA; SITI HADIJAH; DINI ANGGOROWATI
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 7, No 2 (2018): April 2018
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v7i2.25258

Abstract

The Effect of Banana Peel Compost on the Growth and Yield of Spring Onion in Alluvial SoilAnggelina1, Siti Hadijah2, Dini Anggorowati3 1Agriculture; Faculty University of Tanjungpura2Agriculture; Faculty University of Tanjungpura3Agriculture; Faculty University of Tanjungpurae-mail*anggelina.lina888@gmail.com  ABSTRAKSpring Onion (Allium fistulosum L) is one of prospective horticultural crops, which can be  cultivated intensively in West Kalimantan. Alluvial soil is the soil type that can be used to cutivate this crop. However, this soil type should be enriched with organic compost, such as compost which was made of banana “Kepok” feel, in order to improve the soil structure, which then can help to increase the growth of onion spring. This treatment expected to make the  soil structure be more optimum for the plant root development and growth. This research aimed to determine the best dosage of banana peel compost for the growth and yield of onion spring on alluvial soil. This research has been conducted at the Faculty of Agriculture, Tanjungpura University, from December 20th, 2017 to January 31st, 2018.  This research has been designed in a Completely Randomized Design (CRD). The treatment was set in 5 level doses of banana peel compost, with 5 replications, which were P0 = without compost, P1= 250 g compost/polybag or equal to 10 ton compost/ha, P2 = 375 g compost/polybag or equal to 15 tons/ha, P3 = 500g compost/polybag or equivalent 20 tons/ha, and P4 = 625 g compost/polybag or equivalent to 25 tons/ha. The observed variables in this study were plant height, number of leaves, number of tillers, root volume and fresh weight of the plant. The results showed that application of banana peel compost on alluvial soil showed good response significantly to the plant height variable, but showed an average good response to the other observed variables of leaf numbers, number of seedlings, root volumes and fresh weight of the plant.Keywords: Alluvial, Banana peel, Compost, Spring Onion
The Effect of Planting Media and Taerh Bean Sprout POC on the Growth of Red Betel Setek Siti Aisyah; Dini Anggorowati; Siti Hadijah
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 8, No 2 (2019)
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v8i4.35122

Abstract

This study aims to determine the interaction of planting media and the concentration of POC bean sprouts that provide the best growth of red betel cuttings. This research was carried out from February to May 2018 in the Maya Island sub-district of Kemboja village. The study used factorial experimental methods with a completely randomized design (CRD) consisting of two factors, namely planting media (m) POC bean sprouts (p). The media consists of two levels, namely (husk charcoal and manure soil), POC factor consists of 4 levels, namely (0%, 20%, 40%, and 60%), there are 8 combinations of treatments with 3 replications and each replication consists of 3 sample plants. The combination of treatments meant is m1p0, m1p1, m1p2, m1p3, m2p0, m2p1, m2p2, and m2p3. Observation variables observed were cut length (cm), number of leaves (strands), root volume (cm3), and shoot dry weight (g). The results showed that there was a significant interaction in root volume and dry weight, and gave the highest mean treatment (soil and manure + POC 40%), which was 2.63 cm3 for root volume and 1.56 g for shoot dry weight.Keyword : land, husk charcoal, manure, POC bean sprouts
PENGARUH PEMOTONGAN UMBI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL BAWANG MERAH PADA TANAH ALUVIAL EDI SUSANTO; SITI HADIJAH; DINI ANGGOROWATI
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 7, No 1 (2018): Februari 2018
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v7i1.22533

Abstract

PENGARUH PEMOTONGAN UMBI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL BAWANG MERAH PADA TANAH ALUVIAL oleh Edi Susanto1) Siti Hadijah2) Dini Anggorowati2)1)Mahasiswa Fakultas Pertanian, Universitas Tanjungpura2)Staf Pengajar Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura Pontianak  ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemotongan umbi terhadap pertumbuhan dan hasil bawang merah pada tanah aluvial. Penelitian dilaksanakan di Lahan percobaan Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura Pontianak, mulai 25 Februari 2017 sampai 17 Mei 2017 menggunakan rancangan Acak Lengkap (RAK) yang terdiri dari 5 perlakuan yaitu tanpa pemotongan umbi, pemotongan umbi 1/5, pemotongan umbi 1/4, pemotongan umbi 1/3, dan pemotongan umbi 1/2. Masing-masing perlakuan diulang sebanyak 5 kali. Variabel pengamatan dalam penelitian ini adalah tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah umbi, berat umbi segar, dan berat kering angin umbi per rumpun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemotongan umbi berpengaruh nyata terhadap variabel tinggi tanaman pada minggu ke-2, 4, 6 dan berpengaruh tidak nyata terhadap variabel jumlah daun, jumlah umbi, berat umbi segar, dan berat kering angin umbi per rumpun. Kata Kunci : Aluvial, Bawang Merah, Pemotongan Umbi Bawang Merah.
PENGARUH ABU KULIT DURIAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL BAWANG MERAH PADA TANAH GAMBUT aprilia cintia; Eddy Santoso; Dini Anggorowati
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 4, No 2: Agustus 2015
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v4i2.10648

Abstract

PENGARUH ABU KULIT DURIAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL BAWANG MERAH PADA TANAH GAMBUT   Aprilia Cintia (1), Eddy Santoso (2), Dini Anggorowati (2) (1)Mahasiswa Fakultas Pertanian dan (2)Staf Pengajar Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura Pontianak ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh abu kulit durian dan dosis abu kulit durian terbaik untuk pertumbuhan dan hasil bawang merah pada tanah gambut. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari sampai Maret 2015 di jalan 28 Oktober Siantan Hulu. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri 6 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan yang diberikan yaitu dolomit dengan dosis 76 g/polybag setara dengan 19 ton/ha (a0), abu kulit durian dengan dosis 70 g/polybag atau setara dengan 18 ton/ha (a1), 140 g/polybag atau setara dengan 35 ton/ha (a2), 210 g/polybag atau setara dengan 52 ton/ha (a3), 280 g/polybag atau setara dengan 69 ton/ha (a4), 350 g/polybag atau setara dengan 86 ton/ha (a5). Variabel yang diamati dalam penelitian meliputi jumlah daun per rumpun, jumlah anakan per rumpun, jumlah umbi per rumpun, volume akar, berat segar umbi per rumpun, berat kering angin per rumpun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian abu kulit durian berpengaruh tidak nyata terhadap semua variabel pengamatan kecuali volume akar dan jumlah umbi. Kata kunci : abu kulit durian, bawang merah, tanah gambut.
The Effect of Concentrations Coconut Water on Growth and Yield Plant Cutting of Mint muhammad yudhy octoarie; Dini Anggorowati; Astina .
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 9, No 1 (2020)
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v9i1.36181

Abstract

This study aims to determine the best concentration of coconut water on growth and yield plan cutting of mint. This study held from on February 25st to April 25th 2019. The research was conducted in Purnama Agung VII, Komplek Pondok Agung Permata, South Pontianak. The method use is  randomized completely design of one factor,the treatment consisted of 5 treatments, namely  (p1 = concentrations of  coconut water 0%, p2 = concentrations of  coconut water 12,5%, p3 = concentrations of  coconut water 25%, p4 = concentrations of  coconut water 37,5%, p5 = concentrations of  coconut water 50%,) all treatmets were repeated 5 times, each treatment consisting of 4 plant samples. The results showed that the concentrations of  25% coconut water was the best concentration for improving yield of cuttings of mint plants.  Keywords: Coconut Water, Plant Cutting of Mint.
PENGARUH PUPUK KOTORAN KAMBING DAN ABU SEKAM PADI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL LOBAK PADA TANAH ALUVIAL Muhammad Kahar; Dini Anggorowati; Agus Ruliyansyah
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 4, No 1: April 2015
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v4i1.8666

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dosis pupuk kotoran kambing dan abu sekam padi serta interaksi keduanya yang memberikan pertumbuhan dan hasil terbaik tanaman lobak pada tanah aluvial. Penelitian ini menggunakan metode eksprimen Rancangan Acak Lengkap (RAL) berpola faktorialterdiri dari 2 faktor yaitu faktor kotoran kambing dan faktor abu sekam padi. Penggunaan pupuk kotoran kambing terdiri dari 3 taraf dan abu sekam padi terdiri dari 3 taraf dengan  masing-masing 3 ulangan, setiap unit percobaan diambil 4 sampel tanaman.Perlakuan dalam penelitian ini yaitu :Faktor dosis pupuk kotoran kambing dengan kode (K) terdiri dari k1= 500 g/polybag atau setara 20 ton/ha, k2= 625 g/polybag atau setara 25 ton/ha, k3= 750 g/polybag atau setara 30 ton/ha, Faktor dosis abu sekam padi kode (S) terdiri dari :s1= 140 g/polybag, s2= 196 g/polybag, s3= 233 g/polybag. Variabel pengamatan dalam penelitian ini adalah jumlah daun, berat kering tanaman, volume akar, berat segar tanaman, diameter umbi tanaman, dan panjang umbi tanaman.Hasil penelitian menunjukan tidak terjadi interaksi antara perlakuanpupuk kotoran kambing dan abu sekam padi pada semua variabel pengamatan. Perlakuan pupuk kotoran kambing berpengaruh tidak nyata terhadap jumlah daun, berat kering tanaman, volume akar, berat segar tanaman, diameter umbi dan panjang umbi tanaman, sedangkan perlakuan abu sekam padi berpengaruh nyata terhadap volume akar tanaman lobak.