Eddy Suhardiana
Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

EVALUASI KESESUAIAN OBAT DAN DOSIS ANTIHIPERTENSI DI INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT “X” KOTA TASIKMALAYA Nida Ahadiah; Nuri Handayani; Eddy Suhardiana
Media Informasi Vol 15, No 2 (2019): MEDIA INFORMASI
Publisher : Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (417.362 KB) | DOI: 10.37160/bmi.v15i2.409

Abstract

Hipertensi merupakan salah satu penyebab utama mortalitas dan morbiditas di Indonesia. Prevalensi hipertensi akan terus meningkat tajam, sehingga penggunaan obat yang rasional oleh pasien hipertensi perlu diperhatikan karena merupakan salah satu elemen penting dalam tercapainya kualitas kesehatan. Dalam pengobatannya, terapi penggunaan obat antihipertensi perlu dievaluasi untuk meningkatkan keberhasilan terapi. Tujuan penelitian untuk mengetahui evaluasi kesesuaian obat dan dosis antihipertensi di instalasi rawat jalan RS “X” Kota Tasikmalaya. Penelitian ini merupakan penelitian observasional deskriptif evaluatif dengan pengumpulan data secara prospektif dan teknik pengambilan sampel secara purposive sampling. Data pasien dan profil penggunaan obat antihipertensi diperoleh melalui catatan medik pasien. Diperoleh sampel yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak 100 sampel. Semua data sampel kemudian diolah dan dianalisis untuk mengetahui kesesuaian obat dan dosis antihipertensi kemudian disesuaikan dengan rekomendasi dari JNC VIII. Hasil penelitian menunjukkan gambaran terapi antihipertensi terbanyak di instalasi rawat jalan RS “X” pada bulan Juni-Juli 2019 adalah amlodipine untuk terapi tunggal dan untuk terapi kombinasi adalah amlodipine dengan lisinopril. Pada evaluasi kesesuaian obat dan dosis antihipertensi terdapat ketidaksesuaian penggunaan obat yaitu, 5 kasus pada pasien hipertensi dengan DM sebesar 4,8%, 4 kasus pada pasien hipertensi dengan CKD sebesar 80% serta 2 kasus ketidaksesuaian dosis berupa dosis yang kurang dari dosis yang dianjurkan yaitu pada penggunaan obat lisinopril sebesar 1,3%.Kata kunci: hipertensi, kesesuaian obat dan dosis, obat antihipertensi
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN PERILAKU PASIEN HIPERTENSI TERHADAP TATALAKSANA HIPERTENSI DI KLINIK DOKTER 24 JAM MELATI TASIKMALAYA Kamiel Roesman Bachtiar; Eddy Suhardiana; Salsabila Adlina; Srie Rezeki Nur Endah; Ali Nofriyaldi; Ayu Rahmawati
Pharmacoscript Vol. 5 No. 2 (2022): Pharmacoscript
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/pharmacoscript.v5i2.911

Abstract

Prevalensi penyakit hipertensi di kota Tasikmalaya masih tergolong tinggi. Salah satu penyebabnya adalah tingkat kesadaran penderita terhadap kesehatan masih rendah. Masih banyak pasien yang tidak menyadari dirinya menderita hipertensi dan tidak mematuhi pencegahan hipertensi. Hal tersebut terjadi karena kurangnya pengetahuan dan perilaku terhadap tatalaksana hipertensi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dan perilaku pasien hipertensi terhadap tatalaksana hipertensi di Klinik Dokter 24 Jam Melati Tasikmalaya. Desain penelitian menggunakan cross sectional study. Pengambilan sampel menggunakan accidental sampling berdasarkan kriteria inklusi sebanyak 100 responden. Variabel penelitan yaitu, tingkat pengetahuan hipertensi dan perilaku pasien terhadap tatalaksana hipertensi. Analisa data dengan analisis univariat (manual) dan analisis bivariat (uji chisquare) Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik responden penderita hipertensi di Klinik Dokter 24 Jam Melati Tasikmalaya, yaitu mayoritas responden berusia ≥ 50 tahun, pendidikan terakhir SD, berjenis kelamin perempuan, tingkatan hipertensi Stadium 1, obat yang digunakan amlodipin, dan tidak memiliki riwayat keluarga hipertensi. Pengetahuan pasien hipertensi terhadap tatalaksana hipertensi termasuk kategori baik dan perilaku pasien hipertensi terhadap tatalaksana hipertensi termasuk perilaku positif. Hal ini terlihat dari hasil uji bivariat terdapat hubungan yang signifikan tingkat pengetahuan pasien hipertensi dengan perilaku pasien hipertensi terhadap tatalaksana hipertensi nilai ρ = 0.000).