Claim Missing Document
Check
Articles

Found 29 Documents
Search

IDENTIFIKASI TARGET RESEPTOR SENYAWA 10,11-DIHIDROERISODIN SEBAGAI KANDIDAT ANTIKANKER SECARA IN SILICO Endah, Srie Rezeki Nur
Journal of Pharmacopolium Vol 1, No 1 (2018)
Publisher : STIKes Bakti Tunas Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (483.09 KB)

Abstract

Cancer is one of the most feared diseases and is considered the leading cause of death worldwide. Generally, cancer drugs are synthetic drugs with relatively more expensive prices and have harmful side effects, so many people turn to traditional medicine, for example by utilizing herbal medicine. Erythrina poeppigiana is one of the plants that can be used as a medicinal plant containing 10.11-dihidroerisodin compounds that are useful anticancer etnofarmakologi. The purpose of this study was to identify the target of 10,11 dihydroerisodin receptor compound as an insertiico anticancer candidate. The pure isolate was then tested physicochemically MS, UV-Vis, IR, 13C-NMR, 1H-NMR, to obtain the structure of 10.11-dihydroerisodin alkaloid compound which then to target receptors in silico. From the results of the study it was found that 10.11-dihydroerisodin compound can work on the Serine / threonine-protein kinase Chk1 receptor that serves as an anti-cancer candidate. Keywords : 10,11-dihidroerisodin, anti-cancer, target receptors
VALIDASI METODE ANALISIS CEMARAN LOGAM BERAT: TIMBAL (PB) DAN KADMIUM (CD) DENGAN VARIASI OKSIDATOR SECARA SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM DALAM SEDIAAN OBAT HERBAL Nur Endah, Srie Rezeki
Journal of Pharmacopolium Vol 2, No 3 (2019)
Publisher : P3M STIKes Bakti Tunas Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36465/jop.v2i3.540

Abstract

Penggunaan obat herbal di Indonesia sudah berlangsung sejak ribuan tahun yang lalu, sebelum obat modernditemukan dan dipasarkan. Obat tradisional Indonesia atau obat asli Indonesia yang lebih dikenal dengan namajamu, umumnya campuran obat herbal, yaitu obat yang berasal dari tanaman. Sehubungan dengan sumber dankualitas bahan baku obat herbal maka efektifitas dan keamanan merupakan peran penting dalam pengendaliankualitas formulasi obat herbal. Ekstrak atau sari kental yang berasal dari suatu bahan alam sebelum diolahmenjadi produk herbal juga harus memenuhi syarat mutu yang berlaku, seperti cemaran timbal (Pb) dankadmium (Cd). Kontaminasi logam berat timbal (Pb) dan kadmium (Cd) dapat terjadi pada produk obat herbal.Metode analisis yang digunakan untuk penetapan kadar cemaran timbal dan kadmium harus divalidasi.Penelitian ini bertujuan untuk memvalidasi metode analisis dan melakukan uji kadar cemaran logam berattimbal dan kadmium dalam sediaan obat herbal di Kota Tasikmalaya. Preparasi sampel menggunakan metodedestruksi basah dengan menggunakan variasi oksidator HNO3 : H2O2 (3:1), HNO3 : H2SO4 (3:1) dan HNO3 :HCl (3:1). Setelah diperoleh alat dan proses destruksi optimum, dilakukan validasi metode analisis untukpenetapan kadar cemaran timbal dan kadmium dengan Spektrofotometri Serapan Atom yang meliputi ujilinieritas, batas deteksi, batas kuantifikasi, presisi dan akurasi. Uji kadar cemaran timbal dan kadmium dalamsediaan obat herbal dianalisis dengan Spektrofotometri Serapan Atom (SAA) pada panjang gelombang spesifikberturut-turut yaitu 217,0 nm dan 228,8 nm. Hasil penelitian validasi metode analisis memenuhi persyaratanvalidasi.
UJI STABILITAS SEDIAAN HAIR TONIC KOMBINASI EKSTRAK DAUN PANDAN WANGI (Pandanus amarillyfolius) DAN HERBA PEGAGAN (Centella asiatica) Septiani, Gina; Nofriyaldi, Ali; Endah, Srie Rezeki Nur
Healthy Tadulako Journal (Jurnal Kesehatan Tadulako) Vol. 7 No. 1 (2021)
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (322.089 KB) | DOI: 10.22487/htj.v7i1.154

Abstract

Salah satu tanaman yang secara empiris dapat dimanfaatkan sebagai perawatan rambut adalah pandan wangi (Pandanus amaryllifolius Roxb) dan pegagan (Centella asiatica). Produk kosmetik di pasaran kebanyakan berasal dari produk sintetis berpotensi menyebabkan efek samping seperti pruritus dan iritasi lokal. Bentuk sediaan hair tonik dipilih karena sediaan ini cocok untuk penggunaan topikal pada rambut, lebih mudah pengaplikasiannya dan tidak lengket dibandingkan dengan sediaan semisolid. Penelitian ini bertujuan untuk menguji stabilitas sediaan hair tonic kombinasi ekstrak pandan wangi dan herba pegagan. Formula kombinasi yang digunakan yaitu perbandingan pandan wangi dan pegagan F 1 (kontrol), F II (2:3), F III (2,5:2,5), F IV (3:2). Pengujian stabilitas secara cycling test menunjukan secara oranoleptik semua formula baik, nilai uji pH antara 5,57-6,16, nilai uji viskositas 2,63-2,83 cps. Hasil penelitian menunjukan bahwa semua formula kombinasi ekstrak pandan wangi dan herba pegagan memenuhi uji stabilitas
EVALUASI FORMULASI TABIR SURYA ALAMI SEDIAAN GEL LIDAH BUAYA (Aloe vera) DAN RUMPUT LAUT MERAH (Eucheuma cottonii) Srie Rezeki Nur Endah; Eddy Suhardiana
Jurnal Insan Farmasi Indonesia Vol 3 No 1 (2020): Jurnal Insan Farmasi Indonesia
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ISFI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36387/jifi.v3i1.455

Abstract

Humidity in Indonesia can reach 80% with relatively high temperatures reaching 35°C with intense and increasing sunlight. The use of sunscreen is necessary to protect skin health from ultraviolet radiation. Aloe vera is a plant that has strong antioxidant activity, so it can be used on the face as a moisturizer. E. cottonii red seaweed according to Zhaohui and Gao (2005) contains a composition of phycocyanin which is mycosporine acid (MAAs) and consists of imine derivatives containing chromophore aminocycloheximine UV absorbing. The purpose of this study was to obtain the results of a moisturizing gel and natural sunscreen formulation combination of Aloe vera with red seaweed. Formulation using Aloe vera with red seaweed ethanol extract varied into 3 different concentrations. Aloe vera gel was prepared from meat and seaweed extract was made by maceration with 70% ethanol. The results of the gel preparation formulation were evaluated by conducting organoleptics tests, homogeneity tests, pH tests, scatterability tests and viscosity tests. The evaluation results obtained formula I that best meets the most stable requirements.
REVIEW ARTIKEL : ISOLASI, AKTIVITAS FARMAKOLOGI, DAN UJI TOKSISITAS METABOLIT SEKUNDER GOLONGAN BIFLAVONOID DARI GENUS GARCINIA Cheryl Alodya; Shofuro Sholihah; Indah Pitaloka Sari; Nurfadilah Yusuf; Rizky Farhan Pratama; Amelia Aprini; Srie Rezeki Nur Endah
Farmaka Vol 19, No 2 (2021): Farmaka (Juli)
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/farmaka.v19i2.33071

Abstract

Salah satu metabolit sekunder terpenting yang dihasilkan oleh genus Garcinia adalah biflavonoid dan turunannya yang memiliki aktivitas farmakologi yang beragam. Salah satu senyawa turunan biflavonoid adalah hegoflavon. Hasil isolasi metabolit sekunder pelu diuji sitotoksiknya dengan metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT). Metabolit sekunder golongan biflavonoid memiliki aktivitas farmakologi seperti antimikroba, antioksidan, antitumor, antikanker, dll. Pada uji toksisitas ekstrak fraksi etil asetat yang mengandung hegoflavon dengan metode BSLT didapatkan nilai LC50 sebesar 37,325 μg/ml.Kata kunci: Genus Garcinia, aktivitas farmakologi, biflavonoid, isolasi fraksi etil asetat, metode BSLT.
Stability Test of Gel Hand Sanitizer Ethanol Extract of Nutmeg (Pala) Leaves (Myristica fragrans Houtt.) with Variation of the Concentration of HPMC (Hydroxy Propyl Methyl Cellulose) and Glycerine Srie Rezeki Nur Endah; C Shintia; A Nofriyaldi
Journal of Food and Pharmaceutical Sciences Vol 9, No 1 (2021): J.Food.Pharm.Sci
Publisher : Institute for Halal Industry and System (IHIS) Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jfps.1150

Abstract

Daun pala (Myristica fragrans Houtt.) memiliki senyawa metabolit sekunder seperti flavonoid, saponin dan tanin. Oleh karena itu, daun pala dikembangkan ke dalam bentuk sediaan gel hand sanitizer yang berpotensi sebagai antibakteri. Dalam formulasi gel, penggunaan gelling agent dan humektan merupakan faktor penting yang dapat menghasilkan sediaan gel yang stabil. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui stabilitas sediaan gel hand sanitizer ekstrak etanol daun pala dengan variasi konsentrasi HPMC dan gliserin. Gel hand sanitizer ini dibuat 3 formulasi dengan variasi HPMC dan gliserin, yaitu formula 1 (HPMC 1% : gliserin 5%), formula 2 (HPMC 1.5% : gliserin 7.5%), formula 3 (HPMC 2%, gliserin 10%). Uji stabilitas yang dilakukan terhadap sediaan menggunakan metode cycling test sebanyak 6 siklus. Berdasarkan hasil analisis cycling test 6 siklus dihasilkan bahwa formula yang memiliki stabilitas paling baik adalah formula 1 dengan variasi konsentrasi HPMC 1% dan gliserin 5%.
VERIFIKASI METODE PENETAPAN KADAR LOGAM BERAT KADMIUM DALAM SEDIAAN SABUN KOSMETIKA srie Rezeki Nur Endah
Pharmacoscript Vol. 1 No. 2 (2018): Pharmacoscript
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/pharmacoscript.v1i2.104

Abstract

Logam berat yang terkandung dalam kosmetik umumnya merupakan zat pengotor (impuritis) pada bahan dasar pembuatan kosmetik. Penetapan logam berat dalam kosmetika dapat dilakukan dengan cara digesti basah atau kering yang diukur dengan Spektrofotometer Serapan Atom Penelitian ini bertujuan untuk memverifikasi metode penetapan kadar kadmium dalam sabun kosmetika menggunakan instrumen Spektrofotometer Serapan Atom. Verifikasi metode penetapan kadar logam berat kadmium dengan destruksi basah meliputi linieritas, batas deteksi, batas kuantisasi, akurasi dan presisi yang dianalisis dengan Spektrofotometri Serapan Atom pada panjang gelombang spesifik yaitu 283,3 nm. Penelitian ini menunjukkan hasil verifikasi metode penetapan kadar kadmium dalam sabun kosmetika memenuhi persyaratan.Kata kunci : sabun kosmetika, kadmium, verifikasi metode, Spektrofotometri Serapan Atom
PENGARUH PERBANDINGAN ESSENTIAL LEMON OIL DENGAN VIRGIN COCONUT OIL (VCO) TERHADAP KARAKTERISTIK DAN MUTU FORMULASI SABUN CAIR Hisyam Arief; Srie Rezeki Nur Endah; Susanti Susanti
Pharmacoscript Vol. 3 No. 2 (2020): Pharmacoscript
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/pharmacoscript.v3i2.387

Abstract

Minyak kelapa murni merupakan minyak dengan kandungan asam laurat yang tinggi. Asam laurat ini berfungsi untuk menghaluskan dan melembabkan kulit. Sehingga VCO cocok dijadikan sebagai bahan baku pembuatan sabun. Sabun yang dibuat dalam penelitian ini menggunakan penambahan essensial lemon oil yang mampu meningkatkan kualitas pada sabun cair. Penelitian ini bertujuan untuk membuat sabun cair, mencari penambahan konsentrasi essensial lemon oil yang tepat dalam pembuatan sabun cair dan mengetahui pengaruh penambahan essensial lemon oil terhadap karakteristik sabun cair. Perlakuan pada penelitian ini konsentrasi essensial lemon oil adalah dengan penambahan sebesar F1 = 1% (b/v), F2 = 2% (b/v), F3 = 3% (b/v) dari 100 gram basis sabun. Parameter pengamatan meliputi sifat kimia, sifat fisik sabun dan uji organoleptik. Hasil analisis menunjukan bahwa semua formulasi sabun cair memenuhi persyaratan berdasarkan SNI sabun cair 06-4085-1996. Sabun cair dengan formulasi F3 merupakan produk terbaik dengan hasil analisis sabun cair pada perlakuan F3 adalah kadar alkali bebas 0.078%, nilai pH 11, bobot jenis 1,041% dan angka lempeng total 8,3 X 102. Sehingga teknologi proses pembuatan sabun cair dengan penambahan essensial lemon oil selanjutnya dapat dikembangkan dan diaplikasikan pada skala industri.
FORMULASI DAN UJI STABILITAS FISIK SEDIAAN GEL EKSTRAK DAUN ALPUKAT (Persea americana. Mill) Resti Hastuti; Srie Rezeki Nur Endah; Ali Nofriyaldi
Pharmacoscript Vol. 3 No. 2 (2020): Pharmacoscript
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/pharmacoscript.v3i2.390

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang Formulasi dan Uji Stabilitas Fisik Sediaan Gel Ekstrak Daun Alpukat (Persea americana. Mill). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui formula yang paling baik dari sediaan gel ekstrak daun alpukat dengan variasi basis HPMC, meliputi evaluasi sediaan gel yang dilakukan dengan pengamatan organoleptis, pengamatan homogenitas, uji pH, uji daya sebar, pengukuran viskositas dan pengujian cycling test. Formulasi dan Uji Stabilitas Fisik Sediaan Gel Ekstrak Daun Alpukat (Persea americana. Mill) dilakukan tiga formula dengan berbagai variasi konsentrasi HPMC yaitu 15%, 20% dan 25%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketiga jenis sediaan berwarna merah kecoklatan, memiliki bau khas mawar, dan memiliki bentuk semisolid kental. Homogenitas ketiga jenis sediaan yaitu homogen. Daya sebar basis HPMC 15% yaitu 6,43 cm, HPMC 20% yaitu 5,01 dan HPMC 25% yaitu 4,04. pH dari ketiga jenis sediaan yaitu 6. Pengujian viskositas basis HPMC 15% yaitu 280,8 dPa.s, HPMC 20% yaitu 494,93 dPa.s dan HPMC 25% yaitu 653,07 dPa.s dan pengujian cycling test yang menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan pada ketiga jenis sediaan gel.
PENGARUH VARIASI KONSENTRASI HPMC DAN GLISERIN TERHADAP SIFAT FISIK GEL HAND SANITIZER EKSTRAK ETANOL DAUN PALA (Myristica fragrans Houtt.) Citra Shintia; Srie Rezeki Nur Endah; Ali Nofriyaldi
Pharmacoscript Vol. 4 No. 1 (2021): Pharmacoscript
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/pharmacoscript.v4i1.603

Abstract

Daun pala (Myristica fragrans Houtt.) mengandung senyawa flavonoid, saponin dan tanin yang berpotensi sebagai antibakteri, sehingga dapat dimanfaatkan kedalam bentuk sediaan gel hand sanitizer. Persyaratan yang harus dipenuhi untuk sediaan gel salah satunya adalah sifat fisiknya. Gelling agent dan humektan merupakan faktor yang dapat mempengaruhi sifat fisik sediaan gel. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi konsentrasi HPMC (Hidroxy Propyl Methyl Cellulose) dan gliserin terhadap sifat fisik sediaan gel hand sanitizer ekstrak etanol daun pala. Gel hand sanitizer ini dibuat formulasi dengan variasi HPMC dan gliserin, yaitu formula 1 (HPMC 1% : gliserin 5%), formula 2 (HPMC 1,5% : gliserin 7,5%), formula 3 (HPMC 2%, gliserin 10%). Evaluasi yang dilakukan terhadap sediaan meliputi, uji homogenitas, uji organoleptik, uji pH, uji daya sebar, uji daya lekat. Berdasarkan hasil analisis menggunakan One Way Anova dengan program SPSS for Windows, menunjukan bahwa HPMC dan gliserin mempengaruhi parameter daya sebar dan daya lekat sediaan gel hand sanitizer ekstrak etanol daun pala (Myristica fragrans Houtt.).