Claim Missing Document
Check
Articles

Found 30 Documents
Search

ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI PENGHASIL PROTEASE EKSTRASELULER DARI LIMBAH CAIR TAHU PUTIH R, Lina Rahmawati; Adlina, Salsabila; Yuliana, Anna
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada: Jurnal Ilmu-ilmu Keperawatan, Analis Kesehatan dan Farmasi Vol 21, No 2 (2021)
Publisher : STIKes Bakti Tunas Husada Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36465/jkbth.v21i2.748

Abstract

PENGGUNAAN LIMBAH TAHU SEBAGAI NUTRISI SUBSITUSI PADA MEDIA PERTUMBUHAN Staphylococcus aureus Yuliana, Anna; Adlina, Salsabila; Rahmawati, Lina
Journal of Pharmacopolium Vol 4, No 2 (2021)
Publisher : P3M STIKes Bakti Tunas Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36465/jop.v4i2.744

Abstract

Limbah tahu diketahui masih mengandung nutrisi yang dapat dimanfaatkan salah satunya sebagai sumber media pertumbuhan mikroba. Telah dilakukan penelitian mengenai Penggunaan Limbah tahu sebagai nutrisi substitusi pada media pertumbuhan Staphylococcus aureus. Metode yang dilakukan adalah metode plate count dengan beberapa pengujian, yaitu uji kualitatif & kuantitatif protein, uji kualitatif & kuantitatif karbohidrat dan uji penentuan pertumbuhan bakteri. Penentuan kadar protein dan karbohidrat dilakukan dengan menggunakan metode spektrofotometri UV-Vis. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa limbah tahu (padat & cair) mengandung protein dengan kadar 278 ppm pada limbah padat dan pada limbah cair sebesar 250 ppm, selain itu limbah tahu juga mengandung karbohidrat yaitu pada limbah padat sebesar 3861 ppm dan pada limbah cair sebesar 2761 ppm. Untuk uji penentuan pertumbuhan bakteri, limbah yang digunakan dibuat dalam beberapa konsentrasi yaitu 20,50 dan 80%. Dari hasil penelitian didapat bahwa limbah padat 50% mempunyai potensi yang lebih baik untuk dijadikan nutrien pada pertumbuhan Staphylococcus aureus.
MOLECULAR DOCKING DAN UJI TOKSISITAS REMDESIVIR, LOPINAVIR, RITONAVIR DAN FAVIPIRAVIR TERHADAP M-PROTEASE SARS-CoV-2 Anna Yuliana; Oktaviani Ayu Saputri; Salsabila Adlina
Pharmacoscript Vol. 5 No. 1 (2022): Pharmacoscript
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/pharmacoscript.v5i1.893

Abstract

Protease inhibitor Lopinavir, Ritonavir, Remdesivir yang bekerja pada RNA polimerase virus (Main Protease) diprediksi dapat memberikan aktivitas baik dalam pengikatan dengan reseptor secara in silico dan potensial sebagai penghambat COVID-19. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui toksisitas Remdesivir, Lopinavir, Ritonavir, dan Favipiravir dengan menggunakan software Toxtree dan mengetahui interaksi dan kestabilan obat Remdesivir, Lopinavir, Ritonavir, dan Favipiravir dengan resepetor M-Protease SARS-CoV-2 menggunakan metode Molecular Docking dan Molecular Dynamic. Senyawa obat uji dianalisis menggunakan lipinski rule's of five, uji toksisitas menggunakan program Toxtree, simulasi Molecular Docking menggunakan Autodock 1.5.6 dan simulasi Molecular Dynamic menggunakan MOE (Molecular Operating Environtment). Hasil Molecular Docking favipiravir dengan reseptor 5RF3 sebesar -6.32 kkal/mol, lopinavir dengan reseptor 5RL4 sebesar -17.86 kkal/mol, obat Ritonavir dengan reseptor 5RL5 sebesar -17.19 kkal/mol , dan obat Remdesivir dengan reseptor 5R83 sebesar -14.90 kkal/mol. Hasil Molecular Dynamic senyawa obat Favipiravir, Lopinavir, Remdesivir, dan Ritonavir dilihat dari hasil procheck ramachandran hasil persentase most favoured region 50% dan disallowed region 15% dan kecocokan hasil residu asam amino, uji toksisitas menggunakan Toxtree diperoleh kategori kelas III, tidak bersifat karsinogenik genotoksik dan non genotoksik. Senyawa obat uji memiliki interaksi yang kuat dan stabil sehingga dapat dijadikan sebagai kandidat yang berpotensi untuk pengobatan anti SARS-CoV-2.
Tingkat pengetahuan masyarakat tentang penggunaan tanaman herbal sebagai salah satu pencegah covid-19 Anna Yuliana; Lina Rahmawati; Salsabila Adlina
MEDIA ILMU KESEHATAN Vol 10 No 3 (2021): Media Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30989/mik.v10i3.650

Abstract

Background: COVID-19 is a disease currently sweeping the world. COVID-19 arises because of a new type of virus called Coronavirus. The existence of this pandemic makes people have to always keep a distance from someone and also comply with health rules when doing activities outside the home. Experts are trying to create a vaccine to fight this virus. One of the ways to protect ourselves from being exposed to this virus is by maintaining the body's immunity using herbal plants. By consuming herbal plants, immunity in the body can be increased due to the nature of herbal plants which can prevent (preventive) through the secondary metabolites contained therein.Objective: The purpose of this study is to see how much public knowledge is about herbal plants and their use as a preventive measure against COVID-19.Methods: This research was conducted with a questionnaire as a medium for data accumulation and the data were analyzed univariately. The form of this research is quantitative with a descriptive survey design in the community.Results: The results of the analysis obtained public knowledge about the use of herbal plants in the good category, namely 89.9%.Conclusion: Public knowledge about the use of herbal plants in the good category.
Isolation and Identification of New Pigment From Monascus purpureus Anna Yuliana; Lina Rahmawati; Salsabila Adlina
Ad-Dawaa: Journal of Pharmaceutical Sciences Vol 4 No 2 (2021)
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/djps.v4i2.24689

Abstract

This research was aimed to isolate and identify the new pigment from the main pigments of Monascus purpureus, which derive from five different isolates and through with solid fermentation used IR-64 rice as substrate. The measurement of pigment was done by extracting t samples using methanol in the 14th day of fermentation process. The absorbance of main pigment was measured by a UV-Visible spectrophotometer at the wavelengths of 364, 365, 375, 400, 480 and 500 nm. The results showed that the absorbance of each pigments isolate varied within ranges from 0.219 to 0.559. Result followed of Thin Layer Chromatography (TLC) method with chloroform: acetone (9: 1). TLC results were followed by isolating IPB-B samples using Thin Layer Chromatography- Preparative (TLC-P), whereas the band obtained was identified by using Liquid Chromatography-Mass Spectrum (LC-MS) instrument. The isolated and identified IPB-B samples showed that there was found a new compound of Molecular Weight (MW), which was Monaphilol A with Molecular Weight (MW) of 384.47.
Komersialisasi dan Manajemen Pemasaran Produk Kesehatan Teh Pegagan di Dusun Pamipiran, Desa Pagersari, Kabupaten Tasikmalaya Nitya Nurul Fadilah; Salsabila Adlina; Nita Fauziah Oktaviani
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 5, No 12 (2022): Volume 5 No 12 Desember 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v5i12.7902

Abstract

ABSTRAK Pemanfaatan tumbuhan sebagai alternatif pengobatan banyak ditemukan di masyarakat desa. Salah satunya Desa Pagersari yang merupakan salah satu desa di Kecamatan Pagerageung, Kabupaten Tasikmalaya. Desa ini terletak di bagian utara Tasikmalaya. Sebagian besar mata pencaharian penduduk di sana merupakan petani, sehingga lingkungannya masih relatif dikelilingi oleh pesawahan yang sebagian besar lahannya dipakai untuk padi, palawija,sayuran dan tanaman lainnya. Selain itu masyarakat di kalangan ibu rumah tangga juga sering menanam tanaman obat di pekarangan rumah. Salah satu tanaman yang belum dimanfaatkan secara optimal adalah pegagan yang banyak tumbuh di Desa Pagersari. Pegagan ini dapat dijadikan teh yang dapat diseduh kapan saja sebagai penunjang kesehatan atau ketika terkena penyakit. Tujuan dari pengabdiam masyarakat ini adalah mengenalkan cara pemasaran teh pegagan pada masyarakat Desa Pagersari. Metode dari program pengabdian masyarakat ini adalah pembinaan Masyarakat Desa Pagersari melalui penyuluhan dan praktik pembuatan teh pegagan dari mulai pengolahan tanaman obat hingga berbentuk kemasan sehingga bisa dijadikan Produk Industri Rumah Tangga (P-IRT) sebagai bukti bahwa produk tersebut terjamin dan aman. Selain itu, kelompok ibu rumah tangga ini akan dibekali tentang bagaimana cara komersialisasi produk melalui media sosial, manajemen pemasaran produk, dan pendampingan dalam pengajuan produk halal. Hasil dari program pengabdian ini dilakukan pada tanggal 13 Agustus 2022 di Madrasah Al-Khoeriyyah Kampung Pamipiran, Desa pagersari, Kabupaten Tasikmalaya pada pukul 13.00-15.30 WIB yang diikuti oleh 20 peserta yang merupakan ibu rumah tangga serta petani di Desa Pagersari. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dihadiri oleh dosen anggota kegiatan pengabdian masyarakat, mahasiswa, serta kepala Desa Pagersari. Kesimpulan dari kegiatan ini adalah berjalan lancar serta para peserta antusias serta memahami materi yang disampaikan dan dapat terlihat dari hasil post test para peserta yang baik. Kata Kunci: Pegagan, Desa Pagersari, Teh, Komersialisasi  ABSTRACT The use of plants as alternative medicine is found in many rural communities. One of them is Pagersari Village which is one of the villages in Pagerageung District, Tasikmalaya Regency. This village is located in the northern part of Tasikmalaya. Most of the livelihoods of the people there are farmers, so the environment is still relatively surrounded by rice fields, most of which is used for rice, secondary crops, vegetables and other crops. In addition, people among housewives also often plant medicinal plants in their yards. One of the plants that has not been used optimally is pegagan which grows a lot in Pagersari Village. Pegagan can be used as a tea that can be brewed at any time as a support for health or when exposed to disease. The purpose of this community service is to introduce the marketing of pegagan tea to the people of Pagersari Village. The method of this community service program is the development of the Pagersari Village Community through counseling and the practice of making pegagan tea from processing medicinal plants to packaging so that it can be used as a Home Industry Product (P-IRT) as proof that the product is guaranteed and safe. In addition, this group of housewives will be provided with how to commercialize products through social media, product marketing management, and assistance in submitting halal products. The results of this service program were carried out on August 13, 2022 at Madrasah Al-Khoeriyyah Pamipiran Village, Pagersari Village, Tasikmalaya Regency at 13.00-15.30 WIB which was attended by 20 participants who were housewives and farmers in Pagersari Village. This community service activity was attended by lecturers, members of community service activities, students, and the head of Pagersari Village. The conclusion of this activity is that it runs smoothly and the participants are enthusiastic and understand the material presented and can be seen from the good post-test results of the participants. Keywords: Pegagan, Pagersari Village, Tea, Commercialization
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN PERILAKU PASIEN HIPERTENSI TERHADAP TATALAKSANA HIPERTENSI DI KLINIK DOKTER 24 JAM MELATI TASIKMALAYA Kamiel Roesman Bachtiar; Eddy Suhardiana; Salsabila Adlina; Srie Rezeki Nur Endah; Ali Nofriyaldi; Ayu Rahmawati
Pharmacoscript Vol. 5 No. 2 (2022): Pharmacoscript
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/pharmacoscript.v5i2.911

Abstract

Prevalensi penyakit hipertensi di kota Tasikmalaya masih tergolong tinggi. Salah satu penyebabnya adalah tingkat kesadaran penderita terhadap kesehatan masih rendah. Masih banyak pasien yang tidak menyadari dirinya menderita hipertensi dan tidak mematuhi pencegahan hipertensi. Hal tersebut terjadi karena kurangnya pengetahuan dan perilaku terhadap tatalaksana hipertensi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dan perilaku pasien hipertensi terhadap tatalaksana hipertensi di Klinik Dokter 24 Jam Melati Tasikmalaya. Desain penelitian menggunakan cross sectional study. Pengambilan sampel menggunakan accidental sampling berdasarkan kriteria inklusi sebanyak 100 responden. Variabel penelitan yaitu, tingkat pengetahuan hipertensi dan perilaku pasien terhadap tatalaksana hipertensi. Analisa data dengan analisis univariat (manual) dan analisis bivariat (uji chisquare) Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik responden penderita hipertensi di Klinik Dokter 24 Jam Melati Tasikmalaya, yaitu mayoritas responden berusia ≥ 50 tahun, pendidikan terakhir SD, berjenis kelamin perempuan, tingkatan hipertensi Stadium 1, obat yang digunakan amlodipin, dan tidak memiliki riwayat keluarga hipertensi. Pengetahuan pasien hipertensi terhadap tatalaksana hipertensi termasuk kategori baik dan perilaku pasien hipertensi terhadap tatalaksana hipertensi termasuk perilaku positif. Hal ini terlihat dari hasil uji bivariat terdapat hubungan yang signifikan tingkat pengetahuan pasien hipertensi dengan perilaku pasien hipertensi terhadap tatalaksana hipertensi nilai ρ = 0.000).
Uji Efektivitas Sediaan Facial Wash Ekstrak Etanol Daun Sirsak (Anonna Muricata Linn.) Terhadap Bakteri (Propionibacterium Acnes) Depa Sanjaya; Lina Rahmawati R; Salsabila Adlina
Termometer: Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan dan Kedokteran Vol. 1 No. 4 (2023): Oktober : Termometer: Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan dan Kedokteran
Publisher : Pusat Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/termometer.v1i4.2463

Abstract

Acne is a skin condition that usually appears on the face, neck, chest and back. Acne occurs when oil glands become overactive causing skin pores to clog. Soursop leaf is a type of natural ingredient that contains tannins, alkaloids, saponins, and flavonoids which function as antibacterials. This study aims to provide scientific data regarding the utilization of soursop leaf extract in facial wash preparations used as an antibacterial for Propionibacterium acnes. With concentration variations of 1%, 3% and 5%, the preparation test included pH test, homogeneity test, viscosity test, high foam test and antibacterial test. The results of this study showed that the pH test ranged from 4.5-6, the preparation was homogeneous, the viscosity was 0.82-1.91 cps, the foam height was 75-80% and for the antibacterial test of all concentration variations it did not have antibacterial inhibition due to two factors, biological factors and chemical factors. The conclusion in this study was that variations in the concentration of the ethanol extract of soursop leaves had no anti-bacterial inhibition against facial wash preparations of the ethanol extract of soursop leaves.  
Formulasi dan Uji Aktivitas Antioksidan Blush Powder Ekstrak Beras Merah (Oryza nivara L.) Dengan Metode DPPH Elsa Marliyanti; Salsabila Adlina; Nitya Nurul Fadilah
Termometer: Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan dan Kedokteran Vol. 1 No. 4 (2023): Oktober : Termometer: Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan dan Kedokteran
Publisher : Pusat Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/termometer.v1i4.2470

Abstract

Red rice (Oryza nivara L.) contains anthocyanin pigments which are a group of flavonoids that act as natural dyes and contain antioxidants. The aim of this research is to formulate red rice into blush powder preparations in 3 different concentrations, namely 10%, 20% and 30%, and test the antioxidant activity. This study uses an experimental method. Manufacture of preparations, evaluation of preparations and test of antioxidant activity. The physical blush powder evaluation results met the requirements including organoleptic tests, homogeneity tests and pH tests. However, there was a change in the color of the preparation during the stability test using the cycling test method on F2 and F3. The strongest antioxidant activity test was found in formula 1 (10%) with an IC50 value of 74.52 ppm in the strong category.
Pemberdayaan Masyarakat dalam Upaya Pencegahan Penyakit Diare dengan Mencuci Tangan yang Benar di Desa Sukamenak Kabupaten Tasikmalaya Salsabila Adlina; Mochamad Herdi Nurzaman; Susanti Susanti; Adila Awaludin
Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 3 No 1 (2023): Prosiding Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (SNPPKM 20
Publisher : Universitas Harapan Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35960/snppkm.v3i1.1243

Abstract

Diare menjadi salah satu masalah yang banyak dihadapi oleh masyarakat Indonesia terutama di Kabupaten Tasikmalaya. Data dinas kesehatan Jawa Barat tahun 2021 terdapat 9686 orang yang mengalami penyakit diare, baik dewasa maupun anak-anak. Jumlah kejadian penyakit diare disebabkan karena beberapa faktor, diantaranya karena rendahnya perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di lingkungan. Mencuci tangan menjadi salah satu tindakan untuk mencegah terjadinya penyakit diare. Tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai PHBS dengan cara mencuci tangan dalam upaya pencegahan diare. Metode yang dilakukan adalah memberikan edukasi mengenai cuci tangan yang baik. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah ceramah dan diskusi. Tingkat pemahaman peserta memberikan hasil yang cukup optimal dengan menilai dari hasil pre-test dan post-test.